Anda di halaman 1dari 5

Analisis Pencemaran Limbah Slag Ferronikel Terhadap Lingkungan Air dan Tanah di Kecamatan Pomalaa : 21 - 25

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH SLAG FERRONIKEL TERHADAP


LINGKUNGAN AIR DAN TANAH DI KECAMATAN POMALAA
Muhammad Arfan Mangolo1*, Mohammad Salman Said1, Arif Nurwaskito1, Firman Nullah Yusuf1,
Alfian Nawir1
1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
e-mail: *muhammad.arfan.m50@gmail.com

ABSTRAK
Slag berpengaruh terhadap kualitas air dan tanah karena adanya zat-zat berbahaya seperti logam berat yang dapat
terkonsentrasi sehingga akan menimbulkan permasalahan seperti gangguan kualitas air dan tanah. Tujuan dari penelitian yang dilakukan
adalah untuk mengetahui kualitas air laut dan tanah. Data yang digunakan yaitu data pH (Power of Hydrogen), TSS (Total Suspended
Solids), suhu, salinitas, DO (Dissolved Oxygen) dan data konsentrasi logam yang ada pada air dan tanah. Pengambilan data dilakukan
dengan uji fisik dan uji kimia. Tahap pengolahan yang dilakukan yaitu menggunakan alat intelegent meter, XRF (X-Ray Fluorescence),
dan AAS (Atomic Absorption Spektrophotometry). Hasil uji fisik yang dilakukan telah didapatkan nilai suhu tertinggi dari ke tiga sampel
yaitu 30oC, nilai TSS yaitu 2,7mg/l, nilai pH yaitu 7,66, nilai DO yaitu 24,3mg/l, dan salinitas yaitu 24‰. Hasil uji Kimia telah
didapatkan konsentrasi logam Cr+6 tertinggi yaitu 0,0012mg/l, Cd yaitu 0,0005mg/l, Cu yaitu 0,001mg/l, Pb yaitu 0,002mg/l, Zn
0,002mg/l, Ni yaitu 0,033mg/l. Sesuai dengan baku mutu air laut, tidak ada yang melewati dan status mutu air laut yang peroleh yaitu 0
bahwa kualitas air laut masuk dalam kelas A dengan kondisi baik sekali karena air laut sudah memenuhi baku mutu yang telah
ditetapkan. Kualitas tanah yang diteliti didapatkan konsentrasi logam tertinggi yaitu seperti unsur Ni dengan kadar 8.800ppm, Co dengan
kadar 1.300ppm dan Fe dengan kadar 371.800ppm sedangkan unsur Al dengan kadar 114.700ppm yang ada pada tanah masih berada
dalam nilai ambang batas sesuai dengan ketetapan baku mutu tanah.

Kata kunci: baku mutu, kualitas air, kualitas tanah, uji fisik, uji kimia.

