Dosen pengampu :
Disusun Oleh:
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
2022
Analisis Kualitas Air Sungai Jawa Timur Menggunakan Parameter Fisika,
Kimia Biologi Pada Tahun 2011-2020
East Java River Water Quality Analysis Using Physics, Biological Chemistry
Parameters In 2011-2020
YULIA PUTRI1 , LUKAS CHRISCIONTA TARIGAN2 , NOLA WIDYA PUTRI BR SEMBIRING3 , GITA
LESTARI SITUMEANG4 , ARDA SURYA KIRANA5 .
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai Jawa Timur melalui parameter
fisika, kimia dan biologi, dan mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa
Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan dengan cara
mengumpulkan informasi dan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar air sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur kualitasnya tidak baik, terutama
jika dilihat dari parameter TSS BOD, dan COD. Hal ini disebabkan oleh limbah cair yang mengalir
ke sungai sehingga menyebabkan sebagian besar sungai mengalami pencemaran. Namun, jika
dilihat dari parameter pH, sungai di Jawa Timur masih memenuhi nilai baku mutu sesuai dengan
PP No 82 Tahun 2001.
ABSTRACT
This research aimed to study the quality of river water in East Java through physical,
chemical, and biological parameters, and to determine the factors that influence the quality of river
water in East Java. The method used in this research is a literature by collecting information and
data from various sources. The results showed that most of the river water in the watershed area
of East Java province was of poor quality, especially when viewed from the parameters of TSS,
BOD, and COD. It is caused by liquid waste that flows into rivers, causing most rivers to be
polluted. However, when viewed from the pH parameter, rivers in East Java still meet the quality
standard values by PP No 82 of 2001.
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hidup orang banyak, bahkan oleh
semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk
berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan
generasi sekarang dan generasi mendatang.
Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang sangat
penting bagi manusia. Sungai juga menyediakan air bagi manusia baik untuk berbagai kegiatan
seperti tempat penampungan air, sarana transportasi, rekreasi, dan sumber irigasi bagi pertanian.
Sumber daya air yang meliputi air permukaan dan air tanah selalu mengalami dua
permasalahan utama, yakni rendahnya kuantitas dan kualitas. Peningkatan kebutuhan hidup serta
perkembangan wilayah yang disertai dengan berdirinya kawasan-kawasan industri baru, semakin
menambah intensitas dan kompleksitas dari permasalahan sumberdaya air. Kemajuan bidang
industri bukannya tanpa akibat samping yang dapat merugikan kita sendiri.Dari pabrik-pabrik
tersebut ternyata telah mengeluarkan bahan buangan, baik gas, padatan, maupun cairan yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan, karena umumnya limbah tersebut belum, atau bahkan tidak
diolah dulu sebelum masuk lingkungan lain (Alif Noor Anna, 1991).
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan mahluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
di dalam air. Kualitas air dinyatakan dalam beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu,
kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar
logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya)
(Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air).
Pada dasarnya, air sebagai suatu zat/unsur, memiliki sifat sebagai pelarut yang baik,
sehingga air berkemampuan untuk menjernihkan atau menetralisir senyawa kimia yang bersifat
asing pada tubuh air, serta memungkinkan terangkutnya berbagai macam unsur hara ataupun
bahan-bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh organisme yang hidup di tubuh air, yang
selanjutya dilarutkan untuk dikeluarkan kembali. Proses pemurnian kembali secara alami pada
tubuh air tersebut biasa disebut dengan penjernihan kembali (self purification) atau swa penahiran.
Setiap aliran air permukaan seperti sungai dapat terjadi proses self purification. Penjernihan
kembali secara alamiah pada badan-badan air yang mengalami pencemaran dapat dilihat melalui
beberapa indikator secara fisik, kimia, maupun perubahan biologis.
Rumusan masalah:
1. Bagaimanakah kualitas air sungai di provinsi Jawa Timur pada 10 tahun terakhir?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa Timur?
Tujuan:
2. Untuk mengetahui kualitas parameter fisika, kimia, dan biologi pada air sungai Jawa Timur
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai di Jawa Timur
Elvi Yetti, Dedi EVALUASI 2011 Hasil evaluasi Untuk melihat 1. Sebagian besar 10
Soedharma, KUALITAS AIR kualitas air kondisi kualitas air sungai-sungai di artikel
Sigid Haryadi SUNGAI-SUNGAI dikaitkan dan tingkat kawasaan DAS dan 1
DI KAWASAN dengan tata pencemaran dari Brantas Hulu peraturan
DAS BRANTAS guna lahan sungai-sungaiyang Malang tidak lagi
HULU MALANG DAS Brantas berada pada memiliki kualitas air
DALAM Hulu serta kawasan DAS yang layak untuk
KAITANNYA aktivitas Brantas Hulu peruntukan
DENGAN TATA masyarakat Malang perikanan dan
GUNA LAHAN yang dibandingkan pertanian, baik
DAN AKTIVITAS berlangsung di dengan peraturan menurut Keputusan
MASYARAKAT sekitarnya. pemerintah yang Gubernur Jatim No.
