Anda di halaman 1dari 7

Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369

e ISSN 2808-3334

PENETAPAN KONSENTRASI BESI (Fe), MANGAN (Mn), KOBALT


(Co), KLORIDA (Cl-), DAN SULFAT (SO4)2- PADA AIR SUNGAI DI
DESA LAMERURU KABUPATEN KONAWE UTARA

Ridwan1), M. Tang2), Nur Hidayat Arif3)


1,2,3)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
Email: ridwan@universitasbosowa.ac.id
Muh.tang@universitasbosowa.ac.id
nurhidayatrf12@gmail.com

Abstract
Banyaknya perusahaan tambang nikel yang berdiri di sekitar desa Lameruru merupakan salah
satu faktor yang berpotensi membuat penurunan mutu air bersih bagi masyarakat dalam
jumlah yang besar. Masyarakat desa menggunakan air yang bersumber dari air sungai sebagai
bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian dan lain sebagainya. Letak
pengendalian air tambang yang kemudian dialirkan menuju air sungai tidak jauh dari area
pemukiman masyarakat, memungkinkan akan membuat penurunan mutu air di desa Lameruru.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi besi, mangan, kobalt, klorida, dan sulfat
sebagai parameter mutu daripada aliran air tambang di desa Lameruru kabupaten Konawe
Utara untuk keperluan air bersih, berdasarkan persyaratan baku mutu air Peraturan Pemerintah
nomor 22 tahun 2021. Metode analisis konsentrasi logam Fe, Mn dan Co menggunakan
metode adisi standar dengan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Analisis
klorida menggunakan metode titrasi argentometri Mohr, dan sulfat dianalisis menggunakan
instrumen spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam Fe
berkisar 0,1688‒0,2883 mg/L, logam Mn berkisar 0,0235‒0,0392 mg/L, logam Co berkisar
0,034‒0,132 mg/L, klorida berkisar 3,4741‒4,1689 mg/L, dan sulfat berkisar 4,0384‒6,0630
mg/L. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi besi, mangan, kobalt,
klorida, dan sulfat pada air sungai Desa Lameruru Kabupaten Konawe Utara telah memenuhi
persyaratan baku mutu air.

Keywords: Tambang Nikel, Air Sungai, Desa Lameruru, Mutu Air


nikel (BPS Sultra, 2011). Sulawesi Tenggara
1. PENDAHULUAN
banyak terdapat bahan tambang dari berbagai
Di Indonesia kegiatan pengelolaan jenis batuan, baik batuan beku, batuan
kekayaan alam beberapa tahun terakhir ini sedimen, dan batuan metamorf. Salah satu
banyak dilaksanakan pada sumber daya jenis batuan yang berpotensi dijadikan bahan
mineral dan bijih-bijih, hal ini terbukti dengan tambang nikel adalah batuan laterit. Batuan
adanya berbagai industri pertambangan laterit adalah hasil pelapukan batuan ultrabasa
seperti nikel, emas, batu bara, mangan, besi, baik dari jenis peridotit yang berupa tanah
minyak bumi, gas bumi dan lain-lain. yang mengandung endapan biji besi atau
Pengelolaan sumber daya mineral oleh besinikel (Fe-Ni).
industri pertambangan khususnya bagi daerah Kegiatan pertambangan yang dilakukan
dilakukan karena dipandang dapat oleh para perusahaan penambang nikel sangat
memberikan pendapatan asli daerah yang merugikan lingkungan warga di desa
lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan Lameruru. Mengutip dari redaksi
perekonomian dan pembangunan negara, Kolakaposnews bahwa akibat aktifitas
serta terciptanya lapangan pekerjaan bagi perusahaan penambang nikel tersebut,
masyarakat lokal maupun masyarakat di luar penyebabkan daerah aliran sungai (DAS)
lokasi pertambangan. Provinsi Sulawesi desa Lameruru yang dahulu mengalir dengan
Tenggara merupakan wilayah yang cukup lancar, sekarang telah tercemar dan dipenuhi
kaya dengan sumber daya alamnya, potensi dengan endapan lumpur. Saluran air
sumber daya alam yang sudah dikelola secara mengalami penyempitan karena lumpur
besar- besaran adalah potensi pertambangan

