Anda di halaman 1dari 28

MINI RISET

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Dosen pengampu :

Dr. Ir. Rumilla Harahap, M.T., IPM.


Dr. Ir. Ernesto Silitonga, DEA., M.T., IPM.
Sarra Rahmadani, S.T., M.Eng.
Liana Atika, S.Pd., M.Pd.
Wisnu Prayogo, S.T., M.T., C.WS.

Disusun Oleh:

1. Lukas Chriscionta Tarigan (5203550014)


2. Arda Surya Kirana (5203550018)
3. Yulia Putri (5193250012)
4. Nola Widya Putri Br Sembiring (5203550011)
5. Gita Lestari Situmeang (5203550009)

S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
Analisis Kualitas Air Sungai Jawa Timur Menggunakan Parameter Fisika,
Kimia Biologi Pada Tahun 2011-2020

East Java River Water Quality Analysis Using Physics, Biological Chemistry
Parameters In 2011-2020
YULIA PUTRI1 , LUKAS CHRISCIONTA TARIGAN2 , NOLA WIDYA PUTRI BR SEMBIRING3 , GITA
LESTARI SITUMEANG4 , ARDA SURYA KIRANA5 .

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai Jawa Timur melalui parameter
fisika, kimia dan biologi, dan mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa
Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan dengan cara
mengumpulkan informasi dan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar air sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur kualitasnya tidak baik, terutama
jika dilihat dari parameter TSS BOD, dan COD. Hal ini disebabkan oleh limbah cair yang mengalir
ke sungai sehingga menyebabkan sebagian besar sungai mengalami pencemaran. Namun, jika
dilihat dari parameter pH, sungai di Jawa Timur masih memenuhi nilai baku mutu sesuai dengan
PP No 82 Tahun 2001.

Kata Kunci: Air Sungai, Kualitas, Parameter

ABSTRACT

This research aimed to study the quality of river water in East Java through physical,
chemical, and biological parameters, and to determine the factors that influence the quality of river
water in East Java. The method used in this research is a literature by collecting information and
data from various sources. The results showed that most of the river water in the watershed area
of East Java province was of poor quality, especially when viewed from the parameters of TSS,
BOD, and COD. It is caused by liquid waste that flows into rivers, causing most rivers to be
polluted. However, when viewed from the pH parameter, rivers in East Java still meet the quality
standard values by PP No 82 of 2001.

Keyword: River Water, Quality, Parameter


BAB I

PENDAHULUAN

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hidup orang banyak, bahkan oleh
semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan
generasi sekarang dan generasi mendatang.

Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang sangat
penting bagi manusia. Sungai juga menyediakan air bagi manusia baik untuk berbagai kegiatan
seperti tempat penampungan air, sarana transportasi, rekreasi, dan sumber irigasi bagi pertanian.

Berkembangnya kegiatan penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti bertambahnya


pemukiman penduduk, kegiatan industri rumah tangga dan kegiatan pertanian dapat berpengaruh
terhadap kualitas air sungai. Suatu sungai dikatakan terjadi penurunan kualitas air, jika air tersebut
tidak dapat digunakan sesuai dengan status mutu air secara normal. Status mutu air adalah tingkat
kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam
waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
diperlukan analisis melalui parameter fisik, kimia dan biologi yang terdapat pada sungai di daerah
provinsi Jawa Timur, apakah sesuai dengan nilai baku mutu atau tidak.

Sumber daya air yang meliputi air permukaan dan air tanah selalu mengalami dua
permasalahan utama, yakni rendahnya kuantitas dan kualitas. Peningkatan kebutuhan hidup serta
perkembangan wilayah yang disertai dengan berdirinya kawasan-kawasan industri baru, semakin
menambah intensitas dan kompleksitas dari permasalahan sumberdaya air. Kemajuan bidang
industri bukannya tanpa akibat samping yang dapat merugikan kita sendiri.Dari pabrik-pabrik
tersebut ternyata telah mengeluarkan bahan buangan, baik gas, padatan, maupun cairan yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan, karena umumnya limbah tersebut belum, atau bahkan tidak
diolah dulu sebelum masuk lingkungan lain (Alif Noor Anna, 1991).

Kualitas air adalah sifat air dan kandungan mahluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
di dalam air. Kualitas air dinyatakan dalam beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu,
kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar
logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya)
(Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air).

Pada dasarnya, air sebagai suatu zat/unsur, memiliki sifat sebagai pelarut yang baik,
sehingga air berkemampuan untuk menjernihkan atau menetralisir senyawa kimia yang bersifat
asing pada tubuh air, serta memungkinkan terangkutnya berbagai macam unsur hara ataupun
bahan-bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh organisme yang hidup di tubuh air, yang
selanjutya dilarutkan untuk dikeluarkan kembali. Proses pemurnian kembali secara alami pada
tubuh air tersebut biasa disebut dengan penjernihan kembali (self purification) atau swa penahiran.
Setiap aliran air permukaan seperti sungai dapat terjadi proses self purification. Penjernihan
kembali secara alamiah pada badan-badan air yang mengalami pencemaran dapat dilihat melalui
beberapa indikator secara fisik, kimia, maupun perubahan biologis.

Rumusan masalah:

1. Bagaimanakah kualitas air sungai di provinsi Jawa Timur pada 10 tahun terakhir?

2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa Timur?

Tujuan:

1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Sumber Daya Air

2. Untuk mengetahui kualitas parameter fisika, kimia, dan biologi pada air sungai Jawa Timur

3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa Timur

Penulis Judul Artikel Tahun Keterbaruan Tujuan Kesimpulan Jumlah


Refrensi

Elvi Yetti, Dedi EVALUASI 2011 Hasil evaluasi Untuk melihat 1. Sebagian besar 10
Soedharma, KUALITAS AIR kualitas air kondisi kualitas air sungai-sungai di artikel
Sigid Haryadi SUNGAI-SUNGAI dikaitkan dan tingkat kawasaan DAS dan 1
DI KAWASAN dengan tata pencemaran dari Brantas Hulu peraturan
DAS BRANTAS guna lahan sungai-sungaiyang Malang tidak lagi
HULU MALANG DAS Brantas berada pada memiliki kualitas air
DALAM Hulu serta kawasan DAS yang layak untuk
KAITANNYA aktivitas Brantas Hulu peruntukan
DENGAN TATA masyarakat Malang perikanan dan
GUNA LAHAN yang dibandingkan pertanian, baik
DAN AKTIVITAS berlangsung di dengan peraturan menurut Keputusan
MASYARAKAT sekitarnya. pemerintah yang Gubernur Jatim No.
DISEKITARNYA berkaitan dengan 413 tahun 1987
baku mutu kualitas maupun Peraturan
air. Pemerintah No. 82
tahun 2001.