DISEKITARNYA berkaitan dengan 413 tahun 1987
baku mutu kualitas maupun Peraturan
air. Pemerintah No. 82
tahun 2001.
2. Kualitas air
sungai di kawasan
DAS Brantas Hulu
Malang telah
mengalami
penurunan terutama
disebabkan oleh
sampah organik.
3. Berdasarkan hasil
penentuan status
mutu air dapat
diketahui bahwa
sebagian besar
Sungai-sungai di
kawasan DAS
Brantas Hulu telah
mengalami
pencemaran yang
mengkhawatirkan
dan menjadi indikasi
kualitas air yang
lebih buruk di
bagian hilirnya.
4. Faktor yang
paling
mempengaruhi
penurunan kualitas
air sungai di
kawasan DAS
Brantas Hulu adalah
banyaknya industri
yang letaknya dekat
dengan sungai
bahkan mejadikan
sungai sebagai
tempat
penampungan
limbah
Rhenny STUDI POTENSI 2012 Menganalisis 1)Mengkaji potensi 1. Kondisi air sungai 3
Ratnawati BEBAN kualitas air beban pencemaran DAS Bengawan peraturan
PENCEMARAN sungai kualitas air yang Soloadalah sebagai
KUALITAS AIR DI bengawan masuk ke DAS berikut:
DAS BENGAWAN solo Bengawan Solo
SOLO menggunakan (yang melewati 9 a. Parameter BOD
parameter Kabupaten/ Kota di mmempunyai nilai
BOD, COD Provinsi Jawa berfluktuasi dengan
dan DO lebih Timur); kisaran nilai 3,8
dari 1 titik mg/L sampai 49,2
pengamatan 2) Penentuan status mg/L. Rata-rata nilai
mutu DAS BOD yaitu 9,88
Bengawan Solo. mg/L menunjukkan
bahwa nilai BOD
tidak memenuhi
baku mutu kelas II
(3 mg/L). Sementara
itu, bila
dibandingkan
dengan baku mutu
kelas III (6 mg/L),
rata-rata nilai BOD
juga tidak
memenuhi baku
mutu tersebut. Tren
nilai BOD semakin
naik menunjukkan
tingkat cemaran
organik semakin
tinggi.
b. Parameter COD
berfluktuasi dengan
kisaran nilai antara
9,3 mg/L sampai
123,2 mg/L. Rata-
ratanya yaitu 24,42
mg/L menunjukkan
dapat memenuhi
baku mutu kelas II
(25 mg/L).
Kecenderungan nilai
COD semakin
meningkat dari hulu
ke hilir
menunjukkan
tingkat pencemaran
organik semakin
tinggi.
c. Parameter
Oksigen terlarut
(DO) mempunyai
nilai berfluktuasi
dengan range 3,48
mg/L sampai 13,1
mg/L dan rata-rata
8,1 mg/L.
Menunjukkan dapat
memenuhi baku
mutu kelas II (4
mg/L). Tren nilai
DO dari hulu ke hilir
semakin menurun,
menunjukkan kadar
oksigen semakin
berkurang karena
sungai semakin
tercemar.
2. Dari 10 (sepuluh)
titik sampling
terdapat 8 (delapan)
titik dalam kategori
Cemar Ringan, 1
(satu) titik dalam
kategori Cemar
Sedang, dan 1 (satu)
titik dalam kategori
Cemar Berat. Nilai
Indeks Pencemaran
Air (IPA) berkisar
antara
2,9285 sampai
dengan 11,7185.
Nilai Indeks
Pencemaran Air
(IPA) dari hulu ke
hilir menunjukkan
hasil semakin
meningkat yang
berarti mutu air
semakin menurun.
Azwar Ali, Kajian Kualitas Air 2013 Memakai Mengkaji kondisi 1. Kondisi kualitas 19
Soemarno, dan Status Mutu Air parameter kualitas air sungai air Sungai Metro artikel, 3
Mangku Sungai Metro Di fisik dan dan status mutu air untuk parameter DO peraturan
Purnomo Kecamatan Sukun kimia Sungai Metro, serta pada stasiun 3
Kota Malang kesesuaiannya berada dibawah
terhadap baku mutu baku mutu sesuai
air sesuai peruntukannya dan
peruntukannya parameter BOD
pada stasiun 2 dan 3
telah melebihi baku
mutu air sesuai
peruntukannya,
yaitu peruntukan
untuk golongan air
kelas III.
