Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.

10 No 2 Tahun 2021

ANALISIS KUALITAS AIR DI PERAIRAN DANAU TOBA KECAMATAN


PANGURURAN, KABUPATEN SAMOSIR
Winarto Silaban, Mastiur Verawaty Silalahi

Pendidikan Biologi, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar


Pematangsiantar, Indonesia

e-mail:silabanwinarto@gmail.com1, mastiur.verawaty@gmail.com2

Abstrak

Danau Toba merupakan danau yang terletak di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara memiliki
luas permukaan 1.124 km2 (112.400 ha). Danau Toba terletak pada posisi geografi 2°41′N 98°53′E /
2.68°N 98.88°E dengan ketinggian 995 di atas permukaan laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas air yang dilihat dari parameter kimia, fisika, dan biologi serta status mutu air di
perairan Danau Toba. Penentuan titik sampel menggunakan sample survey method yaitu metode
pengambilan sampel dilakukan dengan membagi menjadi beberapa segmen atau titik yang dapat
mewakili populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan
Danau Toba di Kecamatan Pangururan yang tergolong tidak baik yaitu pada pengujian nitrat, nitrit, dan
amoniak; dan yang tergolong baik yaitu suhu, pH, BOD5, O2, dan COD. Air pada perairan Danau Toba
termasuk kategori tercemar ringan. Pada pengujian parameter biologi, perairan Danau Toba di
Kecamatan Pangururan terdapat beberapa fitoplankton antara lain Oocystis sp dan Anabaena Sp.

Kata Kunci: Kualitas air, suhu, COD,BOD, DO, amoniak

Abstract

Lake Toba is a lake located in Samosir Regency, North Sumatra Province with a surface area of 1,124
km2 (112,400 ha). Lake Toba is located at a geographical position 2°41′N 98°53′E / 2.68°N 98.88°E
with an altitude of 995 above sea level. The purpose of this study was to determine water quality in
terms of chemical, physical, and biological parameters, as well as the status of water quality in Lake
Toba. Determination of the sample point using the "sample survey method" which is the method of
taking the sample by dividing it into several segments or points that can represent the population. The
method used in this study is a descriptive method with a quantitative approach. Based on the results of
the study, it can be concluded that the quality of the waters of Lake Toba in Pangururan District is
classified as not good, specifically nitrate, nitrite, and ammonia concentration. Those that are classified
as good are temperature, pH, BOD5, O2, and COD. Water quality in Lake Toba is in the category of
polluted lightly. Using biological analysis, Lake Toba waters in Pangururan District contain several
phytoplankton, including Oocystis sp and Anabaena Sp.

Keywords: Water quality, temperature, COD, BOD, DO, ammonia

PENDAHULUAN pada posisi geografi 2°41′N 98°53′E /


Danau Toba yang terletak di Provinsi 2.68°N 98.88°E dengan ketinggian 995
Sumatera Utara memiliki luas permukaan diatas permukaan laut. Dasar danau
1.124 km2 (112.400 ha), volume danau sebagian besar terdiri atas batu-batuan,
sekitar 256,2 km3 (256,2x109 m3) dan pasir serta endapan lumpur. Danau
kedalaman maksimum 508 m. Dengan merupakan badan air yang berbentuk
karakteristik fisik seperti itu maka Danau cekungan berisi air yang dikelilingi oleh
Toba menjadi danau terbesar di Indonesia, daratan baik terbentuk secara alami maupun
bahkan Asia Tenggara. Danau Toba terletak buatan.
Jurnal Sains dan Teknologi | 299
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

