Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT.

ANEKA TAMBANG TBK, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA

Kery Rahmawati
keryrahmawati@gmail.com

M. Widyastuti
m.widyastuti@geo.ugm.ac.id

Abstract
The purposes of this study are : to determine the quality of liquid water contained in the
settling pond, knowing the quality of water sea, and special analysis of the influence of liquid waste on
the environment. The methods used in this research is a survey method. Purposive sampling is
preffered as the sampling technique. The result of water quality data will be compared with the
standard of liquid waste and the standard of sea water quality. The result show that the quality
parameter of liquid waste effluent meet the quality standards, including the quality of the sea water.
The value of the primary and secondary data did not exceed the maximum limit required of effluent
quality standard of nickel ore mining activities.

Key words : mining ore, nickel mining of liquid waste , the quality of sea water

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas limbah cair yang terdapat di dalam kolam
pengendapan, mengetahui kualitas air laut, dan analisis spasial pengaruh buangan limbah cair terhadap
lingkungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling.Hasil data kualitas air akan dibandingkan dengan baku mutu
limbah cair dan juga baku mutu air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter-parameter
kualitas limbah cair memenuhi baku mutu limbah cair. Begitu pula dengan kualitas air laut. Nilai yang
ditunjukkan baik oleh data sekunder maupun data primer belum melebihi batas maksimal yang
dipersyaratkan oleh baku mutu limbah cair kegiatan pertambangan bijih nikel.

Kata kunci : pertambangan bijih nikel, kualitas limbah cair, kualitas air laut

1
agar nantinya limbah cair tidak
PENDAHULUAN mencemari lingkungan. Tujuan
Potensi bijih nikel di Indonesia pengelolaan kualitas air adalah untuk
sudah diketahui sejak lama. menjamin kualitas air yang diinginkan
Permintaan bijih nikel dunia pun sesuai dengan peruntukannya agar
semakin meningkat terutama untuk tetap dalam kondisi alamiahnya serta
Negara-negara Eropa dan Asia. menjamin kualitas air agar dapat
Kabupaten Halmahera Timur sesuai dengan baku mutu air melalui
merupakan salah satu penghasil bijih upaya pencegahan dan
nikel di Indonesia. penanggulangan pencemaran air serta
Dunia pertambangan sering pemulihan kualitas air.
dianggap sebagai perusak alam dan Adanya Keputusan Menteri
juga lingkungan. Kegiatan yang dituangkan dalam Keputusan
pertambangan selain menghasilkan Menteri Negara Lingkungan Hidup
produk utama juga menghasilkan No. 09 Tahun 2006 digunakan
produk buangan berupa limbah yang sebagai standar mutu limbah cair yang
dapat berpotensi menurunkan daya dihasilkan oleh kegiatan
dukung lingkungan di sekitar daerah pertambangan sehingga nantinya tidak
penambangan maupun emplacement berdampak pada lingkungan sekitar.
area. Selain itu ada juga Keputusan Menteri
Limbah cair yang merupakan Negara Lingkungan Hidup No. 51
pencampuran antara air dan sedimen Tahun 2004 yang digunakan sebagai
ini jika tidak diolah dan diendapkan pengontrol pencemaran air laut.
secara maksimal maka akan Tujuan dari penelitian ini
menurunkan kualitas air laut, air laut adalah :
dapat berubah jadi merah dan dapat 1. Mengetahui kualitas limbah cair
merusak habitat ikan maupun terumbu yang terdapat pada inlet, outlet, dan
karang yang hidup di sekitaran outlet tiap kolam pengendapan jika
pembuangan limbah cair tersebut. Hal dibandingkan dengan Baku Mutu
ini merupakan salah satu dampak yang Limbah Cair yang telah ditetapkan.
dapat dilihat sebagai akibat dari 2. Mengetahui kualitas air laut di
aktivitas pertambangan seperti sekitar outlet buangan akhir
meningkatnya kekeruhan perairan dibandingkan dengan Baku Mutu
pesisir dan semakin masifnya air laut yang telah ditetapkan.
sedimentasi pada pesisir secara 3. Analisis spasial pengaruh buangan
keseluruhan. Untuk itu perlu limbah cair terhadap lingkungan.
dilakukan pengendalian kualitas air
baik untuk limbah cair maupun air METODE PENELITIAN
laut.
Pembuatan kolam-kolam Lokasi Penelitian dilakukan di
pengendapan untuk menampung Tanjung Buli, Halmahera Timur,
limbah cair hasil dari kegiatan Maluku Utara. Lokasi penelitian ini
penambangan sangatlah diperlukan dipilih karena Kabupaten Halmahera