1
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

aktifitas penambangan. DAS yang menjadi yang dibandingkan dengan kualitas yang
sumber air bersih bagi warga menjadi dibutuhkan untuk penggunaan itu. Kualitas
tercemar, dan berefek pada air sungai yang yang dibutuhkan didefinisikan oleh "standar"
menjadi keruh. yang artinya konsentrasi konstituen yang tidak
Berdasarkan kondisi sungai di desa menyebabkan efek negatif bagi kesehatan
Lameruru, maka penelitian mengenai mutu konsumen selama masa konsumsi. Salah satu
air perlu dilakukan untuk mengetahui standar baku mutu air di Indonesia ialah
konsentrasi dan mutu air pada air sungai di Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.
Desa Lameruru dengan parameter uji yaitu Standarisasi kualitas air tersebut bertujuan
logam besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co) untuk memelihara, melindungi, dan
yang dianalisis dengan metode adisi standar mempertinggi derajat kesehatan masyarakat,
menggunakan instrumen SSA. Konsentrasi terutama dalam pengolahan air atau kegiatan
klorida (Cl)- dianalisis dengan metode usaha mengolah dan mendistribusikan air
argentometri Mohr dan sulfat (SO4)2- untuk masyarakat umum.
dianalisis menggunakan instrumen
spektrofotometer UV-Vis. Parameter tersebut LOGAM BERAT
kemudian dibandingkan dengan Peraturan Logam digolongkan kedalam dua
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 mengenai katagori, yaitu logam berat dan logam
baku mutu air sehingga apabila kualitas air ringan. Logam berat adalah logam yang
tetap terjaga baik, tentunya akan berdampak mempunyai berat 5 g atau lebih untuk setiap
baik bagi kehidupan serta kualitas kesehatan cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang
masyarakat. dari 5 g setiap cm3 termasuk logam ringan
(Adhani dan Husaini, 2017). Logam berat
2. TINJAUAN PUSTAKA dibagi menjadi dua yakni logam berat esensial
PARAMETER AIR dan logam berat non esensial. Logam berat
Air merupakan media yang paling mudah esensial merupakan logam berat yang dalam
untuk penyebaran penyakit. Menurunnya jumlah tertentu dibutuhkan oleh tubuh dan
kualitas air yang ada akan menyebabkan dapat bersifat racun jika dikonsumsi secara
penyakit seperti diare, tifus cholera dan lain- berlebihan, contohnya seperti Zn, Cu, Fe, Co,
lain (Harsojo dan Darsono, 2014). Air yang Mn. Adapun logam berat non esensial
bersumber dari mata air alami diharapkan merupakan logam berat yang belum diketahui
aman dan murni. Namun adanya gas, mineral, manfaatnya bahkan juga bersifat racun,
bakteri, logam atau bahan kimia tersuspensi contohnya seperti Hg, Cd, Pb, Cr (Irhamni
atau dilarutkan air dapat mempengaruhi dkk., 2017).
kesehatan masyarakat dan kualitas air Berniyanti (2018), sifat-sifat logam berat
(Machona dkk., 2017). Kualitas air dinyatakan secara umum sebagai berikut:
dengan beberapa parameter yaitu parameter a. Sulit didegradasi sehingga mudah
fisika seperti: Total Padatan Terlarut (TDS), terakumulasi dalam lingkungan perairan
Total Padatan Tersuspensi (TSS), dan dan keberadaannya secara alami sulit
sebagainya, parameter kimia (pH, Oksigen terurai (dihilangkan).
Terlarut (DO), BOD, kadar logam dan b. Dapat terakumulasi dalam organisme
sebagainya), dan parameter biologi termasuk kerang dan ikan, dimana akan
(Kandungan Bakteri Coliform, E-coli, membahayakan kesehatan manusia yang
keberadaan plankton, dan sebagainya). mengonsumsi organisme tersebut.
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan c. Mudah terakumulasi di sedimen sehingga
dengan dua cara, yang pertama adalah konsentrasinya selalu lebih tinggi dari
pengukuran kualitas air dengan parameter konsentrasi logam dalam air, akibatnya
fisika dan kimia, sedangkan yang kedua adalah sedimen dapat menjadi sumber pencemar
pengukuran kualitas air dengan parameter potensial dalam skala waktu tertentu.
biologi (Setyowati dkk, 2015).
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN
Menurut World Health Organization ATOM (SSA)
(WHO) (2006), evaluasi air untuk tujuan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
penggunaan didasarkan pada karakteristik air merupakan suatu instrumen analisis yang