Volume air yang sangat besar dan luas kelas C artinya cemar sedang (Harianja et
tersebut menjadikan Danau Toba memiliki al., 2018). Menurut (Garno et al., 2020)
potensi yang multi guna, seperti pembangkit tingginya nilai COD dan BOD
tenaga listrik, budidaya perikanan, bahan mengisyaratkan bahwa perairan Danau
baku air bersih, wisata dan transportasi. Toba tercemar oleh bahan organik yang
Saat ini berbagai potensi tersebut telah diduga berasal keramba jaring apung (KJA),
dimanfaatkan secara bersamaan; namun sedangkan Cl2 bebas diduga berasal dari
karena dilaksanakan secara sektoral (belum limbah domestik kegiatan Kota Parapat dan
terpadu), dengan rencana pengembangan sekitarnya. Secara umum disimpulkan
sendiri-sendiri maka keberhasilan sektor bahwa air Danau Toba di wilayah Kabupaten
yang satu (akan) dapat menyebabkan Tobasa tidak/belum memenuhi kriteria untuk
hilangnya potensi sektor yang lain. Sebagai air baku air minum dan wisata air.
contoh, telah diakui bahwa budidaya ikan Berdasarkan pemaparan latar belakang
dengan Keramba Jaring Apung (KJA) dapat tersebut maka perlu dilakukan sebuah
berkembang dengan baik dan telah terbukti penelitian untuk melihat analisis kualitas air
mampu meningkatkan pendapatan di perairan danau toba khususnya di
masyarakat sekitar. Perkembangan KJA Kecamatan Pangururan.
yang sangat pesat dan tidak mengindahkan
daya dukung dan daya tampung badan air METODE
telah menghasilkan limbah organik yang 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
berlebihan. Dampak dari limbah organik Lokasi penelitian dilakukan di wilayah
yang berlebihan tersebut adalah penurunan Kecamatan Pangururan, Kabupaten
oksigen terlarut karena digunakan untuk Samosir, dan pengambilan sampel air
dekomposisi, dan timbulnya H2S, amoniak, dilakukan di Danau Toba. Sedangkan waktu
dan peningkatan nutrien (N dan P) sebagai penelitian dilakukan pada bulan Januari-
hasil dekomposisi. Penurunan oksigen Desember 2021.
terlarut (DO), peningkatan konsentrasi H2S
dan Amoniak jelas mengganggu kehidupan 2.2 Material dan Metode
biota perairan, termasuk ikan; sedangkan Sampel yang digunakan pada penelitian
peningkatan nutrient (eutrofikasi) dapat ini meliputi air Danau Toba. Sampel air
memicu terjadinya algae bloom (ledakan digunakan untuk melihat konsentrasi
populasi alga) dan kematian ikan secara kualitas air dan parameter fisika, kimia, dan
massal (Garno et al., 2020). biologi (suhu, pH, BOD, COD, kadar O2,
Pangururan merupakan kecamatan yang kadar NO3, kadar NO2, kadar amoniak,
berada pada Kabupaten Samosir. Di salinitas, serta fitoplankton). Analisis
Pangururan masih banyak masyarakat yang dilakukan di Laboratorium Universitas HKBP
melalukan budidaya ikan dengan keramba Nommensen Pematangsiantar. Prosedur
jaring apung serta adanya beberapa penelitian menggunakan langkah-langkah
penginapan di kecamatan tersebut. Dengan seperti pada Gambar 1. Metode yang
adanya aktivitas masyarakat seperti digunakan dalam penelitian ini adalah
budidaya (keramba jaring apung) dan metode survey dengan pengukuran
adanya limbah rumah tangga baik dari langsung di lapangan dan analisis
pemukiman dan penginapan yang ada di laboratorium (Mardhia & Abdullah, 2018).
sekitar Kecamatan Pangururan, maka Pemaparan hasil dari metode survey
dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap tersebut dituangkan dalam bentuk deskriptif
kualitas perairan tersebut. Oleh sebab itu, kualitatif.
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
kualitas air yang dilihat dari parameter kimia,
fisika, dan biologi serta status mutu air
Danau Toba tersebut.
Penelitian sebelumnya menyebutkan
bahwa jika ditinjau dengan menggunakan
metode Storet, perairan dikategorikan di

Jurnal Sains dan Teknologi | 300


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

2.4 Analisa Data


Analisis data yang dilakukan meliputi
analisis kualitas air, dan analisis beban
pencemaran serta perhitungan daya
tampung beban pencemaran.