2. Kondisi status
mutu air Sungai
Metro pada stasiun 1
dan 2 menunjukan
kondisi baik,
sedangkan pada
stasiun 3 menujukan
cemar ringan.
Setya Indra Struktur komunitas 2015 Menggunakan Untuk mengetahui Struktur komunitas 25
Padma Putri, fitoplankton dan fitoplankton keterkaitan antara fitoplankton di artikel, 2
Syarifah kaitannya dengan untuk kelimpahan dan Perairan Timur peraturan
Hikmah ketersediaan zat dijadikan struktur Surabaya
parameter
Julinda Sari hara dan parameter komunitas didominasi oleh
kualitas air
kualitas air lainnya fitoplankton marga
sungai
di perairan Timur dengan faktor Skeletonema sp.
Surabaya lingkungan di Kualitas air yang
perairan pesisir. tergolong tercemar
Analisis regresi berat
korelasi dan menyebabkan
analisis hanya spesies
komponen utama Skeletonema sp.
dilakukan untuk yang mampu
melihat beradaptasi. Hal
keterkaitan ini menjadikan
struktur indeks
komunitas dan keanekaragaman
ketersedian zat dan keseragaman
hara dan yang rendah yaitu
parameter 0,00 – 0,75 dan
lingkungan 0,00-0,26, namun
lainnya di lokasi indeks dominansi
penelitian yang tinggi di
Perairan tersebut
sebesar 0,85-1,00.
Terdapat adanya
korelasi yang tidak
bermakna antara
indeks diversitas
dan ketersediaan
zat hara serta
parameter
lingkungan
lainnya.
Kelimpahan
fitoplankton
ditemukan
berhubungan
secara bermakna
dengan parameter
salinitas,DO dan
kecerahan dengan
salinitas berkisar
antara 19 – 28,4
o/oo, DO berkisar
antara 4,60 – 6,70
mg/L dan
kecerahan antara
0,15-0,25 m.
Korelasi tertinggi
dijumpai antara
kelimpahan
fitoplankton
adengan variabel
tunggal salinitas
(r= 0,843) serta
variabel ganda
salinitas dan DO
(r= 0,854).
2) Proses
penjernihan
kembali (self
purification) air
Sungai Bengawan
Solo yang
tercemar dapat
berlangsung, yang
ditandai dengan
adanya penurunan
konsentrasi di titik
4 dan 6. Namun
berdasarkan fase
prosesnya, belum
mencapai fase
akhir/sempurna
dari proses self
purification, yakni
zona penjernihan
kembali/pemutihan
(zone of clean
water).
3) Berdasarkan PP
No.82 Tahun
2001,
menunjukkan
bahwa kondisi
kualitas air Sungai
Bengawan Solo
dari enam
parameter yang
diteliti, dua
diantaranya (pH
dan TSS) secara
keseluruhan
memenuhi kelas
baku mutu I – IV,
kadar DO
menunjukkan
kecenderungan
kelas baku mutu
III – IV dan kadar
COD hanya
memenuhi syarat
di dua lokasi aliran
sungai, yakni di
titik 1 (kelas III –
IV) dan lokasi
terakhir (titik 6)
memenuhi kelas
IV. Selain itu,
terdapat dua
parameter yang
secara keseluruhan
tidak memenuhi
syarat dan
melampaui
ambang batas yang
ditentukan, yakni
BOD dan Sulfida
(H2S).
Hery Sinkronisasi Status 2017 Metode Mengetahui 1. Nilai daya 4 artikel
Setyobudiarso, Mutu Dan Daya penelitian klasifikasi tingkat tampung beban
Endro Tampung Beban adalah pencemaran yang pencemaran paling
Yuwono. Pencemaran Air observasi terjadi dan besar adalah pada
Sungai Metro. lapangan dan memetakan sebaran saat skenario 2.
pengukuran spasial daerah yang
mengalami 2. Kualitas air hulu
kualitas air pencemaran pada dan sungai yang
sungai metro tahun 2015. baik dapat dilakukan
dan air limbah Menganalisis dengan cara
industri kondisi kualitas air melakukan
sekitar lokasi dan status mutu air pengendalian
penelitian, serta daya tampung kualitas air di hulu,
analisis status beban pencemaran penurunan
mutu air air sungai di Sungai konsentrasi sumber
sungai, Metro. pencemar
analisis daya
tampung sesuai baku mutu air
beban limbah, penetapan
pencemaran kelas air sungai
sungai,
3. Penurunan beban
interpolasi pencemaran
metode invers parameter BOD
distance yang harus
weighted.
dilakukan pada
semua segmen untuk
mendapatkan sungai
dengan kondisi
memiliki daya
tampung beban
pencemaran
4. Kadar parameter
COD dan diversitas
biota air masih
dalam proses
analisis dengan
demikian belum bisa
memberikan
gambaran
keseluruhan
parameter kimia air
sungai Metro yang
telah
disinkronisasikan
dengan keadaan
ideal kualitas air
sungai.
