-
/3
ABSTRAK
HUBUNGAN KANDUNGAN LOGAM BERAT DALAM AIR DAN SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG
MURIA (TAHUN KE 2). Telah dilakukan ana/isis logam berat dalam /ingkungan kelautan di semenanjung
Muria dengan metoda analisis aktivasi neutron (AAN). Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui
distribusi dan hubungan logam berat yang terdapat dalam air dan sedimen laut yang mengakomodasikan
data lingkungan terkini dalam rangka mendukung ijin tapak Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hasil
analisis teridentifikasi 5 unsur logam berat yang diperhatikan dalam air laut dan sedimen yaitu Cd, Co, Cr,
Sb dan Sc. Konsentrasi semua logam tersebut sesuai SK Menteri Negara Lingkungan Hidup NO 51 tahun
2004.ternyata masih di bawah baku mutu air laut (0,002 mg/I) yang diperbolehkan Tinjauan data
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 10, dengan nilai korelasi Pearson (r) menunjukkan bahwa antara
konsentrasi Co terhadap Sc dalam kedua indikator menunjukkan korelasi positiftinggi (r=O,928), antara Cr
dengan Sc cukup tinggi (r=7,56) antara Cr dengan Cd positif sedang (r=0,611), sedangkan Co dengan Sb
menunjukkan signifikansi rendah (r=0,429).
ABSTRACT
CORRELATION OF HEA VY ELEMENT IN SEA WATER AND SEDIMENT SAMPLES FROM PENINSULA
OF MURIA. The analysis of heavy metals in marine environmental samples peninsula of Muria in the year
2004 has been carried out by using neutron avtivation analysis (NAA) method. The objective of this analysis
is to know the distribution of heavy metals in the sea water and sediment, which accommodate the recent
environmental data in supporting the license of site for the nuclear power plants (NPP). The result of the
analysis show that there were only 5 observed elements found in sea water and sediment were Cd, Co, Cr Sb
and Sc. All of heavy metals from sea water (0,002 mgll) are obviously lower than the threshold value
established by environmental minister Act; Kep LH No 5112004. From the observed data to use softwere of
SPSS version 10, application of the Pearson correlation (r) shows that between Co with Sc was andicator
show a highly positive significant correlation (r=0,928), between Cr with Sc was sufficiently positive high
(r=0,756), between Cr with Cd was precisely (r=0,611) while Co with Sb shows the significant(v low
(r=0.429).
beroperasinya PLTN pertama di Indonesia. Sejalan berat terkini dalam komponen ekosistem kelautan
dengan itu pada tahun 2006 beroperasinya PLTV (sedimen dan air laut) di daerah semenanjung
Batubara di Tanjung Jati B Tubanan Muria. Muria Jepara sebelum beroperasinya PLTU
Dengan demikian kegiatan pemantauan lingkungan Batubara dan PLTN.
(tahun ke 2 yaitu tahun 2004) diharapkan dapat
memberikan kontribusi sebagai bagian data rona TAT A KERJA
awal yang meliputi kegiatan monitoring dan
pengumpulan data khususnya tentang distribusi
Penyediaan Bahan
logam berat beracun berbahaya (B3) dalam
indikator air dan sedimen laut. Kedua indikator Sedimen, air laut, HN03, larutan standar
terse but telah ditetapkan sebagai indikator sekunder mengandung logam (Cd, Cr, Co, Sb, dan
alternatiftingkat pencemaran lingkungan kelautan. Sc), serbuk selulosa. Standar kalibrasi alat multi
gamma Eu-152. River sediment SRM 1645, SRM
Ditinjau dari aspek perpindahan massa 2704.