2.5 Perhitungan Status Mutu Air (metode


Storet)
Metoda STORET merupakan salah satu
metoda untuk menentukan status mutu air
yang umum digunakan. Dengan metoda
STORET ini dapat diketahui parameter-
parameter yang telah memenuhi atau
melampaui baku mutu air. Secara prinsip
metoda STORET adalah membandingkan
Gambar 1. Prosedur penelitian antara data kualitas air dengan baku mutu
air yang disesuaikan dengan peruntukannya
2.3 Penentuan Titik Sampel
guna menentukan status mutu air. Cara
Penentuan titik sampel menggunakan
untuk menentukan status mutu air adalah
sample survey method yaitu metode
dengan menggunakan sistem nilai dari US-
pengambilan sampel dilakukan dengan
EPA (Environmental Protection Agency)
membagi menjadi beberapa segmen atau
dengan mengklasifikasikan mutu air dalam
titik yang dapat mewakili populasi.
empat kelas, yaitu :
Penentuan titik pengambilan sampel kualitas
(1) Kelas A: baik sekali, skor = 0 = memenuhi
air sungai didasari atas kemudahan akses,
baku mutu
biaya dan waktu penelitian (Tabel 1, Gambar
(2) Kelas B: baik, skor = -1 s/d -10 = cemar
2).
ringan
(3) Kelas C: sedang, skor = -11 s/d -30 =
Tabel 1. Lokasi Penelitian
Koordinat Lokasi
cemar sedang
2°36'25.1"N, Desa Pasar Pangururan (4) Kelas D: buruk, skor ≥ -31 = cemar berat
98°41'37.3"E Kecamatan Pangururan
2°37'15.3"N, Desa Parbaba dolok Tabel 2. Penentuan sistem nilai untuk
98°41'17.7"E Kecamatan Pangururan menentukan status mutu air (Canter, 1997).
2°40'18.2"N, Desa Hutabolon Kecamatan
Jumlah Parameter
98°41'18.7"E Pangururan Nilai
contoh1) Fisika Kimia Biologi
<10 Maksimum -1 -2 -3
Minimum -1 -2 -3
Rata-rata -3 -6 -9
≥10 Maksimum -2 -4 -6
Minimum -2 -4 -6
Rata-rata -6 -12 -18
Sumber :
1)Jumlah parameter yang digunakan untuk penentuan

status mutu air.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kualitas air yang digunakan untuk danau
dan aktivitas lainnya secara ideal harus
memenuhi standar fisik, kimia dan biologi.
Gambar 2. Peta Titik Lokasi Penelitian Nilai kualitas air melampaui ambang batas
disebut sebagai perairan tercemar. Hasil
dari pengukuran kualitas air Danau Toba
dapat dilihat pada Tabel 3.

Jurnal Sains dan Teknologi | 301


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

Tabel 3. Hasil pengukuran kualitas air di perairan Danau Toba


Baku Mutu Rata-Rata Hasil Pengukuran
Parameter Titik Titik Titik
Kelas I Kelas II Status Mutu
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Suhu, 0C ±3 ±3 28,5 30 33 Normal
pH 6-9 6-9 7.15 7.51 7.10 Normal
O2, mg/L >6 >4 11 11 14 Normal
BOD, mg/L 2 3 2.55 2.53 1.97 Normal
COD, mg/L 10 25 12 11.57 10 Normal
NO2, mg/L 0.05 0.05 <0.3 <0.3 0.3 Tercemar ringan
NO3, mg/L 10 10 12.5 25 12.5 Tercemar ringan
Amoniak, mg/L 0.5 0.5 0,6 0.55 0.58 Tercemar ringan
Salinitas 0 0 0 0 Normal