PENDAHULUAN dan rasa air), berbahaya bagi kehidupan tanaman dan


Pesatnya perkembangan industri menunjukkan hewan, berbahaya bagi kesehatan manusia serta
suatu kemajuan yang sangat berarti bagi perkembangan menyebabkan kerusakan pada ekosistem. hal tersebut
perekonomian bangsa Indonesia, dampak negatif yang bisa sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya [5] tentang
timbul akibat aktivitas industri adalah masalah limbah. pencemaran logam berat dalam tanah, menurut [6] tentang
Masalah ini mendapat perhatian serius dari pemerintah kualitas air lindian Slag. Berdasarkan hal tersebut penulis
atau badan lingkungan hidup nasional maupun perlu melakukan penelitian mengenai pengujian kualitas
internasional. Pemerintah terus-menerus berusaha air laut dan tanah yang berada di kecamatan Pomalaa,
mengembangkan industri yang bersih lingkungan dan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara yang
mengembangkan penelitian mengenai penggunaan dan menjadi lokasi penelitian penulis
peningkatan daya guna limbah industri.
Indonesia memiliki dua perusahaan penambangan METODOLOGI
dan pengelolaan nikel saat ini. Nikel merupakan bahan Penelitian ini dilakukan dengan beberapa
galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena tahapan. Tahapan awal dilakukan untuk mendapatkan
pada masa sekarang dan masa yang akan datang informasi dan gambaran mengenai kualitas air laut dan
kebutuhan nikel semakin meningkat di samping dari tanah yang tercenar limbah slag. Pada tahap kedua
kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas. dilakukan pengambilan sampel di lapangan, tahap ketiga
Hasil eksplorasi bijih nikel khususnya di Pomalaa, dilakukan pengolahan data dengan mengunakan metode
Sulawesi Tenggara menunjukan bahwa endapan bijih nikel uji fisik dan uji kimia, tahap keempat dilakukan analisis
di Pomalaa berkadar 3,00-3,50% nikel [1]. data untuk memberikan informasi tentangi kualitas air laut
Slag nikel merupakan sisa hasil pengolahan bijih dan tanah yang tercemar limbah slag.
nikel dari proses peleburan dan pemurnian yang telah
didinginkan dan memiliki bentuk seperti butiran-butiran Tahap Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
kecil. Slag hasil pengolahan bijih nikel ini banyak
mengandung MgO, Fe2O3, CaO, Al2O3, Cr, Ni dan SiO2 Tahapan pengambilan sampel, sampel air laut dan
(data dari ESDM). Mengacu pada PP 18/1999 jo PP sampel tanah diambil di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten
85/1999, Slag nikel memiliki kandungan unsur yang Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengambilan sampel
termasuk dalam salah satu daftar pada lampiran III yang air laut dan sampel tanah dilakukan dengan cara grab
memuat tentang daftar pencemar dalam limbah yang sample atau sampel sesaat yang diambil secara langsung
bersifat kronis. Unsur yang dimaksud adalah nikel (Ni) dari badan tanah atau air.
dan kromium VI (Cr6+). Selain itu, Fe2O3 merupakan unsur Tahapan pengumpulan data adalah tahapan yang
yang paling banyak dalam Slag, sehingga kandungan besi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
(Fe) yang ada dalam bijih nikel tersebut akan terbuang dan untuk melakukan analisis yang terdiri dari data primer dan
menjadi limbah. Slag ini berpengaruh terhadap kualitas air sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan untuk
karena adanya zat-zat berbahaya seperti logam berat yang mendapatkan data yang berhubungan langsung dengan
dapat terkonsentrasi sehingga akan menimbulkan objek masalah seperti observasi, pengamatan,
permasalahan seperti gangguan estetika (perubahan warna pengambilan, dokumentasi dan analisis laboratorium.

Jurnal GEOSAPTA Vol. 7 No.1 Januari 2021 21


Analisis Pencemaran Limbah Slag Ferronikel Terhadap Lingkungan Air dan Tanah di Kecamatan Pomalaa : 21 - 25

sedangkan data sekunder seperti mengetahui lokasi dan Tabel-2 Uji Kimia Kualitas Air Laut
literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Kode Sampel
Parameter Uji Fisik
+6
Cr (mg/l) Cd (mg/l) Cu (mg/l) Pb (mg/l) Zn (mg/l) Ni (mg/l)
Tahapan Pengolahan Data
ST 21 0,0012 0,0005 0,001 0,002 0,002 0,033
Pada tahapan pengolahan data sampel air laut
ST 22 0,004 0,0005 0,001 0,002 0,002 0,033
dilakukan proses uji fisik untuk mengetahui nilai pH,
Suhu, Salinitas dan DO yang ada pada sampel air laut ST 23 0,0005 0,0005 0,001 0,002 0,002 0,033

