Anda di halaman 1dari 6

166 ISSN 0216 - 3128 Sri Murniasih, dkk.

PENENTUAN UNSUR MAYOR DAN MINOR DALAM


SEDIMEN SUNGAI CODE
Sri Murniasih, Sukirno, Bambang Irianto
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

ABSTRAK
PENENTUAN UNSUR MA YOR DAN MINOR DALAM SEDIMEN SUNGAI CODE. Telah dilakukan analisis
unsur mayor dan minor dalam sedimen sungai Code. Tujuan penelitian ini un/uk mengetahui kandungan
unsur mayor dan minor dalam sedimen sungai Code dari hulu ke hilir. Alat yang digunakan adalah X-ray
Flouresence dengan detektor Si(Li). Hasil analisis kualitatif dan kuantitatif diketahui bahwa unsur mayor
yang terkandung dalam sedimen sungai Code dari hulu ke hilir adalah Fe (1,66 ± 0,1% - 4,20 ± 0,7%) dan
Ca (4,43 ± 0,6% - 9,08 ± 1,3%) sedangkan unsur unsur minor adalah Ba (178,791 ± 21, I ppm - 616,56 ±
59,4 ppm); Sr (148,22 ± 21,9 ppm - 410,25 ± 30,5 ppm); dan Zr (9,71 ± 1,1 ppm - 22,11 ± 3,4 ppm).
Digunakan metode ANA VA (derajat kepercayaan a 0.05) Un/uk uji statistik, ditunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dari perbedaan lokasi sampling terhadap kadar unsur mayor dan minor pada
sampellingkungan.
Kata Kunci : sedimen, sungai Code, X-rayFlouresence

ABSTRACT
DETERMINATION OF MAJOR AND MINOR ELEMENTS IN THE CODE RIVER SEDIMENTS. Analyze
major and minor elements in the Code river sediments has been done. The aim of this research is to
determine the concentration of major and minor elements in the Code river sediments from upstream to
downstream. The instrument used were X-ray Flouresence using Si(Li) detector. The results show that major
elements were Fe (1,66 ± 0,1% - 4,20 ± 0,7%) and Ca (4,43 ± 0,6% - 9,08 ± 1,3%); while minor elements
were Ba (178,791 ± 21,1 ppm - 616,56 ± 59,4 ppm); Sr (148,22 ± 21,9 ppm - 4/0,25 ± 30,5 ppm); and Zr
(9,71 ± 1,1 ppm - 22,11 ± 3,4 ppm). ANA VA method (confidence level of a 0,05) for statistic test was used. It
was showed that there were significant influence of the sampling location difference on the concentration of
major and minor elements in the sediment samples.
Key word: sediment, the Code river, X-ray Flouresence

PENDAHULUAN meningkatkan kerusakan ekosistem perairan. Hal ini


karena unsur logam sukar mengalami proses
DiYsatunya
ogyakarta
adalah adasungai
sejumlah
Code.sungai,
Sungai salah
ini pelapukan baik kimia, fisika maupun biologis.
membelah kota Yogyakarta yaitu daerah yang ada di Unsur logam dapat masuk ke dalam ekosistem air
sebelah barat sungai dan daerah yang ada di sebelah sungai melalui udara atau terbawa oleh air
timur sungai. Sungai Code menjadi tanda pemisahan permukaan. Perpindahan logam sebagai unsur -
dua wilayah itu. Sungai Code yang mengalir unsur toksis dari sungai ke tubuh manusia dapat
membelah kota Yogyakarta melewati banyak terjadi melalui mata rantai biota sungai. Sedangkan
kampung-kampung, setiap kampung mempunyai penyebaran logam berat dalam bentuk partikel atau
perlakuan yang berbeda-beda terhadap sungai Code. padatan akan mengendap di dasar sungai (proses
Dalam perjalanan dari hulu hingga hilir, air sungai sedimentasi).
Code membawa polutan logam dari berbagai Sedimen adalah padatan yang dapat langsung
sumber, karena sungai merupakan perairan terbuka mengendap jika air didiamkan tidak terganggu
yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap
lingkungan disekitamya. Sumber-sumber tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang
pencemaran tersebut antara lain aktivitas gunung mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga
Merapi di daerah mata air Boyong, kemudian dapat mengendap dengan sendirinya. Begitu juga
dilanjutkan dengan masuknya limbah lainnya seperti dengan unsur logam dalam sistem perairan dapat
pertanian, industri, rumah sakit dan rumah tangga.[I] mengendap di dasar sungai.
Dengan adanya peningkatan buangan air Sedimen dalam jumlah tinggi di dalam air
limbah yang mengandung senyawa logam berat akan sangat merugikan karena dapat mengurangi
beracun, cepat atau lambat hal tersebut akan populasi ikan dan hewan-hewan air lainnya karena