2
merupakan salah satu daerah penghasil terdapat di limbah cair maupun
bijih nikel di Indonesia. PT. Aneka perairan laut.
Tambang merupakan perusahaan yang Hasil yang telah diperoleh dari
mempunyai kuasa penambangan di proses pengolahan data kemudian
Maluku Utara, dimana untuk wilayah akan disajikan dalam bentuk peta.
Tanjung Buli dikerjakan oleh Dalam peta ini terdapat penentuan
kontraktor PT. Yudhistira Bumi titik pengambilan sampel limbah cair
Bhakti. Kemudian penelitian akan maupun sampel air laut. Dalam peta
dikhususkan pada kolam-kolam ini pula akan disajikan data kualitas
pengendapan di sekitar penambangan. limbah cair dalam bentuk grafik yang
Cara pengumpulan data dilakukan berisi kandungan unsur-unsur tertentu
dengan cara primer dan juga yang terdapat dalam limbah cair di
sekunder. Pengambilan data primer setiap lokasi pengambilan sampel,
dilakukan dengan observasi lapangan, sehingga nantinya dapat dilihat
pengambilan sampel dan pengukuran. seberapa besar penurunan tiap unsur
Pengambilan data sekunder dapat dalam grafik tersebut.
dilakukan dengan pengumpulan data
instansional, analisis peta, ataupun HASIL DAN PEMBAHASAN
interpretasi citra penginderaan jauh.
Kondisi Kolam Pengendapan
Metode yang digunakan dalam
EPD.03
penelitian ini adalah metode survei
Kolam pengendapan (sediment
(survey method). Cara pengambilan
pond) ini dibuat untuk menampung
data dilakukan secara sampling atau
limbah cair yang dihasilkan dari
dengan menggunakan teknik
kegiatan penambangan. Tujuannya
sampling. Teknik sampling yang
adalah agar limbah cair dapat
digunakan ialah sampling purposif
diendapkan dan diolah terlebih dahulu
(Purposive Sampling). Metode
di dalam kolam pengendapan sebelum
penelitian purposif ini lebih
akhirnya menuju ke perairan laut.
menekankan pada karakter anggota
Terdapat empat kolam pengendapan
sampel yang karena pertimbangan
yaitu Epa Darat S.01 (EPD.S01), Epa
mendalam dianggap atau diyakini
Darat 02 (EPD.02), Epa Darat 03
benar-benar mewakili karakter
(EPD.03), dan Epa Darat 04
populasi (Yunus, 2010).
(EPD.04).
Penelitian ini menggunakan
EPD.03 merupakan kolam
metode analisis deskriptif kualitatif
pengendapan yang dapat dikatakan
dan kuantitatif. Metode ini
masukan inputnya paling banyak
menjelaskan dan mendeskripsikan
mengandung logam-logam berat yang
tentang kualitas air baik limbah
berasal dari EFO. Oleh karena itu
maupun perairan laut, seberapa besar
penelitian kualitas limbah cair akan
penurunan yang terjadi dari satu titik
dikhususkan pada kolam pengendapan
ke titik lainnya, dan juga nilai dari
EPD.03.
unsur yang paling dominan yang