digunakan alat Intelegent Meter. Untuk pengujian TSS Standar


Baku Mutu
0,005 0,001 0,008 0,008 0,05 0,05
pada sampel air dilakukan untuk mengetahui seberapa Keterangan: Pengujian dilakukan di Laboratorium Balai Besar Industri Hasil
banyak jumlah partikel yang tidak larut dalam air. Perkebunan Makassar dengan menggunakan alat AAS
Pengujian ini di lakukan di Laboratorium Lingkungan 1. Hasil Uji Kimia Sampel Tanah
Tambang, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Muslim Indonesia. Uji kimia dilakukan untuk mengetahui Hasil uji fisik sampel air laut dapat dilihat pada
konsentrasi logam yang ada dalam air laut, digunakan tabel-3.
analisis laboratorium dengan menggunakan alat AAS di Tabel-3 Kandungan Unsur Logam pada Tanah
Laboratorium Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Analisis Unsur ( ppm )
Makassar. Pada tahap pengujian kualitas tanah dengan Kode Sampel
Ni Co Fe AL
mengunakan alat XRF (X-Ray Flourosence) dilakukan
ST 1 5.6 300 231.5 78.3
proses Preparasi Sampel untuk menyiapkan dan mereduksi
ukuran sampel hingga 200mesh. Sampel tanah dibuat ST 2 4.3 300 193.7 70.7
dalam bentuk pelet yang selanjutnya akan dilakukan ST 3 5.4 100 107.7 52.6
proses analisis kadar logam dengan menggunakan alat ST 4 3.2 100 144.9 103.4
XRF (X-Ray Flourosence) untuk mengetahui kadar logam ST 5 5.1 400 262.7 113.4
yang terkandung dalam tanah. ST 6 8 1.3 361.8 84.8
Tahapan analisis data yang telah diperoleh dari ST 7 5 500 281.2 107.7
proses pengujian sampel air laut yang di Laboratorium ST 8 5 500 196.4 80.1
akan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang
ST 9 3.3 200 185.4 87.2
telah ditetapkan oleh Kep. MENHIL No. 51 Tahun 2014
Lampiran III sedangkan untuk pengujian sampel tanah, ST 10 3.4 300 259.2 114.7
akan dibandingkan dengan standar nilai ambang batas ST 11 4.1 800 242.3 97.8
kadar logam berat yang telah ditetapkan oleh Departemen ST 12 4.3 300 207.6 70.7
Ilmu Tanah dan Perlindungan Tanah, Institut Ilmu Tanah ST 13 5.4 100 127.7 52.6
dan Budidaya Tanaman, Polandia. ST 14 5.6 100 136.7 103.4
Data yang diperoleh selanjutnya akan dilakukan ST 15 4.9 400 262.7 113.4
analisis menggunakan metode storet untuk menentukan ST 16 8.8 1.3 371.8 84.8
status mutu air tersebut Kep. MENLH No. 51 Tahun 2014
ST 17 3.4 500 356.1 107.7
Lampiran III. Hasil analisis ini berupa hasil analisis
ST 18 5.2 500 204.5 80.1
kuantitatif yang ditunjukkan dengan angka, hasil ini
kemudian akan menunjukkan kualitas air laut tersebut ST 19 3.7 200 158.9 87.2
masih memenuhi baku mutu kondisi baik, cemar ringan, ST 20 4.6 300 276.7 114.7
cemar sedang atau cemar berat. Standar Baku
32-100 25-50 10000 -100.000 50.000 - 200.000
Mutu
HASIL DAN DISKUSI
Hasil Uji Kimia Sampel Tanah
Hasil Uji Fisik Sampel Air Laut
1. Suhu
Hasil uji fisik sampel air laut dapat dilihat pada
Hasil pengukuran nilai Suhu pada sampel air laut
tabel-1.
1, 2 dan 3 didapatkan nilai masing-masing 30o, 30o dan
Tabel-1 Hasil Uji Fisik Sampel Air Laut 30o. Standar baku mutu yang ditetapkan oleh Kep.
Kode Sampel
Parameter Uji Fisik MENLH Nomor 51 Tahun 2004 Lampiran III tentang
Suhu (o C) TSS (mg/l) pH DO (mg/l) Salinitas (‰) baku mutu air laut untuk biota laut yaitu 30o karena
ST 21 30 2,7 7,47 20,2 27 kondisi normal suatu lingkungan, dapat berubah setiap
ST 22 30 2,7 7,58 24,3 23
saat baik pagi, siang, malam maupun pada musim tertentu.
ST 23 30 1,3 7,66 22,2 28
Standar
Suhu akan menurun secara teratur sesuai dengan
30 20 7 – 8,5 >5 34
Baku Mutu kedalaman. Hal ini disebabkan karena pengaruh intensitas
Keterangan: Pengujian dilakukan di Laboratorium Lingkungan Tambang FTI UMI cahaya matahari yang masuk kedalam air yang
dengan menggunakan alat Intelegent Meter
menyebabkan semakin dalam suatu perairan, suhunya
Hasil Uji Kimia Sampel Air Laut akan semakin rendah. Wilayah permukaan memiliki suhu
Hasil uji kimia sampel air laut dapat dilihat pada yang lebih tinggi dibandingkan bagian dalam air laut.
tabel-2. Maka kondisi Suhu air laut disetiap sampel masih dalam
ambang batas yang diperbolehkan. Nilai Suhu ditunjukkan
pada gambar-1.