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Sri Murniasih,dkk. ISSN 0216 - 3128 /67

telur-telur ikan dan sumber - sumber makanan detektor Si(Li), sedangkan untuk perhitungan kadar
mungkin terendam di dalam sedimen. Selain itu un sur dilakukan secara relatif.
adanya sedimen dapat mengurangi penetrasi sinar
TAT A KERJA
matahari ke dalam sehingga mengurangi kecepatan
fotosintesis oleh tanaman air.
Cuplikan sedimen yang diambil dari 11
Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat lokasi (mata air Boyong; daerah Boyong;
digunakan dalam usaha pemantauan lingkungan Sinduharjo; Ringroad Utara; Sardjito; Tukangan;
atau mendiskripsikan kualitas Iingkungan perairan Tungkak; Karang Kajen; Ringroad Selatan; Ngoto;
adalah dengan mengadakan analisis dan evaluasi dan Pacar W onokromo) penelitian yang sudah
unsur mayor dan minor dalam sedimen sungai ditetapkan di aliran sungai Code. Yang akan dik~i
tersebut, dari alasan yang dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini adalah besarnya kadar unsur
perlu dilakukan penelitian tentang "Penentuan mayor, unsur minor dan kelumit.
Unsur Mayor dan Minor Dalam Sedimen Sungai
Code ". Penelitian ini akan memberikan informasi Alat
ten tang unsur mayor (kadar >1%), unsur minor Spektroskopi pendar sinar-X dimana
(kadar 1% sampai 1 ppm) dan kelumit (kadar 1 s pencacahan menggllnakan detektor Si(Li) dan
ppm) yang terdeteksi dalam cUflikan dan besarnya sumber Fe55 dan Am)41, alat tumbuk, ayakan Karl
kadar dari tiap unsur tersebut P Kalb 100 smesh , Grmder agath Blender, timbangan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian digital Ohauss GT- 410 Germany, vial plastic I
ini adalah: mengetahui un sur mayor, minor dan gram, centong , plastik klip ukuran 2 kg, dan wadah
kelumit yang dapat terdeteksi dalam cuplikan plastik untuk menampung sedimen semen tara.
sedimen hasil sampling daerah hulu dan hilir sungai
Bahan
Code. Selain itu penelitian ini merupakan langkah
nyata dalam melaksanakan pengendalian dampak Cuplikan sedimen sungai Code, standar
lingkungan melalui Program Kali Bersih (Prokasih) primer SRM 8704 BRS (Buffer River Sediment),
Untuk menganalisa kandungan logam-Iogam serta sumber standar Sr, Cd dan Sm untuk kalibrasi
tertentu dilakukan dengan metoda spektroskopi tenaga.
pendar sinar-X. Dimana pencacahan menggunakan

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian adalah sebagai berikut


•.. - ~ ~ •.. ..• ~
Kalibrasi -
PcncJcahan
Analisis
(sampling)
Penentuan lokasi
-,. Pengambilan cuplikan
Preparasi