2. Kualitas air
sungai di kawasan
DAS Brantas Hulu
Malang telah
mengalami
penurunan terutama
disebabkan oleh
sampah organik.

3. Berdasarkan hasil
penentuan status
mutu air dapat
diketahui bahwa
sebagian besar
Sungai-sungai di
kawasan DAS
Brantas Hulu telah
mengalami
pencemaran yang
mengkhawatirkan
dan menjadi indikasi
kualitas air yang
lebih buruk di
bagian hilirnya.

4. Faktor yang
paling
mempengaruhi
penurunan kualitas
air sungai di
kawasan DAS
Brantas Hulu adalah
banyaknya industri
yang letaknya dekat
dengan sungai
bahkan mejadikan
sungai sebagai
tempat
penampungan
limbah

Rhenny STUDI POTENSI 2012 Menganalisis 1)Mengkaji potensi 1. Kondisi air sungai 3
Ratnawati BEBAN kualitas air beban pencemaran DAS Bengawan peraturan
PENCEMARAN sungai kualitas air yang Soloadalah sebagai
KUALITAS AIR DI bengawan masuk ke DAS berikut:
DAS BENGAWAN solo Bengawan Solo
SOLO menggunakan (yang melewati 9 a. Parameter BOD
parameter Kabupaten/ Kota di mmempunyai nilai
BOD, COD Provinsi Jawa berfluktuasi dengan
dan DO lebih Timur); kisaran nilai 3,8
dari 1 titik mg/L sampai 49,2
pengamatan 2) Penentuan status mg/L. Rata-rata nilai
mutu DAS BOD yaitu 9,88
Bengawan Solo. mg/L menunjukkan
bahwa nilai BOD
tidak memenuhi
baku mutu kelas II
(3 mg/L). Sementara
itu, bila
dibandingkan
dengan baku mutu
kelas III (6 mg/L),
rata-rata nilai BOD
juga tidak
memenuhi baku
mutu tersebut. Tren
nilai BOD semakin
naik menunjukkan
tingkat cemaran
organik semakin
tinggi.

b. Parameter COD
berfluktuasi dengan
kisaran nilai antara
9,3 mg/L sampai
123,2 mg/L. Rata-
ratanya yaitu 24,42
mg/L menunjukkan
dapat memenuhi
baku mutu kelas II
(25 mg/L).
Kecenderungan nilai
COD semakin
meningkat dari hulu
ke hilir
menunjukkan
tingkat pencemaran
organik semakin
tinggi.

c. Parameter
Oksigen terlarut
(DO) mempunyai
nilai berfluktuasi
dengan range 3,48
mg/L sampai 13,1
mg/L dan rata-rata
8,1 mg/L.
Menunjukkan dapat
memenuhi baku
mutu kelas II (4
mg/L). Tren nilai
DO dari hulu ke hilir
semakin menurun,
menunjukkan kadar
oksigen semakin
berkurang karena
sungai semakin
tercemar.

2. Dari 10 (sepuluh)
titik sampling
terdapat 8 (delapan)
titik dalam kategori
Cemar Ringan, 1
(satu) titik dalam
kategori Cemar
Sedang, dan 1 (satu)
titik dalam kategori
Cemar Berat. Nilai
Indeks Pencemaran
Air (IPA) berkisar
antara

2,9285 sampai
dengan 11,7185.
Nilai Indeks
Pencemaran Air
(IPA) dari hulu ke
hilir menunjukkan
hasil semakin
meningkat yang
berarti mutu air
semakin menurun.

Azwar Ali, Kajian Kualitas Air 2013 Memakai Mengkaji kondisi 1. Kondisi kualitas 19
Soemarno, dan Status Mutu Air parameter kualitas air sungai air Sungai Metro artikel, 3
Mangku Sungai Metro Di fisik dan dan status mutu air untuk parameter DO peraturan
Purnomo Kecamatan Sukun kimia Sungai Metro, serta pada stasiun 3
Kota Malang kesesuaiannya berada dibawah
terhadap baku mutu baku mutu sesuai
air sesuai peruntukannya dan
peruntukannya parameter BOD
pada stasiun 2 dan 3
telah melebihi baku
mutu air sesuai
peruntukannya,
yaitu peruntukan
untuk golongan air
kelas III.

2. Kondisi status
mutu air Sungai
Metro pada stasiun 1
dan 2 menunjukan
kondisi baik,
sedangkan pada
stasiun 3 menujukan
cemar ringan.

Heri Prasetyo Kualitas Perairan 2014 Menggunakan Mengidentifikasi Berdasarkan hasil 16


Eko Wibowo, Sungai Bengawan Parameter keanekaragaman dan pembahasan Artikel
Tarzan Solo di Wilayah Biologi plankton sebagai mengenai kualitas
Purnomo, Reni Kabupaten indikator kualitas perairan sungai
Ambarwati Bojonegoro perairan Bengawan bengawan Solo
Berdasarkan Indeks Solo. Kabupaten
Keanekaragaman Bojonegoro
Plankton berdasarkan indeks
keanekaragaman
plankton dapat
diambil kesimpulan
yaitu di sungai
Bengawan Solo
Kabupaten
Bojonegoro
ditemukan
fitoplankton yang
meliputi 36 spesies
serta zooplankton
yang terdiri atas 3
spesies. Kualitas
perairan sungai
Bengawan Solo
kabupaten
Bojonegoro secara
keseluruhan
berdasarkan indeks
keanekaragaman
plankton Sungai
Bengawan Solo
adalah 2,3481, yang
termasuk dalam
kategori baik.