Nurul Bahriyah, Uji Kualitas Air 2018 1. Lokasi Untuk mengetahui Jika ditinjau dari 10
Saimul Laili, Sungai Metro penelitian ada kualitas air sungai beban artikel, 1
Ahmad Syauqi Kelurahan Merjosari di Kelurahan Metro pencemarannya, air peraturan
Kecamatan Merjosari, berdasarkan sungai metro
Lowokwaru Kota Lowokwaru, termasuk kedalam
parameter fisika,
Malang Kota Malang. golongan tercemar
kimia, dan
ringan. Parameter
2. Alat yang biologi. kimia pH, CO2,
digunakan Salinitas, daan
adalah pH konduktivitas pada
meter, sample air sungai
refraktometer, metro masih
termometer air tergolong kedalam
raksa, DO nilai baku mutu air
meter, oven, yang telah di
timbangan tetapkan. Tetapi
digital, TDS parameter DO pada
digital, semua stasiun tidak
conductivity memenuhi standar
meter, bola baku mutu air yang
plastik, telah ditetapkan
kamera, karena nilai DO
tongkat/stik, pada semua stasiun
stopwatch, berada di bawah
tissue, alat standar. Parameter
tulis, botol BOD pada stasiun 1
plastik, labu nilai BOD masih
Erlenmeyer, tergolong kedalam
hot plate, baku mutu air.
kertas saring, Namun, pada stasiun
gelas Beaker, 2 dan 3 nilai BOD
corong, dan berada di atas baku
seccidisk. mutu air yang telah
ditetapkan oleh
3. Metode pemerintah. Jika di
yang tinjau dari parameter
digunakan biologi, air sungai
adalah Survei- metro tercemar
Deskriptif ringan, tetapi total
Kuantitatif, coliform masih
dan Penentuan berada di bawah
Stasiun atau standart yang telah
tempat ditetapkan
pengambilan pemerintah.
sampel di Berdasarkan hal
tentukan atas tersebut dapat
dasar diduga bahwa
masuknya sungai Metro
limbah pasar tersebut telah
ke badan mengandung materi
sungai organik relatif
tinggi.
Liayati Pengaruh kegiatan 2020 1. Dalam Untuk mengetahui Dari data yang 14
Mahmudah , pembangki listrik penelitian ini pengaruh diperoleh bahwa artikel
Ardhaningtyas tenaga air terhadap menggunakan pembangunan Unit dengan adanya unit
Riza Utami kualitas air Sungai metode Pembangkitan pembangkitan listrik
Brantas pengambilan Listrik Tenaga Air tenaga air
sampel dan terhadap kualitas air memberikan dampak
metode sungai di sepanjang positif terhadap
pengujian. aliran Sungai kualitas air sungai.
Brantas, dilihat dari Hal ini dilihat dari
2. Dalam parameter BOD, penurunan kadar
metode minyak lemak, dan BOD, minyak dan
pengujian fenol. lemak, fenol
Kualitas air sebagian besar unit
sungai dalam pembangkitan listrik
penelitian ini tenaga air yang ada
yang dilihat di aliran Sungai
adalah kadar Brantas, meskipun
BOD, Minyak penurunanya tidak
Lemak dan terlalu signifikan
fenol. namun setidaknya
adanya unit
pembangkitan listrik
tenaga air ini, tidak
menjadi sumber
pencemar terhadap
kualitas air sungai.
Adanya proses
mekanis dari unit
pembangkitan listrik
tenaga air,
menjadikan aliran
sungai menjadi
turbulen, sehingga
membantu oksigen
terikat ke dalam air
sungai, dan
menyebabkan
pertumbuhan
mikroorganisme
dalam air
meningkat, yang
mampu menurunkan
kadar BOD, minyak
dan lemak, maupun
fenol. Hal ini sesuai
dengan penelitian
yang dilakukan oleh
Arsawan et.al(2007)
dimana perlakuan
aerasi juga dapat
menurunkan nilai
BOD, COD, TDS
dan TSS karena
dengan pemberian
oksigen kedalam air
limbah akan dapat
memenuhi
kebutuhan oksigen
oleh
mikroorganisme
pengurai yang ada di
dalam air limbah
dan kebutuhan
oksigen untuk
oksidasi bahan-
bahan kimia yang
ada di dalam air
limbah. Jadi
perlakuan aerasi
dapat meningkatkan
kualitas limbah
kearah yang lebih
baik.