Pengambilan Cuplikan Preparasi Cuplikan

Pengambilan sampel di II lokasi aliran Sedimen yang diambil dari tiap-tiap lokasi
sungai Code dilakukan dengan metode sesaat diangin-anginkan dalam ruangan. Setelah kering,
(Grab Sample), yaitu cuplikan yang menunjukkan kotoran yang ada pada cuplikan sedimen
sifat cuplikan pada saat cuplikan diambil. dibersihkan untuk kemudian dihomogenkan
dengan jalan ditumbuk menggunakan alu besi dan
Cuplikan sedimen diambil berdasarkan titik
lumpang stenless steel sampai menjadi serbuk
yang telah ditentukan. Jumlah cuplikan sedimen
halus yang lolos ayakan 100 mesh.
yang diambil kurang lebih sebanyak 2 kg,
kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik Pencacahan Cuplikan dengan XRF
yang telah diberi label yang menerangkan nama
Sebelum alat dioperasikan, terlebih dulu
lokasi, tanggal dan waktu pengambilan.
dilakukan proses pemanasan dengan cara

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
168 ISSN 0216-3128 Sri Murniasih,dkk.

menghidupkan seluruh rangkaian alat dimulai dari We = berat unsur dalam cuplikan yang dihitung
Drop Out Relay, stabilizr, power supply, bias konsentrasinya (gram).
supply, spectroscopy amplifier, MCA (Multi Ws = berat unsur dalam standar yang telah
Channel Analyzer), pemanasan dilakukan selama diketahui beratnya (gram).
30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan Cc = laju cacah cuplikan (cps).
pengkalibrasian tenaga dari alat yakni untuk Cs = laju cacah standar (cps).
mencari korelasi antara tenaga dan nomor salur.
Laju cacah ditentukan dengan menggunakan
Proses pencacahan dilakukan dengan harga intercept dari kurva intensitas net/intensitas
meletakkan sampel secara bergantian diatas compton (Y) versus konsentrasi (X), merupakan
detektor, dengan sumber pengeksitasi yang berbeda garis lurus dengan persamaan.
yakni untuk Am241 dan Fe55 selama 2000 detik. Y = aX + b (2)
Setelah alat dioperasikan maka hasil pencacahan
Slope dari kurva kalibrasi tersebut adalah a,
dapat dilihat pada layar MCA. intercept adalah b dan X adalah berat unsur yang
Pencacahan pada dasarnya akurasi analisis telah ada dalam pembuatan kurva kalibrasi.
diuji dengan membandingkan terhadap cuplikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
acuan standar (standar reference material, SRM).
Mutu hasil analisis cara relatif atau metode Analisis Kualitatif
satandar kalibrasi ditentukan dengan jalan
menentukan kadar unsur dalam standar primer Analisa kualitatif sampel sedimen dilakukan
setelah kalibrasi tenaga. Kalibrasi tenaga
yang diperlakukan sebagai cuplikan yang tidak
diketahui konsentrasinya. Hasil analisis kadar diperlukan untuk analisa kualitatif dimana setelah
unsur-unsur dibandingkan dengan harga kadar kalibrasi tenaga dilakukan berulang-ulang dan
yang tercantum dalam sertifikat standar primer didapatkan hasil yang stabil serta mempunyai
tersebut. Ketetapan hasil pengukuran diukur dari ketelitian tinggi maka dapat dilakukan pengukuran
seberapa dekat hasil analisis mampu mendekati sampel. Pengukuran sampel harus dilakukan pada
kondisi alat yang tepat sarna dengan kondisi
harga yang tercantum dalam sertifikat biasanya
kalibrasi. Penentuan unsur secara kualitatif
merupakan real ita hasil analisis yang dilakukan
dilakukan dengan berdasarkan tenaga dan energi
oleh berbagai laboratorium terkemuka didunia dan
dilakukan dengan berbagai metode. Dengan dari puncak-puncak spektrum kemudian
demikian angka-angka yang tercantum dalam dicocokkan dengan tabel energi unsur. Dari hasil
sertifikat dapat dianggap sebagai patokan ketelitian pencacahan diketahui bahwa pada sempel terdapat
analisis. Fe, Ca, Ba, Sr dan Zr dengan energi berturut-turut
640,3 keY; 369,1 keY dan 3219,1 keY; 1416,4
Metode Analisis KeV dan 1577,4 keY.