Setya Indra Struktur komunitas 2015 Menggunakan Untuk mengetahui Struktur komunitas 25
Padma Putri, fitoplankton dan fitoplankton keterkaitan antara fitoplankton di artikel, 2
Syarifah kaitannya dengan untuk kelimpahan dan Perairan Timur peraturan
Hikmah ketersediaan zat dijadikan struktur Surabaya
parameter
Julinda Sari hara dan parameter komunitas didominasi oleh
kualitas air
kualitas air lainnya fitoplankton marga
sungai
di perairan Timur dengan faktor Skeletonema sp.
Surabaya lingkungan di Kualitas air yang
perairan pesisir. tergolong tercemar
Analisis regresi berat
korelasi dan menyebabkan
analisis hanya spesies
komponen utama Skeletonema sp.
dilakukan untuk yang mampu
melihat beradaptasi. Hal
keterkaitan ini menjadikan
struktur indeks
komunitas dan keanekaragaman
ketersedian zat dan keseragaman
hara dan yang rendah yaitu
parameter 0,00 – 0,75 dan
lingkungan 0,00-0,26, namun
lainnya di lokasi indeks dominansi
penelitian yang tinggi di
Perairan tersebut
sebesar 0,85-1,00.
Terdapat adanya
korelasi yang tidak
bermakna antara
indeks diversitas
dan ketersediaan
zat hara serta
parameter
lingkungan
lainnya.
Kelimpahan
fitoplankton
ditemukan
berhubungan
secara bermakna
dengan parameter
salinitas,DO dan
kecerahan dengan
salinitas berkisar
antara 19 – 28,4
o/oo, DO berkisar
antara 4,60 – 6,70
mg/L dan
kecerahan antara
0,15-0,25 m.
Korelasi tertinggi
dijumpai antara
kelimpahan
fitoplankton
adengan variabel
tunggal salinitas
(r= 0,843) serta
variabel ganda
salinitas dan DO
(r= 0,854).

Endi ANALISIS 2016 Menganalisis 1.mengidentifikasi 1) Distribusi 12


Ramadhani, PENCEMARAN distribusi pencemaran air artikel, 1
Kualitas air peraturan
Alif Noor KUALITAS AIR pencemaran Sungai Bengawan
sungai
Anna, SUNGAI menggunakan kualitas air Sungai Solo daerah
Munawar BENGAWAN parameter Bengawan Solo; penelitian
Cholil SOLO AKIBAT TSS, BOD menunjukkan
LIMBAH 2. menentukan kecenderungan
dan COD
jarak terjadinya
INDUSTRI DI pola yang
KECAMATAN proses penjernihan fluktuatif, yang
kembali (self
KEBAKKRAMAT ditunjukkan dari
purification) air
KABUPATEN empat parameter
KARANGANYAR Sungai Bengawan terkait derajat
Solo akibat pengotoran limbah
limbah industri; (TSS, BOD, COD,
3. mengevaluasi dan Sulfida),
kesesuaian mengalami
kualitas air sungai peningkatan
yang tencemar konsentrasi di titik
oleh limbah 3 dan 5, serta
industri dengan mengalami
standar baku mutu penurunan
air yang telah konsentrasi di titik
ditetapkan. 4 dan 6. Selain itu,
dari dua parameter
terkait dengan
faktor pendukung
kemampuan
penjernihan
kembali (self
purification) (pH
dan DO)
mengalami pola
stagnan
konsentrasi

2) Proses
penjernihan
kembali (self
purification) air
Sungai Bengawan
Solo yang
tercemar dapat
berlangsung, yang
ditandai dengan
adanya penurunan
konsentrasi di titik
4 dan 6. Namun
berdasarkan fase
prosesnya, belum
mencapai fase
akhir/sempurna
dari proses self
purification, yakni
zona penjernihan
kembali/pemutihan
(zone of clean
water).

3) Berdasarkan PP
No.82 Tahun
2001,
menunjukkan
bahwa kondisi
kualitas air Sungai
Bengawan Solo
dari enam
parameter yang
diteliti, dua
diantaranya (pH
dan TSS) secara
keseluruhan
memenuhi kelas
baku mutu I – IV,
kadar DO
menunjukkan
kecenderungan
kelas baku mutu
III – IV dan kadar
COD hanya
memenuhi syarat
di dua lokasi aliran
sungai, yakni di
titik 1 (kelas III –
IV) dan lokasi
terakhir (titik 6)
memenuhi kelas
IV. Selain itu,
terdapat dua
parameter yang
secara keseluruhan
tidak memenuhi
syarat dan
melampaui
ambang batas yang
ditentukan, yakni
BOD dan Sulfida
(H2S).
Hery Sinkronisasi Status 2017 Metode Mengetahui 1. Nilai daya 4 artikel
Setyobudiarso, Mutu Dan Daya penelitian klasifikasi tingkat tampung beban
Endro Tampung Beban adalah pencemaran yang pencemaran paling
Yuwono. Pencemaran Air observasi terjadi dan besar adalah pada
Sungai Metro. lapangan dan memetakan sebaran saat skenario 2.
pengukuran spasial daerah yang
mengalami 2. Kualitas air hulu
kualitas air pencemaran pada dan sungai yang
sungai metro tahun 2015. baik dapat dilakukan
dan air limbah Menganalisis dengan cara
industri kondisi kualitas air melakukan
sekitar lokasi dan status mutu air pengendalian
penelitian, serta daya tampung kualitas air di hulu,
analisis status beban pencemaran penurunan
mutu air air sungai di Sungai konsentrasi sumber
sungai, Metro. pencemar
analisis daya
tampung sesuai baku mutu air
beban limbah, penetapan
pencemaran kelas air sungai
sungai,
3. Penurunan beban
interpolasi pencemaran
metode invers parameter BOD
distance yang harus
weighted.
dilakukan pada
semua segmen untuk
mendapatkan sungai
dengan kondisi
memiliki daya
tampung beban
pencemaran

4. Kadar parameter
COD dan diversitas
biota air masih
dalam proses
analisis dengan
demikian belum bisa
memberikan
gambaran
keseluruhan
parameter kimia air
sungai Metro yang
telah

disinkronisasikan
dengan keadaan
ideal kualitas air
sungai.

Nurul Bahriyah, Uji Kualitas Air 2018 1. Lokasi Untuk mengetahui Jika ditinjau dari 10
Saimul Laili, Sungai Metro penelitian ada kualitas air sungai beban artikel, 1
Ahmad Syauqi Kelurahan Merjosari di Kelurahan Metro pencemarannya, air peraturan
Kecamatan Merjosari, berdasarkan sungai metro
Lowokwaru Kota Lowokwaru, termasuk kedalam
parameter fisika,
Malang Kota Malang. golongan tercemar
kimia, dan
ringan. Parameter
2. Alat yang biologi. kimia pH, CO2,
digunakan Salinitas, daan
adalah pH konduktivitas pada
meter, sample air sungai
refraktometer, metro masih
termometer air tergolong kedalam
raksa, DO nilai baku mutu air
meter, oven, yang telah di
timbangan tetapkan. Tetapi
digital, TDS parameter DO pada
digital, semua stasiun tidak
conductivity memenuhi standar
meter, bola baku mutu air yang
plastik, telah ditetapkan
kamera, karena nilai DO
tongkat/stik, pada semua stasiun
stopwatch, berada di bawah
tissue, alat standar. Parameter
tulis, botol BOD pada stasiun 1
plastik, labu nilai BOD masih
Erlenmeyer, tergolong kedalam
hot plate, baku mutu air.
kertas saring, Namun, pada stasiun
gelas Beaker, 2 dan 3 nilai BOD
corong, dan berada di atas baku
seccidisk. mutu air yang telah
ditetapkan oleh
3. Metode pemerintah. Jika di
yang tinjau dari parameter
digunakan biologi, air sungai
adalah Survei- metro tercemar
Deskriptif ringan, tetapi total
Kuantitatif, coliform masih
dan Penentuan berada di bawah
Stasiun atau standart yang telah
tempat ditetapkan
pengambilan pemerintah.
sampel di Berdasarkan hal
tentukan atas tersebut dapat
dasar diduga bahwa
masuknya sungai Metro
limbah pasar tersebut telah
ke badan mengandung materi
sungai organik relatif
tinggi.