22 Jurnal GEOSAPTA Vol. 7 No.1 Januari 2021


Analisis Pencemaran Limbah Slag Ferronikel Terhadap Lingkungan Air dan Tanah di Kecamatan Pomalaa : 21 - 25

37 30 30 30 30 30 30
konsentrasi (oC) 4. Oksigen Terlarut (DO)
27 Hasil pengukuran nilai DO pada sampel air laut
1, 2 dan 3 didapatkan nilai masing-masing 20,2mg/l,
17 24,3mg/l dan 22,2mg/l. Standar baku mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah yaitu >5 mg/l maka kondisi
7 DO air laut disetiap sampel masih dalam ambang batas
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
yang diperbolehkan. Nilai DO ditunjukkan pada gambar-4.
Suhu Sampel Standar Suhu
35 35 35
Gambar-1 Diagram Suhu Air Laut

konsentarsi (mg/l)
35
24,3 22,2
2. Total Padatan Tersuspensi (TSS) 25 20,2
Jumlah TSS pada sampel 1, 2 dan 3 sebesar
2,7mg/l, 2,7mg/l dan 1,3ml. Standar baku mutu yang 15
ditetapkan oleh pemerintah yaitu 20mg/l maka kondisi
TSS air setiap sampel masih dalam ambang batas yang 5
diperbolehkan. Rendahnya nilai TSS pada air laut Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
disebabkan karena akumulasi dari hasil dekomposisi slag
yang telah tersuspensi. TSS tersebut menunjukan jumlah DO Sampel Standar DO
kepekatan padatan tersuspensi yang terdiri dari zat
Gambar-4 Oksigen Terlarut (DO) Air Laut
anorganik berupa ion-ion antara lain magnesium, sulfat,
silikat besi, kalium, sulfida, natrium dan silika yang tinggi 5. Salinitas
dan terendap di dasar laut. Nilai konsentrasi TSS Hasil pengukuran nilai Salinitas pada sampel air
ditunjukkan pada gambar-2. laut 1, 2 dan 3 didapatkan nilai masing-masing 27‰, 23‰
dan 28‰. Standar baku mutu yang ditetapkan oleh
20 20 20 pemerintah yaitu 34‰ karena kondisi normal suatu
konsentrasi (mg/l)

20.13 lingkungan, dapat berubah setiap saat baik pagi, siang,


15.13 malam maupun pada musim tertentu. maka kondisi
salinitas air laut disetiap sampel masih dalam ambang
10.13
batas yang diperbolehkan. Nilai salinitas ditunjukkan pada
2,7 2,7 1,3
5.13 gambar-5.
0.13
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 34 34 34
37
28
konsentrasi (‰)

27
TSS Sampel Standar TSS 23
27
Gambar-2 Diagram TSS Air Laut
17
3. Derajat Keasaman (pH)
Hasil pengukuran nilai pH pada sampel air laut 1, 7
2 dan 3 didapatkan nilai masing-masing 7,58, 7,47 dan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
7,66. Kriteria air laut yang ditetapkan oleh Mentri
Lingkungan Hidup yaitu 7-8,5 maka kondisi pH air setiap Salinitas Sampel Standar Salinitas
sampel masih dalam ambang batas yang
Gambar-5 Diagram Salinitas Air Laut
diperbolehkan. Nilai pH ditunjukkan pada
gambar-3. Status Mutu Air Laut
Metode Storet merupakan salah satu metode
8,5 8,5 8,5
dalam menentukan status mutu air. Dengan metode ini
8.5
dapat diketahui parameter-parameter yang telah
konsentrasi