Analisa Kualitatif Analisis kuantitatif


Analisa kualitatif dilakukan untuk Dengan menggunakan metode analisis
mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam perbandingan relatif, sesuai persamaan (1) maka
suatu cuplikan maka hasil pencacahan berupa didapat hasil analisis kuantitatif unsur mayor dan
tenaga atau energi, setelah unsur yang ditinjau minor. Pada Gambar 1 diketahui bahwa unsur
diketahui maka kita bisa mengamati dan mayor yang terkandung dalam sedimen adalah Fe
menentukan luas area yang teranalisis. dan Ca sedangakan pada Gambar 2 diketahui
Analisa Kuantitatif bahwa unsur minor yang terkandung dalam
sedimen adalah Ba, Sr dan Zr.
Pengukuran relatif atau metode standar
Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa
kalibrasi mempunyai konsep dasar yang umum
secara normal kadar unsur Fe, Ca, Ba, Sr dan Zr di
digunakan dalam kimia analisis. Kadar unsur yang
sedimen selalu mengalami peningkatan dari hulu
ditentukan diukur dengan suatu cuplikan standar
ke hilir sungai Code disamping karena keberadaan
yang telah diketahui kadarnya. Perhitungan yang
sederhana dilakukan dengan menggunakan logam tersebut secara alami terkonsentrasi dalam
batuan sedimen, juga karena sifat sedimen yang
persamaan sebagai berikut :
lebih stabil dan cenderung menangkap logam berat
(I) yang masuk ke dalam perairan. Selain itu secara
Wc=CcxWs
Cs umum kadar unsur Fe, Ca, Ba, Sr dan Zr
dimana mengalami peningkatan yang tidak teratur didaerah
pertengahan dan daerah hilir. Hal ini dipengaruhi
oleh faktor jarak antar lokasi satu dengan lokasi

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Sri Murniasih, dkk. ISSN 0216 - 3128 /69

yang lainnya. Penyerapan oleh sedimen terhadap Pola penyebaran Sr meningkat secara
partikel - partikel logam lebih dominan karena signifikan dari hulu ke hilir. Pola sebaran Sr merata
logam mempunyai kecenderungan untuk berikatan di sepanjang aliran sungai Code. Kadar tertinggi
dengan besi hidroksida, mangan hidroksida dan pada lokasi XI yaitu 410,25 ppm. Dari Gambar 2
bahan organik[4J. dapat dilihat bahwa semakin ke hilir maka
konsentrasi Sr makin meningkat, hal ini terjadi
Kadar unsur Fe tertinggi terdapat pada
karena adanya asupan limbah disepanjang DAS
daerah Pacar Wonokromo (Iokasi XI) yaitu 4,20 %.
baik pertanian, limbah rumah tangga, industri,
Terlihat jelas pada Gambar 1 bahwa pola
perhotelan dan rumah sakit.
penyebaran Fe dari lokasi I sampai lokasi XI
cenderung merata disepanjang aliran sungai Code Untuk unsur Zr cenderung merata sepanjang
kemungkinan disebabkan ketersedian Fe yang aliaran sungai Code. Kadar Sr dalam sedimen
melimpah di kerak bumi[5J. Terjadi peningkatan sangan rendah bila dibandingkan dengan unsur
kadar Fe lebih tinggi pada lokasi VIII yaitu minor yang lain, hat ini dapat dilihat dalam
17,77 %, hal ini diduga karena lahan pada lokasi Gambar 2. Kadar terendah terdapat pada lokasi I
IX banyak digunakan untuk industri rumah tangga (9,71 ppm) sedangkan kadar tertinggi pada lokasi
dan merupakan daerah pemukiman penduduk yang XI (22,11 ppm). Pada lokasi III terjadi peningkatan
padat. yang signifikan mencapai 60, 824 %, hal ini
disebabkan pada daerah aliran sungai (DAS) di
Peningkatan kadar yang terjadi tidak terlalu
sekitar lokasi III mulai banyak digunakan untuk
signifikan pada pola penyebaran un sur Ca
pemukiman penduduk.
sepanjang aliran sungai Code. Konsentrasi
terendah pada mata air Soyong (Iokasi I) yaitu 4,43
% dan tertinggi ada pada daerah Pacar Wonokromo
(Iokasi XI) yaitu 9,08 %. Dari data dapat dilihat
.
'"
.Zr
."
800
"
200
DSr