Irfan Aziz PEMETAAN 2019 Metode yang Untuk mencari Berdasarkan 17


Yoviandiantoa, DISTRIBUSI digunakan status (kedudukan), perhitungan metode artikel
Mohammad KUALITAS AIR adalah Metode fenomena (gejala) STORET kemudian
Mahmudia, UNTUK storet, Metode dan menentukan analisis spasial yang
Arief MENDUKUNG Taksa EPT kesamaan status. telah dilakukan,
Darmawan PENGELOLAAN untuk dapat dinyatakan
SUMBERDAYA mengevaluasi bahwa tata guna
PERAIRAN keadaan lahan (land use)
DENGAN SISTEM sungai berpengaruh
INFORMASI dengan baku terhadap kualitas air.
GEOGRAFIS, DI mutu kualitas Sebagai contoh,
SUNGAI air yang stasiun 1 hingga
BRANTAS mengacu pada stasiun 5 terjadi
peruntukannya penurunan kualitas
untuk kegiatan air berupa parameter
TSS, amonia dan
perikanan total fosfat diduga
tawar. disebabkan oleh
limbah pemukiman,
limpasan pertanian
serta perkebunan.
Selanjutnya,
rekomendasi
berdasar analisis
spasial tersebut yang
dapat dikedepankan
ialah sosialisasi
efisiensi penggunaan
pupuk dan amonia,
rehabilitasi hutan
serta melakukan
kajian tentang
sempadan sungai.
Melihat kondisi
kualitas air Sungai
Brantas, Kecamatan
Bumiaji tersebut,
untuk kegiatan
perikanan perlu
dilakukan
pengolahan terlebih
dahulu. Bila kondisi
kualitas air tidak
dijaga semestinya,
maka dikhawatirkan
budidaya perikanan
yang menggunakan
air sungai tersebut
akan mengalami
gangguan khususnya
didaerah Punten
yang secara
langsung berada di
jalur alirannya.

Liayati Pengaruh kegiatan 2020 1. Dalam Untuk mengetahui Dari data yang 14
Mahmudah , pembangki listrik penelitian ini pengaruh diperoleh bahwa artikel
Ardhaningtyas tenaga air terhadap menggunakan pembangunan Unit dengan adanya unit
Riza Utami kualitas air Sungai metode Pembangkitan pembangkitan listrik
Brantas pengambilan Listrik Tenaga Air tenaga air
sampel dan terhadap kualitas air memberikan dampak
metode sungai di sepanjang positif terhadap
pengujian. aliran Sungai kualitas air sungai.
Brantas, dilihat dari Hal ini dilihat dari
2. Dalam parameter BOD, penurunan kadar
metode minyak lemak, dan BOD, minyak dan
pengujian fenol. lemak, fenol
Kualitas air sebagian besar unit
sungai dalam pembangkitan listrik
penelitian ini tenaga air yang ada
yang dilihat di aliran Sungai
adalah kadar Brantas, meskipun
BOD, Minyak penurunanya tidak
Lemak dan terlalu signifikan
fenol. namun setidaknya
adanya unit
pembangkitan listrik
tenaga air ini, tidak
menjadi sumber
pencemar terhadap
kualitas air sungai.
Adanya proses
mekanis dari unit
pembangkitan listrik
tenaga air,
menjadikan aliran
sungai menjadi
turbulen, sehingga
membantu oksigen
terikat ke dalam air
sungai, dan
menyebabkan
pertumbuhan
mikroorganisme
dalam air
meningkat, yang
mampu menurunkan
kadar BOD, minyak
dan lemak, maupun
fenol. Hal ini sesuai
dengan penelitian
yang dilakukan oleh
Arsawan et.al(2007)
dimana perlakuan
aerasi juga dapat
menurunkan nilai
BOD, COD, TDS
dan TSS karena
dengan pemberian
oksigen kedalam air
limbah akan dapat
memenuhi
kebutuhan oksigen
oleh
mikroorganisme
pengurai yang ada di
dalam air limbah
dan kebutuhan
oksigen untuk
oksidasi bahan-
bahan kimia yang
ada di dalam air
limbah. Jadi
perlakuan aerasi
dapat meningkatkan
kualitas limbah
kearah yang lebih
baik.
BAB II

METODE

Berikut adalah tampilan aliran sungai di daerah Provinsi Jawa Timur untuk membedakan dimana
letak sungai A, sungai B dst.sehingga bisa melihat gambaran lokasi penelitian dengan sangat jelas.
Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode Penelitian kepustakaan yang mana
menggunakan pengumpulan informasi dan data secara mendalam melalui berbagai literatur, jurnal,
dan referensi lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan jawaban
dan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.

Parameter Kualitas
No Air Singkatan Satuan Alat Ukur Metode Lokasi Sumber
Fisik
1 Suhu ºC Termometer SNI 06-6989.23- Pengujian di Azwar Ali, dkk(2013)
2005 lapangan Elvi Yetti dkk