Suhu pH
Hasil pengukuran suhu air selama Hasil yang diperoleh dari pengukuran pH
penelitian memperlihatkan bahwa suhu air air, dapat dijelaskan bahwa nilai pH air pada
pada masing-masing titik sampel penelitian masing-masing titik penelitian penelitian
tidak menunjukan variasi yang tinggi, yaitu tidak memperlihatkan variasi yang
berkisar antara 28.5 ºC - 33ºC. Rata-rata menyolok, dimana rata-rata pH antar titik
suhu air tertinggi terdapat pada titik sampel sampel berada pada kisaran 7.10 – 7.51.
III (33ºC) dan rata-rata suhu air terendah Rata-rata nilai pH air tertinggi ditemukan
terdapat pada titik sampel I (28.5ºC). Grafik pada titik sampel II sebesar 7.51 dan rata-
perubahan suhu pada setiap pengambilan rata nilai pH terendah ditemukan pada titik
dapat dilihat pada Gambar 3. Kondisi rata- sampel III sebesar 7.10.
rata nilai suhu air pada Perairan Danau Toba 8
masih berada dalam kisaran yang dapat
ditoleransi oleh organisme akuatik dan baik
untuk kegiatan budidaya. 7.5

34 7

32
6.5
Titik 1 Titik 1 Titik 3
30
Gambar 4. pH pada perairan Danau Toba
28
Grafik perubahan pH pada setiap
26 pengambilan dapat dilihat pada Perubahan
Titik 1 Titik 2 Titik 3 nilai pH bisa disebabkan oleh masukan
senyawa organik maupun anorganik
Gambar 3. Suhu pada perairan Danau Toba kedalam air. Hal ini sesuai dengan
pernyataan orba yaitu perubahan pH bisa
Hal ini sesuai dengan pernyataan dipengaruhi oleh adanya senyawa-senyawa
Aisyah yang menyatakan nilai suhu yang yang masuk ke dalam lingkungan perairan
optimum bagi budidaya perikanan berkisar (Ginting, 2011)
antara 27ºC-32ºC. Dengan demikian,
perairan Danau Toba masih layak Kelarutan Oksigen (Dissoved Oxygen)
digunakan untuk budidaya perikanan Hasil yang diperoleh dari pengukuran DO
(Aisyah, 2012). air, dapat dijelaskan bahwa nilai DO air pada
masing-masing titik sampel penelitian

Jurnal Sains dan Teknologi | 302


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

memperlihatkan variasi yang menyolok, menunjukkan indikasi tentang tingginya


dimana rata-rata DO antar titik sampel kadar bahan organik dalam air, karena nilai
berada pada kisaran 11 – 14 mg/L. Rata-rata BOD merupakan nilai yang menunjukkan
nilai DO air tertinggi ditemukan pada titik kebutuhan oksigen oleh bakteri aerob untuk
sampel III sebesar 14 mg/L dan rata- rata mengoksidasi bahan organik dalam air.
nilai DO terendah ditemukan pada titik Menurut Silalahi menyatakan nilai BOD lebih
sampel I sebesar 11 mg/L. Grafik perubahan kecil atau sama dengan 2,9 mg/L adalah
DO pada setiap pengambilan dapat dilihat tergolong air tidak tercemar (Silalahi, 2010).
pada Gambar 5. 3
15
2

10 1

0
5 Titik 1 Titik 2 Titik 3
Titik 1 Titik 2 Titik 3
Gambar 6. Biochemical Oxygen Demand
Gambar 5. DO pada perairan Danau Toba (BOD) pada perairan Danau Toba