polutan khususnya konsentrasi logam B3 yang
ditinjau dalam air dan sedimen laut diasumsikan
Penyiapan Alat
mempunyai korelasi yang signifikan. Hal ini dapat
dilakukan menggunakan pendekatan statistik Refraktometer (kadar garam), GPS (Global
dengan menggunakan aplikasi statistik program Position System), pH meter, Sechi disk (kecerahan
SPSS versi 10. Menurut SANTOSO[3] analisis dan air), Grab sampler (pengambilan sedimen), water
arti angka korelasi Pearson dapat dibagi menjadi 2, sampler (pengambilan air) bola duga (kecepatan
yaitu (1) berkenaan dengan besaran angka, maka arus), jirigen 5 I, plastik klip tempat sedimen
angka akan berkisar pada 0 (tidak ada korelasi basah/kering, lumpang tahan karat, ayakan Karl
sarna sekali) dan (2) dengan nilai 1 yaitu korelasi Colb 100 mesh, timbangan analitik, mangkuk
sempurna. Sebenarnya tidak ada ketentuan yang porselin, vial pencacahan, alat-alat gelas dan
tepat mengenai apakah nilai korelasi Pearson Maestro II EG&G Spektrometer y Ortec dengan
tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi detektor Ge(Li), Reaktor nuklir Kartini,
atau lemah. Menurut SUTRISNO[4] ukuran kelongsong dan vial iradiasi.
korelasi konservatif diklasifikasikan sebagai
interpretasi korelasi tinggi (0,800-1,00), cukup Pengambilan dan Preparasi Cuplikan
antara(0,600-0,800), agak rendah antara (0,400- Pengambilan cuplikan dilakukan pada bulan
0,600), rendah antara (0,200-0,400) dan sangat Agustus 2004 saat musim kemarau, yang diambil
rendah atau tidak berkorelasi dari nilai r «0,00- air dan sedimen laut. Sedimen diambil sekitar 5 kg
0,200). di tempatkan dalam plastik klip, air laut 2 x 5 liter
Teknik analisis menggunakan teknik nuklir dalam botol plastik yang kemudian ditetesi HN03 5
telah memberikan sumbangan terhadap penentuan ml. Pada saat sampling air diukur parameter fisiko
unsur dalam cuplikan lingkungan. Menurut kimia perairan antara lain; pH, suhu, salinitas,
SUKIRNO[5j dan GRIMANIS[6] telah melakukan kecepatan arah arus dan kedalaman.
analisis berbagai cuplikan lingkungan terutama air, Prosedur preparasi loboratorium untuk air
sedimen dan biota dengan menggunakan metoda laut dan sedimen menurut yang telah dikerjakan
AAN, terutama dalam unsur kelumit dan minor. Sukimo(5). Cuplikan lingkungan tersebut
Prinsip dasar AAN ini adalah apabila suatu bahan ditimbang masing-masing 0, I g dalam vial iradiasi,
cuplikan yang terdiri dari berbagai unsur kimia bersamaan itu juga ditimbang standar sekunder dan
dibombardir dengan neutron maka akan terjadi primer yang telah diketahui kadar unsurnya,
penangkapan neutron oleh inti unsur-unsur kemudian bersama-sama dimasukkan ke dalam
tersebut, sehingga unsur stabil menjadi tidak kelongsong iradiasi dan siap dilakukan iradiasi
setab iI. dalam reaktor nuklir Kartini. Iradiasi dalam
Tujuan penelitian ini adalah untuk reaktor nuklir pada fasilitas Lazy Susan dengan
mengetahui distribusi dan hubungan antara logam fluks neutron 5,85.1010 n.em,2.s,1 dan waktu
berat yang terdapat dalam air dan sedimen serta iradiasi selama 12 jam. Kemudian didiamkan
mendapatkan data rona awal lingkungan logam selama 3 sampai 20 hari selanjutnya dieaeah
I
mengetahui nilainya pada penyajian Tabel 2. Pada Q.
