Anda di halaman 1dari 9

KOMPREHENSIF REVIEW: INVESTIGASI KUALITAS PARAMETER

FISIK, KIMIA DAN BIOLOGI AIR SUNGAI PROVINSI SUMATERA


SELATAN TAHUN 2012-2021

Odelia Pininta Sinaga1*, Toni Pratama2, Artha Sastha Siahaan2, Sriwi Bandari Harahap2,
Adinda Dian Padang2, Dion Iqbal2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan, 20221, Indonesia
*Penulis koresponden, e-mail: sinagaodelia39@gmail.com

Abstrak: Semakin bertambahnya jumlah penduduk serta tingginya kegiatan pembangunan di


Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang mengakibatkan meningkatnya kegiatan
industri juga pemukiman yang menjadikan peningkatan terhadap jumlah limbah setiap harinya.
Masalah dalam penelitian yaitu Indikator Fisik, Kimia dan Biologi yang berpengaruh terhadap
pencemaran Sungai di Provinsi Sumatera Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode studi kasus dengan pendekatan survei. Data yang diperoleh dari hasil hasil
penelitian meliputi TDS, TSS, COD, H2S, NITRAT, NITRIT, BOD, COD, CU, DO,
AMONIA, PH, TIMBAL, FOSFAT, FE dan konsentrasi Colyform Total. Hasil Penelitian yaitu
unsur kimia yang paling dominan yaitu padatan dalam larutan dengan baku mutu 1000.
Konsentrasi Amonia berada pada titik yang terletak pada hilir sungai bersumber dari kegiatan
industri dan domestik rumah tangga. Konsentrasi COD pada air sungai berada di atas ambang
batas normal. Konsentrasi BOD dan DO termasuk konsentrasi yang melebihi ambang batas.
Kondisi ini disebabkan oleh dekomposisi unsur organik yang terdapat dalam air sungai.
Tulisan ini bertujuan untuk menelaah kualitas air sungai di Palembang dihubungkan dengan
derajat kesehatan masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa perbaikan kualitas sungai dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai adalah hal yang perlu dilakukan.

Kata kunci: Indikator, Kualitas air, Sungai


dilakukan sebagai indikator kualitas parameter
PENDAHULUAN fisik, kimia dan biologi air sungai di daerah ini.
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Evaluasi terhadap kualitas air sungai
dengan ibukota provinsinya yakni Kota sangatlah penting dilakukan untuk mengetahui
Palembang merupakan salah satu kota di status mutu air dari sungai tersebut. Penentuan
Indonesia yang memiliki sumber daya air tawar status mutu air dapat menggunakan metode
yang melimpah. Hal ini karena kota ini dilewati indeks kualitas air dan bakat kualitas. Parameter
oleh Sungai Musi, sungai terpanjang di yang digunakan untuk menentukan status mutu
Indonesia. Namun demikian, kota tersebut air adalah parameter berdasarkan baku mutu
masih tetap menyisakan masalah yaitu kualitas kualitas air sungai menurut PP Nomor 82
air yang digunakan oleh masyarakat. Tahun 2001 dengan nilai indeks pencemaran
Melimpahnya sumber daya air ini ternyata tidak kualitas air baik bernilai 0,728-0,892.
dibarengi dengan percepatan pembangunan Paramater ini paling relevan untuk menentukan
infrastruktur air bersih. Banyak sumber air di kualitas air sungai seperti zat karbon terlarut,
daerah ini dilihat dari sungai musi, sungai ogan, oksidasi amonium, desentrifikasi,
sungai banyuasin serta sungai lainnya yang keseimbangan oksigen dan proses degradasi
telah banyak mengalami beban pencemaran. (Mannina & Viviani, 2010). Semakin
Oleh karena itu penelitian ini penting untuk bertambahnya jumlah penduduk dan tingginya
kegiatan pembangunan di Kota Palembang