Rendahnya DO pada titk sampel I Tingginya nilai BOD pada titik sampel I
disebabkan oleh dekomposisi tumbuhan air menunjukkan bahwa banyaknya bahan
yang mati pada dasar perairan. Nilai DO organik yang didekomposisi oleh bakteri
sangat erat kaitannya dengan BOD dan aerob dibandingkan pada stasiun lainnya.
COD karena semakin tinggi BOD dan COD Semakin tinggi BOD maka perairan tersebut
akan menyebabkan berkurangnya DO di semakin tercemar. Hal ini sesuai dengan
perairan. Hal ini sesuai dengan Aisyah (Yogendra & Puttaiah, 2008) yang
menyatakan bahwa rendahnya konsentrasi menyatakan BOD adalah parameter untuk
oksigen disebabkan adanya dekomposisi menilai beban organik di badan air. Banyak
bahan organik dari tumbuhan air yang telah peneliti telah mencatat nilai BOD lebih tinggi
mati (Aisyah, 2012). di air tercemar.
Saputro et al. (2020) menyatakan bahwa
penurunan nilai DO air Danau Sunter pada Chemical Oxygen Demand (COD)
titik outlet merupakan akumulasi dari Hasil yang diperoleh dari pengukuran rata-
pembuangan limbah domestik di sekitar rata COD antar titik sampel berada pada
danau. Perairan dapat dikategorikan kisaran 10 – 11,57 mg/L. Rata-rata nilai COD
sebagai perairan yang baik dan tingkat air tertinggi ditemukan pada titik sampel I
pencemarannya rendah jika kadar oksigen sebesar 11,57 mg/L dan rata- rata nilai COD
terlarutnya > 5 mg/L. Dengan nilai 4,7 mg/L terendah ditemukan pada titik sampel III
pada titik outlet Danau Sunter menandakan sebesar 10 mg/L. Grafik perubahan COD
bahwa kualitas di sekitar outlet berdasarkan pada setiap pengambilan dapat dilihat pada
parameter DO memiliki tingkat pencemaran Gambar 7.
yang sedang.
12
Biochemical Oxygen Demand (BOD5)
Hasil yang diperoleh dari pengukuran rata- 11
rata nilai BOD air tertinggi ditemukan pada 10
titik sampel I sebesar 2,55 mg/L dan rata-
rata nilai BOD terendah ditemukan pada titik 9
sampel III sebesar 1,97 mg/L. Grafik Titik 1 Titik 2 Titik 3
perubahan BOD pada setiap pengambilan
dapat dilihat pada Gambar 6. Nilai BOD yang Gambar 7. COD pada perairan Danau Toba
diperoleh dari pengamatan pada prinsipnya
Jurnal Sains dan Teknologi | 303
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

Nilai COD dari titik sampel I sampai titik konsentrasi nitrat di badan air sungai
sampel III mengalami penurunan (Hardiyanti, 2015; Putri et al., 2019).
disebabkan bedanya kadar bahan organnik
di setik titik sampel.Hal ini sesuai dengan Nitrit
literatur Hariyadi dkk. (2008) menyatakan Hasil yang diperoleh dari pengukuran rata-
nilai COD akan meningkat sejalan dengan rata kadar nitrit antar titik sampel berada
meningkatnya nilai bahan organik di pada kisaran ≤0.3 mg/L. Rata-rata kadar
perairan. Menurut Sukmawati et al. (2019) nitrit pada air tertinggi ditemukan pada titik
tingginya kadar COD di air Danau Batur sampel III sebesar 0.3 mg/L dan rata- rata
kemungkinan disebabkan tingginya kadar nitrat terendah ditemukan pada titik
buangan senyawa organik akibat aktivitas sampel I sebesar < 3 mg/L. Berdasarkan
masyarakat dalam bentuk buangan limbah baku mutu, perairan dikatakan tidak
domestik, pertanian, dan perikanan. tercemar jika kadar nitrat sekitar 0.05 mg/L.
Sementara berdasarkan hasil pengukuran,
perairan danau toba dilihat dari kadar
Nitrat nitritnya dikategorikan tercemar ringan.
Grafik perubahan kadar nitrit pada setiap
Hasil yang diperoleh dari pengukuran rata- pengambilan dapat dilihat pada Gambar 9.
rata kadar nitrat antar titik sampel berada
pada kisaran 12.5 – 25 mg/L. Rata-rata
kadar nitrat pada air tertinggi ditemukan 0.3001
pada titik sampel II sebesar 25 mg/L dan
rata- rata kadar nitrat terendah ditemukan
pada titik sampel I sebesar 12,5 mg/L. 0.3
Berdasarkan baku mutu, perairan dikatakan
tidak tercemar jika kadar nitrat sekitar 10
mg/L. Sementara berdasarkan hasil 0.2999
pengukuran, perairan danau toba dilihat dari
kadar nitratnya dikategorikan tercemar
ringan. Grafik perubahan kadar nitrat pada 0.2998
setiap pengambilan dapat dilihat pada Titik 1 Titik 2 Titik 3
Gambar 8. Gambar 9. Kadar Nitrit di Perairan Danau
Toba

