Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
Abstrak.....................................................................................................................1
Abstract....................................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................2
Metode.....................................................................................................................3
Hasil dan Pembahasan.............................................................................................4
Kesimpulan..............................................................................................................9
Daftar pustaka..........................................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping.............................11
Lampiran 2. Kontribusi anggota penulis termasuk Dosen pendamping................16
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana....................................................16
Lampiran 4. Pernyataan Sumber Tulisan...............................................................18

i
1

ANALISIS KUANTITAS AIR BERSIH DENGAN METODE


SPEKTROFOTOMETRI
Aghniya Faza Damara1*, Fitri Ainiyah2, Gina Mastura Viliana3, Sani Widyastuti
Pratiwi4
Analis Kimia
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung, Indonesia
E-mail: afazadamara@gmail.com

Abstrak

Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dalam


jumlah dan kualitas yang memadai. Banyaknya pencemaran di lingkungan
perairan menyebabkan persediaan air bersih tidak sesuai dengan persyaratan
yang dianjurkan sehingga perlu dilakukan pengujian air bersih untuk mengetahui
tingkat pencemaran yang terjadi dan kelayakan penggunaan air tersebut.
Berdasarkan praktik kerja lapangan di Laboratorium Pengendalian Kualitas
Lingkungan Perusaahan Daerah Air Minum (LPKL PDAM) Tirtawening
Bandung dilakukan analisis kuantitas air bersih dengan parameter pencemar
nitrat mengacu pada SNI 6989.79.2011 dengan metode Spektrofotometri UV-Vis
secara reduksi kadmium dan pencemar tembaga dengan mengacu SNI
6989.67.2009 menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom–nyala
sehingga diperoleh konsentrasi nitrat yaitu 3,3225 mg/L dan konsentrasi tembaga
yaitu <0,02941 mg/ sehingga kedua logam tersebut masih memenuhi baku mutu
air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 yaitu 10
mg/L untuk nitrat dan 1 mg/L untuk tembaga.
Kata-kata kunci : Air bersih, nitrat, spektrofotometri, tembaga.

Abstract

Clean water is a human need that must be met in adequate quantity and
quality. However, the large amount of pollution in the aquatic environment
causes the clean water supply to not comply with the recommended requirements.
So that clean water testing is carried out to determine the level of pollution that
occurs and to determine the feasibility of using the water. Based on field work
practices at the Environmental Quality Control Laboratory of PDAM Tirtawening
Bandung, an analysis of the quantity of clean water was carried out with nitrate
pollutant parameters referring to SNI 6989.79.2011 with the UV-Vis
Spectrophotometry method with cadmium reduction and copper pollutants with
reference to SNI 6989.67.2009 using the Atomic Absorption Spectrophotometry
method. - turned on so that the nitrate concentration was 3.3225 mg / L and the
copper concentration was <0.02941 mg / L. So that both of them still meet the
quality standards of clean water according to the Minister of Health Regulation
No. 416 of 1990, namely 10 mg / L for nitrate and 1 mg / L for copper.
Keywords: Clean water, nitrate, spectrophotometry, copper.
2

Pendahuluan

Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup sehingga


kebutuhan air bersih perlu dipenuhi dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
Menurut Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi
persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang
dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik,
kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan
efek samping.
Air yang berasal dari mata air merupakan salah satu sumber air bersih yang
digunakan masyarakat pedesaan, biasanya berasal dari air tanah yang keluar
dengan sendirinya ke permukaan tanah dari tanah dalam dan hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah (Emilia,
2019). Kesulitan mendapatkan air bersih merupakan masalah yang seharusnya
mendapatkan perhatian serius karena dengan penyediaa(Khaer dan Budirman,
2019)n air bersih, maka penyebaran penyakit dapat dikurangi seminimal mungkin.
Limbah kegiatan manusia dan limbah industri merupakan sumber pencemaran
yang banyak terjadi saat ini. Dari jenis-jenis limbah tersebut masuknya logam
dapat membuat air tercemar dan akan menyebabkan tingginya kadar bahan
organik maupun logam berat seperti Fe, Mn, Zn, Cr, Ni, dan Cu sehingga dapat
menimbulkan masalah yang cukup serius (Anwar, 2018).