BAB II
METODE
Berikut adalah tampilan aliran sungai di daerah Provinsi Jawa Timur untuk membedakan dimana
letak sungai A, sungai B dst.sehingga bisa melihat gambaran lokasi penelitian dengan sangat jelas.
Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode Penelitian kepustakaan yang mana
menggunakan pengumpulan informasi dan data secara mendalam melalui berbagai literatur, jurnal,
dan referensi lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan jawaban
dan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.
Parameter Kualitas
No Air Singkatan Satuan Alat Ukur Metode Lokasi Sumber
Fisik
1 Suhu ºC Termometer SNI 06-6989.23- Pengujian di Azwar Ali, dkk(2013)
2005 lapangan Elvi Yetti dkk
Tabel Proyeksi Jumlah Penduduk dan grafik yang dibuat dengan menggunakan fiture chart
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
2013
2012
2011
40000000
35000000
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tabel kualitas parameter fisik, kimia, dan biologi air sungai selama kurun waktu
10 tahun mulai tahun 2011 s.d 2020
TSS(mg/L) 34-62,6 50
NO3(mg/L) 2,789-3,787 10
Bengawan 2014 Biologi Plankton 1,376-2,841 2-2,6 Heri Prasetyo Eko dkk (2014)
solo
Brantas 2019 Fisika Suhu (℃) 18-22 Deviasi 3 Irfan Aziz Yoviandiantoa
DO (mg/L) 8-13,4 4
Tom 30.76-84.27 -
Manusia adalah faktor terbesar yang menciptakan pencemaran di sungai. Kebiasaan manusia yang
menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir dalam kegiatan sehari-hari merupakan salah
satu contohnya. Di bawah ini adalah aktivitas antropologi yang menjadi sumber penyebab
turunnya kualitas air sungai.
Restoran atau tempat makan sabun cuci piring, sisa TSS, BOD, COD, minyak
minyak goreng dan lemak
Pabrik limbah cair, limbah padat, TSS, TDS, COD, BOD
limbah gas, bahan beracun
Kesimpulan
1. Sebagian besar sungai - sungai di kawasaan DAS provinsi Jawa Timur tidak lagi memiliki
2. Kualitas air sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur telah mengalami penurunan
terutama disebabkan oleh parameter TSS BOD, dan COD yang merupakan hasil dari limbah
3. Berdasarkan hasil penentuan status mutu air dapat diketahui bahwa sebagian besar Sungai-
sungai di kawasan DAS provinsi Jawa Timur telah mengalami pencemaran yang
mengkhawatirkan dan menjadi indikasi kualitas air yang lebih buruk di bagian hilirnya.
4. Untuk sungai di Jawa Timur, parameter pH, masih memenuhi nilai baku mutu yang ada di PP
No 82 Tahun 2001
Saran
Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dalam
keseluruhan yaitu:
1. Penegakan peraturan dalam pengawasan pengelolaan air sungai perlu diperketat baik dari
2. Sebaiknya dilakukan perencanaan dan pelaksanaan tata gula lahan disekitar Daerah Aliran
3. Agar pengamatan mendapatkan hasil yang cukup bagus, sebaiknya labgsung melakukan
pengamatan ke lapangan dan tidak terlalu menggunakan data yang sudah tersedia di beberapa
Yetti, E., Soedharma, D., & Hariyadi, S. (2011). Kualitas air sungai-sungai di kawasan DAS
brantas hulu malang dalam dengan tata guna lahan dan aktivitas masyarakat di
sekitarnya. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan , 1 (1), 10-10.
Yuliastuti, E. (2011). Kajian Kualitas Air Sungai Ngringo Karanganyar dalam Upaya
Pengendalian Pencemaran Air. Universitas Diponegoro, Semarang .
Fitria, NN (2011). Analisa Outlet Proses Pengolahan Limbah Cair Di Unit Effluent Treatment
Dan Advanced Treatment Pabrik III PT. Petrokimia Gresik Jawa Timur.
Novbrianto, MA (2011). Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) Dan Protein Pada Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus Linn) Di Karamba Jaring Apung Waduk Gajah Mungkur
Wonogiri.
Ratnawati, R. (2012). Studi Potensi Beban Pencemaran Kualitas Air Di DAS Bengawan
Solo. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA , 10 (2), 54-63.
Hendriarianti, E. (2012). Hydrogeometry and water quality data analysis for one dimension
water quality modelling of Lesti River at Malang Regency. Journal of Applied
Environmental and Biological Science, 232-243.
Nova, A. P. (2012). Analisis Banjir Tahunan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu Sub
DAS Bengawan Solo Hulu 3.
Rusnugroho, A., & Masduqi, A. (2012, July). Aplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu
Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun).
In Scientific Conference of Environmental Technology IX-2012, Advances in
Agricultural and Municipal Waste Technology to Anticipate Food and Energy Crisis.