Total Suspended APHA. 2540 D- Pengujian di


2 Solid TSS mg/l 2005 laboratorium Azwar Ali, dkk(2013)
Nurul Bahriyah, dkk
3 Warna (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
4 Bau (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
5 Kecerahan cm (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
6 Kedalaman cm (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
7 Kecepatan Arus Cm/dt (2018)
Total Dissolve Nurul Bahriyah, dkk
8 Solid TDS mg/l (2018)
Kimia
1 pH pH meter SNI 06-6989.11- Azwar Ali, dkk(2013)
20041
Biochemical APHA. 5210 B- Azwar Ali, dkk(2013)
2 Oxygen Demand BOD mg/L Winkler Bottle 1998 Rhenny
Ratnawati(2012)
Azwar Ali, dkk(2013)
Chemical Oxygen QI/LKA/19 Rhenny
3 Demand COD mg/L spektrofotometer (Spektrofotometri) Ratnawati(2012)
Elvi Yetti dkk(2011)
QI/LKA/02 Azwar Ali, dkk(2013)
4 Disolved oxigen DO mg/L DO meter (Elektrometri) Rhenny Ratnawati
5 Fosfat PO4 mg/L SNI 19-2483-199 Azwar Ali, dkk(2013)
6 Nitrat NO3 mg/L QI/LKA/65 Azwar Ali, dkk(2013)
Nurul Bahriyah, dkk
7 Salinitas 0/00 (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
8 Konduktivitas (µS/cm) (2018)
Nurul Bahriyah, dkk
9 Karbon Dioksida CO2 ppm (2018
Biologi
1 Plankton Sedgewick Rafter Heri Prasetyo Eko dkk
Counting (2014)
2 Total coliform (MPN/100ml) Nurul Bahriyah, dkk
(2018
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Proyeksi Jumlah Penduduk dan grafik yang dibuat dengan menggunakan fiture chart

Tahun Kota Desa Total

2011 4.917.345 32.923.312 37.840.657

2012 4.951.326 33.155.264 38.106.590

2013 4.985.328 33.377.867 38.363195

2014 5.012.678 33.597.524 38.610.202

2015 5.042.807 33.804.754 38.847.561

2016 5.071.555 34.003.597 39.075.152

2017 5.071.304 34.221.667 39.292.971

2018 5.123.282 34.377.569 39.500.851

2019 5.147.303 34.551.328 39.698.631

2020 5.142.379 35.523.317 40.665.696

2020

2019

2018

2017

2016

2015

2014

2013

2012

2011

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000 45000000

Total Desa Kota


45000000

40000000

35000000

30000000

25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Kota Desa Total

Tabel kualitas parameter fisik, kimia, dan biologi air sungai selama kurun waktu
10 tahun mulai tahun 2011 s.d 2020

Sungai Tahun Parameter Kualitas Baku Mutu Sumber

Brantas 2011 Kimia COD(mg/L) 10 10&25 Elvi Yetti dkk(2011)

Bengawan 2012 Kimia BOD 3,8-49,2 2&3


Solo
Rhenny Ratnawati
COD(mg/L) 9,3-123,2 10&25

DO(mg/L) 3,48-8,95 6&4

Metro 2013 Fisik Suhu(0C) 25-25,5 Deviasi 3

TSS(mg/L) 34-62,6 50

Kimia pH 7,95-8,52 6-9


Azwar Ali, dkk(2013)
BOD(mg/L) 4,7-6,25 2&3

COD(mg/L) 11,11-17,56 10&25

DO(mg/L) 2,9-3,6 6&4

PO4(mg/L) 0,069-0,289 0.2

NO3(mg/L) 2,789-3,787 10
Bengawan 2014 Biologi Plankton 1,376-2,841 2-2,6 Heri Prasetyo Eko dkk (2014)
solo

Perairan 2015 Fisik TSS 50 Setya Indra Padma Putri


Timur dkk (2015)
Surabaya Kimia Fosfat (mg/L) 0,94

Nitrat (mg/L) 4,48

DO (mg/L) 4,60-6,70 6&4

Biologi Fitoplankton 3384-4680


(sel/L)

Sungai 2016 Kimia pH 7,2 6-9 Endi Ramadhani dkk


Bengawan (2016)
Solo
DO (mg/L) 3,7 6&4

BOD (mg/L) 48,6 2&3

COD (mg/L) 99,2 10&25

H2S (mg/L) 0,243

Metro 2017 Fisika Suhu (oC) 26 Deviasi 3 Hery Setyobudiarso, Endro


Yuwono (2017)
Kimia pH 6.7 – 7.8 6–9

DO (mg/L) 2.1 – 4.5 4&6

BOD (mg/L) 3.252 – 2&3


5.854

Metro 2018 Fisika Warna Keruh Tidak


berwarna

Bau Tidak Tidak ada


Berbau & bau
Berbau

Suhu (oC) 25-26 Suhu udara


3

Kecerahan (cm) 7-9 -

Kedalaman (cm) 70-91 -

Kecepatan Arus 05.22 – -


(cm/dt) 57.32

TSS (mg/L) 30-50 50

TDS (mg/L) 157-183 1000 Nurul Bahriyah, dkk (2018)

Kimia pH 7,8 – 8,0 6-9

DO (mg/L) 1,65 – 2,35 4


CO2 (ppm) 31,3 – 45,2 25

BOD (mg/L) 2,68 – 6,18 3

Salinitas 0⁄00 0,03 – 0,04 0,5

Konduktivitas 0,35 – 0,38 -


(µS/cm)

Biologi Total Coliform 5-9 5000/1000


(MPN/100ml)

Brantas 2019 Fisika Suhu (℃) 18-22 Deviasi 3 Irfan Aziz Yoviandiantoa

Kecepatan Arus 0,47-1 -


(cm/dt)

TSS (mg/L) 2-52 50

Kimia pH 7,2-8 6-9

DO (mg/L) 8-13,4 4

NO₃ (mg/L) 0.03-0,27 -

NH₃ (mg/L) 0,65-1,71 -

PO ³̄₄ (mg/L) 0,39-0,94 -

Tom 30.76-84.27 -

Biologi Makroinvertrebrata 21%-51% -

Brantas 2020 Kimia BOD (mg/L) 1,06-17,8 2&3 Liayati Mahmudah

Minyak Lemak 1000-3950


(µg/L)

Fenol (mg/L) 0-360

Aktivitas-Aktivitas Antropologi Yang Menjadi Sumber Pencemaran

Manusia adalah faktor terbesar yang menciptakan pencemaran di sungai. Kebiasaan manusia yang
menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir dalam kegiatan sehari-hari merupakan salah
satu contohnya. Di bawah ini adalah aktivitas antropologi yang menjadi sumber penyebab
turunnya kualitas air sungai.

Kegiatan Antropologi Limbah yang dihasilkan Parameter pencemar

Pom Bensin / SPBU bensin, solar minyak

Bengkel kendaraan oli, bensin, solar minyak dan lemak

Mencuci pakaian(laundry) Detergen TSS, BOD, COD

Restoran atau tempat makan sabun cuci piring, sisa TSS, BOD, COD, minyak
minyak goreng dan lemak
Pabrik limbah cair, limbah padat, TSS, TDS, COD, BOD
limbah gas, bahan beracun

Peternakan hewan kotoran hewan fosfat

Pertanian pupuk nitrat, fosfat


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Sebagian besar sungai - sungai di kawasaan DAS provinsi Jawa Timur tidak lagi memiliki

kualitas air yang baik.