bahwa kadar unsur Ca lebih besar daripada unsur


Fe, ini bisa disebabkan karena sedimen sungai
Code mengandung banyak kapur, selain itu unsur
~

~
400

8001\
8
Ca merupakan salah satu un sur mayor utama di
alam. Dari pengamatan lokasi, sungai Code mulai
melewati pemukiman penduduk pada lokasi III
sehingga dari data diperoleh kenaikan 34,271 %
dan pada lokasi tersebut banyak terdapat bangunan
baru. Lokasi

...
10 ~ Gambar 2. Histogram unsur minor dalam
DCa sedimen sungai Code
...
~ f J

. ~ Dari data yang diperoleh pada penelitian ini


t'"

~ 6 dapat membuktikan bahwa semakin ke hilir sungai


~ 4 maka kadar pencemaran semakin meningkat, yang
'"
disebabkan karena lebih banyak dan beragamnya
aktivitas kehidupan yang dilakukan di daerah hilir
jika dibandingkan dengan di daerah hulu yang
m IV V VI VI VII IX X XI relatif masih bersih dan jauh dari pencemaran[6J.
Loki'; Daerah hulu merupakan daerah yang sebagian
besar masih berupa areal persawahan dan
permukiman, sedangkan pada wilayah tengah
Gambar 1. Histogram unsur mayor dalam
sampai hilir sungai Code terdapatnya 4 buah rumah
sedimen sungai Code
sakit, 6 buah hotel, dan 4 buah pabrik yang
Kadar unsur Sa dalam sedimen sungai Code diperkirakan membuang limbah ke dalam badan
berkisar dari 178,79 ppm sampai 616,56 ppm. Pada sungai Code. Perubahan kandungan logam-Iogam
lokasi IV terjadi peningkatan kadar Sa yang cukup tersebut pada sam pel sedimen yang cukup
besar yaitu 115,675 %. Pola persebarannya juga signifikan.
cenderung merapat pada daerah hilir. Pada lokasi
VIII kadar Sa lebih tinggi daripada lokasi IX dan Analisis Statistik
X, hal ini diperkirakan adanya masukan limbah
Uji hipotesis untuk pengaruh perbedaan
rumah tangga dan industri ke badan sungai Code
lokasi pada kandungan keseluruhan unsur pada
yang didugajuga memberikan pengaruh.
sampel sedimen sungai Code. Serdasarkan data

Prosiding PPI • PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
170 ISSN 0216-3128 Sri Murniasih, dkk.

yang diperoleh, nilai kandungan unsur dalam Tabel 5. Daftar ANA VA untuk kadar logam
sampel sediemen dari lokasi I sampai XI dilakukan Zr dalam sedimen sungai
uji F. Hasil perhitungan menunjukan sebagai F
3,09 tkuadra
nhitun
g16,07
Jumlah
kuadra
Rataan
54
44
10
kebebasa
Sumber 49,701204,36
Derajat
berikut : n variasi n t Jumlah
dalam 497,06
707,29
antar perlakua
Tabell. Daftar ANAVA untuk kadar logam Fe
dalam sedimen sungai
t 0,899
F n
kebebasa
hitun
kuadra
10
kg44
54
Rataan
Jumlah
4,32 uadra
Sumber 3,891 78,50
Derajat
38,91
39,58
dalam
Jumlah
perlakua