Sarwono, S., Harianto, H., & Suprianto, I. (2012). Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu
Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan. Jurnal Teknik Hidraulik, 3(2), 183-
196.
Yuningsih, S. M., Raharja, B., Sudono, I., & Fauzi, F. (2012). Estimasi Laju Erosi Pada
Beberapa Daerah Tangkapan Air Waduk Di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
Dengan Sistem Informasi Geografi. Jurnal Sumber Daya Air, 8(1), 39-52.
Ali, A., & Soemarno, PM (2013). Kajian kualitas air dan status mutu air sungai Metro di
Kecamatan Sukun kota Malang. Jurnal Bumi Lestari , 13 (2), 265-274.
Kurniawan, A. (2013). Studi Pendugaan Status Pecemaran Air dengan Plankton di Pantai
Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Rekayasa, 6(2), 77-81.
Suheriyanto, D., & Kristanti, R. A. (2013). Keanekaragaman Biota Akuatik sebagai Bioindikator
Kualitas Air Sungai Brantas. Saintis (Jurnal Integrasi Sains dan Islam), 2(1), 18-26.
Masduqi, A., & Trisnawati, A. (2014). Analisis Kualitas dan Strategi Pengendalian Pencemaran
Air Kali Surabaya. Jurnal Purifikasi, 14(2), 90-98.
Mazenda, G., Soebroto, A. A., & Dewi, C. (2014). Implementasi Fuzzy Inference System (FIS)
metode Tsukamoto pada sistem pendukung keputusan penentuan kualitas air
sungai. Journal of Environmental Engineering and Sustainable Technology, 1(2), 92-103.
Said, N. I., & Herlambang, A. (2014). Peningkatan kualitas air baku dengan proses biofilter
tercelup menggunakan media struktur sarang tawon. Jurnal Air Indonesia, 7(1).
Putri, Z. L., Wulandari, S. Y., & Maslukah, L. (2014). Studi sebaran kandungan logam berat timbal
(Pb) dalam air dan sedimen dasar di perairan muara sungai Manyar Kabupaten Gresik,
Jawa Timur. Journal of Oceanography, 3(4), 589-595.
Sukmasari, N. A. (2014). Analisa Tingkat Pencemaran Air di Kali Porong Akibat Buangan
Lumpur Lapindo (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Dharma, A. (2013). Perkembangan Kebijakan Sumber Daya Air dan Pengaruhnya Terhadap
Pengelolaan Irigasi.
Retnaningdyah, C., & Arisoesilaningsih, E. (2013). Indikasi Pencemaran Mata Air di DAS Brantas
Hulu Wilayah Malang Raya Menggunakan Indeks Biotik dari Makroinvertebrata
Bentos. Prosiding SemNas Biodiversitas.
Kusuma, P. S. W. (2014). KUALITAS AIR SUNGAI YANG DIOLAH MENJADI AIR BERSIH
DENGAN MENGGUNAKAN SERBUK KAKTUS CENTONG (Opuntia
cochenillifera). STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 7(01).
Wibowo, HPE, Purnomo, T., & Ambarwati, R. (2014). Kualitas Perairan Sungai Bengawan
Solo di Wilayah Kabupaten Bojonegoro Berdasarkan Indeks Keanekaragaman
Plankton. Jurnal Lentera Bio , 3 (3), 209-215.
Putri, S. I. P., & Sari, S. H. J. (2015). Struktur komunitas fitoplankton dan kaitannya dengan
ketersediaan zat hara dan parameter kualitas air lainnya di perairan Timur
Surabaya. Depik, 4(2).
Mahyudin, M., Soemarno, S., & Prayogo, TB (2015). Analisis kualitas udara dan strategi
pengendalian air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia , 6 (2).
Astuti, BC (2015). Kualitas air sumur Desa Bantaran Sungai Bengawan Solo berdasarkan
aspek kemasyarakatan dan standar menteri kesehatan. Jurnal Matematika Sains dan
Teknologi , 16 (1), 18-25.
Hakim, DA, Suyanto, S., & Solichin, S. (2015). Analisis Angkutan Sedimen Pada Sungai
Bengawan Solo Ruas Serenan-Jurug. Matriks Teknik Sipil , 3 (1).
Artdiantari, A., & Rumgiyarsih, S. (2015). Kualitas Permukiman Bantaran Bengawan Solo di
Kelurahan Pucang Sawit Kota Surakarta. Jurnal Bumi Indonesia , 4 (1).
Mustaghfiroh, U. (2015). Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Untuk Irigasi Di Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik. Swara Bhumi , 3 (3), 51-58.