25 Meningkatnya kadar nitrat pada perairan


danau toba disebabkan karena adanya
limbah pertanian (Patricia et al., 2018)
15
seperti penggunaan pupuk di sektor
pertanian dan limbah domestic di sekitar
danau toba. Menurut Effendi (2003) yang
menyatakan bahwa di perairan alami, nitrit
5 umumnya ditemukan dalam jumlah yang
Titik 1 Titik 2 Titik 3 sangat sedikit karena sifatnya yang tidak
Gambar 8. Kadar nitrat pada perairan Danau stabil akibat keberadaan oksigen.
Toba Menurut Lihawa & Mahmud (2017)
tingginya konsentrasi nitrat di Danau
Meningkatnya kadar nitrat pada perairan Limboto karena penggunaan pupuk oleh
danau toba disebabkan karena adanya masyarakat dan buangan limbah domestik
limbah pertanian di sekitar danau toba masyarakat yang bermukim di bantaran
(seperti penggunaan pupuk di sektor danau. Pakan ikan pada karamba jaring
pertanian). Aktivitas pertanian ini diduga apung di Danau Limboto juga dapat
berkontribusi terhadap peningkatan menambah jumlah nitrat dan fosfor di danau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70%
Jurnal Sains dan Teknologi | 304
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

nitrogen yang dikonsumsi oleh ikan akan pemukiman penduduk di beberapa desa di
terbuang ke perairan (pakan yang Kecamatan Bebesen dan Kebayakan, selain
digunakan konversi ratio 1.6). itu banyak penduduk yang langsung
mengalirkan saluran buangan tinja langsung
Amoniak kebadan sungai hal inilah yang
Hasil yang diperoleh dari pengukuran rata- menyebabkan tingginya kandungan
rata kadar amoniak antar titik sampel berada amoniakk di sungai Mampak dan Kala Pasir
pada kisaran 0.55-0.6 mg/L. Rata-rata kadar (Gayosia et al., 2015).
amoniak pada air tertinggi ditemukan pada
titik sampel I sebesar 0.6 mg/L dan rata- rata Fitoplankton
kadar amoniak terendah ditemukan pada Hasil analisis fitoplankton menunjukkan
titik sampel II sebesar 0.55 mg/L. bahwa perairan danau terdapat lima kelas
Berdasarkan baku mutu, perairan dikatakan fitoplankton yaitu mendominasi perairan
tidak tercemar jika kadar amoniak sekitar 0.5 danau adalah divisi chlorophyta yaitu
mg/L. Sementara berdasarkan hasil Oocystis Sp. Sedangkan jenis yang
pengukuran, perairan Danau Toba dilihat mendominasi adalah jenis fitoplankton
dari kadar amonianya dikategorikan Oocystis sp dan Anabaena Sp. Kedua jenis
tercemar ringan. Meningkatnya kadar ini memiliki peran yang berbeda pada
amoniak pada perairan danau toba perairan tawar. Jenis Oocystis sp memiliki
disebabkan karena adanya kerambah ikan peranan penting dalam perairan tawar
di sekitar Danau Toba. Grafik perubahan sebagai penghasil oksigen dan sumber
kadar amoniak pada setiap pengambilan pakan alami. Namun jenis Anabaena Sp
dapat dilihat pada Gambar 10. merupakan salah satu indikasi yang
menunjukkan bahwa perairan dalam kondisi
eutrofik. Beberapa jenis fitoplankton yang
0.64 umumnya melimpah pada perairan eutrofik
adalah Anabaena Sp, Microcystis, dan
chrococcus(Rahman et al., 2016).
0.6 Anabaena dan microcystis merupakan jenis
fitoplankton yang beracun dan masalah
yang terkait dengan hipoksia serta
perubahan struktur komunitas biologis
0.56 (Sulistyorini et al., 2017).