Penyediaan air bersih biasanya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air


Minum (PDAM) dan sumber air di lingkungan sekitar namun air tersebut harus
memenuhi baku mutu yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 416
tahun 1990 tentang pengawasan kualitas air. Air biasanya banyak mengandung
mineral baik mikromineral maupun makromineral yang sebenarnya dibutuhkan
oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Namun dalam jumlah berlebih, mineral
tersebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia, seperti keracunan tembaga (Cu)
dapat menimbulkan sirosis hati, dan terjadinya proses degeneratif pada otak atau
yang disebut penyakit Wilson’s, dan dapat juga menimbulkan penyakit paru-paru
(vineyard sprayer lung) (Sari, 2017). Begitu juga dengan bahan organik seperti
senyawa nitrat dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan penyakit bahkan
kematian. Selain itu juga dapat menyebabkan methoemoglobinaemia pada bayi
melalui makanan yang mengandung nitrat terutama bersumber air bersih yang
belum memenuhi syarat (Khaer dan Budirman, 2019). Masuknya bahan organik
yang tinggi berasal dari berbagai aktivitas berupa erosi daratan, masukan limbah
rumah tangga, limbah pertanian berupa sisa pemupukan dan lainnya yang terbawa
langsung ke perairan laut ataupun melalui aliran sungai dapat menyebabkan
tingginya konsentrasi nitrat. Nitrat merupakan contoh parameter kimia yang dapat
3

mengganggu kualitas perairan yang berasal dari pupuk juga limbah domestik dan
berpotensi mengalir ke sumber air terdekat seperti air tanah, sungai dan badan air
yang lebih besar. Hal tersebut dapat merusak kadar gizi dalam air sehingga
mempengaruhi kualitas air secara keseluruhan itu sendiri (Hamuna et al., 2018).

Pada pengujian ini menggunakan metode spektrofotometri dengan alat


spektrofotometer UV-Vis untuk pengukuran nitrat karena metode ini cukup
akurat, angka yang terbaca pun langsung dicatat oleh detektor dan tercetak dalam
bentuk angka digital sehingga memudahkan untuk membaca hasil analisis.
Sedangkan pada pengujian logam tembaga menggunakan alat spektrofotometri
serapan atom disertai nyala karena metode ini memiliki batas (limit) deteksi yang
rendah, spesifik dan ekonomis (Fitriyani, 1995)

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan yang bertujuan untuk


mengetahui kualitas air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yang
diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan kegiatan Praktikum
Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian
Kualitas Lingkungan (LPKL) PDAM Tirtawening Bandung, dilakukan pengujian
air bersih mengacu pada SNI 6989.79.2011 dengan metode Spektrofotometri UV-
Vis secara reduksi kadmium untuk pengujian nitrat (NO3-N) dan SNI
6989.67.2009 tentang Spektrofotometri Serapan Atom–nyala untuk pengujian
logam tembaga (Cu). Dengan dilakukannya pengujian ini, diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu indikator penyediaan air bersih yang mencukupi
kualitas dan kuantitas yang baik.

Metode

Alat yang digunakan yaitu Spektrofotometer UV-Vis untuk menganalisis


kandungan nitrat, Spektrofotometer Serapan Atom untuk menganalisis kandungan
logam, pH meter, timbang analitik, corong, erlenmeyer, gelas kimia, kertas saring,
pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, dan botol semprot. Bahan yang digunakan
pada penelitian ini adalah air bebas mineral; serbuk logam tembaga (Cu) pro
analysis; asam nitrat (HNO3) pro analysis; larutan asam nitrat (HNO3) 1 N;
larutan Amonium Pirolidin Ditiokarbamat (APDC) 4%; larutan natrium
hidroksida (NaOH) 1 N; Metil Iso Butil Keton (MIBK), saringan membran
berpori 0,45 µm; serbuk natrium sulfat anhidrat (Na 2SO4); larutan pengencer
HNO3 0,05 M; dan larutan pencuci HNO3 5% v/v; serbuk kalium nitrat (KNO3);
butir kadmium (Cd) dengan ukuran 20 - 100 mesh sebagai pereduksi; asam
klorida (HCl) 6N; larutan tembaga sulfat (CuSO4) 2 % b/v; butir kadmium-
tembaga (Cd-Cu); larutan pekat ammonium klorida-etilendiamin tetra asetat
(NH4Cl-EDTA); larutan NH4Cl-EDTA encer; dan larutan pewarna.
4