.s.
perbandingan histogram untuk air laut terlihat
bahwa konsentrasi logam Co di 5 lokasi •
••
pengambilan cuplikan mempunyai perbandingan c
tertinggi yaitu 3,0 ± 0,2 ppb terdapat di daerah laut ~
Bayuran sekitar 0,5 km dari lokasi PLTU. Untuk M Ba)lll'sn P. Bayuran L A.W P. L.Abang L LAbang
sedimen yang teranalisis masih dibawah ambang mudah menyerap logam Sb dari pada logam
batas yaitu dengan nilai 0,676 mg/kg. Konsentrasi lainnya, alasan lainnya dikarenakan konsentrasi
logam Co berkisar (0,01 - 0,27)mg/kg sedang yang logam Sb yang terdapat dalam air laut mempunyai
diijinkan adalah IO mg/kg. Logam Sb merupakan konsentrasi terbesar yaitu (1,3 ± 0,2) ppb
logam yang terakumulasi dari air ke sedimen yang sedangkan yang terdapat dalam sedimen
terbesar, hal ini kemungkinan karena sedimen lebih (0,71±0,02) ppm.
Tabel 2. Data hasil analisis kuantitatif logam dalam air dan sedimen laut.
Lokasi Sc
Sb
Cr
Co
0,04±0,05
0,24+0,02
0,07±0,0
1,2
0,4
2,2
1,54+0,20
0,5 I6+0,02
0,27±0,02
0,24±0,04
0,03±0,0
0,34±0,32
2,93±0,2
0,06±0,07
0,24±0,07
0,09±0,0
0,45±0,03
0,
0,35±0,03
0,05±0,06
0,02±0,02
0,03±0,OOJ
0,05±0,003
1,0+0,3
±±0,2
0,21±0,02
0,8
0,05±0,0
0,04±0,050
0,05±0,002
0,70±0,06
0,08±0,0
0,71±0,02
1,1
0,01
1,3 0,3IIIO,I3±o,OI
0,1
I6±0,03
I,83±0,00,1
±±±0,2
0,2
O±O,OO
0,050±o,00
0,49±0,06
0,030±o,003 0,94±0,06
0,I5±0,02
0,7
0,61 ±+0,1
0,98±0,25
0,070±0,007
0,050±0,006
0,I2±0,OI
0,1
0,030±0,004 Konsentrasi logam dalam air laut [ppb atau J.1g/1)
men laut (ppm atau
Cd mg/kg)
Cd
Lokasi Sampling
konsevatif
-
17
Tabel 4. Output data korelasi Peason antara kandungan logam dalam indikator
10
10
1,678
Cr
Sb
to
to10
Co
,322o0
Sc
tto
,429
,678
,429
1,000
1,000
,756
,233,233
1,000
,322
,928
,756
,611
,558
,779
,837 10 0,837
to Korelasi
Korelasi
,611
,558
,779
1,000 Peason
Peason Konsentrasi
Cd
6. GRIMANIS. A.P., "Neutron Activation kelautan Pantai Utara Jawa. Oleh karena itu
Analysi in Greece"., Significance and Impact of dipilih lokasi Cirebon, Semarang, Jepara dan
Nuclear Research in Developing Countries. Surabaya.
IAEA, Vianna (1987)
Saefurrachman
7. AGUS TAFT AZANI, SUMINING., "Evaluasi
Kadar Logam Berat dalam Sampel Lingkungan - Definisi logam berat itu apa?
Pantai Indramayu dengan Teknik AAN". PPI Pb juga logam berat, mengapa tidak
P3TM Yogyakarta (1999) dimasukkan.
8. ANONIM., SK Menteri Negara Lingkungan
Hidup No 51 tahun 2004., Jakarta (2004) Rosidi
• Logam berat diartikan unsur logam yang
TANYAJAWAB mempunyai densitas atau berat jenis diatas 5
glcc
• Pb tidak dianalisis karena logam Pb
Kadarisman
mempunyai tampang lintang serap netron
- PLTN ada rencana dibangun di Jepara, mengapa yang kecil, sehingga sulit dianalisis dengan
diambil sampel di Surabaya? AAN.
Rosidi
• Terkait dengan itu ada kerja sarna antara
IAEA dengan BATAN tentang radioekologi