1
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Definition of Ecotourism:
TIES (2015), ekowisata adalah perjalanan yang
bertanggung jawab ke kawasan alami yang melakukan
upaya konservasi lingkungan, memperpanjang
kesejahteraan masyarakat lokal, dan melibatkan
interpretasi dan pendidikan/pembelajaran, bagi para
pelaku, staff dan wisatawan.
2
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Conceptual model of tourism (Eriksson,2003)
3
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Definisi Pembangunan Pariwisata
Berkelanjutan oleh UNWTO
Pariwisata berkelanjutan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan
lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung,
industri, lingkungan dan masyarakat setempat.
2. Aspek Ekonomi
Memastikan kegiatan ekonomi jangka panjang yang layak, memberikan
manfaat sosial ekonomi kepada semua stakeholder dengan adil, seperti
pekerjaan tetap, kesempatan mendapatkan penghasilan (membuka
usaha) dan pelayanan sosial kepada masyarakat lokal, serta membantu
mengurangi kemiskinan.
3. Aspek Sosial-Budaya
Menghormati keaslian sosial budaya masyarakat setempat, melestarikan
nilai-nilai warisan budaya dan adat yang mereka bangun, dan
berkontribusi untuk meningkatkan rasa toleransi serta pemahaman
antar-budaya.
• Pengembangan pariwisata berkelanjutan memerlukan
partisipasi dari para stakeholder terkait serta
kepemimpinan politik yang kuat untuk memastikan adanya
partisipasi yang aktif dan kesepakatan antar stakeholder.\
Ekowisata pada umumnya dikelola oleh Wisata massal lebib terorganisir karena
penduduk setempat sehingga ada campur tangan dari pemerintah
pengorganisasianya masih kurang. setempat.
9
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
WISATAWAN
• setiap orang yang mengunjungi negara lain, dimana dia
memp. tempat tinggal tetap, karena beberapa alasan
mengunjungi daerah lain
• Demand, permintaan
10
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Kategori berdasarkan
TUJUAN BERWISATA
(wst rekreasi, wst edukasi, wst medis, wst o.raga, wst
konvensi, wst belanja, wst ziarah, wst kuliner, dll)
P/D/M
11
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Wisatawan berdasar tipe perjalanan
KATEGORI KARAKTERISTIK
The organised perjalanan yang sangat diorganisir; kontak minimum
mass tourist dengan kultur tujuan; bepergian di dalam kelompok besar
The individual Bersandar pd perjalanan keliling operator unt menyusun
mass tourist penginapan & penerbangan; menikmati unsur kebebasan
tetapi kehendak masih unt terus tinggal mengikuti jalur
The explorer Usaha unt menghindari jejak/jalur wisatawan; membuat
pengaturan perjalanan sendiri; belajar bahasa tempat yg
dikunjungi, & mencoba unt berhub dg orang lokal;
mempertahankan sebag nilai2 & untuk rutin hidup rumah
tangga
The drifter Usaha untuk menjadi bag dr masy lokal dg hidup &
bekerjasama dg mereka; mengelakkan kontak dg wstwan
lain dan industri wisata
12
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
MOTIVASI BERWISATA
memp peran yg sangat besar dlm membentuk permintaan untuk
melakukan perjalanan wisata selain waktu luang & pendapatan
14
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Prinsip Ekowisata (TIES 2015)
1. Meminimalkan dampak terhadap fisik, sosial, perilaku dan psikologi
2. Membangun kesadaran mengenai lingkungan dan budaya, serta
menghormatinya
3. Memberikan pengalaman yang positif bagi wisatawan dan tuan
rumah
4. Memberikan manfaat ekonomi langsung bagi konservasi
5. Menghasilkan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat lokal dan
industri swasta
6. Memberikan pengalaman interpretatif yang menjadi kenangan bagi
wisatawan yang dapat membantu meningkatkan kepekaan kepada
situasi politik, lingkungan dan sosial negara tuan rumah.
7. Merancang, membangun dan mengoperasikan fasilitas berdampak
rendah
8. Mengenali hak-hak dan kepercayaan spiritual masyarakat adat dan
kearifan lokal di dalam komunitas dan bekerja sama dengan mereka
dalam suatu kemitraan untuk mengembangkan pemberdayaan.
15
USAHID / NOVI PIPIN SADIKIN - 2017
Pendahuluan
area
berhutan
(hutan kota)
Pemerintah Daerah:
• manajemen ekosistem secara spasial terbatas
• manajemen di kawasan lindung mahal anggaran terbatas.
• manajer mengelola taman umum tidak memiliki pengetahuan ekologi, tidak mengerti cara
mempertahankan karakteristik ekologi taman
mengembangkan
kerangka kelembagaan
lebih efektif & seimbang
UU perencanaan kota (1968) 2 zonasi penggunaan lahan utama:
• Area Peningkatan Urbanisasi (UPA) prioritas pengembangan kota
• Area Control Urbanisasi (UCA) dilarang untuk pembangunan perkotaan untuk
melestarikan lahan pertanian dan hutan di dalam / sekitar perkotaan.