2
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

didasarkan pada proses penyerapan energi bereaksi dengan kromat (CrO42-) yang
radiasi oleh atom-atom yang berada pada membentuk endapan perak kromat
tingkat energi dasar (ground state). (Ag2CrO4) yang berwarna coklat kemerahan.
Penyerapan tersebut menyebabkan Pada suasana asam, perak kromat (Ag2CrO4)
tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke larut karena terbentuk dikromat dan dalam
tingkat energi yang lebih tinggi. Atom- atom suasana basa akan terbentuk endapan perak
menyerap cahaya tersebut pada panjang hidroksida (AgOH).
gelombang tertentu tergantung pada sifat
unsurnya. Pada SSA, atom bebas berinteraksi SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
dengan berbagai bentuk energi seperti energi Spektrofotometer sinar tampak (UV-Vis)
panas, energi elektromagnetik, energi merupakan instrumen analisis yang digunakan
kimia, dan energi listrik. Interaksi ini untuk mengkaji sifat absorbasi material
menimbulkan proses-proses dalam atom dalam rentang panjang gelombang
bebas yang menghasilkan absorpsi dan emisi ultraviolet (200 nm–400 nm) hingga
(pancaran) radiasi/panas. Radiasi yang mencangkup panjang gelombang cahaya
dipancarkan bersifat khas karena mempunyai tampak atau visible (400 nm–750 nm).
panjang gelombang yang karakteristik untuk Absorbsi cahaya ultraviolet maupun cahaya
setiap atom bebas. Adanya absorpsi atau tampak mengakibatkan transisi elektron, yaitu
emisi radiasi disebabkan adanya transisi perubahan elektron-elektron dari orbital dasar
elektronik yaitu perpindahan elektron dalam berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi
atom dari tingkat energi yang satu ke tingkat berenergi tinggi. Penyerapan radiasi ultraviolet
energi lain (Nasir, 2019). Skema umum alat atau sinar tampak bergantung pada mudahnya
SSA dapat dilihat pada Gambar 2.1. transisi elektron. Molekul-molekul yang
memerlukan lebih banyak energi untuk
transisi elektron akan menyerap panjang
gelombang yang lebih pendek. Molekul-
molekul yang memerlukan energi lebih sedikit
akan menyerap panjang gelombang yang lebih
panjang (Erick, 2018).

Gambar 2.1 Skema umum komponen pada


alat SSA (Wiralab, 2021)
TITRASI ARGENTOMETRI Gambar 2.2 Skema komponen
Argentometri merupakan metode untuk spektrofotometer UV-VIS (Erick, 2018)
menentukan kadar zat dalam suatu larutan Diagram spektrofotometer terdiri dari
yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan sumber cahaya polikromatis,
pembentukan endapan dengan perak nitrat monokromator, sampel, detektor, dan
(AgNO3). Indikator yang dapat digunakan rekorder. Sumber cahaya berfungsi sebagai
adalah kalium kromat (K2CrO4) yang apabila sumber sinar polikromatis dengan berbagai
ada kelebihan ion Ag+ dapat menghasilkan macam rentang panjang gelombang.
warna merah. Titrasi Argentometri terdapat Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi
3 cara yaitu cara Mohr, Volhard dan Fajans panjang gelombang yaitu mengubah cahaya
(Gandjar dan Rohman, 2014). yang berasal dari sumber sinar polikromatis
Menurut Gandjar dan Rohman (2014), menjadi sinar monokromatis. Sel sampel
cara Mohr digunakan unstuk menetapkan berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel.
kadar klorida (Cl-) dan bromida (Br-) dalam Detektor berfungsi menangkap cahaya yang
suasana netral dengan larutan baku perak nitrat diteruskan dari sampel dan mengubahnya
(AgNO3) dan penambahan larutan kalium menjadi arus listrik. Read out merupakan suatu
kromat (K2CrO4) sebagai indikator. Awal sistem baca yang menangkap besarnya isyarat
titrasi terjadi endapan perak klorida (AgCl) listrik yang berasal dari detektor (Erick, 2018).
dan setelah tercapai titik ekivalen, maka
penambahan perak nitrat (AgNO3) akan