Sampel yang diukur berupa sampel air bersih yang sudah diberi label kode
order (sampel X) dan sampel terserbut merupakan sampel yang belum diberi
pengawet, sehingga pengukuran dilakukan sesegera mungkin setelah pengambilan
sampel. Pengujian nitrat (NO3-N) dilakukan berdasarkan SNI 6989.79.2011
dengan metode Spektrofotometri UV-Vis secara reduksi kadmium yaitu sebanyak
25 mL contoh uji disiapkan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL,
ditambahkan 75 mL larutan NH4Cl-EDTA pekat kemudian dikocok, kemudian
dilewatkan larutan tersebut melalui kolom reduksi dengan laju alir 7 - 10
mL/menit lalu dibuang 25 mL tampungan pertama. Selanjutnya, ditampung eluat
berikutnya dengan erlenmeyer atau gelas piala yang bersih dan kering. Diambil
secara kuantitatif 50 mL eluat ke dalam erlenmeyer atau gelas piala, lalu
ditambahkan secara kuantitatif 2 mL larutan pewarna, kemudian dikocok.
Terakhir, diukur serapannya dalam waktu antara 10 menit sampai 2 jam setelah
penambahan larutan pewarna pada panjang gelombang 543 nm (Badan
Standardisasi Nasional, 2011).

Pengujian tembaga (Cu) berdasarkan SNI 6989.67-2009 Spektrofotometri


Serapan Atom–nyala yaitu contoh uji dihomogenkan, lalu dipipet 50 mL contoh
uji ke dalam erlenmeyer 100 mL. Dipanaskan contoh uji diatas hot plate yang
telah diatur temperaturnya pada suhu 95 oC dan dipanaskan secara perlahan-lahan
sampai sisa volumenya 15 mL - 20 mL. Jika destruksi belum sempurna (larutan
contoh uji tidak jernih), maka ditambahkan lagi 5 mL HNO 3 pekat, kemudian
ditutup erlenmeyer dengan corong dan dipanaskan lagi pada suhu 80⁰C (tidak
mendidih). Proses ini dilakukan secara berulang sampai semua logam larut, yang
terlihat dari warna endapan dalam contoh uji menjadi jernih. Dibilas corong dan
dimasukkan air bilasannya ke dalam erlenmeyer. Kemudian dipindahkan contoh
uji masing-masing ke dalam labu ukur 50 mL lalu disaring dan ditambahkan air
bebas mineral sampai tanda tera lalu dihomogenkan. Selanjutnya larutan contoh
uji siap diukur serapannya (Badan Standardisasi Nasional, 2009)

Hasil dan Pembahasan

Pencemaran air dan lingkungan meningkat sejalan dengan perkembangan


industri dan pesatnya pertumbuhan penduduk saat ini, diantaranya pencemaran
logam berat dan bahan organik. Nitrat (NO3-N) adalah bentuk nitrogen utama di
perairan alami yang merupakan salah satu nutrien senyawa penting dalam sintesis
protein hewan dan tumbuhan. Konsentrasi nitrat yang tinggi di perairan dapat
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme perairan apabila
didukung oleh ketersediaan nutrien (Manampiring, 2009).

Sumber air bersih seringkali tercemar oleh buangan industri yang


mengandung bahan organik (nitrat, nitrit dan ammonia). Sumber lainnya adalah
dari limbah pertanian yang menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Oleh
5

karena itu, menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 ditetapkan
bahwa kadar nitrat (sebagai notrogen) maksimum dalam air bersih yang
diperbolehkan adalah masing-masing 10 mg/L.
Tembaga merupakan satu unsur yang penting dan berguna untuk
metabolisme. Konsentrasi batas dari unsur ini dapat menimbulkan rasa pada air
bervariasi antara 1-5 mg/L. Konsentrasi 1 mg/L merupakan batas konsentrasi
tertinggi untuk mencegah timbulnya rasa yang tidak menyenangkan. Dalam
jumlah kecil Cu diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah, namun dalam
jumlah besar dapat menyebabkan rasa yang tidak enak di lidah, selain itu dapat
menyebabkan kerusakan di hati (Windri, 2011).