1
Komprehensif Review: Inviestigasi Kualitas Parameter Fisik, Kimia Dan Biologi Air Sungai
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012-2021
mengakibatkan semakin meningkatnya kegiatan 1) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
industri, kegiatan permukiman, dan kegiatan 2011 di perairan Sungsang Sumatera Selatan.
lainnya yang menjadikan peningkatan terhadap Parameter yang diukur terdiri dari parameter
jumlah limbah yang dihasilkan setiap harinya. biologi, fisika dan kimia. Pengukuran
Tinggginya jumlah limbah yang dihasilkan dari parameter fisika dan kimia yang terdiri dari
proses industri dan proses kegiatan domestik suhu, pH, DO, salinitas, arus dan kecerahan
tidak disertai dengan pengelolaan terhadap dilaksanakan secara langsung di perairan
limbah yang ada sehingga sungai dijadikan Sungsang. Parameter biologi yaitu identifikasi
salah satu tempat yang digunakan sebagai fitoplankton dan parameter kimia lainnya yaitu
tempat pembuangan limbah baik limbah analisis kandungan nitrat dan fosfat, dilakukan
industri, limbah organik maupun limbah di Laboratorium Dasar Ilmu Kelautan ,
anorganik. Dari proses tersebut membuat Fakultas MIPA, dan Laboratorium Budidaya
kondisi perairan sungai semakin hari semakin Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
memburuk. Sriwijaya.
Penelitian ini merupakan analisis 2) Struktur Komunitas Plankton di perairan
lanjutan dari 80 jurnal sebagai referensi kualitas Sungai Ogan terdiri dari 81 spesies dari 14
air sungai di Provinsi Sumatera Selatan dengan Kelas, dengan Kelimpahan tergolong rendah-
rentang waktu 10 tahun terakhir atau dari 2012- tinggi dengan nilai berkisar antara 8 ind./l-325
2021. Penelitian ini menggunakan metode ind./l. Nilai Indeks Keanekaragaman Plankton
mengulas dari beberapa jurnal yang terkait dengan kriteria keanekaragaman yang
dengan kualitas air di Provinsi Sumatera tergolong sedang. Berdasarkan Indeks
Selatan. Jurnal ini diulas ataupun di review Dominansi Plankton tidak ada spesies yang
sebagai jurnal pengetahuan atas indeks air di mendominansi perairan, dan Indeks Kesamaan
Provinsi Sumatera Selatan dalam kategori antar Stasiun tergolong mendekati sama yaitu
buruk atau baik untuk manusia dan tumbuhan. (>50%), serta kualitas perairan Sungai Ogan
Jurnal ini juga sebagai acuan jika kualitas air di berdasarkan Koefisien Saprobik tergolong
Provinsi Sumatera Selatan menurun atau dalam tercemar sangat ringan-sedang.
kategori yang baik. Penelitian ini bertujuan 3) Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013
untuk menggali informasi tenang kualitasair berlokasi di Muara S.Banyuasin,
dengan metode indeks pencemaran serta Kab.Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
merumuskan prioritas strategi pengendalian (Gambar 1). Analisis data dilaksanakan di
pencemaran air sungai. Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu
Kelautan Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya.
METODE 4) Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan tanggal 10 juni – 5 Agustus 2013. Pangambilan
sungai di Provinsi Sumatera Selatan dengan sampel air dilaksanakan pada tanggal 7–8 Juli
beberapa titik koordinat lokasi sampling yang 2013 di wilayah perairan Muara sungai
akan disajikan. Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan. Analisis sampel air dan
pengolahan sampel air total suspended solid
(TSS) dan total dissolved solid (TDS)
dilaksanakan dari tanggal 19 Juli – 5 Agustus
2013 diLaboratorium Kimia Dasar, Jurusan
Kimia, Fakultas Metematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Komprehensif review: Sumatera Selatan 3