8 7,66
memenuhi atau melampaui baku mutu air. Untuk
7,47 7,58 menentukan status mutu air digunakan sistem nilai dari
7.5 Environmental Protection Agency (US-EPA).
Hasil dari analisis, terdapat 11 parameter yang
7 digunakan dalam penetuan status mutu air dan untuk hasil
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 skor yang telah didapatkan dalam penentuan status mutu
air, dapat dilihat pada tabel-4.
pH Sampel Standar pH Hasil perhitungan Skor diatas, kita mendapatkan
total skor 0 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan
Gambar-3 Diagram Derajat Keasaman (pH) Air Laut
status mutu air untuk kelas IV yang telah di tetapkan oleh
Environmental Protection Agency (US-EPA) dan untuk
hasil yang telah didapatkan yaitu masuk dalam kelas A

Jurnal GEOSAPTA Vol. 7 No.1 Januari 2021 23


Analisis Pencemaran Limbah Slag Ferronikel Terhadap Lingkungan Air dan Tanah di Kecamatan Pomalaa : 21 - 25

dengan kondisi baik sekali dan memenuhi baku mutu. logam berat pada tanah tercemar bisa dengan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-5. menggunakan tanaman pengikat logam yaitu haramay,
mendong dan akar wangi menunjukkan bahwa ada
Tabel-4 Penentuan Skor Mutu Air Laut
pengaruh nyata pemberian keempat vegetasi terhadap
Hasil Pengukuran
Baku Jumlah serapan logam dalam daun.
No. Parameter Satuan Rata-
Mutu Maks Skor Min Skor Skor Skor
Rata 2. Penggunaan Bahan Organik
Fisika
Perbaikan tanah dapat pula dilakukan dengan
1 Suhu C 30 30 0 30 0 30 0 0
2 TSS mg/l 20 2,7 0 1,3 0 2,7 0 0 penggunaan bahan organik. ahan organik merupakan
3 pH - 7-8,5 7.66 0 7,47 0 7,58 0 0 campuran beraneka senyawa organik dari bermacam-
4 Do mg/l >5 24,3 0 20,2 0 22,2 0 0 macam asal, menyebabkan susunan kimia bahan organik
5 Salinitas ‰ 34 28 0 23 0 27 0 0
Kimia tersebut sangat rumit. Salah satu senyawa khas penting
1 Cr+6 mg/l 0,005 0,0012 0 0,0004 0 0,0005 0 0 ialah gugus fungsional yang mampu berperan dalam
2 Cd mg/l 0,001 0,0005 0 0,0005 0 0,0005 0 0 pembentukan kompleks dan pertukaran ion. Adanya
3 Cu mg/l 0,008 0,0001 0 0,0001 0 0,0001 0 0
4 Pb mg/l 0,008 0,0002 0 0,0002 0 0,0002 0 0
penambahan bahan organik seperti pupuk kandang atau
5 Zn mg/l 0,05 0,0002 0 0,0002 0 0,0002 0 0 kotoran ayam cenderung mampu menurunkan kadar logam
6 Ni mg/l 0,05 0,033 0 0,033 0 0,033 0 0 yang ada pada tanah. Dengan demikian dapat dijelaskan
Tabel-5 Penentuan Kelas Berdasarkan Skor bahwa pemberian bahan organik mampu mereduksi atau
No. Kelas Kondisi Skor Keterangan menurunkan logam berat dalam tanah. Penurunan
1 Kelas A Baik Sekali 0 Memenuhi Baku Mutu kandungan logam berat tersedia dalam tanah diduga
2 Kelas B Baik -1 s/d -10 Tercemar Ringan karena logam berat tersebut terikat kuat pada liat sehingga
3 Kelas C Sedang -11 s/d -30 Tercemar Sedang sulit terjerap pada akar tanaman. Hal ini sejalan dengan
4 Kelas D Buruk ≥- 31 Tercemar Berat pendapat [7] yang menerangkan bahwa adanya bahan
organik menyebabkan logam sulit terekstrak karena logam
Kualitas Mutu Tanah berat terikat kuat atau terkhelat dan tersimpan sebagai
sentral dari struktur molekul.
Tabel-3 menunjukan beberapa unsur logam yang
melewati ambang batas yang telah ditetapkan seperti unsur 3. Penggunaan Bakteri untuk Mereduksi Logam Berat
Ni dengan kadar 8.800ppm, Co dengan kadar 1.300ppm Banyak mikroorganisme yang dimanfaatkan