Pencemaran logam berat di lingkungan juga tidak dapat dihindarkan


dikarenakan tingkat keracunannya yang sangat tinggi dalam seluruh aspek
kehidupan makhluk hidup. Pada konsentrasi yang sedemikian rendah saja efek ion
logam berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai
makanan. Logam berat dapat mengganggu kehidupan biota dalam lingkungan dan
akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia (Andrianto, 2008). Logam Cu
yang mencemari lingkungan memiliki dampak negatif terhadap sumber air dan
menyebabkan kualitas air menjadi berkurang.
Prinsip kerja Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak berdasarkan
penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah cahaya atau
energi radiasi yang diserap memungkinkan pengukuran jumlah zat penyerap
dalam larutan secara kuantitatif. Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar
Tampak telah banyak diterapkan untuk penetapan senyawa-senyawa organik yang
umumnya dipergunakan untuk penentuan senyawa dalam jumlah yang sangat
kecil.
Mekanisme spektrofotometri serapan atom ini berdasarkan atas penguapan
larutan sampel, kemudian logam tembaga yang terkandung di dalamnya diubah
menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorbsi radiasi dari sumber cahaya
yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang mengandung
unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan kemudian diukur pada
panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya.
Analisis tembaga (Cu) dan nitrat (NO3-N) dalam contoh uji dilakukan
dengan teknik pengukuran kurva kalibrasi standar. Contoh uji diukur serapannya,
kemudian dibandingkan dengan kurva kalibrasi masing-masing unsur sehingga
akan diperoleh konsentrasi regresi unsur. Konsentrasi regresi masing-masing
unsur yang diperoleh dihitung sehingga akan diperoleh kadar unsur dalam contoh
uji.
6

Tabel 1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Standar Tembaga


Larutan Standar Konsentrasi ( ppm ) Absorbansi
(ppm)
Std 1 (0,0000) 0,0042 0,0017
Std 2 (0,5000) 0,5189 0,0505
Std 3 (1,0000) 1,0104 0,0971
Std 4 (1,5000) 1,4682 0,1405
Std 5 (2,0000) 1,9756 0,1886
Std 6 (2,5000) 2,4829 0,2367
Std 7 (3,0000) 3,0398 0,2895

0.35
0.3
f(x) = 0.02 x − 0.02
0.25 R² = 1
Absorbansi

0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Konsentrasi (ppm)

Absorbansi Linear (Absorbansi)

Gambar 1. Kurva Kalibrasi Standar Tembaga

Tabel 2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Standar Nitrat


7

Standar (ppm) Konsentrasi ( ppm ) Absorbansi


Std 1 (0) 0,0000 0,0000
Std 2 (5) 5,0273 0,1454
Std 3 (10) 9,9283 0,2890
Std 4 (15) 14,9454 0,4360
Std 5 (20) 19,9283 0,5820
Std 6 (25) 24,8600 0,7265
Std 7 (30) 30,1160 0,8805

1
0.9
0.8 f(x) = 0.03 x − 0
0.7 R² = 1
Absorbansi

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1 0 5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi (ppm)

Absorbansi Linear (Absorbansi)

Gambar 2. Kurva Kalibrasi Standar Nitrat

Berdasarkan hasil dari pengukuran standar tembaga ditunjukkan pada Tabel


1 dan Gambar 1 diperoleh persamaan garis linier y = 0,0948x + 0,0013 dengan
nilai R2=0,9997 dan diperoleh nilai r = 0,9998. Hasil ini menunjukkan bahwa
antara kandungan tembaga (Cu) dalam konsentrasi – absorbansi berkorelasi
positif dan korelasinya erat. Sedangakan untuk hasil pengukuran nitrat diperoleh
persamaan regresi linear hubungan antara absorbansi dan konsentrasi larutan
standar nitrat ditunjukkan pada Tabel 2 dan Gambar 2 yaitu y = 0,0293x - 0,0019
dengan nilai R2 = 0,9999 sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,9999. Berdasarkan kedua hasil pengukuran tersebut, nilai koefisien regresi dari
kurva kalibrasi standar nitrat dan tembaga masih memenuhi standar yang
ditentukan oleh SNI dimana r > 0,995. Selanjutnya untuk menentukan kadar nitrat
dan tembaga dalam sampel air bersih dilakukan pengukuran dan absorbansi yang
diperoleh diplotkan dengan persamaan regresi masing-masing parameter.
8