5) Riset bersifat survei lapangan dilakukan di


perairan Sungai Musi bagian hilir. Delapan HASIL DAN PEMBAHASAN
stasiun pengambilan contoh yaitu Desa
Sejagung, Pulokerto, Jembatan Ampera, Fisiografis Sungai
Sebokor, Pulau Burung, Upang, dan Pulau
Payung ditentukan berdasarkan pada perbedaan Palembang merupakan ibukota Provinsi
mikrohabitat seperti keberadaan muara anak Sumatera Selatan dan sekaligus sebagai kota
sungai dan jenis pemanfaatan lahan di atas terbesar serta pusat kegiatan sosial ekonomi di
perairan (Gambar 1). Riset dilakukan pada wilayah Sumatera
bulan Mei dan September 2006. Selatan. Luas wilayah Kota Palembang adalah
6) Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan sebesar 400,61 km2 atau 40.061 Ha. Sungai
Juni 2014. Berlokasi di Kecamatan Tulung Musi merupakan sungai terbesar dengan lebar
Selapan Sungai Lumpur Kabupaten Ogan rata-rata 504 meter. Ketiga sungai besar lainnya
Komering Ilir adalah Sungai Komering, Sungai Ogan, dan
Sumatera Selatan (Gambar 1). Analisis sampel Sungai Keramasan yang terletak di Seberang
logam berat pada sampel air, sedimen, dan Ulu. Disamping sungai-sungai besar tersebut
kerang darah telah dlakukan pada bulan Juli terdapat sungai-sungai kecil lainnya yang
2014 di Laboratorium BARISTAND (Badan terletak di Seberang Ilir yang berfungsi sebagai
Riset Standarisasi Industri) Provinsi Sumatera drainase perkotaan.
Selatan.
7) Penelitian ini dilakukan di sekitar perairan
desa Ulak Jermun, Desa Mangun Jaya dan
Desa Terusan Menang kecamatan Sirah Pulau
Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sumatera Selatan yang banyak budidaya ikan
dalam keramba. Pengambilan contoh dilakukan
pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018.
8) Pengambilan sampel dilakukan pada musim
Kenyataan di lapangan, dilihat dari
kemarau di Muara Sungai Musi yang dibagi
jumlah penduduk yang terus bertambah di tiap
menjadi tujuh stasiun. Stasiun 1 terletak di
tahunnya, sungai tersebut sudah mulai
dalam Sungai Musi (daerah Upang) yang
terganggu fungsi dan tatanannya akibat
merupakan daerah padat penduduk dan
aktivitas yang berkembang di sekitarnya
aktivitas perkapalan. Stasiun 2-4 berada di
(intervensi bangunan dan sampah yang dibuang
muara Sungai Musi (daerah Sungsang) dan
ke badan sungai) dan mengakibatkan
stasiun 5-7 mengarah ke laut di sekitar Tanjung
terganggunya ekosistim sungai, menurunnya
9) Metode yang digunakan dalam penelitian ini
kualitas air sungai, serta melimpasnya air di
adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi
kawasan sempadan sungai.
pengambilan sampel di Desa Sungsang I
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan (Gambar 1 ). Proses destruksi dan
Analisis Fisik, Kimia dan Biologi
analisa logam Kadmium (Cd) pada udang putih
(Penaeus merguiensis) menggunakan AAS
Kualitas Fisik, Kimia dan Biologi yang
(Atomic Absorbtion Spechtrofotometer)
diukur dalam penelitian ini meliputi TDS, TSS,
dilakukan di Laboratorium Pengujian Terpadu
COD, H2S, Nitrat, Nitrit, pH, Fosfat, CU, BOD,
Jurusan Kimia FMIPA Unsri Indralaya .
DO, Amoniak, TIMBAL dan Fe.
Komprehensif Review: Inviestigasi Kualitas Parameter Fisik, Kimia Dan Biologi Air Sungai
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012-2021
menimbulkan iritasi, menimbulkan bau, mudah
1.Perkebunan dan Pertanian terbakar, dan bereaksi pada jaringan tubuh, dan
Di bagian hulu sungai terdapat termasuk dalam kategori bahan-bahan
aktivitas perkebunan dan pertanian serta berbahaya (B-3). Pengelolaan limbah cair
limbah rumah tangga dan industri sebagai industri di Kota Palembang masih kurang
sumber utama meningkatnya total suspended mendapat perhatian. Limbah cair industri
solid (TSS) dan total dissolved solid (TDS) terutama industri besar sebagian diolah
diperairan pesisir Banyuasin. langsung oleh masing-masing industri dimana
sistemnya sangat bergantung pada jenis limbah
2.Bahan Industri dan Rumah Tangga yang dihasilkan, namun demikian ada beberapa
Bau dan rasa, dapat dihasilkan oleh industri yang langsung membuang ke badan air.
adanya organisme dalam air seperti alga serta Hal ini sangat mengkhawatirkan karena
oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk berpotensi
dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya sangat besar untuk mencemari lingkungan.
senyawa-senyawa organik tertentu. Tingginya Pemerintah Kota secara berkala telah
kadar amoniak juga bersumber dari kegiatan melakukan pemantauan terhadap pengolahan
industri dan kegiatan domestik limbah industri tersebut, yang dilakukan oleh
rumah tangga. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota
Palembang.
3.Air Limbah dan Buangan Industri
Air limbah dan buangan industri dapat
mempengaruhi pH air yang akhirnya akan
berdampak pada kehidupan organisme di dalam
air serta menghasilkan nitrat dan amonia
karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan
oksigen.

