Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN


MENGGUNKAN MAKROINVERTEBRATA DI DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS) WANGGU

Oleh:
IFRIANTY
M1A2 13 048

Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Kahirun, M.Si
La Ode Siwi, SP.,M.Si
NIP. 19630320 198901 1 001
NIP. 19741231 200801 1 028
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai Wanggu merupakan sungai yang cukup besar karena sungai Wanggu melintasi
2 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Konawe selatan dan Kota Kendari. Sungai ini
memiliki fungsi dan nilai yang sangat tinggi bagi kehidupan masyarakat di sekitar
sungai. Secara umum, kualitas air Sungai Wanggu semakin kehilir semakin menurun,
dengan tingkat pencemaran yang semakin tinggi pula. Sumber pencemaran yang
diakibatkan oleh aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Wanggu yaitu bersumber dari
limbah rumah tangga, pertanian, pertambangan dan industri. Dampak langsung dari
pencemaran air serta rusaknya lingkungan perairan Sungai Wanggu dan anak-anak
sungainya dapat terlihat pada berkurangnya jumlah ikan asli, terjadinya perubahan
warna air dan bau.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Tingkat Pencemaran Air di Daerah Aliran


Sungai (DAS) Wanggu?
1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi


tingkat pencemaran Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu
dengan menggunakan indikator makroinvertebrata.

Manfat dari Penelitian ini adalah:


1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya yang
memanfaatkan Air di daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu
2. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang
relevan dengan penelitian ini
1.4. Kerangka Pikir

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian


II. TINJAUAN PUSTAKA

Terlampir

2.1. Kualitas Air Sungai


2.2. Parameter Kualitas Air
2.3. Ekosistem Sungai
2.4. Bioindikator Kualitas Air
2.5. Hasil Penelitian yang Mendukung
III. Metode Penelitian

3.2. Alat dan Bahan


3.1. Tempat dan Waktu

Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian ini di laksanakan di adalah kantung plastik, tali, pinset, plastik
Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu. kapasitas 1 kg, spidol permanent, karet gelang,
Waktu Penelitian ini akan di kertas label, ballpoint, pensil, jaring, cetok,
Laksanakan pada bulan Agustus cangkul, baki atau nampan, sarung tangan,
botol, buku kunci determinasi, pH meter,
sampai dengan September 2017.
kamera digital, stopwatch, secchi disck,
termometer, GPS (Global Positioning System).
Bahan
Bahan yang di gunakan adalah Air,
Aquades dan Alkohol 70%.
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Jenis dan Sumber Data

Populasi dari penelitian ini meliputi


seluruh daerah aliran sungai (DAS) Data Primer
Wanggu. Sedangkan sampel dari Data primer merupakan data yang di
penelitian ini yaitu air dan semua jenis peroleh dari observasi secara langsung
makroinvertebrata yang di temukan di di lokasi penelitian.
Sungai Wanggu.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di
peroleh dari instansi/lembaga terkaid
dan/atau pihak lain yang berhubungan
dengan kegiatan dan tujuan penelitian
ini.
3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah


metode purposive sampling. Titik pengambilan sampel pada penelitian ini
antara lain dengan melihat pertimbangan yang di lakukan saat di lapangan
dan pengambilan sampel pada titik stasiun yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan pengamatan dengan menggunakan beberapa parameter, yaitu:
1. Parameter Fisik
2. Parameter Kimia
3. Parameter Biologi
Sampel dari semua Paremeter tersebut kemudian dibawah
kelaboratorium forensik MIPA Universitas Halu Oleo.
3.6. prosedur Penelitian

1. Persiapan penelitian di lapangan


2. Pengamatan kondisi sekitar sungai
3. Penentuan titik stasiun (Berdasarkan masing-masing penggunaan lahan)
4. Peletakan jaring di lakukan secara sistematis di bagian tepi kiri, tengah dan tepi
kanan sungai pada setiap stasiun yang telah di tentukan, pengambilan
makroinvertebrata dengan menggunakan jaring, kemudian di letakan pada nampan
plastik, sebelum makroinvertebrata di awetkan dengan cara memasukkan hewan ke
dalam botol plastic yang telah berisi alkohol 70% terlebih dahulu dilakukan
pemisahan antara substrat serta hewan yang menempel di jaring agar lebih
memudahkan pengambilan sampel makroinvertebrata.
5. Sampel air di kedua sisi sungai (kiri, kanan) dan tengah sungai kemudian di
kompositkan di masing-masing titik stasiun.
6. Untuk sampel makroinvertebrata dibawah dilaboratorium untuk di identifikasi
menggunakan buku identifikasi, sedangkan sampel air yang telah di ambil di bawah
kelaboratorium untuk di analisis COD (Chemical Oxygen Demand), BOD
(Biochemical Oxygen Demand), DO (Disolved Oxygen), pH air, suhu air, kekeruhan,
TSS (Total Suspended Solid), kecepatan arus kemudian di bandingkan dengan baku
mutu air kelas C (Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001).
3.7. Variabel Penelitian

Makroinvertebrata berdasarkan jenis, jumlah dan tingkat


kepekaan terhadap pencemaran dan komponen fisik, kimia
suatu perairan. Parameter fisik terdiri atas suhu, kekeruhan, TSS
dan kecepatan arus. Sedangkan parameter kimia meliputi pH,
COD, BOD, DO.
3.8. analisis Data

a. Kondisi Kualitas Air secara fisik-kimia

Parameter yang berkaitan langsung dengan kehidupan


makroinvertebrata yaitu COD (Chemical Oxygen Demand), BOD
(Biochemical Oxygen Demand), DO (Disolved Oxygen), pH air, suhu
air, kekeruhan, TSS (Total Suspended Solid), kecepatan arus COD
(Chemical Oxygen Demand), BOD (Biochemical Oxygen Demand),
DO (Disolved Oxygen), pH air, suhu air, kekeruhan, TSS (Total
Suspended Solid), dan kecepatan arus
b. Kualitas Air Sungai Berdasarkan Makroinvertebrata

1. Family Biotik Indeks (FBI)


FBI adalah penghitungan indeks kualitas air yang
dikembangkan oleh Hinsenhoff (1988) berdasarkan nilai toleransi
(ketahanan terhadap perubahan lingkungan) dari tiap-tiap famili.
Menurut Prigi Arisandi (2012: C-301) menyebutkan bahwa
perhitungan nilai indeks biotik menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:

Lanjutan:
Lanjutan:

Interpretasi nilai biotik indeks untuk menentukan tingkat pencemaran organik dilakukan
dengan mengikuti ketentuan yang sudah ada seperti yang tertera dalam table 1.
3.9. Defiisi Oprasional

1. Sungai Wanggu
2. Pencemaran
3. Bioindikator
4. Makroinvertebrata
5. Kualitas Air

Terlampir
DAFTAR PUSTAKA

TERLAMPIR
Sekian dan Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai