Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR KIMIA ANALITIK

PERCOBAAN VI

TITRASI PENGENDAPAN

OLEH

NAMA : SUPARDI

STAMBUK : F1C1 20 066

KELOMPOK : VII (TUJUH)

ASISTEN :

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia analisis berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui

komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Kimia analisis modern dikategorikan

melalui dua pendekatan, target, dan metode. Meskipun kimia analisis modern

didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari kimia analisis dan

beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia anlisis moderen berasal dari teknik

analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Kimia analisis juga fokus

pada peningkatan rancangan percobaan, kemometri, dan pembuatan alat ukur baru

agar dapat menyediakan informasi kimia yang lebih baik. Kimia analisis telah

diaplikasikan di bidang forensik, bioanalisis, analisis klinik, analisis lingkungan,

dan analisis bahan.

Secara umum analisis dapat diartikan sebagai usaha pemisahan satu-

kesatuan materi bahan menjadi komponen-komponen penyusun sehingga dapat

diketahui lebih lanjut. Analisis dalam ruang lingkup kimia dilasifikasikan menjadi

dua yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif menyangkut

identifikasi atau spesies zat, yaitu unsur atau senyawa yang ada didalam suatu

sampel. Sedangkan analisis kuantitatif mengenai penentuan berapa zat tertentu

atau kadar yang ada di dalam suatu sampel dengan zat yang ditentukan sering

disebut sebagai analit. Analisis kualitatif dan kuantitatif termasuk dalam anilisis

secara konvensional.
Analisis konvesional tergolong dalam analisis kuantitatif mencakup

analisis titrasi pengendapan, Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin

argentum yang berarti perak. Argentometri merupakan salah satu cara untuk

menentukan kadar zat suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan

endapan ion Ag+ pada argentometri zat pemeriksaan yang telah diberikan

indikator. Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga

seluruh ion Ag+ dapat tetap diendapkan. Berdasarkan latar belakang di atas maka

dilakukan percobaan titrasi pengendapan.

B. Rumusan Masalah
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kimia analitik adalah studi tentang pemisahan, identifikasi, dan

kuantifikasi komponen kimia dalam bahan alami dan buatan. Analisis kualitatif

menyediakan indikasi identitas spesies kimia dalam Sampel. Sedangkan analisis

kuantitatif menentukan besarnya komponen tertentu dalam suatu zat. Pemisahan

komponen sering dilakukan sebelum melakukan analisis. Analitis metode dapat

dibagi menjadi klasik dan instrumental. Analisis kuantitatif klasik dilakukan

dengan menentukan berat atau volume. Instrumental metode menggunakan

peralatan untuk menentukan besaran fisis dari analit seperti penyerapan cahaya,

fluoresensi, atau daya konduksi (Nowak dkk., 2021).

Metode kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat analisisnya informasi tentang apa

yang ingin Anda ketahui. Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif,

khususnya kuantitatif analitik adalah metode deduktif. Dalam metode ini, teori-

teori ilmiah yang telah diterima digunakan sebagai referensi dalam mencari lebih

lanjut kebenaran (Nomoto dkk., 2021)

Titrasi adalah proses mengukur volume titran yang dibutuhkan untuk

mencapai titik ekivalen dengan titrat. Yang sulit titik ekivalen diamati, karena

hanya a titik akhir teoritis. Pada titrasi titik akhir diperlukan metil merah (MR)

indikator. Ketersediaan MR sebagai indikator kimia (indikator sintetis) di remote

daerah sangat sulit, sehingga perlu indikator alami berasal dari tanaman atau

bunga seperti mawar, kunyit, bunga sepatu, kayu secang dan ubi ungu

(Septianingsih dkk., 2018).


Natrium hidroksida merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat

alkali/basa dan berfungsi untuk menghilangkan atau membersihkan zat-zat dan

kotoran-kotoran yang melekat pada serat sisal. Disamping itu, alkali natrium

hidroksida dapat memodifikasi bentuk kristal dari penguat sehingga dapat

mereduksi sifat hidrofilik dan meningkatkan kristalisasi fiber sehingga dapat

mengoptimalkan adhesi serat dengan matriks. Waktu perendaman alkali natrium

hidroksida juga dapat meningkatkan sifat mekanik serat dan mempengaruhi

komposisi kimia pada serat buah lontar (Kusmiran dkk., 2020).

Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir

semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam

akuades mencakup berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus

fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton. Kelarutannya

disebabkan oleh kecenderungan molekul akuades untuk membentuk ikatan

hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida

dan keton (Khotimah dkk., 2017).


DAFTAR PUSTAKA

Khotimah, Husnul., Erika W. A. dan Ari S,. 2017, Karakterisasi Hasil Pengolahan

Air Menggunakan Alat Destilasi, Jurnal Chemurgy 1(2).

Kusmiran, Amirin., Noval S. dan Rita D., 2020. Analisis Pengaruh Konsentrasi

Natrium Hidroksida terhadap Sifat Mekanik Biokomposit Berpenguat Serat

Sisal, Jurnal Fisika 10 (2).

Nomoto, Hidetoshi., Kei Y., Gen Y., Michiyo S., dan Norika K. 2021. Time

course evaluation coronavirus. Jounal of infection and chemotherapy 1(1).

Nowak, Mateusz Pawel., Retana W. P dan Janusz P. 2021. White Analytical

Chemistry: An approach to reconcile the principles of green analytical

chemistry and functionality. Trends in Analytical Chemistry 138 (1).

Septianingsih, Sri, Riris, Ana H. M. dan Endang T. W., 2018, Effectiveness of

Secang Wood (Caesalpinia Sappan L) Concentration As Natural Indicator

for Acidimetry Method, International Seminar on Education and

Development of Asia, 245 (1).

Anda mungkin juga menyukai