Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Kimia Analitik

Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE


Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

Analisis Kualitas Air Sumur Dengan Parameter Fisika Dan Kimia


Menggunakan Metode Spektofotometer Serapan Atom (AAS)

Analysis of Well Water Quality with Physical and Chemical


Parameters Using the Atomic Absorption Spectophotometer
(AAS) Method
Andi Laskar Bayus Putra
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Trisakti Grogol, Jl. Letjen S. Parman No.1, RT.6/RW.16,
Grogol, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
*Corresponding author: abayusputra@gmail.com

Abstrak. Air merupakan unsur alam yang sangat penting demi keberlangsungan kehidupan.
Sekitar 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air. Tidak hanya terdapat pada sungai, danau, atau
laut, tetapi air juga terdapat dalam tubuh mahluk hidup. Air sumur layak digunakan apabila memenuhi
standar baku mutu air. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan metode
spektrometri serapan atom (SSA) , analisis kualitas air sumur pada penelitian ini terdapat dua
parameter yaitu fisika yang meliputi warna, bau, rasa, kekeruhan, daya hantar listrik, kedua secara
kimia yang terdapat uji pH, zat padat, zat organic, dan mineral-mineral yang terkandung pada air
sumur itu sendiri.

Abstract. Water is a natural element that is essential for the sustainability of life. About 71 percent of
the Earth's surface is covered by water. Not only is it found in rivers, lakes, or the sea, but water is
also found in the bodies of living things. Well water is suitable for use if it meets water quality
standards. This type of research uses a research method with the atomic absorption spectrometry
(AAS) method, analysis of well water quality in this study there are two parameters, namely physics
which includes color, odor, taste, turbidity, electrical conductivity, second chemically there is a pH
test, solids, organic substances, and minerals contained in the well water itself.

1. Pendahuluan
Air merupakan unsur yang sangat vital bagi kehidupan manusia dimuka bumi ini. Tanpa
makanan manusia dapat bertahan hidup 3-6 bulan. Namun tanpa air manusia hanya dapat
bertahan hidup paling lama 3 hari. Dalam tubuh manusia terdapat sekitar 50- 80 yang terdiri
dari cairan (Soputan, dkk, 2019). Faktor lingkungan alami akan menjadi penyebab terjadinya
menurunnya kualitas air dengan parameter kimia tertentu dari standart yang telah ditetapkan
(Garing, dkk, 2017). [1]
Meningkatnya kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab merupakan salah satu
penyebab penurunan kualitas air, kegiatan dari hal-hal yang kecil seperti membuang sampah
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

sembarang dan sampai pembuangan limbah yang menyebabkan air terknontaminasi


menyebabkan pencemaran pada berbagai sumber air, termasuk air sumur. Kondisi tersebut
dapat
terjadi karena beban pencemaran melampaui kapasitas air. Karena air sangat penting untuk
kehidupan, pencemaran air adalah salah satu masalah yang harus diperhatikan. Karena makhluk
hidup membutuhkan air yang berkualitas dan kuantitas yang cukup dan dapat diakses secara
kontinu, air yang tercemar akan sangat mengganggu sistem kehidupan.
Air tanah memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya karena
air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi tinggi. Zat-zat mineral tersebut antara
lain magnesium, kalsium dan besi yang menyebabkan kesadahan. Penggunaan air yang tidak
memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan
kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun tidak menular. Penyakit menular
yang disebarkan oleh air secara langsung disebut penyakit bawaan air (waterbornedisease).
Penyakit tidak menular akibat penggunaan air terjadi karena air telah terkontaminasi zat-zat
berbahaya atau beracun (Munfiah, dkk. 2013). [2]
Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat fisik dan sifat kimianya untuk
mengevaluasi tingkat kesesuaian air untuk berbagai keperluan, Berikut adalah beberapa
parameter umum yang digunakan:
Sifat Fisik:
1. Suhu: Menunjukkan tingkat panas atau keadaan dingin air.
2. Warna: Warna air yang dapat berasal dari materi organik atau zat kimia tertentu.
3. Bau: Bau yang mungkin diakibatkan oleh bahan organik terlarut atau mikroorganisme.
4. Rasa: Rasa yang tidak biasa dapat menjadi indikator adanya kontaminan.
5. Kekeruhan: Tingkat transparansi air yang dapat dipengaruhi oleh partikel tersuspensi.
Sifat Kimia:
1. pH: Menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air.
2. Kandungan Oksigen Terlarut: Indikator penting untuk kehidupan akuatik.
3. Kandungan Logam Berat: Seperti timbal, merkuri, kadmium, dan lainnya.
4. Kandungan Zat Organik: Misalnya, BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand) yang mengindikasikan jumlah bahan organik yang
teroksidasi.
5. Kandungan Nutrien: Seperti fosfor dan nitrogen yang dapat memicu pertumbuhan alga
berlebihan (eutrofikasi) jika berlebihan.
6. Kandungan Zat Tercemar: Seperti pestisida, herbisida, dan bahan kimia sintetis lainnya.
[3]

Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan


banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom ataumolekul analit. Salah
satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom (SSA) atau disebut juga Atomic
Absorbtion Spectrophotometr (AAS). Atomic AbsorbtionSpectrophotometry (AAS) merupakan
metode analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu olehatom logam dalam keadaan bebas.[4]
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

2. Bahan dan Metode


2.12. Alat dan Bahan

Alat yang akan digunakan sebagai alat uji sampel yatitu menggunakan gelas sampel,
berfungsi untuk menyimpan sampel air. Alat spektrofotometer sebagai water analylis dan
bahan yang digunakan yaitu sampel dari air sumur yang berbentuk cairan.
2.13. Prosedur Penelitian
Analisis Fisika Air Sumur Analisis Fisika meliputi analisis warna, bau, rasa,
kekeruhan dan daya hantar listrik sampel air sumur yang digunakan. Analisis Kimia Air
Sumur
Analisis kimia ini meliputi pengujian pH, padatan, bahan organik, kekerasan,
kalsium, magnesium, klorida, besi, silika, mangan, nitrit, nitrat dan sulfat. Pengujian ini
berfungsi sebagai parameter yang digunakan sebagai standar hasil sampel air sumur
yang digunakan.
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Setelah dilakukan penelitian dengan pengujian Spektrofotometer hasil pengujian dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Pada pengujian penelitian ini menggunakan metode AAS. Perangkat AAS


(AtomicAbsorption Spectrofotometry) memiliki prinsip pengoperasian sebagai berikut:
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

1. Sumber Cahaya:
Sumber cahaya dalam AAS biasanya berupa lampu katoda-tungsten atau lampu katoda-
deuterium. Lampu katoda-tungsten menghasilkan sinar-X yang diperlukan untuk
menganalisis unsur logam, sementara lampu katoda-deuterium digunakan dalam
spektrofotometer serapan UV untuk mengukur latar belakang.
2. Atomizer:
Atomizer adalah komponen yang digunakan untuk mengubah sampel cair menjadi
bentuk atom gas. Atomizer yang paling umum digunakan dalam AAS adalah nebulizer,
yang mengubah sampel cair menjadi aerosol yang kemudian diuapkan. Selain itu, burner
digunakan untuk membakar aerosol sampel dan menghasilkan atom unsur-unsur.
3. Monokromator:
Monokromator adalah komponen yang digunakan untuk memilih panjang gelombang
(wavelength) yang sesuai untuk unsur yang akan dianalisis. Ini memungkinkan hanya
cahaya pada panjang gelombang yang diinginkan yang akan mencapai detektor.
4. Detektor:
Detektor dalam AAS mengukur intensitas cahaya yang melewati atomisasi sampel.
Detektor paling umum yang digunakan adalah fotodetektor, seperti fotomultiplier tube
(PMT) atau photodiode.
5. Sel Penyaring (Absorption Cell):
Sel penyaring adalah tempat di mana sampel atomisasi dan sinar-X dari sumber cahaya
berinteraksi. Di sel ini, unsur dalam sampel akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang yang sesuai, yang kemudian diukur oleh detektor.
6. Sistem Optik:
Sistem optik mencakup berbagai lensa, cermin, dan filter yang memandu cahaya dari
sumber ke atomizer, monokromator, sel penyaring, dan detektor.

Berdasarkan data hasil penelitian pada gambar 3.1 pengujian spektrofotometer menunjukkan
hasil analisa air sumur dengan parameter fisika terlihat bahwa sumur A memiliki nilai warna
paling tinggi sebesar 30ppm Pt-Co dibanding sumur B dengan nilai 23 ppm Pt-Co dengan
standar maksimum air bersih sebesar 50 ppm Pt-Co, pada sumur A dan sumur B terlihat bahwa
tidak terdapat bau dan rasa, sumur A juga memiliki hasil kekeruhan dengan nilai yang lebih
tinggi sebesar 3,35 NTU diibandingkan dengan sumur B dengan nilai 2,48 NTU, standar
maksimal air bersih pada parameter kekeruhan bernilai 25 NTU dan daya hantar listrik yang
lebih tinggi sebesar 1201 miccrohms dibandingkan sumur B yang bernilai 636 miccrhoms.
Berdasarkan data hasil penelitian pada gambar 3.2 pengujian spektrofotometer menunjukkan
hasil analisa air sumur dengan parameter kimia terlihat bahwa pH pada air sumur B lebih tinggi
dengan nilai 7,84 dibandingkan sumur A dengan nilai 7,72 dan standar maksimal air bersih pH
dari 6,5-9,0. Zat padat pada sumur A lebih tinggi dengan nilai 601 ppm dan pada sumur B
bernilai 322 ppm dan standar maksimum air bersihnya 1500 ppm. Zat organik yang terkandung
merupakan kalium permangat yang memiliki nilai yang lebih besar bernilai 13,7 ppm KMnO 4
dibandingkan dengan sumur B dengan nilai sebesar 8,76 ppm KMnO 4 dan standar maksimum
air
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