2. Kualitas air sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur telah mengalami penurunan

terutama disebabkan oleh parameter TSS BOD, dan COD yang merupakan hasil dari limbah

cair yang mengalir ke sungai yang berada di Jawa Timur.

3. Berdasarkan hasil penentuan status mutu air dapat diketahui bahwa sebagian besar Sungai-

sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur telah mengalami pencemaran yang

mengkhawatirkan dan menjadi indikasi kualitas air yang lebih buruk di bagian hilirnya.

4. Untuk sungai di Jawa Timur, parameter pH, masih memenuhi nilai baku mutu yang ada di PP

No 82 Tahun 2001

Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dalam

pengelolaan DAS provinsi Jawa Timur secara

keseluruhan yaitu:

1. Penegakan peraturan dalam pengawasan pengelolaan air sungai perlu diperketat baik dari

limbah industri, rumahtangga maupun dari aktivitas masyarakat

2. Sebaiknya dilakukan perencanaan dan pelaksanaan tata gula lahan disekitar Daerah Aliran

sungai provinsi Jawa Timur

3. Agar pengamatan mendapatkan hasil yang cukup bagus, sebaiknya labgsung melakukan

pengamatan ke lapangan dan tidak terlalu menggunakan data yang sudah tersedia di beberapa

artikel atau sumber yang lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Yetti, E., Soedharma, D., & Hariyadi, S. (2011). Kualitas air sungai-sungai di kawasan DAS
brantas hulu malang dalam dengan tata guna lahan dan aktivitas masyarakat di
sekitarnya. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan , 1 (1), 10-10.

Yuliastuti, E. (2011). Kajian Kualitas Air Sungai Ngringo Karanganyar dalam Upaya
Pengendalian Pencemaran Air. Universitas Diponegoro, Semarang .

Kurniawan, A. (2011). PENDUGAAN STATUS PECEMARAN AIR DENGAN PLANKTON


SEBAGAI BIOINDIKATOR DI PANTAI KABUPATAN BANYUWANGI JAWA
TIMUR. Jurnal Kelautan: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia , 4 (1), 18-
23.

Himawan, W. (2011). Kajian Pencemaran Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri (Disertasi


Doktor, UNS (Universitas Sebelas Maret)).

Fitria, NN (2011). Analisa Outlet Proses Pengolahan Limbah Cair Di Unit Effluent Treatment
Dan Advanced Treatment Pabrik III PT. Petrokimia Gresik Jawa Timur.

Novbrianto, MA (2011). Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) Dan Protein Pada Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus Linn) Di Karamba Jaring Apung Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri.

Ratnawati, R. (2012). Studi Potensi Beban Pencemaran Kualitas Air Di DAS Bengawan
Solo. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA , 10 (2), 54-63.

Amar, A. S. (2012, July). EROSION RATE OF RESERVOIR DEPOSIT AS REVEALED BY


LABORATORY EXPERIMENT. In Journal of the Civil Engineering Forum (Vol. 21, No.
1).

Oktaviana, I. A., Atmojo, A. E. P., & Sutakwa, A. (2013, November). Environmental


Management Learning: Improving Public Environmental Awareness in River
Bengawan Solo Riverbank. In ASEAN/Asian Academic Society International
Conference Proceeding Series.

Hendriarianti, E. (2012). Hydrogeometry and water quality data analysis for one dimension
water quality modelling of Lesti River at Malang Regency. Journal of Applied
Environmental and Biological Science, 232-243.

Nova, A. P. (2012). Analisis Banjir Tahunan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu Sub
DAS Bengawan Solo Hulu 3.

Rusnugroho, A., & Masduqi, A. (2012, July). Aplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu
Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun).
In Scientific Conference of Environmental Technology IX-2012, Advances in
Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis.

Sarwono, S., Harianto, H., & Suprianto, I. (2012). Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu
Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan. Jurnal Teknik Hidraulik, 3(2), 183-
196.

Yuningsih, S. M., Raharja, B., Sudono, I., & Fauzi, F. (2012). Estimasi Laju Erosi Pada
Beberapa Daerah Tangkapan Air Waduk Di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Dengan Sistem Informasi Geografi. Jurnal Sumber Daya Air, 8(1), 39-52.

Ali, A., & Soemarno, PM (2013). Kajian kualitas air dan status mutu air sungai Metro di
Kecamatan Sukun kota Malang. Jurnal Bumi Lestari , 13 (2), 265-274.
Kurniawan, A. (2013). Studi Pendugaan Status Pecemaran Air dengan Plankton di Pantai
Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Rekayasa, 6(2), 77-81.

Suheriyanto, D., & Kristanti, R. A. (2013). Keanekaragaman Biota Akuatik sebagai Bioindikator
Kualitas Air Sungai Brantas. Saintis (Jurnal Integrasi Sains dan Islam), 2(1), 18-26.

Masduqi, A., & Trisnawati, A. (2014). Analisis Kualitas dan Strategi Pengendalian Pencemaran
Air Kali Surabaya. Jurnal Purifikasi, 14(2), 90-98.

Zainudin, F. A. (2013). Keanekaragaman plankton sebagai bioindikator kualitas air sungai


Brantas (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Hamid, N. (2013). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air Sungai


Brantas Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

KUNDORI, M. (2013). RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENDALIAN DAN PERAMALAN


MUTU AIR SUNGAI DENGAN METODE STORET, INDEX PENCEMARAN DAN
FORECASTING BERBASIS WEB (STUDY KASUS: KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
BATU) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Mazenda, G., Soebroto, A. A., & Dewi, C. (2014). Implementasi Fuzzy Inference System (FIS)
metode Tsukamoto pada sistem pendukung keputusan penentuan kualitas air
sungai. Journal of Environmental Engineering and Sustainable Technology, 1(2), 92-103.

Said, N. I., & Herlambang, A. (2014). Peningkatan kualitas air baku dengan proses biofilter
tercelup menggunakan media struktur sarang tawon. Jurnal Air Indonesia, 7(1).

Putri, Z. L., Wulandari, S. Y., & Maslukah, L. (2014). Studi sebaran kandungan logam berat timbal
(Pb) dalam air dan sedimen dasar di perairan muara sungai Manyar Kabupaten Gresik,
Jawa Timur. Journal of Oceanography, 3(4), 589-595.

Sukmasari, N. A. (2014). Analisa Tingkat Pencemaran Air di Kali Porong Akibat Buangan
Lumpur Lapindo (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Dharma, A. (2013). Perkembangan Kebijakan Sumber Daya Air dan Pengaruhnya Terhadap
Pengelolaan Irigasi.

