Abstrak. Air merupakan unsur alam yang sangat penting demi keberlangsungan kehidupan.
Sekitar 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air. Tidak hanya terdapat pada sungai, danau, atau
laut, tetapi air juga terdapat dalam tubuh mahluk hidup. Air sumur layak digunakan apabila memenuhi
standar baku mutu air. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan metode
spektrometri serapan atom (SSA) , analisis kualitas air sumur pada penelitian ini terdapat dua
parameter yaitu fisika yang meliputi warna, bau, rasa, kekeruhan, daya hantar listrik, kedua secara
kimia yang terdapat uji pH, zat padat, zat organic, dan mineral-mineral yang terkandung pada air
sumur itu sendiri.
Abstract. Water is a natural element that is essential for the sustainability of life. About 71 percent of
the Earth's surface is covered by water. Not only is it found in rivers, lakes, or the sea, but water is
also found in the bodies of living things. Well water is suitable for use if it meets water quality
standards. This type of research uses a research method with the atomic absorption spectrometry
(AAS) method, analysis of well water quality in this study there are two parameters, namely physics
which includes color, odor, taste, turbidity, electrical conductivity, second chemically there is a pH
test, solids, organic substances, and minerals contained in the well water itself.
1. Pendahuluan
Air merupakan unsur yang sangat vital bagi kehidupan manusia dimuka bumi ini. Tanpa
makanan manusia dapat bertahan hidup 3-6 bulan. Namun tanpa air manusia hanya dapat
bertahan hidup paling lama 3 hari. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 50- 80 yang terdiri
dari cairan (Soputan, dkk, 2019). Faktor lingkungan alami akan menjadi penyebab terjadinya
menurunnya kualitas air dengan parameter kimia tertentu dari standart yang telah ditetapkan
(Garing, dkk, 2017). [1]
Meningkatnya kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab merupakan salah satu
penyebab penurunan kualitas air, kegiatan dari hal-hal yang kecil seperti membuang sampah
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021
Alat yang akan digunakan sebagai alat uji sampel yatitu menggunakan gelas sampel,
berfungsi untuk menyimpan sampel air. Alat spektrofotometer sebagai water analylis dan
bahan yang digunakan yaitu sampel dari air sumur yang berbentuk cairan.
2.13. Prosedur Penelitian
Analisis Fisika Air Sumur Analisis Fisika meliputi analisis warna, bau, rasa,
kekeruhan dan daya hantar listrik sampel air sumur yang digunakan. Analisis Kimia Air
Sumur
Analisis kimia ini meliputi pengujian pH, padatan, bahan organik, kekerasan,
kalsium, magnesium, klorida, besi, silika, mangan, nitrit, nitrat dan sulfat. Pengujian ini
berfungsi sebagai parameter yang digunakan sebagai standar hasil sampel air sumur
yang digunakan.
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021
Gambar 3.1
Gambar 3.2
1. Sumber Cahaya:
Sumber cahaya dalam AAS biasanya berupa lampu katoda-tungsten atau lampu katoda-
deuterium. Lampu katoda-tungsten menghasilkan sinar-X yang diperlukan untuk
menganalisis unsur logam, sementara lampu katoda-deuterium digunakan dalam
spektrofotometer serapan UV untuk mengukur latar belakang.
2. Atomizer:
Atomizer adalah komponen yang digunakan untuk mengubah sampel cair menjadi
bentuk atom gas. Atomizer yang paling umum digunakan dalam AAS adalah nebulizer,
yang mengubah sampel cair menjadi aerosol yang kemudian diuapkan. Selain itu, burner
digunakan untuk membakar aerosol sampel dan menghasilkan atom unsur-unsur.
3. Monokromator:
Monokromator adalah komponen yang digunakan untuk memilih panjang gelombang
(wavelength) yang sesuai untuk unsur yang akan dianalisis. Ini memungkinkan hanya
cahaya pada panjang gelombang yang diinginkan yang akan mencapai detektor.
4. Detektor:
Detektor dalam AAS mengukur intensitas cahaya yang melewati atomisasi sampel.
Detektor paling umum yang digunakan adalah fotodetektor, seperti fotomultiplier tube
(PMT) atau photodiode.
5. Sel Penyaring (Absorption Cell):
Sel penyaring adalah tempat di mana sampel atomisasi dan sinar-X dari sumber cahaya
berinteraksi. Di sel ini, unsur dalam sampel akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang yang sesuai, yang kemudian diukur oleh detektor.
6. Sistem Optik:
Sistem optik mencakup berbagai lensa, cermin, dan filter yang memandu cahaya dari
sumber ke atomizer, monokromator, sel penyaring, dan detektor.