Ramadhani, E., Anna, AN, & Cholil, M. (2016). Analisis Pencemaran Kualitas Air Sungai
Bengawan Solo Akibat Limbah Industri di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Widiyanto, J., & Sulistyarsi, A. (2016). Biomonitoring kualitas air Sungai Madiun dengan
bioindikator makroinvertebrata. Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN , 4 (1), 1-9.
Priatna, DE, Purnomo, T., & Kuswanti, N. (2016). Kadar logam berat timbal (Pb) pada air dan
ikan bader (Barbonymus gonionotus) di sungai Brantas wilayah Mojokerto. Lentera
ISSN , 2252-3979.
Hakim, ARW (2016). Studi Pengaruh Kualitas Air Terhadap Oksigen Terlarut Di Segmen
Sungai Brantas Dengan Pendekatan Model Dinamis (Disertasi Doktor, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya).
Sundari, PPK (2016). Identifikasi Fitoplankton di Perairan Sungai Pepe sebagai Salah Satu
Anak Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah.
Pradhana, A., Sutrisno, E., & Nugraha, WD Analisis Kualitas Air Sungai Bringin Kota
Semarang Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (Studi Kasus Kondisi Sungai
Bringin pada Tanggal 10 Juli 2014) (Disertasi Doktor, Universitas Diponegoro).
Pradhana, A., Sutrisno, E., & Nugraha, WD Analisis Kualitas Air Sungai Bringin Kota
Semarang Menggunakan Metode Indeks Pencemaran (Studi Kasus Kondisi Sungai
Bringin pada Tanggal 10 Juli 2014) (Disertasi Doktor, Universitas Diponegoro).
Setyobudiarso, H., & Yuwono, E. (2017). Sinkronisasi status mutu dan daya tampung
pencemaran air sungai metro. Penawaran SENIATI , E16-1.
Desilawati, D. (2017). Kajian Pengaruh Limbah Domestik (Ipal Komunal) Terhadap Kualitas
Air Sungai Brantas Di Kota Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Triaji, M., Risjani, Y., & Mahmudi, M. (2017). Analysis of Water Quality Status in Porong
River, Sidoarjo by Using NSF-WQI Index (Nasional Sanitation Foundation–Water
Quality Index). Indonesian Journal of Environment and Sustainable
Development, 8(2).
Lusiana, N., Widiatmono, B. R., & Anugroho, F. (2017). Identifikasi kesesuaian penggunaan
lahan pertanian dan tingkat pencemaran air sungai di DAS Brantas Hulu Kota
Batu. Jurnal Teknologi Pertanian, 18(2), 129-142.
Hayati, A., Tiantono, N., Mirza, M. F., Putra, I. D. S., Abdizen, M. M., Seta, A. R., ... &
Affandi, M. (2017). Water quality and fish diversity in the Brantas River, East Java,
Indonesia. Berkala Penelitian Hayati: Journal of Biological Researches, 22(2), 43-49.
Syaputri, M. D. (2017). Peran dinas lingkungan hidup kota Surabaya dalam pengendalian
pencemaran air Sungai Brantas. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 131-146.
Wijayanti, T. (2017). Profil pencemaran logam berat pada perairan daerah aliran sungai (DAS)
Grindulu Pacitan. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 19-25.
Widiatmono, B. R., Anugroho, F., Nurlaelih, E. E., Sulianto, A. A., & Lusiana, N. (2017).
Assessment of The Impacts of Land Use on Water Quality of Brantas Upstream, Batu
City, Indonesia. Journal of Environmental Engineering and Sustainable
Technology, 4(1), 19-25.
Bahriyah, N., Laili, S., & Syauqi, A. (2018). Uji kualitas air sungai metro kelurahan merjosari
kecamatan lowokwaru kota malang. BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-
TROPIC) , 3 (3), 18-25.
Larasati, A. D. A. (2018, September). Uji Kualitas Air Sungai Raci Secara Perspektif
Berdasarkan Parameter TDS (Total Dissolved Solid). In Prosiding SENTIKUIN
(Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) (Vol. 1, pp. A4-
1).
Prajoko, S. (2018). Water Feasibility Study of Bengawan Solo River for Irrigation: The Need
for Technology to Solve Rice Field Pollution in Sragen, Indonesia. International
Journal of Applied Biology, 2(1), 12-21.
Mustain, M., Agus, S., & Rudhy, A. (2018). Modeling Distribution of BOD, DO, Phosphate,
And Nitrate of Bengawan Solo River in Ujung Pangkah, Gresik East Java. Int. J. of
Civil Engineering and Technology (IJCIET), 9(2), 565-576.
Roosmini, D., Septiono, M. A., Putri, N. E., Shabrina, H. M., Salami, I. R. S., & Ariesyady, H.
D. (2018). River water pollution condition in upper part of Brantas River and Bengawan
Solo River. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 106,
No. 1, p. 012059). IOP Publishing.