SIMPULAN
0.52 Kualitas perairan Danau Toba di
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Kecamatan Pangururan yang tergolong
tidak baik yaitu pada pengujian nitrat, nitrit,
Gambar 10. Grafik kadar amoniak pada dan amoniak. Yang tergolong baik yaitu
perairan Danau Toba suhu, pH, BOD, O2, dan COD. Mutu Kualitas
Air pada perairan Danau Toba termasuk
Tingginya konsentrasi amoniak pada kategori tercemar ringan. Pada pengujian
stasiun dilihat dari faktor lingkungan, lokasi parameter biologi, perairan Danau Toba di
stasiun itu merupakan lokasi yang dekat Kecamatan Pangururan terdapat beberapa
dengan kegiatan budidaya keramba jaring fitoplankton antara lain fitoplankton Oocystis
apung (KJA) yang menyebabkan banyaknya sp dan Anabaena Sp.
bahan organik di sekitar titik pengambilan
sampel (Iklima AS et al., 2019). UCAPAN TERIMAKASIH
Amonniak banyak dihasilkan dari Peneliti mengucapkan terima kasih
buangan manusia dan hewan yang ada kepada Deputi Bidang Penguatan Riset dan
disekitar sungai. Sungai Mampak dan Pengembangan Kementrian Riset dan
sungai Kala Pasir merupakan tempat aliran Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
parit-parit kecil yang dialirkan dari