Retnaningdyah, C., & Arisoesilaningsih, E. (2013). Indikasi Pencemaran Mata Air di DAS Brantas
Hulu Wilayah Malang Raya Menggunakan Indeks Biotik dari Makroinvertebrata
Bentos. Prosiding SemNas Biodiversitas.

Kusuma, P. S. W. (2014). KUALITAS AIR SUNGAI YANG DIOLAH MENJADI AIR BERSIH
DENGAN MENGGUNAKAN SERBUK KAKTUS CENTONG (Opuntia
cochenillifera). STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 7(01).

Wibowo, HPE, Purnomo, T., & Ambarwati, R. (2014). Kualitas Perairan Sungai Bengawan
Solo di Wilayah Kabupaten Bojonegoro Berdasarkan Indeks Keanekaragaman
Plankton. Jurnal Lentera Bio , 3 (3), 209-215.

Putri, S. I. P., & Sari, S. H. J. (2015). Struktur komunitas fitoplankton dan kaitannya dengan
ketersediaan zat hara dan parameter kualitas air lainnya di perairan Timur
Surabaya. Depik, 4(2).

Mahyudin, M., Soemarno, S., & Prayogo, TB (2015). Analisis kualitas udara dan strategi
pengendalian air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia , 6 (2).
Astuti, BC (2015). Kualitas air sumur Desa Bantaran Sungai Bengawan Solo berdasarkan
aspek kemasyarakatan dan standar menteri kesehatan. Jurnal Matematika Sains dan
Teknologi , 16 (1), 18-25.

Krisnawati, TYW, Nurasih, A., & Santoso, AM (2015). PERANCANGAN MOOLIEF


BIOREACTOR UNTUK REMEDIASI AIR SUNGAI BRANTAS KEDIRI
TERCEMAR LIMBAH DOMESTIK DAN INDUSTRI Desain Moolief Bioreactor
Untuk Remediasi Air Sungai Brantas Kediri Pencemaran Limbah Domestik dan
Industri.

Virgiawan, C. (2015). Studi Keanekaragaman Capung (Odonata) Sebagai Bioindikator


Kualitas Air Sungai Brantas Batu-Malang dan Sumber Belajar Biologi. JPBI (Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia) , 1 (2).

Hakim, DA, Suyanto, S., & Solichin, S. (2015). Analisis Angkutan Sedimen Pada Sungai
Bengawan Solo Ruas Serenan-Jurug. Matriks Teknik Sipil , 3 (1).

Artdiantari, A., & Rumgiyarsih, S. (2015). Kualitas Permukiman Bantaran Bengawan Solo di
Kelurahan Pucang Sawit Kota Surakarta. Jurnal Bumi Indonesia , 4 (1).

Mustaghfiroh, U. (2015). Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Untuk Irigasi Di Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik. Swara Bhumi , 3 (3), 51-58.

Sudarwanto, AL (2016). Implementasi Corporate Social Responsibility Oleh Pelaku Bisnis


Badan Usaha Milik Daerah Terhadap Pelestarian Lingkungan Daerah Aliran Sungai
Bengawan Solo di Kota Surakarta. Prosiding Seminar Nasional: Tanggung Jawab Pelaku
Bisnis Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Ramadhani, E., Anna, AN, & Cholil, M. (2016). Analisis Pencemaran Kualitas Air Sungai
Bengawan Solo Akibat Limbah Industri di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Widiyanto, J., & Sulistyarsi, A. (2016). Biomonitoring kualitas air Sungai Madiun dengan
bioindikator makroinvertebrata. Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN , 4 (1), 1-9.

Priatna, DE, Purnomo, T., & Kuswanti, N. (2016). Kadar logam berat timbal (Pb) pada air dan
ikan bader (Barbonymus gonionotus) di sungai Brantas wilayah Mojokerto. Lentera
ISSN , 2252-3979.

Hakim, ARW (2016). Studi Pengaruh Kualitas Air Terhadap Oksigen Terlarut Di Segmen
Sungai Brantas Dengan Pendekatan Model Dinamis (Disertasi Doktor, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya).

Sundari, PPK (2016). Identifikasi Fitoplankton di Perairan Sungai Pepe sebagai Salah Satu
Anak Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah.

ANDRIANINGSIH, Y. (2016). Keanekaragaman makrozoobenthos di sungai brantas Malang


sebagai sumber belajar keanekaragaman hayati SMA kelas X (Disertasi Doktor,
Universitas Muhammadiyah Malang).

Pradhana, A., Sutrisno, E., & Nugraha, WD Analisis Kualitas Air Sungai Bringin Kota
Semarang Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (Studi Kasus Kondisi Sungai
Bringin pada Tanggal 10 Juli 2014) (Disertasi Doktor, Universitas Diponegoro).
Pradhana, A., Sutrisno, E., & Nugraha, WD Analisis Kualitas Air Sungai Bringin Kota
Semarang Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (Studi Kasus Kondisi Sungai
Bringin pada Tanggal 10 Juli 2014) (Disertasi Doktor, Universitas Diponegoro).

Setyobudiarso, H., & Yuwono, E. (2017). Sinkronisasi status mutu dan daya tampung
pencemaran air sungai metro. Penawaran SENIATI , E16-1.

Desilawati, D. (2017). Kajian Pengaruh Limbah Domestik (Ipal Komunal) Terhadap Kualitas
Air Sungai Brantas Di Kota Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Triaji, M., Risjani, Y., & Mahmudi, M. (2017). Analysis of Water Quality Status in Porong
River, Sidoarjo by Using NSF-WQI Index (Nasional Sanitation Foundation–Water
Quality Index). Indonesian Journal of Environment and Sustainable
Development, 8(2).

Lusiana, N., Widiatmono, B. R., & Anugroho, F. (2017). Identifikasi kesesuaian penggunaan
lahan pertanian dan tingkat pencemaran air sungai di DAS Brantas Hulu Kota
Batu. Jurnal Teknologi Pertanian, 18(2), 129-142.

Hayati, A., Tiantono, N., Mirza, M. F., Putra, I. D. S., Abdizen, M. M., Seta, A. R., ... &
Affandi, M. (2017). Water quality and fish diversity in the Brantas River, East Java,
Indonesia. Berkala Penelitian Hayati: Journal of Biological Researches, 22(2), 43-49.

Syaputri, M. D. (2017). Peran dinas lingkungan hidup kota Surabaya dalam pengendalian
pencemaran air Sungai Brantas. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 131-146.