Berdasarkan data hasil penelitian pada gambar 3.1 pengujian spektrofotometer menunjukkan
hasil analisa air sumur dengan parameter fisika terlihat bahwa sumur A memiliki nilai warna
paling tinggi sebesar 30ppm Pt-Co dibanding sumur B dengan nilai 23 ppm Pt-Co dengan
standar maksimum air bersih sebesar 50 ppm Pt-Co, pada sumur A dan sumur B terlihat bahwa
tidak terdapat bau dan rasa, sumur A juga memiliki hasil kekeruhan dengan nilai yang lebih
tinggi sebesar 3,35 NTU diibandingkan dengan sumur B dengan nilai 2,48 NTU, standar
maksimal air bersih pada parameter kekeruhan bernilai 25 NTU dan daya hantar listrik yang
lebih tinggi sebesar 1201 miccrohms dibandingkan sumur B yang bernilai 636 miccrhoms.
Berdasarkan data hasil penelitian pada gambar 3.2 pengujian spektrofotometer menunjukkan
hasil analisa air sumur dengan parameter kimia terlihat bahwa pH pada air sumur B lebih tinggi
dengan nilai 7,84 dibandingkan sumur A dengan nilai 7,72 dan standar maksimal air bersih pH
dari 6,5-9,0. Zat padat pada sumur A lebih tinggi dengan nilai 601 ppm dan pada sumur B
bernilai 322 ppm dan standar maksimum air bersihnya 1500 ppm. Zat organik yang terkandung
merupakan kalium permangat yang memiliki nilai yang lebih besar bernilai 13,7 ppm KMnO 4
dibandingkan dengan sumur B dengan nilai sebesar 8,76 ppm KMnO 4 dan standar maksimum
air
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021
bersihnya sebesar 10 ppm KMnO4. Dapat dilihat kesadahan air yang terkandung merupakan
kalsium karbonat pada sumur A yang memiliki nilai paling tinggi sebesar 66 ppm CaCO3
dibandingkan dengan sungai B yang bernilai 54 ppm CaCO 3 dan standar maksimum air
bersihnya bernilai 500 ppm CaCO3. Serta kadungan mineral lain yang terkandung seperti;
Kalsium pada sumur A dengan nilai 20 ppm Ca2+ dan pada sumur B dengan nilai 6,40 ppm Ca2+
dan standar maksimum air bersihnya dengan nilai sebesar 200 ppm Ca 2+, magnesium pada
sumur A bernilai 3,88 ppm Mg2+ dan pada sumur B bernilai 9,23 ppm Mg 2+ dengan standar
maks air bersih sebesar 150 ppm Mg 2+, klorida pada sumur A bernilai 156 ppm Cl - dan pada
sumur B bernilai 78,1 Cl - dengan standar maks air bersih sebesar 600 ppm Cl -, besi pada sumur
A bernilai 1,2 ppm Fe dan pada sumur B bernilai 0,5 ppm Fe dengan stanrar maks air bersih
sebesar 1,0, nitrit pada sumur A bernilai 0,1 ppm NO2- dan pada sumur B bernilai 0,15 ppm
NO2- dengan standar maks air bersih sebesar 3,0 ppm NO 2-, nitrat pada sumur A bernilai 13 ppm
NO3- dan pada sumur B bernilai 12 ppm NO 3- dengan standar maks air bersih sebesar 50 ppm
NO3-, dan sulfat pada sumur A bernilai 54 ppm SO 42- dan pada sumur B bernilai 29,60 ppm
SO42- dengan standar maks air bersih sebesar 400 ppm SO 42-. Dari hasil Analisa air sumur A
dan B dapat diketahui bahwa tidak terdapat kandungan silika dan mangan dengan nilai 0.
1. Kesimpulan
Dari hasil data penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Berdasarkan parameter secara fisika dan data standar maks air bersih,
disimpulkan bahwa dari hasil Analisa sumur A dan B terkait warna tidak
memenuhi standar maks air bersih dan dapat diketahui tidak memiliki bau dan
rasa.
b. Berdasarkan parameter secara kimia dapat disimpulkan bahwa, hasil Analisa
sumur A dan B parameter yang mencapai standar maks air bersih antara lain
PH dan zat organic untuk sampel sumur A, dan dapat diketahui bahwa pada
sumur A dan B tidak mengandung silika dan mangan yang bernilai 0
Daftar Pustaka
Millah Hudiyah DB dan Satyanto Krido Saptomo, Vol. 04 No. 01, April 2019. Analisis
Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih di Gedung Baru Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor Jawa Barat Indonesia
[1,2] Hastita Lantapon, Odi Roni Pinontoan, Rahayu H. Vol. 8, No. 7, November 2019. Akili
ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR BERDASARKAN PARAMETER FISIK
DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) DI DESA MOYONGKOTA KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado
[3] https://envilife.co.id/macam-macam-parameter-kualitas-air-dan-pengertiannya/
[4] https://id.scribd.com/document/370308149/Cara-Kerja-Aas
Agustina Lolo, Candra Febryanto Patandean, Eko Ruslan. Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 102 –
110 KARAKTERISASI AIR DAERAH PANAS BUMI PENCONG DENGAN
METODE AAS (ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER) DI
KECAMATAN BIRINGBULU, KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI
SELATAN. Universitas Negeri Makassar. Universitas Muslim Indonesia,
Makassar, Indonesia.