3
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

3. METODE PENELITIAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian ini dilaksanakan untuk
Universitas Hasanuddin Makassar dengan menganalisis kualitas air sungai di Desa
pengambilan sampel di aliran sungai desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten
Lameruru selama 4 bulan. Bahan-bahan yang Konawe Utara. Metode pengambilan sampel
digunakan pada penelitian ini adalah sampel yang digunakan adalah metode purposive
air sungai yang diambil dari aliran air yang sampling, yaitu teknik atau metode penentuan
dimanfaatkan masyarakat di Desa Lameruru, sampel dengan pertimbangan tertentu
akuabides, HNO3 pekat (Merck), (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian
Fe(NO3)3.9H2O (Merck), Mn(NO3)2.4H2O ini diambil dengan pertimbangan bahwa
(Merck), Co(NO3)2.6H2O (Merck), NaCl mata air tersebut digunakan secara bersama-
(Merck), AgNO3 (Merck), K2CrO4 (Merck), sama oleh masyarakat. Sampel air diambil
CRM Sulfat 1000 mg/L (Merck), MgCl2.6H2O pada dua titik yaitu air yang mengarah ke
(Merck), CH3COONa (Merck), KNO3 rumah warga sebagai titik-1 dan pada sumber
(Merck), CH3COOH glasial (Merck), BaCl2 air sungai induk sebagai titik-2. Berdasarkan
(Merck), kertas saring Whatman no.42, kertas hasil penelitian diperoleh kondisi fisik air dan
tisu dan kertas label. Alat utama yang pH air yang dapat dilihat pada Tabel 4.1
digunakan pada penelitian ini ialah SSA dan
Spektrofotometer UV-VIS. Tabel 4.1 Hasil uji penelitian kondisi fisik dan
Metode pengumpulan data yang pH air
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif yakni data yang diperoleh
melalui observasi langsung dilapangan
maupun pengujian Laboratorium.
Penentuan Titik Pengambilan Sampel

Pengambilan Sampel

Sampel untuk Analisis Logam Adapun parameter kimia yang diuji


(Fe, Mn dan Co)
adalah logam besi (Fe), mangan (Mn), kobalt
Pembuatan Larutan Kerja (Co) yang dianalisis menggunakan instrumen
dengan Metode Adisi Standar SSA. Klorida (Cl-) dianalisa dengan metode
argentometri mohr dan sulfat (SO42-) dianalisa
Penentuan Konsentrasi Logam menggunakan instrumen spektrofotometer
(Fe, Mn dan Co) dalam
Sampel dengan SSA
UV-Vis. Hasil yang diperoleh dari analisis
konsentrasi besi, mangan, kobalt, klorida dan
Hasil
sulfat pada air sungai Desa Lameruru
Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe
Utara akan dibandingkan dengan baku mutu
Sampel untuk Sampel untuk
air yang tercantum dalam Peraturan
Analisis Cl- Analisis SO 4 2-
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.
Pembuatan Pembuatan
Larutan Kerja Larutan Kerja
Dari hasil penelitian, didapatkan data
Pembakuan 2-
Penentuan Konsentrasi SO 4 dalam Sampel
sebagai berikut:
Larutan AgNO 3
dengan Spektrofotometer UV-Vis
Penentuan Tabel 4.2 Hasil analisis mutu air dan
Konsentrasi Cl- Hasil perbandingan data
Hasil