dan Fe dengan kadar 371.800ppm sedangkan unsur Al untuk mendekontaminasi efluen yang mengandung logam
dengan kadar 114.700ppm yang ada pada tanah masih berat, misalnya bakteri pereduksi sulfat (BPS). Reaksi
berada dalam nilai ambang batas. Logam berat berbahaya reduksi BPS pada kondisi anaerob dapat dijelaskan
beracun yang ada dalam tanah menunjukkan wilayah kedalam dua tahap. Pertama adalah mereduksi sulfat
tersebut mengalami masalah pada lingkungan dan kondisi menjadi sulfit dan tahap berikutnya mereduksi sulfit
tersebut tidak cocok untuk lingkungan persawahan. menjadi sulfida [4]. Penggunaan mikroorganisme untuk
Adanya kerusakan lahan, memerlukan penanganan atau menahan naiknya logam berat dalam tanaman yang
pengolahan yang dilakukan secara intensif. menerangkan bahwa penggunaan mikroorganisme mampu
menurunkan kandungan logam Pb dan Cd tersedia dalam
Perbaikan Tanah Tercemar Logam Berat tanah serta serapan logam tersebut pada jaringan tanaman.
Bakteri pereduksi sulfat merupakan salah satu jenis
Tabel-3 menunjukan beberapa unsur logam yang mikroorganisme yang dapat digunakan untuk mereduksi
melewati ambang batas yang telah ditetapkan seperti unsur logam berat dan salah satu jenis bakteri yang dapat
Ni dengan kadar 8.800ppm, Co dengan kadar 1.300ppm digunakan untuk mengakumulasi logam berat adalah
dan Fe dengan kadar 371.800ppm, sedangkan unsur Al desulfotomaculum orientis
dengan kadar 114.700ppm yang ada pada tanah masih
berada dalam nilai ambang batas. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Penggunaan Tanaman Pengikat Logam
Adanya kandungan logam berat dalam tanah Kesimpulan
dapat dikurangi melalui penanaman vegetasi pengikat 1. Hasil uji fisik yang dilakukan, didapatkan nilai suhu
logam berat. Vegetasi ini mempunyai bentuk yang tertinggi dari ke tiga sampel yaitu 30oC, nilai TSS yaitu
beraneka ragam, baik yang berwujud seperti alang-alang 2,7mg/l, nilai pH yaitu 7,66, nilai DO yaitu 24,3mg/l
maupun membentuk jalinan berupa rumpun. Teknologi dan salinitas yaitu 28‰. Hasil uji Kimia, didapatkan
untuk memperbaiki lahan dengan menggunakan tanaman konsentrasi logam Cr+6 tertinggi yaitu 0,0012mg/l, Cd
dikenal dengan sebutan Fitoremediasi. Logam berat dalam yaitu 0,0005mg/l, Cu yaitu 0,001mg/l, Pb yaitu
tanah terikat oleh akar dan selanjutnya akan terakumulasi 0,002mg/l, Zn 0,002mg/l, Ni yaitu 0,033mg/l.
dalam akar, batang, daun, buah dan biji. Beberapa vegetasi Berdasarkan Kep. MENHIL No. 51 Tahun 2014
yang dapat mengikat logam berat antara lain adalah Lampiran III tentang baku mutu air laut dan biota laut
jasione montana, brassica juncea, thiaspi caerulescens terdapat 11 parameter yang memiliki skor 0 dari hasil
[1]. Penelitian tentang penggunaan vegetasi untuk metode perhitungan storet dengan kualitas mutu air
menurunkan kandungan logam berat dapat dilakukan masuk dalam kelas A, kondisi baik sekali dan
melalui beberapa tanaman yang toleran terhadap logam memenuhi baku mutu.
berat. Eceng gondok dan mendong dapat digunakan untuk 2. Kualitas tanah yang diteliti telah melewati ambang
merehabilitasi tanah sawah tercemar logam berat, vegetasi batas kadar logam seperti unsur Ni dengan kadar
lainnya seperti akar wangi dan haramay karena juga dapat 8.800ppm, Co dengan kadar 1.300ppm, dan Fe dengan
mengikat logam berat dari dalam tanah [2]. Penurunan