4.Faktor Sampah Rumah Tangga


Karakteristik pencemaran di perairan
Sungai Musi sebagian besar didominasi oleh
dekomposisi organik pada air sungai
menunjukan bahwa faktor sampah rumahtangga
merupakan faktor determinan utama yang
mencemari Sungai Musi. Tingginya kadar
organik dalam perairan Sungai Musi dapat KESIMPULAN
dilihat dari konsentrasi kadar TDS, Amoniak Karakteristik pencemaran di perairan
Total, Besi, Timbal, COD, BOD, DO dan Sungai Musi sebagian besar didominasi oleh
konsentrasi bakteri colyform yang berada diatas dekomposisi organik pada air sungai
ambang batas baik dari sungai bagian hulu menunjukan bahwa faktor sampah rumahtangga
maupun bagian hilir. merupakan faktor determinan utama yang
mencemari Sungai Musi dan sungai lainnya.
5.Faktor Industri Tingginya kadar organik dalam perairan Sungai
Limbah industri mengandung zat- zat Musi dapat dilihat dari konsentrasi kadar TDS,
yang berbahaya yang dapat mengancam Amoniak Total, Besi, Timbal, COD, BOD, DO
kehidupan manusia. Sifat dari limbah industri dan konsentrasi bakteri colyform yang berada
adalah mengandung racun, bersuhu tinggi,
Komprehensif review: Sumatera Selatan 5

diatas ambang batas baik dari sungai bagian jurnal teknik sipil dan lingkungan, 2(4), 669-
hulu maupun bagian hilir. 675.

DAFTAR PUSTAKA Gultom, O. W., Lestari, S., & Nopianti, R.