Wijayanti, T. (2017). Profil pencemaran logam berat pada perairan daerah aliran sungai (DAS)
Grindulu Pacitan. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 19-25.

Widiatmono, B. R., Anugroho, F., Nurlaelih, E. E., Sulianto, A. A., & Lusiana, N. (2017).
Assessment of The Impacts of Land Use on Water Quality of Brantas Upstream, Batu
City, Indonesia. Journal of Environmental Engineering and Sustainable
Technology, 4(1), 19-25.

Bahriyah, N., Laili, S., & Syauqi, A. (2018). Uji kualitas air sungai metro kelurahan merjosari
kecamatan lowokwaru kota malang. BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-
TROPIC) , 3 (3), 18-25.

Larasati, A. D. A. (2018, September). Uji Kualitas Air Sungai Raci Secara Perspektif
Berdasarkan Parameter TDS (Total Dissolved Solid). In Prosiding SENTIKUIN
(Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) (Vol. 1, pp. A4-
1).

Prajoko, S. (2018). Water Feasibility Study of Bengawan Solo River for Irrigation: The Need
for Technology to Solve Rice Field Pollution in Sragen, Indonesia. International
Journal of Applied Biology, 2(1), 12-21.

Mustain, M., Agus, S., & Rudhy, A. (2018). Modeling Distribution of BOD, DO, Phosphate,
And Nitrate of Bengawan Solo River in Ujung Pangkah, Gresik East Java. Int. J. of
Civil Engineering and Technology (IJCIET), 9(2), 565-576.

Roosmini, D., Septiono, M. A., Putri, N. E., Shabrina, H. M., Salami, I. R. S., & Ariesyady, H.
D. (2018). River water pollution condition in upper part of Brantas River and Bengawan
Solo River. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 106,
No. 1, p. 012059). IOP Publishing.

Susilowati, S., Sutrisno, J., Masykuri, M., & Maridi, M. (2018, December). Dynamics and
factors that affects DO-BOD concentrations of Madiun River. In AIP Conference
Proceedings (Vol. 2049, No. 1, p. 020052). AIP Publishing LLC.
Lusiana, N., & Rahadi, B. (2018). PREDIKSI DISTRIBUSI PENCEMARAN AIR SUNGAI
BRANTAS HULU KOTA BATU PADA MUSIM HUJAN DAN KEMARAU
MENGGUNAKAN METODE SPASIAL INVERSE DISTANCE
WEIGHTED. Ecotrophic, 12(2), 211-224.

Darmawan, A., Aziz Yoviandianto, I., & Mahmudi, M. (2019). Pemetaan distribusi kualitas
udara untuk mendukung pengelolaan sumberdaya perairan dengan sistem informasi
geografis, kasus di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji. Jurnal Penelitian Perikanan
dan Kelautan , 3 (3), 372-380.

Elvania, N. C., Afandhi, A., & Afiyanti, M. (2019). Evaluation and Assessment of Water Quality
Index: A Case Study in Kalitidu River, Bojonegoro. Indonesian Journal of Environment
and Sustainable Development, 10(2).

Hendriarianti, E., Sudiro, S., Kustamar, K., & Nurhayati, A. (2019, November). Self-
purification performance of Brantas river from deoxygenation rate of carbon.
In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1375, No. 1, p. 012044). IOP
Publishing.

Perwira, I. Y. (2019). Tingkat dan laju penurunan kualitas air di DAS Brantas Malang
Raya. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(2), 185-191.

Sholikhah, M. (2019). Gerakan Ecoton dalam Upaya Pemulihan Sungai Brantas.

Darmawan, A., Aziz Yoviandianto, I., & Mahmudi, M. (2019). Pemetaan distribusi kualitas air
untuk mendukung pengelolaan sumberdaya perairan dengan sistem informasi
geografis, kasus di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji. Journal of Fisheries and Marine
Research, 3(3), 372-380.

Pradana, H. A., Novita, E., Wahyuningsih, S., & Pamungkas, R. (2019, March). Analysis of
deoxygenation and reoxygenation rate in the Indonesia River (a case study: Bedadung
River East Java). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol.
243, No. 1, p. 012006). IOP Publishing.

Arum, S. P. I., Harisuseno, D., & Soemarno, S. (2019). Domestic Wastewater Contribution to
Water Quality of Brantas River at Dinoyo Urban Village, Malang City. Indonesian
Journal of Environment and Sustainable Development, 10(2).

Mahmudah, L., & Utami, AR (2020, Desember). Pengaruh Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) terhadap Kualitas Air Sungai Brantas. Dalam Seminar Nasional 1 Barisan
Industri Padang (hlm. 64-69). Pers Merah Putih.

Novita, E., Pradana, H. A., & Dwija, S. P. (2020). Kajian penilaian kualitas air Sungai
Bedadung di Kabupaten Jember. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 10(4),
699-714.

Alfarisy, F. K., Andriyani, I., & Bowo, C. (2020). Evaluation of water quality due to the use of
intensive fertilizer on farmer level in the upstream of Bedadung Jember Watershed,
East Java, Indonesia.

Pradana, H. A., Wahyuningsih, S., Novita, E., Humayro, A., & Purnomo, B. H. (2019).
Identifikasi kualitas air dan beban pencemaran sungai bedadung di intake instalasi
pengolahan air PDAM Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 18(82), 135-143.
Lusiana, N., Sulianto, A. A., Devianto, L. A., & Sabina, S. (2020). Penentuan Indeks
Pencemaran Air dan Daya Tampung Beban Pencemaran Menggunakan Software
QUAL2Kw (Studi Kasus Sungai Brantas Kota Malang). J. Wilayah dan
Lingkungan, 8(2).

Sidjabat, F. N., Alwi, V., Mahmudi, M., & Puspitasari, Y. (2020). PENGUKURAN TIMBAL
PADA AIR SUNGAI DAN BIOINDIKATOR LOKAL DI SUNGAI BRANTAS KOTA
KEDIRI, PROVINSI JAWA TIMUR. Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(3), 161- 173.

Novita, E., Pradana, H. A., Purnomo, B. H., & Puspitasari, A. I. (2020). River water quality
assessment in East Java, Indonesia. Journal of Water and Land Development.

Pradana, H. A., Novita, E., Andriyani, I., & Purnomo, B. H. (2020, March). Land use impact
to water quality in Bedadung River, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 477, No. 1, p. 012015). IOP Publishing.

Mahmudah, L., & Utami, A. R. (2020, December). The effect of hydro electric power plant on
the water quality of the Brantas River. In Seminar Nasional 1 Baristand Industri
Padang (pp. 64-69). Redwhite Press.

Anda mungkin juga menyukai