3
Kualitas Limbah Cair Kolam Pada tabel 1 dapat dilihat
Pengendapan EPD.03 bahwa kualitas limbah cair berada di
Keterangan :
KL 1 : Titik Pengembilan Sampel 1
bawah baku mutu limbah cair sesuai
KL 2 : Titik Pengembilan Sampel 2
KL 3 : Titik Pengembilan Sampel 3
KMNLH No. 9 Tahun 2009. Secara
KL 4 : Titik Pengembilan Sampel 4
KL 5 : Titik Pengembilan Sampel 5
umum dapat dilihat bahwa ada
EPD 03
Kolam Pengendapan
KL2 beberapa unsur yang mengalami
KL1
KL3 penurunan dari inlet hingga ke outlet
KL4
kolam pengendapan yaitu Total
Kl5
Suspended Solid (TSS), Cobalt (Co),
U dan juga Nickel (Ni). Namun ada juga
PERAIRAN LAUT
beberapa unsur yang mengalami
Gambar Titik Pengambilan Sampel Limbah
peningkatan dari inlet hingga ke outlet
Cair EPD.03
Sampel limbah cair yang yaitu pH, Cromium (Cr), dan
Chromium Hexavalent (Cr-VI). Hal
diambil untuk diuji kualitasnya adalah ini mengindikasikan bahwa kolam
sebanyak 5 sampel. Sampel pertama pengendapan telah dapat mengolah
yaitu KL1 berada pada inlet dari unsur dan mengendapkan sedimen
kolam pengendapan EPD.03 dengan baik erutama untuk unsur Co
sedangkan sampel KL5 berada di dan Ni. Nilai pH yang bersifat basa ini
outlet dari kolam pengendapan. juga tidak lepas dari sifat endapan
bijih nikel di daerah Tanjung Buli
Tujuan dilakukan pengambilan sampel
yang terbentuk oleh hasil pelapukan
di setiap outlet kolam pengendapan batuan ultrabasa. Ore yang dibutuhkan
baik titik pengambilan sampel KL2, dalam proses penambangan ini adalah
KL3, KL4 adalah agar limbah cair ore yang mempunyai sifat basa,
yang berasal dari kolam pengendapan sehingga limbah cair yang dihasilkan
sebelumnya tersebut dapat di kelola oleh penambangan bijih nikel ini
dan di endapkan terlebih dahulu, bersifat basa. 
Kualitas Air Laut
sehingga ketika masuk ke kolam
Lautan merupakan kekayaan
pengendapan selanjutnya konsentrasi alam yang terdapat di Indonesia.
logam beratnya dapat berkurang. Dimana lautan ini sering dimanfaatkan
Tabel 1 Kualitas Limbah Cair EPD.03 oleh manusia sebagai sumber
Unsur BM KL1 KL2 KL3 KL4 KL5
kehidupannya. Namun di sisi lain, laut
TSS 200* 17 34 6 5 6 juga digunakan sebagai tempat
pH 6-9 7,98 8,08 8,36 8,66 8,50 pembuangan benda-benda asing
Cr-VI 0,1 < 0.01 < 0.01 0,02 0,02 0,02
seperti salah satunya ialah limbah cair.
Perairan laut yang merupakan benda
Cr 0,5 0,006 0,006 0,03 0,024 0,026
cair mempunyai sifat dapat
Co 0,4 0,002 0,002 0 < 0.001 < 0.001
melarutkan dan menyebarkan bahan-
Ni 0,5 0,038 0,038 0,03 0,009 0,006 bahan yang terdapat di dalam limbah
Sumber : Laboratorium PT Water Laboratorium cair sehingga hal ini dapat
Nusantara, 2012

4
mengakibatkan penurunan kualitas air Peta Titik Pengambilan Sampel Air Laut
laut. (Darmono, 2010) Uji kualitas air laut
Limbah cair yang telah menunjukkan nilai kualitas air laut
diproses di kolam pengendapan masih berada di bawah baku mutu air
EPD.03 nantinya akan di buang ke laut sesuai dengan KMNLH No. 51
pembuangan akhir limbah cair yaitu Tahun 2004 baik untuk parameter
pada perairan laut. Namun sebelum fisik, kandungan nutrien, logam,
sampai ke perairan laut, limbah cair kandungan organik, dan juga
ini akan melewati hutan mangrove kandungan mikrobiologi yang
yang tumbuh di sekitar outlet terkandung di dalam air laut. Hal ini
pembuangan akhir. Mangrove banyak menandakan limbah cair yang dibuang
di jumpai di wilayah pesisir yang ke perairan laut masih dalam ambang
landai. Mangrove sulit tumbuh di batas yang aman dan belum
wilayah pesisir yang terjal dengan berpengaruh terhadap perairan laut
arus pasang surut yang kuat, karena secara umum atau masih dapat
kondisi ini tidak memungkinkan ditoleransi keberadaannya di dalam
terjadinya pengendapan lumpur, laut.
substrat yang diperlukan untuk
pertumbuhannya (Dahuri, et al.2001).
Limbah cair yang telah keluar ini akan
mengalir dan terendapkan kembali di
hutan mangrove sebelum akhirnya
sampai dan tersebar di perairan laut.
Penentuan titik pengambilan
sampel air laut ini lebih
mempertimbangkan faktor arah
persebaran limbah cair yang keluar
dari outlet kolam pengendapan saat
dilakukannya pengambilan sampel.
Titik KR1, KR2, dan KR3, kemudian
KR4, KR5, dan KR6 diambil dengan
jarak yang semakin menjauhi pantai.

Tabel 2 Kualitas Air Laut di sekitar Outlet Kolam Pengendapan EPD.03 Tahun 2012
5
PARAMETER SAT BAKU MUTU KR1 KR2 KR3 KR4 KR5 KR6

Physical

Salinity 0/00 34 32 33 34 34 33 34

Total Suspended Solid mg/l 80 < 1 < 1 < 1 < 1 < 1 < 1

Turbidity NTU <5 1,9 0,6 < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5

pH in situ - 7-8.5 8,0 8,1 8,1 8,1 8,1 8,1

Nutrients

Nitrate (N-NO3) mg/l 0,008 0,023 0,019 0,012 0,015 0,019 0,017

Total-Phosphate mg/l 0,015 < 0.005 < 0.005 0,035 0,024 < 0.005 0,005

Metals
   
Chromium Hexavalent (Cr-
mg/l 0,005 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01
VI)
Arsenic-Dissolved (As) mg/l 0,012 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01