(2015). Analisis proksimat, protein larut air,
Munthe, Y. V., & Aryawati, R. (2012). Struktur dan protein larut garam pada beberapa jenis
komunitas dan sebaran fitoplankton di perairan ikan air tawar Sumatera Selatan. Jurnal
sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal: FishtecH, 4(2), 120-127
Marine Science Research, 4(1), 122-130.
Aritonang, A. A., Surbakti, H., & Purwiyanto,
Surbakti, H. (2012). Karakteristik pasang surut A. I. (2016). Laju Pengendapan Sedimen Di
dan pola arus di Muara Sungai Musi, Sumatera Pulau Anakan Muara Sungai Banyuasin
Selatan. Jurnal Penelitian Sains, 15(1). Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal:
Marine Science Research, 8(1), 7-14.
Ambarwati, I., Sugiyanta, I. G., & Miswar, D.
(2012). Kualitas Air Sungai Musi. JPG (Jurnal Zulhaniarta, D., Sunaryo, A. I., & Aryawati, R.
Penelitian Geografi), 1(2). (2015). Sebaran konsentrasi klorofil-a terhadap
nutrien di Muara Sungai Banyuasin Kabupaten
Hartoni, H., & Agussalim, A. (2013). Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari
Komposisi dan kelimpahan moluska Journal: Marine Science Research, 7(1), 9-20.
(Gastropoda dan Bivalvia) di ekosistem
mangrove muara sungai Musi Kabupaten Tarigan, A. W., & Agussalim, A. (2017).
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Aplikasi Sig Untuk Identifikasi Kesesuaian
Journal, 5(1), 6-15. Lokasi Keramba Jaring Apung Berdasarkan
Kualitas Perairan Di Muara Sungai Banyuasin
Nasir, S., Hartaty, A., & Sulaiman, D. (2013). Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera
Pengaruh koagulan polyaluminium chloride dan Selatan. Maspari Journal: Marine Science
sodium alginate terhadap kualitas air bersih Research, 9(2), 85-94.
yang dihasilkan pada pengolahan air sungai dan
air rawa dengan filter keramik. Jurnal Teknik Nurhayati, N., Fauziyah, F., & Bernas, S. M.
Kimia, 19(4). (2016). Hubungan panjang-berat dan pola
pertumbuhan ikan di muara Sungai Musi
Emilia, I., Suheryanto, S., & Hanafiah, Z. Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
(2013). Distribusi logam kadmium dalam air Maspari Journal, 8(2), 111-118.
dan sedimen di Sungai Musi Kota Palembang.
Jurnal penelitian sains, 16(2). Lestari, H., Haribowo, R., & Yuliani, E. (2019).
Determination of Pollution Load Capacity
JUNAIDI, Endri; HANAPIAH, Zazili; Using QUAL2Kw Program on The Musi River
AGUSTINA, Sefty. Komunitas Plankton di Palembang. Civil and Environmental Science
Perairan Sungai Ogan Kabupaten Ogan Journal (CIVENSE), 2(2), 105-116
Komering Ulu, Sumatera Selatan. Prosiding
SEMIRATA 2013, 2013, 1.1. Suryani, A. S. (2016). Persepsi Masyarakat
Dalam Pemanfaatan Air Bersih (Studi Kasus
Quddus, R. (2014). Teknik pengolahan air Masyarakat Pinggir Sungai Di Palembang).
bersih dengan sistem saringan pasir lambat Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 7(1),
(downflow) yang bersumber dari Sungai Musi. 33-48.
Komprehensif Review: Inviestigasi Kualitas Parameter Fisik, Kimia Dan Biologi Air Sungai
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012-2021
Kasus Kecamatan Kertapati Palembang). Jurnal
Marendy, F. (2017). Analisis Pola Sebaran Redoks, 3(1), 21-32.
Konsentrasi Klorofil-a Menggunakan Citra
Satelit Landsat Pada Musim Timur Di Perairan Angraini, D., Purwoko, A., & Sagala, E. P.
Sekitar Muara Sungai Lumpur Kabupaten Oki (2018). Kelimpahan Makrozoobenthos di
Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal: Intertidal Muara Sungai Musi Kecamatan
Marine Science Research, 9(1), 33-42. Banyuasin II Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains, 20(2),
Arifelia, D. R., Dianysah, G., & Surbakti, H. 50-57.
(2017). Analisis kondisi perairan ditinjau dari
konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) dan Tussa’diyyah, H., Purwoko, A., & Kamal, M.
sebaran klorofil-a di muara Sungai Lumpur, (2018). Keanekaragaman Makrozoobentos di
Sumatera Selatan. Maspari Journal: Marine Sungai Musi Desa Sungsang Kabupaten
Science Research, 9(2), 95-104. Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian
Sains, 20(2), 63-69.
Fachrurrozi, M. (2017, April). Real Time
Monitoring System of Pollution Waste on Musi Haris, R. B. K., & Yusanti, I. A. (2019).
River Using Support Vector Machine (SVM) Analisis Kesesuaian Perairan untuk Keramba
Method. In IOP Conference Series: Materials Jaring Apung di Kecamatan Sirah Pulau Padang
Science and Engineering (Vol. 190, No. 1, p. Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi
012014). IOP Publishing. Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal:
Journal of Suboptimal Lands, 8(1), 20-30.
Haris, R. B. K., & Yusanti, I. A. (2018). Studi Putri, Y. P., Fitriyanti, R., & Emilia, I. (2019,
Parameter Fisika Kimia Air Untuk Keramba November). Analisis Kandungan Logam Berat
Jaring Apung Di Kecamatan Sirah Pulau Timbal (Pb) di Perairan Sungsang Kabupaten
Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. In
Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Prosiding Seminar Nasional Peran Sektor
Perikanan dan Budidaya Perairan, 14(2), 57-62. Industri dalam Percepatan dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (Vol. 2, No. 2, pp. 1-6).
Filipus, R. A., Purwiyanto, A. I. S., &
Agustriani, F. (2018). Bioakumulasi Logam Suteja, Y., Purwiyanto, A. I. S., & Agustriani, F.
Berat Tembaga (Cu) pada Kerang darah (2019). Merkuri (Hg) di Permukaan Perairan
(Anadara granosa) di Perairan Muara Sungai Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan,
Lumpur Kabupaten Ogan Komering Ilir Indonesia. J. of Mar. Aquat. Sci, 5, 177-184.
Sumatera Selatan. Maspari Journal: Marine
Science Research, 10(2), 131-140. Sari, E. K., & Wijaya, O. E. (2019). Penentuan
status mutu air dengan metode indeks
Trisnaini, I., Sari, T. N. K., & Utama, F. (2018). pencemaran dan strategi pengendalian
Identifikasi habitat fisik sungai dan pencemaran sungai ogan kabupaten Ogan
keberagaman biotilik sebagai indikator Komering Ulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3),
pencemaran air sungai musi kota Palembang. 486-491.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(1),
1-8. Permatasari, I. R., Barus, B. S., & Diansyah, G.
(2019). Analisis nitrat dan fosfat pada sedimen
Rosyidah, M. (2018). Analisis Pencemaran Air di Muara Sungai Banyuasin, Kabupaten
Sungai Musi Akibat Aktivitas Industri (Studi
Komprehensif review: Sumatera Selatan 7

Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Seybold, C. A., Mersie, W., Huang, J., &
Penelitian Sains, 21(3), 140-150. McNamee, C. (2002). Soil redox, pH,
temperature, and water-table patterns of a
Putri, W. A. E., & Melki, M. (2020). Kajian freshwater tidal wetland. Wetlands, 22(1), 149-
Kualitas Air Muara Sungai Musi Sumatera 158.
Selatan. Journal of Marine and Aquatic
Sciences, 6(1), 36-42. Aryawati, R., Ulqodry, T. Z., & Surbakti, H.
(2021). Fitoplankton Sebagai Bioindikator
Malalina, M., Putri, R. I. I., Zulkardi, Z., & Pencemaran Organik Di Perairan Sungai Musi
Hartono, Y. (2020). Ethnomatematics: Treasure Bagian Hilir Sumatra Selatan. Jurnal Ilmu dan
search activity in the musi river. NUMERICAL: Teknologi Kelautan Tropis, 13(1), 163-171.
Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika,
31-40. Trisnaini, I., Faisya, A. F., & Idris, H. (2020,
June). Spatial Analysis of Water Quality in
Rosanti, D., Novianti, D., & Putri, Y. P. (2022). Area of the Riverbank of Musi River in
Perbandingan Kualitas Air Sungai Musi pada Palembang City. In 2nd Sriwijaya International
Tiga Tata Guna Lahan. Sainmatika: Jurnal Conference of Public Health (SICPH 2019) (pp.
Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 110-120). Atlantis Press.
18(2), 231-236.
Sugiharto, R., & Tjahjono, A. (2021). The
Putri, W. A. E., & Melki, M. (2020). Kajian Relationship between Plankton Abundance and
Kualitas Air Muara Sungai Musi Sumatera Abiotic Parameters in the Downstream Section
Selatan. Journal of Marine and Aquatic of the Musi River, Palembang. Egyptian
Sciences, 6(1), 36-42. Journal of Aquatic Biology and Fisheries, 25(4),
628-642.
Meiwinda, E. R. (2020). POLA SEBARAN
PLANKTON PADA BERBAGAI SUMBER BRPPU. (2010). Perikanan Perairan Sungai
PENCEMARAN YANG BERBEDA DI Musi Sumatera Selatan. Palembang, Indonesia:
SUNGAI MUSI KECAMATAN GANDUS Balai Riset Perikanan Perairan Umum,
DAN KERTAPATI. BANDAR: JOURNAL Kementerian Kelautan dan Perikanan.
OF CIVIL ENGINEERING, 2(2), 9-13.
Chester, R. (1990). Marine Geochemistry.
Barus, B. S., Munthe, R. Y., & Bernando, M. London, UK: Unwin Hyman Ltd.
(2020). Kandungan Karbon Organik Total Dan
Fosfat Pada Sedimen Di Perairan Muara Sungai Clescerl, L. S., Greenberg, A. E., & Eaton, A.
Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan D. (1999). Standard Methods for The
Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 395-406. Examination of Water and Wastewater. 20th
Edition. WAshington DC, USA: American
Putri, Y. P., Dahlianah, I., & Emilia, I. (2021). Public Health Association.
Analisis Kandungan Logam Berat Cadmium
(CD) pada Udang Putih (Penaeus merguiensis) Clingan, T., & Norton, M. G. (1987). Wastes in
di Perairan Sungsang Provinsi Sumatera marine environment. Washington DC, US:
Selatan. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, Government Printing Office.
19(2), 59-64.
Komprehensif Review: Inviestigasi Kualitas Parameter Fisik, Kimia Dan Biologi Air Sungai
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012-2021
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi Sasongko, E.B.,E.Widiastuti dan R.E.Priyono.
pengelolaan sumber daya dan lingkungan (2014). Kajian KualitasAir dan Penggunaan
perairan. Yogyakarta ,Indonesia: Kanisius. Sumur Gali oleh Masyarakat di Sekitar Sungai