Berikut merupakan hasil pengukuran nitrat dan tembaga pada sampel air
bersih X ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Sampel
No. Parameter Satuan Metode Baku Mutu Hasil Uji
(ppm) (ppm)
1 Nitrat (NO3-N) mg/L SNI 10 3,3225
6989.79.2011
2 Tembaga (Cu) mg/L SNI 0,2 <0,02491
6989.67.2009

Berdasarkan hasil analisis sampel pada tabel 3 menunjukkan bahwa


konsentrasi nitrat NO3-N pada sampel air bersih X cukup rendah yaitu sekitar
3,3225 mg/L, sehingga pada sampel air bersih X masih berada jauh di bawah baku
mutu yang ditentukan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 dimana
kadar nitrat (sebagai nitrogen) maksimum dalam air bersih yang diperbolehkan
adalah masing 10 mg/L. Banyaknya nitrat dalam air minum dipengaruhi oleh
aktivitas manusia dan lingkungan, faktor utamanya adalah curah hujan, limbah
atau kotoran hewan, fiksasi biologis dalam tanah dan berbagai praktik pertanian.
Kadar nitrat dapat menurun karena adanya aktifitas mikroorganisme dalam air
yang akan mengoksidasi ammonium menjadi nitrat dan oleh bakteri akan diubah
menjadi nitrit. Proses oksidasi tersebut akan menyebabkan konsentrasi oksigen
terlarut semakin berkurang.
Sedangkan hasil penentuan kadar tembaga dalam sampel air bersih X yang
dianalisis, kandungan tembaga (Cu) yaitu sekitar <0,02491 mg/L sehingga dapat
diketahui nilai ini lebih rendah dari ambang batas yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 dimana kandungan tembaga
(Cu) dalam air bersih maksimum adalah 1 mg/L. Hal ini mengindikasikan bahwa
sampel air bersih X tersebut memenuhi standar baku mutu untuk tembaga (Cu).
Kehadiran tembaga didalam air dipengaruhi oleh pH, kadar karbonat dan
larutan ion yang lain. Penjernihan air dengan menggunakan bahan kimia akan
meningkatkan kadar tembaga didalam air, namun kandungan tembaga pada
sampel X masih kecil kemungkinan dikarenakan sumber air masih bersih dan jauh
dari lingkungan industri. Selain itu, faktor lain juga dapat mempengaruhi, seperti
logam berat di kolom air yang mengendap dalam jangka waktu tertentu, dan
kemudian terakumulasi di dasar perairan sedimen, sehingga kadar tembaga dalam
air lebih kecil daripada kadar tembaga dalam sedimen.
9

Berdasarkan kedua hasil analisis tersebut, sampel air bersih X memenuhi


persyaratan yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun
1990 untuk parameter tembaga dan nitrat. Meskipun demikian, adanya nitrat dan
tembaga dalam air perlu diwaspadai karena dapat bersifat toksik dalam jumlah
tertentu. Dosis letal nitrat pada orang dewasa yaitu 4-30 gram, dan pada dosis 2-9
gram nitrat dapat menyebabkan methaemoglobinanemia (Launeta, Ashar dan
Santi, 2012).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel air bersih X


yang diteliti memenuhi standar baku mutu kelayakan air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 untuk parameter nitrat (NO 3-N) dan
tembaga (Cu). Kadar nitrat (NO3-N) dari sampel air bersih X yaitu 3,3225 mg/L
dan kadar tembaga (Cu) dari sampel air bersih yaitu <0,02491 mg/L.
Ucapan terimakasih
Dengan selesainya penelitian ini, Kami mengucapkan terimakasih kepada
karyawan dan karyawati LPKL Tirtawening, Bandung yang telah memberikan
bantuan dan tempat bagi Kami sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.
Kontribusi penulis
Aghniya Faza Damara menyiapkan dan mengedit naskah (manuskrip);
Fitri Ainiyah melakukan melakukan analisis nitrat dan analisis data; Gina Mastura
Viliana melakukan analisis tembaga dan analisis data; Sani Widyastuti Pratiwi,
M.Si melakukan arahan riset, desain percobaan dan penyelesaian naskah
(manuskrip).

