Analysis of the impact of tourism activities on water quality Betimus River Deli
Serdang District of Sibolangit.
ABSTRACT
River is one of the most important sources of water for human, because it can
serve as a source of drinking water, tourism, animal husbandry, and fishery.
Positive impact of tourism activities in economic development can also lead to
negative effects of environmental degradation. Therefore, a research had been
conducted at Betimus River District of Sibolangit, Region of Deli Serdang in
June– July 2013 by analyzing the water quality of Betimus Riverand compare it
with the water quality standards based on PP No 82 tahun 2001and perceptions
of visitors and managers. The Waters quality parameters thatanalyzed, i.e,
stream. temperature, brightness, dissolved oxygen,pH, BOD5,
ammonis,Colifaecal, and perceptions of visitors. The results showed that water
quality value for eight parameters of Betimus River was meet the standard of
quality based on PP No 82 tahun 2001 and visitors felt comfortable with these
attractions.
PENDAHULUAN satudampaknegatifdarikegiatanpariwi
Air sataadalahdampakterhadaplingkunga
sungaimerupakansalahsatusumber air n.Dampak ini perlu dikelola
yang kedepannya, oleh karena itu tingkat
pentingbagimasyarakatkarenadapatbe pencemaran perlu diketahui untuk
rfungsisebagaisumber air minum, melihat apakah dampak tersebut
rekreasi air, perikanan, masih sesuai baku mutu atau tidak.
peternakanataupunperairantanaman.S Banyak sungai yang terdapat
alah satupemanfaatansungai yang di Kabupaten Deli serdang
seringdijumpaiadalahsebagaitempatw khususnya di Kecamatan Sibolangit,
isata.Namun, salah satunya adalah Sungai
pemanfaatansungaiiniseringmemberi Betimus. Sungai Betimus (yang lebih
kandampak yang dikenal sebagai Sungai Sembahe)
buruk.MenurutRidwan (2012) adalahwisatatempatpemandian yang
dampak yang seringdikunjungiolehparawisatawanl
ditimbulkanolehkegiatanpariwisatada okal. Air sungainya dingin,
patbersifatpositifdannegatif.Salah mengalirderaskarenaterdapatbatu-
57
Tabel 2. Nilai Analisis Korelasi Pearson Antara Faktor Fisika Kimia dengan total
Colifaecal
Korelasi Suhu pH Kecepatan DO Penetrasi BOD Amoniak
Pearson arus cahaya
Total +0.055 -0.583 +0.912 -0.726 +0.365 +0.583 +0.990
Colifaecal
Persepsi pengunjung dan Respons pasti karena arus pada suatu sungai
Masyarakat sangat mudah berubah. Menurut
Tingkat kenyamanan Barus (2004), sangat sulit membuat
pengunjung mempunyai persentase suatu batasan mengenai kecepatan
sebesar 76,31% atau sebanyak 29 arus karena di suatu ekosistem air
orang dari keseluruhan jumlah sangat berfluktuasi dari periode ke
responden yang disebar yakni periode tergantung dari fluktuasi
sebanyak 38 responden menyatakan debit dan aliran air serta kondisi
obyek wisata sungai Betimus substrat yang ada.
nyaman, dan sisanya sebanyak Nilai pH pada ketiga stasiun
23,68% atau 9 orang menyatakan penelitian masih dikategorikan aman
obyek wisata sungai Betimus tidak atau masih dibawah baku mutu. Hasil
nyaman. pengukuran pH air sungai yang
Selain itu juga didapat data dilakukan di Sungai Betimus
tingkat kepuasan pengunjung, yakni menunjukkan pH tertinggi berada
sebesar 15,7% atau sebanyak 6 orang pada stasiun 1, yaitu sebesar 8,1.
menyatakan sangat puas dengan Sedangkan pada stasiun 2 dan 3
keadaan obyek wisata sungai menunjukkan hasil yang sama, yaitu
Betimus saat ini. Sedangkan 73,68% sebesar 8,03. Kondisi perairan yang
atau sebanyak 28 orang pengunjung bersifat sangat asam maupun sangat
menyatakan puas, dan 10,52% atau 4 basa akan membahayakan
orang menyatakan tidak puas. kelangsungan hidup organisme
karena akan menyebabkan
Pembahasan terjadinya gangguan metabolisme
Kualitas Air dan respirasi (Barus, 2004).
Kecepatan arus tertinggi Suhu terendah berada pada
berada pada stasiun 2, yakni sebesar stasiun 1, yaitu pada kisaran 25,4 °C,
0,65 m/detik. Sedangkan kecepatan stasiun 2 berada pada kisaran 26 °C,
arus di stasiun 1 sebesar 0,42 m/detik dan stasiun 3 pada kisaran 26,7 °C.
dan pada stasiun 3 sebesar 0,31 Stasiun 1 memiliki suhu terendah
m/detik. Kecepatan arus disini karena pada daerah ini belum
dipengaruhi oleh kemiringan serta dijumpai aktivitas-aktivitas yang
ketinggian yang berbeda-beda pada dapat mengakibatkan terjadinya
tiap stasiun. Tingginya kecepatan peningkatan suhu. Suhu sekeliling
arus pada stasiun 2 juga dipengaruhi mempunyai pengaruh yang kuat
oleh banyaknya batu-batu besar yang terhadap kelarutan oksigen dalam air.
ada disekitar badan sungai. Dengan demikian, kelarutan oksigen
Kecepatan arus dalam suatu badan dalam air akan menurun sesuai
sungai tidak dapat ditentukan dengan
60
Nugroho A. 2006.
BioindikatorKualitas
65