Husnah, Nurhayati, E., & Suryati, N. K. (2008). Kaliyasa Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmu
Diversity Morphological Characters and Lingkungan. Volume 12. Program Studi Ilmu
Habitat of Fish in Musi River Drainage Area, Lingkungan. Universitas Diponegoro.
South Sumatra. Jakarta, Indonesia: Research Semarang. Windusari, Y dan N.P. Sari. (2015).
Institute For Inland Fisheries.

MNLH. (2004). Keputusan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004
tentang baku mutu air laut. Jakarta-Indonesia:
Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Oktaviani, A., Yusuf, M., & Maslukah, L.


(2015). Sebaran Konsentrasi Nitrat dan Fosfat
di Perairan Muara Sungai Banjir Kanal Barat,
Semarang. Journal of Oceanography, 4(1), 85-
92.
Prianto, E., Husnah, H., & Aprianti, S.
(2017).Karakteristik fisika kimia perairan dan
struktur komunitas zooplankton di estuari
sungai banyuasin, Sumatera Selatan. BAWAL

Widya Riset Perikanan Tangkap, 3(3), 149-157.


Raharjo, M., Muslim, & Maslukah, L. (2016).
Sebaran Konsentrasi Nitrat, Fosfat Dan
Klorofil-a Di Perairan Pantai Slamaran
Pekalongan. Journal of Oceanography,5(4),
462-469.

Rosarina, D., E.K. Laksanawati dan D.Rosanti.


(2019). Perbandingan Komunitas Plankton di
Sungai Cisadane Kota Tangerang pada Tata
Guna Lahan yang Berbeda. Jurnal Sainmatika.
Volume 16 No 2.

Sahabuddin, H.,D.Harisuseno dan E.Yuliani.


(2014). Analisa Status Baku Mutu Air dan
Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai
Wanggu Kota Kendari. Jurnal Teknik
Pengairan. Vol 5 No.1. Universitas Brawijaya.
Malang.
9

Anda mungkin juga menyukai