Susilowati, S., Sutrisno, J., Masykuri, M., & Maridi, M. (2018, December). Dynamics and
factors that affects DO-BOD concentrations of Madiun River. In AIP Conference
Proceedings (Vol. 2049, No. 1, p. 020052). AIP Publishing LLC.
Lusiana, N., & Rahadi, B. (2018). PREDIKSI DISTRIBUSI PENCEMARAN AIR SUNGAI
BRANTAS HULU KOTA BATU PADA MUSIM HUJAN DAN KEMARAU
MENGGUNAKAN METODE SPASIAL INVERSE DISTANCE
WEIGHTED. Ecotrophic, 12(2), 211-224.
Darmawan, A., Aziz Yoviandianto, I., & Mahmudi, M. (2019). Pemetaan distribusi kualitas
udara untuk mendukung pengelolaan sumberdaya perairan dengan sistem informasi
geografis, kasus di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji. Jurnal Penelitian Perikanan
dan Kelautan , 3 (3), 372-380.
Elvania, N. C., Afandhi, A., & Afiyanti, M. (2019). Evaluation and Assessment of Water Quality
Index: A Case Study in Kalitidu River, Bojonegoro. Indonesian Journal of Environment
and Sustainable Development, 10(2).
Hendriarianti, E., Sudiro, S., Kustamar, K., & Nurhayati, A. (2019, November). Self-
purification performance of Brantas river from deoxygenation rate of carbon.
In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1375, No. 1, p. 012044). IOP
Publishing.
Perwira, I. Y. (2019). Tingkat dan laju penurunan kualitas air di DAS Brantas Malang
Raya. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(2), 185-191.
Darmawan, A., Aziz Yoviandianto, I., & Mahmudi, M. (2019). Pemetaan distribusi kualitas air
untuk mendukung pengelolaan sumberdaya perairan dengan sistem informasi
geografis, kasus di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji. Journal of Fisheries and Marine
Research, 3(3), 372-380.
Pradana, H. A., Novita, E., Wahyuningsih, S., & Pamungkas, R. (2019, March). Analysis of
deoxygenation and reoxygenation rate in the Indonesia River (a case study: Bedadung
River East Java). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol.
243, No. 1, p. 012006). IOP Publishing.
Arum, S. P. I., Harisuseno, D., & Soemarno, S. (2019). Domestic Wastewater Contribution to
Water Quality of Brantas River at Dinoyo Urban Village, Malang City. Indonesian
Journal of Environment and Sustainable Development, 10(2).
Mahmudah, L., & Utami, AR (2020, Desember). Pengaruh Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) terhadap Kualitas Air Sungai Brantas. Dalam Seminar Nasional 1 Barisan
Industri Padang (hlm. 64-69). Pers Merah Putih.
Novita, E., Pradana, H. A., & Dwija, S. P. (2020). Kajian penilaian kualitas air Sungai
Bedadung di Kabupaten Jember. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 10(4),
699-714.
Alfarisy, F. K., Andriyani, I., & Bowo, C. (2020). Evaluation of water quality due to the use of
intensive fertilizer on farmer level in the upstream of Bedadung Jember Watershed,
East Java, Indonesia.
Pradana, H. A., Wahyuningsih, S., Novita, E., Humayro, A., & Purnomo, B. H. (2019).
Identifikasi kualitas air dan beban pencemaran sungai bedadung di intake instalasi
pengolahan air PDAM Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 18(82), 135-143.
Lusiana, N., Sulianto, A. A., Devianto, L. A., & Sabina, S. (2020). Penentuan Indeks
Pencemaran Air dan Daya Tampung Beban Pencemaran Menggunakan Software
QUAL2Kw (Studi Kasus Sungai Brantas Kota Malang). J. Wilayah dan
Lingkungan, 8(2).
Sidjabat, F. N., Alwi, V., Mahmudi, M., & Puspitasari, Y. (2020). PENGUKURAN TIMBAL
PADA AIR SUNGAI DAN BIOINDIKATOR LOKAL DI SUNGAI BRANTAS KOTA
KEDIRI, PROVINSI JAWA TIMUR. Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(3), 161- 173.
Novita, E., Pradana, H. A., Purnomo, B. H., & Puspitasari, A. I. (2020). River water quality
assessment in East Java, Indonesia. Journal of Water and Land Development.
Pradana, H. A., Novita, E., Andriyani, I., & Purnomo, B. H. (2020, March). Land use impact
to water quality in Bedadung River, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 477, No. 1, p. 012015). IOP Publishing.
Mahmudah, L., & Utami, A. R. (2020, December). The effect of hydro electric power plant on
the water quality of the Brantas River. In Seminar Nasional 1 Baristand Industri
Padang (pp. 64-69). Redwhite Press.