Indikator:
• Kurang air minum , krn air Tidak tersedia air bersih/ sulit
berkurang, memperoleh air bersih
Ketersediaan Air & • peningkatan suhu,
Pengairan • penurunan kualitas air, karena
intrusi air laut
SEKTOR DAMPAK RESIKO BENCANA
• Banjir, Fasilitas rekreasi rusak
• suhu tidak menentu,
Pariwisata & Rekreasi
• kunjungan wisata menurun
Pengarusutamaan
Identifikasi bahaya
Kebijakan
iklim
pembangunan
Perumusan Identifikasi
strategi adaptasi kerentanan
Pengairan Kendala supply air minum, Perencanaan dan pengelolaan sumber air
krn air berkurang, alternatif, seperti: panen air hujan, lobang
peningkatan suhu, biopori
penurunan kualitas air, Komersialisasi/swastanisasi
karena intrusi air laut Pembagian air yang adil
Fasilitas umum Fasilitas rusak, pegawai Perencanaan ulang fasilitas kesehatan,
(kesehatan & tidak ada, supply obat- persampahan dan pendidikan di kawasan
pendidikan) obatan terbatas karena yang aman
cuaca, pelayanan pada Membangun alat pemecah ombak, seperti :
masyarakat terhambat dari ban bekas
Pertanian Pengairan rusak Perubahan pengelolaan dan kebijakan
Salinisasi lahan sawah di Perlindungan terhadap kawasan pertanian
wilayah pantai yang dapat berfungsi juga sebagai
Peningkatan serangan penampungan air jika banjir
hama dan penyakit
Perikanan Perubahan areal Pengelolaan, monitoring, pelatihan kerja
tangkapan Modernisasi industri perikanan
SEKTOR DAMPAK & RESIKO ADAPTASI
37
Memelihara dan meningkatkan karakter lanskap obyek
ekowisata
38
– Preservasi
– Intensifikasi
– Destruksi merusak karakter lanskap asal, sangat tidak
dianjurkan
39
Harmoni terhadap alam:
• Geologi: topografi, lempeng tektonik, tanah dengan
berbagai sifat dan cirinya serta hub-nya dengan
penggunaan ~ manajemen kesiagaan menghadapi
bencana
• Hidrologi: siklus hidrologi, manajemen air untuk
minum, kebutuhan sehari-hari, untuk pertanian,
untuk irigasi turf, untuk konservasi
• Biologi
• Botani
• Ekologi
– Emphasis
40
# 1: KEBIJAKAN PENGELOLAAN EKOWISATA
Hand-out mk Kebijakan dan Pengelolaan Ekowisata
PS (Juni 2017)
42
Kebijakan
• Level
– Mikro (skala tapak (site)/lokal)
– Medium (regional, propinsi)
– Makro (nasional, supranasional dan global)
43
Kebijakan publik
• Kegunaan: me-rebounding dominasi globalisasi dan
kapitalisme serta melindungi sustainability pengelolaan
lingkungan
• Pergeseran pengertian ‘publik’ dari ‘penguasa orang banyak’
menjadi ‘bagi kepentingan orang banyak’
• Pengertian kebijakan publik:
– “whatever government choose to do or not to do”
– “a purposive course of action followed by an actor or set of actors in
dealing with a problem or matter of concern”
• Konsep:
– Tindakan pemerintah yang berwenang
– Respon terhadap masalah nyata di masyarakat
– Berorientasi tujuan
44
• Keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
• Justifikasi yang dibuat terhadap langkah-langkah atau rencana
tindakan yang telah dirumuskan, bukan sebuah maksud atau
janji-janji
45
Beberapa strategi secara makro pengembangan
pariwisata (Wisansing, 2005):
1. Boosterism
– Fokus: sebanyak mungkin menarik turis
– Marketing: direduksi menjadi promosi semata
2. Pendekatan ekonomi
– Basis: analisis ekonomi (model input-output)
– Marketing berbasis perilaku konsumen, segmentasi pasar
– Kelemahan: ketidakseimbangan distribusi benefit, aneka
dampak negatif, terjadinya growth paradigm
46
3. Pendekatan fisik/spatial
– Pendekatan: kehati-hatian (cautionary approach)
khususnya tentang dampak negatif pengembangan
pariwisata terhadap komuniti, carrying capacity,
mengelola dampak wisata
– Beberapa prinsip marketing: orientasi terhadap
irritation index (irridex), modus turis dan tourist area
4. Pendekatan komuniti
– Pendekatan: adaptasi, wisata alternatif
• Product approach
• Industry approach
47
5. Pendekatan integratif
– Knowledge-based platform
• Berorientasi tujuan
• Sistematik: konseptual, prediktif
• Demokratik: menurut level stakeholders dari sejak
fase perencanaan
• Integratif mengintegrasikan rencana
pengembangan ekowisata dengan mainstream
perencanaan taman, heritage (warisan sejarah),
konservasi
48
ANALISIS KEBIJAKAN
49
Elemen utama analisis kebijakan
• Tujuan (goals), termasuk constraint normatif dan bobot relatif
dari tujuan
• Kebijakan, program, proyek, keputusan (decisions), opsi,
means dan alternatif lainnya yang tersedia atau digunakan
untuk pencapaian goal.
• Hubungan antara kebijakan-kebijakan dan tujuan-tujuan,
termasuk hubungan yang terjadi (established by) intuisi,
kewenangan, statistik, observasi, deduksi, perkiraan dan
sebagainya.
• Penarikan konklusi tentatif mana kebijakan atau kombinasi
kebijakan yang terbaik yang diadopsi untuk tujuan, kebijakan
dan hubungan-hubungan.
• Menentukan second- atau third-best alternative
50
Pergeseran paradigma kebijakan publik
51