Cadmium-Dissolved (Cd) mg/l 0,001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001

Copper-Dissolved (Cu) mg/l 0,008 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05

Lead-Dissolved (Pb) mg/l 0,008 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01

Mercury-Dissolved (Hg) mg/l 0,001 0,00005 < 0.00005 < 0.00005 0,00007 0,00007 0,00007

Nickel-Dissolved (Ni) mg/l 0,05 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01 < 0.01

Zinc-Dissolved (Zn) mg/l 0,05 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05 < 0.05

Organics

BOD mg/l 20 < 2 < 2 < 2 < 2 < 2 < 2

Oil & Grease mg/l 5 < 5 < 5 < 5 < 5 < 5 < 5

Total Phenol mg/l 0,002 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001 < 0.001

Microbiology

e-Coli MPN/100ml 1000 62 40 4 8 9 12

MPN/100
Total Coliform 1000 >2420 >2420 >2420 >2420 >2420 >2420
ml

Sumber : Laboratorium PT. Water Laboratorium Nusantara,2012

6
Pengaruh Pembuangan Limbah KESIMPULAN
Cair terhadap Perairan Laut Berdasarkan hasil dan
Hasil uji kualitas air laut pembahasan yang telah diuraikan
menunjukkan bahwa limbah cair yang maka dapat diambil beberapa
di buang ke perairan laut yang berasal kesimpulan :
dari kolam pengendapan EPD.03 1) Limbah cair yang terdapat di inlet,
masih berada dalam ambang batas outlet, dan di kolam-kolam
yang aman sehingga limbah tersebut pengendapan EPD.03 memenuhi
tidak mempunyai pengaruh terhadap baku mutu limbah cair
perairan laut. Jika dibandingkan berdasarkan Ketetapan
dengan data kualitas air laut alami Pemerintah dalam Peraturan
nilai kekeruhan masih berada dibawah Perundangan Nomor 9 Tahun
nilai 1, kecuali pada titik KR1 yang 2006. Tidak semua kandungan
merupakan titik pengambilan sampel logam yang terdapat di kolam
air dengan jarak yang paling dekat pengendapan EPD.03 mengalami
dengan garis pantai mempunyai nilai penurunan, hanya parameter
kekeruhan 1,9. Hal ini tertentu yang mengalami
mengindikasikan daerah tersebut penurunan seperti kobalt dan
masih terpengaruh secara kuat oleh nikel. Parameter kromium
proses sedimentasi dari pesisir pantai. hexavalen mengalami kenaikan
Nilai pH pada titik kandungan logam dari inlet
pengambilan sampel air laut alami hingga ke outlet.
masih berkisar antara nilai 7. Namun 2) Kualitas air laut masih berada
untuk nilai pH sampel air laut yang dalam ambang batas yang aman
diambil di 6 titik pengamatan untuk biota laut. Hasil kualitas air
menunjukkan nilai pH yang bersifat laut berada di bawah baku mutu
basa yang berkisar antara nilai 8. pH air laut sesuai dengan Ketetapan
yang bersifat basa ini masih Pemerintah dalam Peraturan
terpengaruh oleh sedimen dan batuan Perundangan Nomor 51 Tahun
yang terdapat pada daerah penelitian 2004 Tentang Baku Mutu Air
yang memiliki sifat basa. Namun Laut untuk Biota Laut.
untuk mengetahui lebih lanjut tentang 3) Limbah cair yang di buang
proses bioakumulasi logam berat yang melalui outlet kolam pengendapan
berasal dari kolam pengendapan maka EPD.03 tidak mempunyai
haruslah dilakukan penelitian lebih pengaruh terhadap kualitas air laut
lanjut yaitu dengan cara pengambilan di sekitar daerah penelitian.
sampel sedimen yang dilakukan di Namun sedimentasi ini dapat
hutan mangrove dan juga di perairan berpengaruh pada pertumbuhan
laut dengan kedalaman-kedalaman hutan mangrove dan juga terumbu
tertentu yang masih terpengaruh oleh karang.
proses sedimentasi

7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No.
51 Tahun 2004 tentang Baku
Mutu Air Laut. Jakarta : Kantor
Kementrian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia.
Anonim. 2006. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 9
Tahun 2006 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan
Pertambangan Bijih Nikel
.Jakarta : Kantor Kementrian
Lingkungan Hidup Republik
Indonesia.
Darmono. 2010. Lingkungan Hidup
dan Pencemaran. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia

Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara


Terpadu. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita

Anda mungkin juga menyukai