Daftar pustaka

Andrianto, A. (2008) “Penentuan Unsur Cu, Cd dan Pb dalam Sampel Limbah


(Sludge) Industri Kertas secara Spektrofotometri Serapan Atom (AAS),”
Prosiding Seminar Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, hal. 160–
163.
Anwar, R. (2018) “PENENTUAN KADAR CUPRUM (Cu) PADA AIR FILTER
DAN AIR RESERVOIR MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DI PDAM
TIRTANADI SISINGAMANGARAJA MEDAN,” hal. 4–16.
Badan Standardisasi Nasional (2009) “SNI 6989.67:2009 Air dan air limbah -
Bagian 67 : Cara uji tembaga (Cu) secara ekstraksi dengan Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)-nyala,” hal. 9.
10

Badan Standardisasi Nasional (2011) “SNI 6989.79.2011 cara uji Nitrat (NO3-N)
dengan spektrofotometer UV-Visibel secara reduksi kadmium,” (3).
Emilia, I. (2019) “Analisa Kandungan Nitrat dan Nitrit dalam Air Minum Isi
Ulang Menggunakan Metode Spektofotometri UV-Vis Ita Emilia,” Jurnal
Indobiosains, 1(1), hal. 38–44.
Fitriyani (1995) “Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel (UV-Vis).”
Hamuna, B. et al. (2018) “Konsentrasi Amoniak, Nitrat Dan Fosfat Di Perairan
Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura,” EnviroScienteae, 14(1), hal. 8. doi:
10.20527/es.v14i1.4887.
Khaer, A. dan Budirman, B. (2019) “Kemampuan Media Filter Ion Exchange
Dalam Menurunkan Kadar Nitrat Air Sumur Gali Di Daerah Kawasan
Pesisir,” Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat,
19(1), hal. 102. doi: 10.32382/sulolipu.v19i1.972.
Launeta, M. P., Ashar, T. dan Santi, D. N. (2012) “POLA PEMUPUKAN DAN
ANALISA KANDUNGAN NITRAT PADA SAYUR BROKOLO (Brassica
oleracea cv. brocolli) DI PERTANIAN DESA MERDEKA KECAMATAN
MERDEKA KABUPATEN KARO TAHUN 2012,” hal. 1–9.
Manampiring (2009) “Studi Kandungan Nitrat ( NO-3 ) Pada Sumber Air Minum
Masyarakat Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota
Tomohon,” Karya Ilmiah, (3), hal. 1–31.
Sari, S. H. J., Kirana, J. F. A. dan Guntur, G. (2017) “Analisis Kandungan Logam
Berat Hg dan Cu Terlarut di Perairan Pesisir Wonorejo, Pantai Timur
Surabaya,” Jurnal Pendidikan Geografi, 22(1), hal. 1–9. doi:
10.17977/um017v22i12017p001.
Windri (2011) “ANALISA KANDUNGAN Cu (II) DENGAN SSA DAN ION
SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETER SINAR TAMPAK PADA
AIR BAKU DAN AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA PEKANBARU,”
53(9), hal. 1689–1699.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aghniya Faza Damara
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 1711C1001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur,14 Mei 2000
6 Alamat E-mail afazadamara@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087708959914

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
. Kegiatan
1 Pentas Seni STABA Panitia 2018, Bandung
2 Paduan Suara Anggota 2017-2020, Bandung
3 Olimpiade Nasional MIPA-PT Peserta 2019
Bidang Kimia

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
. Penghargaan
1 Beasiswa Pemprov Pemprov Jabar Banten 2018
2 Beasiswa PPA LLDIKTI 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Bandung, 17 Maret 2021


Ketua Tim

(Aghniya Faza Damara)

A. Identitas Diri
12

1 Nama Lengkap Fitri Ainiyah


2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 1711C1010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pandeglang,12 Mei 1998
6 Alamat E-mail fitriainiyah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085716253854
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat


. Kegiatan
1 Pentas Seni STABA Panitia Tahun 2018,Bandung
2 Peringatan Isra mi’raj Panitia Tahun 2018,Bandung