bersihnya sebesar 10 ppm KMnO4. Dapat dilihat kesadahan air yang terkandung merupakan
kalsium karbonat pada sumur A yang memiliki nilai paling tinggi sebesar 66 ppm CaCO3
dibandingkan dengan sungai B yang bernilai 54 ppm CaCO 3 dan standar maksimum air
bersihnya bernilai 500 ppm CaCO3. Serta kadungan mineral lain yang terkandung seperti;
Kalsium pada sumur A dengan nilai 20 ppm Ca2+ dan pada sumur B dengan nilai 6,40 ppm Ca2+
dan standar maksimum air bersihnya dengan nilai sebesar 200 ppm Ca 2+, magnesium pada
sumur A bernilai 3,88 ppm Mg2+ dan pada sumur B bernilai 9,23 ppm Mg 2+ dengan standar
maks air bersih sebesar 150 ppm Mg 2+, klorida pada sumur A bernilai 156 ppm Cl - dan pada
sumur B bernilai 78,1 Cl - dengan standar maks air bersih sebesar 600 ppm Cl -, besi pada sumur
A bernilai 1,2 ppm Fe dan pada sumur B bernilai 0,5 ppm Fe dengan stanrar maks air bersih
sebesar 1,0, nitrit pada sumur A bernilai 0,1 ppm NO2- dan pada sumur B bernilai 0,15 ppm
NO2- dengan standar maks air bersih sebesar 3,0 ppm NO 2-, nitrat pada sumur A bernilai 13 ppm
NO3- dan pada sumur B bernilai 12 ppm NO 3- dengan standar maks air bersih sebesar 50 ppm
NO3-, dan sulfat pada sumur A bernilai 54 ppm SO 42- dan pada sumur B bernilai 29,60 ppm
SO42- dengan standar maks air bersih sebesar 400 ppm SO 42-. Dari hasil Analisa air sumur A
dan B dapat diketahui bahwa tidak terdapat kandungan silika dan mangan dengan nilai 0.

1. Kesimpulan
Dari hasil data penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Berdasarkan parameter secara fisika dan data standar maks air bersih,
disimpulkan bahwa dari hasil Analisa sumur A dan B terkait warna tidak
memenuhi standar maks air bersih dan dapat diketahui tidak memiliki bau dan
rasa.
b. Berdasarkan parameter secara kimia dapat disimpulkan bahwa, hasil Analisa
sumur A dan B parameter yang mencapai standar maks air bersih antara lain
PH dan zat organic untuk sampel sumur A, dan dapat diketahui bahwa pada
sumur A dan B tidak mengandung silika dan mangan yang bernilai 0

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dosen Kimia Analitik Universitas Trisakti yang telah
mendukung penelitian ini. Beserta Laboratorium Trisakti Jurusan Teknik Pertambangan.
Sehingga penelitian dan pembuatan pada artikel ini dapat berlangsung.
Praktikum Kimia Analitik
Jurusan Teknik Pertmbangan FTKE
Universitas Tisakti, 18 Oktober 2021

Daftar Pustaka
Millah Hudiyah DB dan Satyanto Krido Saptomo, Vol. 04 No. 01, April 2019. Analisis
Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air Bersih di Gedung Baru Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor Jawa Barat Indonesia
[1,2] Hastita Lantapon, Odi Roni Pinontoan, Rahayu H. Vol. 8, No. 7, November 2019. Akili
ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR BERDASARKAN PARAMETER FISIK
DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) DI DESA MOYONGKOTA KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado

[3] https://envilife.co.id/macam-macam-parameter-kualitas-air-dan-pengertiannya/
[4] https://id.scribd.com/document/370308149/Cara-Kerja-Aas

Agustina Lolo, Candra Febryanto Patandean, Eko Ruslan. Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 102 –
110 KARAKTERISASI AIR DAERAH PANAS BUMI PENCONG DENGAN
METODE AAS (ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER) DI
KECAMATAN BIRINGBULU, KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI
SELATAN. Universitas Negeri Makassar. Universitas Muslim Indonesia,
Makassar, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai