Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN SPEKTROSKOPI

PERCOBAAN III

PENENTUAN KADAR PARASETAMOL DALAM SEBUAH SEDIAAN


TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

OLEH:

NAMA : SUPARDI

STAMBUK : F1C1 20 066

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : BOWO WAHYONO

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan

patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,

pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Dalam proses

pembuatan obat dibutuhkan bahan atau campuran bahan zat aktif lain yang apabila

digunakan dapat menciptakan khasiat farmakologi atau efek langsung dalam

diagnosis, penyembuhan, peredaan, pengobatan atau pencegahan penyakit, atau

untuk memengaruhi struktur dan fungsi tubuh. Salah satu obat yang sering

diresepkan dalam bentuk campuran dengan obat lain adalah parasetamol.

Parasetamol (asetaminofen) adalah obat analgesik (penahan rasa sakit atau

nyeri) dan anti-piretik (penurun panas atau demam) yang aman, efektif, dapat

ditoleransi dengan baik, dan murah dengan efek samping yang relatif sedikit bila

digunakan pada dosis terapeutik yang dianjurkan. Parasetamol pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1955 untuk aplikasi klinisnya dalam menyembuhkan

demam, sakit kepala dan rasa nyeri, kemudian sejak saat itu mulai banyak

digunakan secara luas hampir di seluruh dunia. Obat ini dapat ditemukan dalam

berbagai macam sediaan seperti tablet, kaplet, kapsul, sirup, dan serbuk.

Metode yang digunakan untuk penetapan kadar parasetamol dalam

percobaan kali ini menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

Spektrofotometri UV-Vis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi

secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan


sebagai fungsi dari panjang gelombang. Dapat dipakai untuk tujuan analisis

kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif. Spektrofotometer tersusun dari sumber

spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengadsorbsi untuk larutan

sampel atau blanko dan suatu alat pengukur perbedaan adsorbsiantara sampel dan

blanko ataupun pembanding. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan

percobaan penentuan kadar parasetamol dalam sebuah sediaan tablet secara

spektrofotometri UV-Vis.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan Penentuan Kadar Parasetamol Dalam

Sebuah Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri UV-Vis adalah bagaimana cara

menentukan kadar parasetamol dalam sebuah sediaan tablet secara

spektrofotometri UV-Vis?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada Penentuan Kadar Parasetamol Dalam

Sebuah Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Uv-Vis adalah untuk menentukan

kadar parasetamol dalam sebuah sediaan tablet secara spektrofotometer Uv-Vis.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan Penentuan Kadar

Parasetamol Dalam Sebuah Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Uv-Vis

adalah untuk menentukan kadar parasetamol dalam sebuah sediaan tablet secara

spektrofotometer Uv-Vis.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Parasetamol adalah obat yang massa molekulnya kecil. Ini adalah asam

lemah (pKa 9,7), dan karena itu pada dasarnya terionisasi pada nilai pH. Secara

kimia, parasetamol adalah fenol, yang mudah teroksidasi seperti fenol lainnya.

Penggunaan parasetamol untuk kondisi rematik Parasetamol tidak memiliki

tindakan anti-inflamasi. Ini kurang beracun dari aspirin, apalagi, dan tidak

menyebabkan anemia dan kerusakan hati, sering disebabkan oleh terus menerus

menggunakan asetanilida dan acetphenetidines. Parasetamol digunakan untuk

mengobati penurunan demam, pemulihan otot dan sendi & pereda nyeri, gejala

pilek dan flu, pereda sakit kepala (Ahmed dan rebaz, 2020).

Spektrofotometri UV-Vis adalah salah satu teknik yang paling sering

digunakan dalam analisis farmasi yang sederhana, cepat, spesifik, tepat, akurat

dan dapat diterapkan pada senyawa dalam jumlah kecil. Prinsip utama

spektrofometri UV-Vis adalah pengukuran jumlah UV atau radiasi tampak yang

diiserap oleh suatu zat dalam larutan. Hukum Lambert-Beer adalah hukum

fundamental yang mengatur analisis spektrofotometri kuantitatif, yang

menyatakan bahwa intensitas berkas radiasi monokromati medium dengan

ketebalan homogen (Chakraborty dkk., 2018).

Hukum Lambert-Beer adalah hukum dasar penyerapan cahaya,

menggambarkan hubungan antara intensitas satu panjang gelombang serapan

cahaya dan konsentrasi bahan penyerap cahaya dan ketebalan lapisan cairnya.

Ketika seberkas cahaya monokromatik melewati medium seragam, jalur optik

dibagi menjadi tiga bagian, satu cahaya diserap, satu cahaya dipantulkan oleh
permukaan medium, dan satu cahaya menembus medium, dan intensitas cahaya

yang ditransmisikan I dinyatakan dalam Persamaan 1 ( Liu dkk., 2018).

Pada proses pengukuran spektrofotometer UV dilakukan pembuatan

larutan standar terlebih dahulu, larutan standar merupakan larutan yang tidak

mengandung analat untuk dianalisis. Larutan standar digunakan sebagai kontrol

dalam suatu percobaan sebagai nilai 100 % transmitans. Dari larutan standar ini

dapat digunakan salah satunya untuk menentukan panjang gelombang maksimum

untuk mempermudah mengatur range panjang gelombang yang akan digunakan,

selain itu penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk mengetahui

absorpsi mencapai maksimum sehingga meningkatkan proses absorpsi larutan

terhadap sinar (Zarwinda dan dewi, 2018).

Metanol atau spiritus adalah cairan bening dengan rumus kimia CH3OH

yang kadang-kadang disebut “alcohol kayu”. Metanol adalah cairan bening

dengan sifat polar, digunakan sebagai pelarut yang baik.Methanol juga sangat

mudah terbakar, dan sangat berguna bagi manusia jika tertelan. Secara

historis,methanol dibuat ketika selulosa, gula utama dalam kayu dan beberapa

tanaman lainnya, difermentasi oleh bakteri. Metanol digunakan secara industri

sebagai bahan anti beku, berbagai pelarut kimia, bahan bakar tertentu, pembuatan

banyak plastik, dan dalam campuran alkohol yang ditujukan untuk penggunaan

medis atau industri dan bukan dikonsumsi (Evaliana dkk., 2020).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum penentuan kadar parasetamol dalam sebuah sediaan tablet

secara spektrofotometri UV-Vis dilakukan pada hari Senin, 17 Oktober 2022

pukul 07.30-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Fisika, Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan penentuan kadar parasetamol

dalam sebuah sediaan tablet secara spektrofotometri UV-Vis adalah labu takar (25

mL, 50 mL dan 250 mL), gelas ukur 50 mL, gelas kimia 250 mL, corong, pipet

tetes, batang pengaduk, timbangan analitik, spatula dan seperangkat alat UV-Vis.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan penentuan kadar

parasetamol dalam sebuah sediaan tablet secara spektrofotometri UV-Vis adalah

metanol (CH3OH), akuades (H2O), sampel (obat parasetamol) dan larutan standar

parasetamol.
C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Larutan Induk Parasetamol Konsentrasi 400 ppm

Parasetamol

- ditimbang 100 gram


- dilarutkan dengan pelarut metanol:air
(3:1) dalam gelas kimia
- dimasukkan dalam labu ukur 250 mL
sampai tanda tera

Hasil Pengamatan

2. Pembuatan Kurva Baku

Larutan induk 100 ppm

- dibuatkan larutan baku dengan konsentrasi


2, 4, 6, 8 dan 10 ppm sebanyak 25 mL
- diukur serapan masing-masing pada panjang
gelombang maksimum 244 nm.

Hasil Pengamatan

3. Penetapan Kadar Sampel

2 jenis tablet parasetamol

- dihaluskan dan dihomogenkan


- ditimbang sebanyak 20 mg
- dilarutkan dengan etanol:air (3:1)
- disaring dengan menggunakan kertas
whatman
- dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL
- dimasukkan metanol:air (3:1) sampai tanda
tera
- diukur serapannya masing-masing pada
panjang gelombang maksimum 244 nm
- dihitung kadarnya

Hasil Pengamatan
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, L O and Rebaz A O. 2020. Computational Study on Paracetamol Drug.


Journal of Physical Chemistry and Functional Materials. 3 (1).
Evalina, N., Bauendro P and Zulfikar. 2020. Analisis Karakteristik Pembangkit
Listrik Hot Air Stirling Engine Dengan Bahan Bakar Metanol. Jurnal
Teknik Elektro. 2(2).
Chakraborty, S., Sharmin S., Rony S. R., Ahmad S. A. I. and Sohrab M.D. H.,
Stability-indicating UV/Vis Spectrophotometric Method for Diazepam,
Development and Validation, Indian Journal of Pharmaceutical Sciences,
80 (2).
Liu W., Yunlin S. and Qingyang W, 2018, Research on Non-contact Heart Rate
Signal Detection Based on Video Image, IEEE International Conference
on Automation, Electronics and Electrical Engineering, DOI: 978-1-
5386-7861-9/18/$31.00.
Zarwinda, I and Dewi S. 2018. Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap
Kafein Dalam Kopi. Lantanida Journal. 6(2).4w

Anda mungkin juga menyukai