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Bandung, 17 Maret 2021


Anggota Tim

(Fitri Ainiyah)
13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Gina Mastura Viliana
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 1711C1012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Majalengka,24 Maret 1999
6 Alamat E-mail ginamasturaviliana@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081915336563

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1 Pentas Seni STABA Panitia Tahun 2018,Bandung
2 Peringatan Isra mi’raj Panitia Tahun 2018,Bandung
3 Diklat Mahasiswa Pecinta Panitia Tahun 2019,Bandung
Alam

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Beasiswa Pemprov Pemprov Jabar Banten 2018
2 Beasiswa PPA LLDIKTI 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Bandung, 17 Maret 2021


Anggota Tim

(Gina Mastura Viliana)

A. Identitas Diri
14

1 Nama Lengkap (dengan Sani Widyastuti Pratiwi, M.Si


gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIP/NIDN 0403088902
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 3 Agustus 1989
6 Alamat E-mail sani.widyastuti@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0227271704/085722098246
B. Riwayat Pendidikan

No Institusi Program Studi Tahun masuk –


lulus
1 Universitas Padjadjaran S1 Kimia 2007-2011
2 Universitas Padjadjaran S2 Kimia 2012-2014
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan dan pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Kimia Analitik Lanjut 1 Wajib 3 (2-1)
2 Kimia Analitik Lanjut 2 Wajib 3 (2-1)
Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1 Pemanfaatan Nata de Coco STABA 2019
sebagai Adsorben untuk
Penyerapan Methyl Orange
2 Optimasi Pembuatan STABA 2020
Mikrokapsul Kalsium-
Alginat-EDTA sebagai
Adsorben untuk Logam
Kadmium
Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Penelitian kepada Penyandang Dana Tahun


Masyarakat
1 Cek Kesehatan Klinik Rutin STABA 2017
Bagi Masayarakat di
Lingkungan RW 09 Kel
Padasuka Cimenyan
2 Penyuluhan Kesehatan dalam STABA 2016
rangka Pengabdian Kepada
Masyarakat di Desa
Balewangi Kec Cisurupan
Kab Garut
3 Penerapan Lubang Cerdas STABA 2020
15

Organik dalam Penyerapan


Air Sekaligus Pembuatan
Biokompos di Kelurahan
Padasuka Kabupaten
Bandung
4 Edukasi Covid-19 dan Upaya STABA 2021
Pencegahannya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Bandung, 16 Maret 2021


Dosen Pendamping

(Sani Widyastuti Pratiwi,M.Si)


16

Lampiran 2. Kontribusi anggota penulis termasuk Dosen pendamping

No Nama Posisi Penulis Bidang Kontribusi


Ilmu
1. Aghniya Faza Penulis Kimia Menyiapkan dan
Damara Pertama mengedit naskah
(Manuskrip)
2. Fitri Ainiyah Penulis Kedua Kimia Analisis nitrat dan
Analisis Data
3. Gina Mastura Penulis Ketiga Kimia Analisis tembaga dan
Viliana Analisis Data
4. Sani Widyastuti, Penulis Kimia Melakukan arahan riset,
M.Si Korespondensi desain percobaan dan
penyelesaian naskah
(manuskrip).

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA


17

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Aghniya Faza Damara

NIM : 1711C1001

Program Studi : S1 Kimia

Fakultas :-

Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-AI saya dengan judul Analisis
Kuantitats Air Bersih dengan Metode Spektrofotometri yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dipublikasikan dan
diikutkan dalam kompetisi (termasuk PIMNAS).

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Bandung, 17 Maret 2021

Yang menyatakan,

(Aghniya Faza Damara)

NIM. 1711C1001
18

Lampiran 4. Pernyataan Sumber Tulisan

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

Nama : Aghniya Faza Damara

NIM : 1711C1001

1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
a. Praktik Kerja Lapangan
b. Melakukan Pengujian Air Bersih.
c. Tahun 2021 di Laboratorium Pengendalian Kualitan Lingkungan (LPKL)
Bandung.
2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 17 Maret 2021

Yang Membuat Pernyataan,

(Aghniya Faza Damara)

NIM. 1711C1001

Anda mungkin juga menyukai