Jurnal Sains dan Teknologi | 305


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

karena telah membiayai penelitian Dosen Lihawa, F., & Mahmud, M. (2017). Evaluasi
Pemula Anggaran Tahun 2021. Karakteristik Kualitas Air Danau
Limboto. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
DAFTAR PUSTAKA (Journal of Natural Resources and
Aisyah, S. dan L. S. (2012). Pengukuran dan Environmental Management), 7(3),
Evaluasi Kualitas Air dalam Rangka 260–266.
Mendukung Pengelolaan Perikanan di https://doi.org/10.29244/jpsl.7.3.260-
Danau Limboto. Prosiding Seminar 266
Nasional Limnologi VI. Mardhia, D., & Abdullah, V. (2018). Jurnal
Canter. (1997). Evironmental Impact Biologi Tropis Studi Analisis Kualitas Air
Assesment. Mc Graw Hill. Sungai Brangbiji Sumbawa Besar
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. sungai . Ikan banyak yang mati , air
Kanisius. berubah.
Garno, Y. S., Nugroho, R., & Hanif, M. Patricia, C., Astono, W., & Irvindiaty
(2020). Kualitas Air Danau Toba di Hendrawan, D. (2018). Kandungan
Wilayah Kabupaten Toba Samosir dan Nitrat dan Fosfat di Sungai Ciliwung.
Kelayakan Peruntukannya Water Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Quality of Toba Lake in the Region of Arsitektur Lanskap Dan Teknologi
Toba Samosir Regency and the Lingkungan Universitas Trisakti, 4(1),
Feasibility of Its Use. 21(1), 118–124. 182.
Gayosia, A. P., Basri, H., Pertanian, F., Putri, W. A. E., Purwiyanto, A. I. S.,
Gajah, U., Tengah, T. A., Pertanian, F., Fauziyah, ., Agustriani, F., & Suteja, Y.
& Syiah, U. (2015). Kualitas Air Akibat (2019). Kondisi Nitrat, Nitrit, Amonia,
Aktifitas Penduduk di Daerah Fosfat Dan Bod Di Muara Sungai
Tangkapan Air Danau Laut Tawar Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal
Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis,
Manajemen Sumberdaya Lahan, 4(1), 11(1), 65–74.
543–555. https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.188
Ginting, O. (2011). Studi Korelasi Kegiatan 61
Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung Rahman, A., Pratiwi, N. T. M., & Hariyadi, S.
dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan (2016). The Structure of Phytoplankton
Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Communities in Lake Toba, North
Toba. 3, 1–6. Sumatera. Jurnal Ilmu Pertanian
http://repository.usu.ac.id/bitstream/ha Indonesia, 21(2), 120–127.
ndle/123456789/30578/Cover.pdf?seq https://doi.org/10.18343/jipi.21.2.120
uence=7&isAllowed=y Saputro, A. A., Sunaryo, S., & Fahdiran, R.
Harianja, D., Damanik, M. R. S., & Restu, R. (2020). Kualitas Air Danau Sunter
(2018). Kajian Tingkat Pencemaran Air Berdasarkan Parameter Fisika Dan
di Kawasan Perairan Danau Toba Desa Kimia Menggunakan Metode Indeks
Silima Lombu Kecamatan Onanrunggu Pencemaran. IX(7), 125–140.
Kabupaten Samosir. Jurnal Geografi, https://doi.org/10.21009/03.snf2020.01
10(2), 176. .fa.21
https://doi.org/10.24114/jg.v10i2.10534 Silalahi, J. (2010). Analisis Kualitas Air dan
Iklima AS, R., Diansyah, G., Agussalim, A., Hubungannya dengan
& Mulia, C. (2019). Analisis Kandungan Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di
N-Nitrogen (Amonia, Nitrit, Nitrat) dan Perairan Balige Danau Toba.
Fosfat di Perairan Teluk Pandan Universitas Sumatera Utara.
Provinsi Lampung. Jurnal Lahan Sukmawati, N. M. H., Pratiwi, A., & Rusni, N.
Suboptimal : Journal of Suboptimal W. (2019). Kualitas air Danau Batur
Lands, 8(1), 57–66. berdasarkan parameter fisikokimia dan
https://doi.org/10.33230/jlso.8.1.2019.3 NSFWQI. Jurnal Lingkungan &
77 Pembangunan, 3(2), 53–60.

Jurnal Sains dan Teknologi | 306


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol.10 No 2 Tahun 2021

Sulistyorini, I. S., Edwin, M., & Arung, A. S. Sumber Air Baku Ipa Unhas. 1–4.
(2017). Analisis Kualitas Air Pada Yogendra, K., & Puttaiah, E. T. (2008).
Sumber Mata Air Di Kecamatan Determination of Water Quality Index
Karangan Dan Kaliorang Kabupaten and Suitability of an Urban Waterbody
Kutai Timur. Jurnal Hutan Tropis, 4(1), in Shimoga Town, Karnataka.
64. Proceedings of Taal2007: The 12th
https://doi.org/10.20527/jht.v4i1.2883 World Lake Conference: 342-346
Tutut Hardiyanti. (2015). Analisis Kuantitas Determination, January 2008, 342–
dan Kualitas Air Danau Unhas Sebagai 346.

Jurnal Sains dan Teknologi | 307

Anda mungkin juga menyukai