Gambar 3.1 Skema kerja Penelitian

4
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

pada mata air namun dalam jumlah yang relatif


sedikit. Titik-2 merupakan sumber air sungai
induk, dimana menurut Adhani dan Husaini
(2017) kobalt secara alami dapat berasal dari
peristiwa erosi, pengikisan batuan ataupun dari
atmosfer yang dibawa turun oleh hujan.
Peningkatan konsentrasi kobalt pada titik-2
dapat terjadi karena jalur yang dilalui air cukup
panjang sehingga dapat terjadi pelarutan
komponen yang mengandung kobalt di sekitar
aliran air. Selain itu adanya kemungkinan
kontaminasi dari aktivitas pertambangan
Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi berupa limpasan air tambang yang
besi pada air sungai Desa Lameruru tidak mengandung kobalt, dikarenakan aliran air ini
melewati batas konsentrasi maksimum melewati wilayah pertambangan sehingga
yang diperbolekan berdasarkan Peraturan dapat meningkatkan konsentrasinya.
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Hal ini Metode yang digunakan untuk penentuan
ditunjukkan dari logam besi yang terkandung konsentrasi klorida adalah metode
pada air tersebut dalam jumlah yang sedikit. argentometri cara Mohr, cara ini digunakan
Peningkatan konsentrasi logam besi pada titik- untuk menetapkan kadar klorida (Cl-) dalam
2 dapat terjadi oleh beberapa faktor yaitu jalur suasana netral dengan larutan baku perak nitrat
yang dilalui air cukup panjang sehingga dapat (AgNO3) dan penambahan indikator kalium
terjadi pelarutan komponen yang mengandung kromat (K2CrO4). Menunjukkan adanya
besi di sekitar aliran air. Selain itu, oleh kandungan klorida dalam mata air Desa
karena aliran air ini melewati wilayah Lameruru. Keberadaan klorida dalam perairan
pertambangan maka kemungkinan adanya alami berkisar antara 2-20 mg/L (Slamet,
kontaminasi dari aktivitas tambang berupa 2014). Pada titik II diperoleh konsentrasi
limpasan air tambang yang mengandung besi klorida yang tinggi. Hal ini dapat disebabkan
dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi oleh adanya pengaruh limbah rumah tangga
besi. Hasil-hasil penelitian di berbagai karena jalur yang dialiri air cukup jauh dan
daerah tersebut menunjukkan bahwa melewati wilayah pemukiman penduduk
konsentrasi besi masih memenuhi baku mutu sehingga kemungkinan dapat meningkatkan
yang dipersyaratkan oleh Peraturan konsentrasi klorida. Menurut Sutrisno (2004),
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. konsentrasi klorida dalam air dapat meningkat
Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi dengan adanya kontak dengan air limbah
mangan yang diperoleh pada mata air Desa rumah tangga. Pada penelitian ini, diperoleh
Lameruru tidak melewati batas maksimum konsentrasi klorida pada air sungai Desa
yang telah ditetapkan oleh PP Nomor 22 Lameruru tidak melewati batas maksimum
Tahun 2021. Dari tabel 4.2 menunjukkan yang telah ditetapkan oleh PP Nomor 22
adanya kandungan mangan pada mata air Desa Tahun 2021.
Lameruru dengan jumlah yang sedikit dan Cara mentedeksi ion SO42- dapat
tidak terlalu signifikan perbedaannya antara dilakukan dengan menggunakan instrumen
kedua titik sampel. Mangan terdapat secara spektrofotometer UV-Vis pada panjang
alami di air tanah, mangan masuk ke dalam air gelombang tertentu dengan metode analisis
akibat dari pengikisan batu mineral dan turbidimetri sulfat berdasarkan pada
melalui partikel logam di udara yang terbawa pembentukan barium sulfat yang tidak larut
oleh air hujan dapat juga disebabkan oleh (Sharma dan Kaur, 2016). Pada metode ini
aktivitas manusia. digunakan larutan buffer dan kristal barium
Pada hasil penelitian kobalt menunjukkan klorida (BaCl2) dengan prinsip dimana sulfat
bahwa konsentrasi kobalt yang diperoleh pada akan bereaksi dengan kristal BaCl2 dalam
air sungai Desa Lameruru juga tidak melewati suasana asam membentuk koloid tersuspensi
batas maksimum yang telah ditetapkan oleh PP barium sulfat (BaSO4) berupa larutan keruh
Nomor 22 Tahun 2021. Dari tabel (Skoog dkk., 2004). Kelarutan garam BaSO4
menunjukkan adanya kandungan logam kobalt dalam air sangat kecil sehingga akan

5
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

mengendap dalam bentuk endapan koloid Arabika Spesialti di Pulau Jawa, Skripsi
putih, namun pengukuran pada tidak diterbitkan, Jurusan Teknik Pertanian,
spektrofotometri tidak dapat dilakukan jika Fakultas Pertanian, Universitas Lampung,
sulfat dalam bentuk endapan sehingga perlu Bandar Lampung.
penambahan larutan buffer A. Penambahan 5. Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2014,
larutan buffer A bertujuan untuk menjaga pH Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
larutan dan menstabilkan suspensi koloid Pelajar, Yogyakarta.
BaSO4 yang akan terbentuk (Chen, 2011). Dari 6. Harsojo., dan Darsono, 2014, Studi
tabel 4.2 menunjukkan adanya kandungan Kandungan Logam Berat dan Mikroba
sulfat dalam air Desa Lameruru. Ion sulfat pada Air Minum Isi Ulang, Ecolab, 8, (2);
biasanya terdapat di perairan alami dalam 53-96.
konsentrasi yang besar (Thangiah, 2019). 7. Irhamni., Pandia, S., Purba, E., dan Hasan,
Konsentrasi yang tinggi pada titik-1 dapat W., 2017, Serapan Logam Berat Esensial
disebabkan oleh lokasi mata air yang dan Non Esensial pada Air Lindi TPA
berdekatan dengan wilayah perkebunan Kota Banda Aceh dalam Mewujudkan
dimana konsentrasi sulfat dapat meningkat Pembangunan Berkelanjutan, Serambi
akibat dari penggunaan pupuk. Sehingga pada Engineering, 2, (3); 134-140.
penelitian ini, diperoleh konsentrasi sulfat 8. Machona, L., Chikodzi, D., and Sithole,
pada air sungai Desa Lameruru tidak N., 2017, Water Quality Analysis for
melewati batas maksimum yang telah Springs in Bvumba Catchment Area,
ditetapkan oleh PP Nomor 22 Tahun 2021. Manicaland Province, Zimbabwe, Journal
5. KESIMPULAN of Geography, Environment and Earth
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Science International, 11, (1); 1-13.
dilakukan pada air sungai di desa Lameruru 9. Nasir, M., 2019, Spektrometri Serapan
kecamatan Langgikima kabupaten Konawe Atom, Syiah Kuala University Press,
Utara dapat disimpulkan bahwa konsentrasi Aceh.
besi adalah 0,1688‒0,2883 mg/L, mangan 10. Sharma, Y., and Kaur, K., 2016,
adalah 0,0235‒0,0392 mg/L, kobalt adalah Determination of Nitrates and Sulphates in
0,034‒0,132 mg/L, klorida adalah 3,4741‒ Water of Barnala (Punjab, India) Region
4,1689 mg/L, dan sulfat adalah 4,0384‒ and Their Harmful Effects on Human
6,0630 mg/L. Adapun mutu air pada air Lives, International Journal of Advanced
sungai di desa Lameruru kecamatan Research in Education & Technology
Langgikima kabupaten Konawe Utara (IJARET), 3, (3); 79-82.
terkhusus untuk parameter uji besi (Fe), 11. Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J., dan
mangan (Mn), kobalt (Co), klorida (Cl-), dan Crouch, S.R., 2004, Fundamental of
sulfat (SO2-) telah memenuhi syarat baku mutu Analytical Chemistry, 8th ed, Thomson
air Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun Learning, Belmont.
2021. 12. Slamet, S.J., 2014, Kesehatan
Lingkungan, Gadjah Mada University
REFERENSI Press, Yogyakarta.
1. Adhani, R., dan Husaini, 2017, Logam 13. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Berat Sekitar Manusia, Lambung Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif,
Mangkurat University Press, Banjarmasin. Alfa Beta, Bandung.
2. Berniyanti, T., 2018, Biomarker 14. Sutrisno, T.C., 2004, Tekhonologi
Toksisitas: Paparan Logam Tingkat Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta,
Molekuler, Airlangga University Press, Jakarta.
Surabaya. 15. Thangiah, A.S., 2019, Spectrophotometric
3. Chen, Y.W, 2011, Automatic Cell Counting Determination of Sulphate and Nitrate in
for Hemacytometers through image Drinking Water at Asia-Pacific
Processing, Natioal Chung-Cheng International University Campus, Muak
University, Taiwan. Lek, Thailand, Rasayan J. Chem, 12, (3);
4. Erick, Desrianto, M., 2018, Penggunaan 1503-1508.
Uv-Vis Spectroscopy dan Metode Simca
untuk Diskriminasi Tiga Kopi Bubuk

6
Jurnal SAINTIS, April 2023 p ISSN 2443-2369
e ISSN 2808-3334

16. World Health Organization, 2006,


Guideline for drinking water quality,
Geneva

Anda mungkin juga menyukai