24 Jurnal GEOSAPTA Vol. 7 No.1 Januari 2021


Analisis Pencemaran Limbah Slag Ferronikel Terhadap Lingkungan Air dan Tanah di Kecamatan Pomalaa : 21 - 25

kadar 371.800ppm sedangkan unsur Al dengan kadar [7] Tan, K.H., 1991, Dasar-dasar Kimia Tanah,
114.700ppm yang ada pada tanah masih berada dalam Universitas Gajah Mada, Press., Yogyakarta.
nilai ambang batas. Hal ini sesuai dengan ketetapan
Departemen Ilmu Tanah dan Perlindungan Tanah,
Institut Ilmu Tanah dan Budidaya Tanaman, Polandia.
Logam berat berbahaya beracun yang ada dalam tanah
menunjukkan Wilayah Kecamatan Pomalaa mengalami
masalah lingkungan yang dapat mengakibatkan
kerusakan tanah dan kondisi tersebut tidak cocok untuk
lingkungan persawahan.
3. Cara untuk menurunkan kandungan logam berat di
antaranya penggunaan tanaman pengikat logam,
penggunaan bahan organik dan penggunaan bakteri
untuk mereduksi logam berat.

Saran
1. Limbah slag ferronikel dapat menyebabkan penurunan
kualitas tanah sehingga hendaknya agar slag tidak
diberikan lagi kepada masyarakat.
2. Jumlah limbah slag yang semakin bertambah
hendaknya perusahaan dapat memanfaatkan kembali
slag agar dapat mengurangi jumlah limbah.
3. Beberapa cara untuk menurunkan kandungan logam
berat di antaranya penggunaan tanaman pengikat
logam, penggunaan bahan organik dan penggunaan
bakteri untuk mereduksi logam berat.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak
Laboratorium Lingkungan Tambang Jurusan Teknik
Pertambangan Universitas Muslim Indonesia dan
Laboratorium Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Makassar, yang telah memberikan kesempatan dalam
melakukan pengujian sampel penelitian dan orang tua
tercinta yang senantiasa dengan tulus tanpa henti
memberikan dukungan doa, semangat dan nasihat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A.Harlia, 2016, Studi Pemanfaatan Limbah Ampas


Nikel PT. Antam Pomalaa Untuk Konsruksi Beton.

[2] Dewi, D.C., Determinasi Kadar Logam Timbal (Pb)


dalam Makanan Kaleng Menggunakan Destruksi
Basah dan Destruksi Kering. Alchemy, 2004

[3] Hasegawa, 2002, Phytoremediation a novel strategy


for removing toxic heavy metals for contaminated
soils using plants, Farming Japan.

[4] Hocking, A.D. 2009, Fungi and Food Spoilage,


Blackie Academic and Professional, London.

[5] Sukmaning, Sandra, 2008, Pencemaran Logam Berat


Dalam Tanah dan Tanaman Serta Upaya
Menguranginya, FMIPA UGM, Yogyakarta

[6] Syah, Erwin, 2017, Analisis Kualitas Air Lindian


Slag Ferronikel (Studi Kasus PT Aneka Tambang
Tbk. UBPN Sultra), Universitas Halu Oleo, Kendari.

Jurnal GEOSAPTA Vol. 7 No.1 Januari 2021 25

Anda mungkin juga menyukai