Diterima (received) 12Agustus 2020; disetujui (accepted) 26 Agustus 2020; tersedia secara online (available online) 30 Agustus 2021
Abstract
This study aimed to know the amount of suspended solids and dissolved solids in the Ayung River. This study was
carried out at the Downstream of Ayung River, from December 2019 to January 2020.Water sample collected from the
location was analyzed for total suspended solids (TSS), total dissolved solids (TDS), temperature, pH, and DO. The
result of the study showed that the amount of suspended and dissolved solid in the evening was relatively higher
than that in the morning. Temporal analysis showed that there was no big difference in both parameters. In general,
the water quality level in the downstream of Ayung River was belong to Class III according to the Government
Regulation Number 82, released in 2001 about The Management of water quality and water pollution control.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah padatan tersuspensi dan padatan terlarut yang terdapat di Sungai
Ayung. Penelitian dilakukan di bagian hilir Sungai Ayung, dari bulan Desember 2019 hingga Januari 2020. Sampel air
dari lokasi penelitian kemudian dianalisa untuk pengukuran jumlah padatan tersuspensi (TSS), padatan terlarut
(TDS), suhu, pH, dan DO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan padatan tersuspensi dan padatan terlarut
pada sore hari lebih tinggi dibandingkan pada pagi hari. Sedangkan analisa secara temporal pada kedua parameter
tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Secara umum kondisi kualitas air di bagian hilir Sungai Ayung
termasuk ke dalam baku mutu air kelas III menurut PP RI Nomor 82 Tahun 2001 mengenai Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Jumlah padatan tersuspensi atau Total Suspended
Solid (TSS) pada air diukur dengan menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan di bagian hilir Sungai metode gravimetri (teknik penyaringan
Ayung (Bali), dari bulan Desember 2019 sampai menggunakan filter paper), dan dibandingkan
Januari 2020. Sampel air diambil di bagian hilir antara filter paper sebelum dan sesudah
Sungai Ayung. Lalu disimpan di dalam botol penyaringan (SNI 6989.3:2019).
sampel yang berukuran 1,5 liter. Pengambilan
sampel dilakukan pada pagi hari (06.00 WITA) 2.5 Pengukuran Padatan Terlarut
dan sore hari (18.00 WITA). Adapun periode
Pengukuran jumlah padatan terlarut atau Total terendap, melayang serta partikel tersuspensi yang
Dissolved Solid (TDS) dilakukan dengan bersifat koloid. Kandungan yang terdapat pada
menggunakan alat TDS Meter (Lutron YK 22CT, padatan tersuspensi antara lain bahan organik dan
Taiwan). Pertama-tama alat dinyalakan dengan bahan anorganik (Supriyantini et al., 2017). Bahan
menekan tombol power. Setelah itu alat anorganik berwujud liat dan pasir, sementara
dicelupkan ke dalam air sampai pada batas bahan organik berwujud sisa-sisa tumbuhan,
elektroda lalu ditekan tombol CAL/MEAS untuk kotoran hewan, kotoran manusia, lumpur, limbah
memulai pengukuran. Kemudian ditunggu angka industri serta padatan biologis lain semacam sel
stabil dari TDS Meter dan dicatat nilai TDS yang alga, bakteri dan sejenisnya.
muncul pada layar. Pengukuran TDS dilakukan
pengulangan hingga 3 kali sampai pada sampel
terakhir.
kandungan padatan terlarut pada sore hari sebesar padatan terlarut dalam air bisa dipengaruhi oleh
689,2 mg/L (Gambar 4). Hal ini menunjukkan faktor alami dari pelapukan batuan, maupun dari
bahwa kandungan padatan terlarut pada sore hari aktifitas antropogenik dari kegiatan industri dan
lebih tinggi dibandingkan pada pagi hari. pertanian (Rinawati et al., 2016; Warman, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
tidak terjadi perubahan yang besar pada
kandungan padatan terlarut di bulan Desember
2019 sampai Januari 2020. ini dikarenakan pada
bulan Desember 2019 dan Januari 2020 merupakan
waktu dalam musim yang sama, yaitu musim
penghujan. Dengan demikian, maka kondisi
klimatologis pada bulan Desember 2019 dan
Januari 2020 relatif sama.
Ucapan terimakasih