Berdasarkan perhitungan statistik dari nilai


F yaitu perbandingan antara antar perlakuan
terhadap dalam perlakuan pada tabel I, 2, 3,4 dan
5, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan HI : III
Tabel 2. Daftar ANAVA untuk kadar logam of 112 of 113 of 114 of 115 of 116 i= 117 i= 118 of Jl9 of 1110 i= 1111

Ca dalam sedimen sungai diterima. Data tersebut menunjukan terdapat beda


t 12,719 n
249,73 nyata/signifikan antara masing-masing lokasi
g
F
Jumlah
10
hitun
44
54
Rataan
kebebasa
kuadra
k
4,56
2,784uadra
Sumber Derajat127,19
122,53 sampling terhadap kandungan keseluruhan unsur
dalam
perlakua
Jumlah
yang terukur dari lokasi I s.d XI dimana nilai F
perhitungan lebih besar dari stastistik dengan
pengambilan taraf signifikasi IX = 0,05 dengan nilai
1,87 sedangkan nilai F hitung untuk masing-
masing logam adalah 4,325 untuk Fe; 4,567 untuk
Ca; 68,391 untuk Ba; 11,282 untuk Sr dan 3,093
untuk Zr.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
Tabel3. Daftar ANAVA untuk kadar logam Ba pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik
dalam sedimen sungai kesimpulan sebagai berikut:
44
kuadrat
hitun
kebeba
F !!
dalam
68,39
Sumber Rataan
10
54
kuadrat
Jumlah
2022860,9
2779,00
190058,49
Derajat
1900584,9
122276,01 I. Hasil analisis kualitatif unsur mayor yang
san Jumlah terkandung dalam sedimen sungai Code
adalah Fe dan Ca sedangkan unsur minornya
adalah Ba, Sr, dan Zr.
2. Hasil analisis kuantitatif unsur mayor dan
minor di seluruh lokasi adalah Fe (1,66 ±
0,1% - 4,20 ± 0,7%); Ca (4,43 ± 0,6% - 9,08
± 1,3%); Ba (178,791 ± 21,1 ppm - 616,56 ±
Tabel 4. Daftar ANOV A untuk kadar logam 59,4 ppm); Sr (148,22 ± 21,9 ppm - 410,25 ±
Sr dalam sedimen sungai 30,5 ppm); dan Zr (9,71 ± 1,1 ppm - 22, ± II
3,4 ppm).
11,28
473417,66
F44
kuadrat
Jumlah
kuadrat
hitun
kebeba
Rataan54
JO !!
dalam
3018,91
Sumber34058,52
Derajat
340585,21
132832,45 3. Berdasarkan uji statistik dengan
san Jumlah
menggunakan metode ANA VA model Desain
Acak lengkap dengan derajat kepercayaan a
0,05 menunjukan bahwa sampel sedimen untuk
keseluruhan unsur Fe, Ca, Ba, Sr, dan Zr
disimpulkan perbedaan lokasi sampling
mempunyai pengaruh yang signifikan

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Sri Murniasih,dkk. ISSN 0216 - 3128 171

DAFTAR PUSTAKA AGUSTINUS IGNATIUS KRISUJANTO,


1. MARYONO. H., RISWOYO, WIJIYONO, SOENARTO NOTOSOEDARMO, Sebaran
Akumu/asi Unsur As, Cu, dan Cr Pada Daun Logam berat da/am sedimen dan
Kangkung (Ipomoea Aquatica Forsk) di Hubungannya Parameter Fisika dan
Lingkungan Sungai Code DIY, Prosiding Hidrologi di sungai Kreo Semarang, Seminar
PPNY-BATAN (1997) Nasional MIPA Universitas Indonesia,
2. SUMINING, Eva/uasi Ana/isis Unsur Jakarta (2005)
Mayor, Minor dan Ke/umit Da/am Cup/ikan 6. WARDHANA, W.A., Dampak Pencemaran
Air Sungai dan Air Laut Sekitar Muria, Lingkungan. Andi Offset, Yogyakarta
Prosiding PPNY -BATAN (1997) (1995)
3. DlXIT.R.M. and DESHPANDE S.S., X-Ray 7. SUDJANA, Teknik Ana/isis Data Kua/itatif,
F/orescence Detrmination of Pro Nd. Od, Tb. Tarsito, Bandung (1990)
Dy and Y In High Purity Europium Oxide, 8. U.S. Army Corps of Engineers Walla Walla
Bhabha Atomic Research Centre, Bombay District. Appendix H :Water and Sediment
India (1985) Quality (2002)
4. PALAR. H., Pencemaran dan Toksik%gi http://www.nww.usace.army.miI/dmmp/dmm
Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta (2004) p_apph.htm. Diakses pada tanggal I Januari
5. ALFONDS ANDEW MARAMIS, 2007.

LAMPI RAN
Unsur Terdeteksi
4,43 ± CaBaSr
4,20
3,80
3,90
3,87
0,1
1,66
2,85
1,73
2,23
2,74
3,05
3,229,08
555,38
8,73 410,25
22,11
±± 0,6
511,74±31,3
8,95
534,78
4,97
0,6
6,69
7,28 Zr
616,56 148.22
±±±±0,5
8,68 0,7
0,5
0,6
0,9
472,54
203,84
439,63 366,43
394,37
16,69
375,74
17,43
19,17
7,11±1,4
8,60
7,87
479,09
479,08
191,06
±
178,79
0,4
0,4
0,8
10,29
193,68
260,15
323,50
16,99
303,15
16,57±2,1
357,67
17,37
336,67
17,21
9,711,4
1,5
1,3
1,1
1,2
15,29 59,4
26,5
30,6
±± ±20,9
44,7
22,7
78,9
35,0
38,7 21.9
3,4
30,5
±±±±1,1
21,1 2,8
1,6
36,
43,4
36,9I
0,9
2,5
2,6
28,2
46,5
50,2
48,3
43,3
47,7
2,3
Lokasi
Fe

TANYAJAWAB Budi Setiawan


• Mohon penjelasan tentang kadar Sr "Pada
Saefurrocman lokasi VII kadar unsur Sr lebih tinggi dari
• Mengapa menggunakan metode statistik lokasi VIII", tetapi pada Gambar/ Grafik
terlihat sebaliknya.
Anova. Apa kelebihannya ?
Sri Murniasih
Sri Murniasih
> Memang benar banyak sekali metode > Terima kasih atas pertanyaannya. Setelah
saya lihat data yang ada memang benar
analisis statistik yang dapat digunakan
lokasi VIII lebih tinggi kadar unsur Sr-nya
tetapi pada penulisan makalah ini, saya
menggunakan metode statistik Anova, dari pada lokasi VII hal ini disebabkan
karena menurut saya metode statistik Anova kemungkinan ada tambahan air Iimbah dari
persawahan dan rumah tangga di Ringroad
ini sangat cocok digunakan untuk
Selatan. Terima kasih atas masukannya ini
mengetahui kadar unsur yang dianalisis
merupakan koreksi buat penulis, karena
terhadap perlakuan lokasi (perbedaan
salah pengetikan dan akan dilakukan
lokasi). Selain itu metode ini sangat mudah
perbaikan pada makalah.
dan praktis serta hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.

Prosiding PPI - PDIPTN 2007


Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007

Anda mungkin juga menyukai