Anda di halaman 1dari 12

BAHAN RANCANGAN

PEMBELAJARAN

1
Analisis SKL, KI dan KD
Sebelum Saudara mengembangkan rencana kegiatan, tahap awal yang harus Saudara
lakukan adalah melakukan analisis SKL, KI dan KD.

Analisis Standar Kelulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI) merupakan hal penting
yang harus dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Dasar
dalam melakukan analisis adalah Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang SKL
dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.

Berdasarkan Lampiran Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 yang dimaksud dengan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Dan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016,

2
Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi
inti, sinkronisasi horizontal berbagai kompetensi dasar antar mata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama
pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula

Analisis KD diawali dengan menentukan KD yang terdapat pada


Permendikbud no. 37 tahun 2018. Selanjutnya, KD yang sudah
ditentukan dianalisis berdasarkan tingkat kognitifnya. Tidak semua
KD yang terdapat pada Permendikbud no. 37 tahun 2018 berada
dalam tingkat kognitif yang sama.
Analisis dilakukan di awal tahun pelajaran, bukan pada saat proses
tahun pelajaran berjalan. Tanpa melakukan analisis terhadap SKL dan
KI dikhawatirkan proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak jelas
arah tujuannya.
PAU-PPAI-UT 3
Adapun tujuan melakukan analisis pada SKL dan KI adalah:

Analisis SKL. Tujuan analisis SKL untuk mengetahui arah capaian setiap
peserta didik dalam menuntaskan pembelajaran yang dilakukan. Selama
menjalani proses pembelajaran peserta didik harus mampu memenuhi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang sudah ditetapkan pada Permendikbud
Nomor 20 Tahun 2016 pada setiap jenjang pendidikan.

Analisis KI. Tujuan analisis KI untuk mengetahui apakah KI yang telah


dirumuskan menunjang dalam pencapaian SKL.

Terdapat empat KI yaitu KI sikap spiritual (KI-1), KI sikap sosial (KI-2), KI


pengetahuan (KI-3), dan KI keterampilan (KI-4).

Analisis KD. Tujuan analisis KD untuk mengetahui apakah KD yang telah


dirumuskan merupakan tahapan dalam mencapai KI.

Pada analisis KD perlu dilakukan penentuan tingkat kompetensinya, apakah


berada pada tingkat Mengetahui (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan atau mencipta/mengkreasi (C6).
4
Merumuskan IPK dan Tujuan Pembelajaran

Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan dua


kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru sebelum
mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran.

Analisis yang dilakukan guru terhadap SKL, KI, dan KD dapat


membantu guru dalam mengembangkan IPK yang dijadikan dasar
dalam menentukan pembelajaran dengan meningkatkan nilai-nilai
karakter melalui kegiatan literasi dan pengembangan keterampilan
Abad 21.

Pendidik dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi


pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses
kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya
keterampilan bertindak, tetapi juga keterampilan berpikir yang juga
dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret. 5
Pengembangan IPK memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Tentukanlah proses berpikir yang akan dilakukan oleh peserta didik


untuk mencapai kompetensi minimal yang ada pada KD;

Rumusan IPK menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang bisa


diukur;
Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas, dan mudah dipahami;
Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda;
Hanya mengandung satu tindakan;
Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi, dan kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat, dan lingkungan/daerah.
Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan
kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran
mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan
dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan
pembelajaran ini juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.
PAU-PPAI-UT 6
Rencana Kegiatan

Setelah Saudara melakukan analisis SKL, KI dan KD, dan merumuskan IPK serta tujuan
pembelajaran, tahap selanjutnya adalah Saudara diminta untuk
mengembangkan 3 RPP berdasarkan 3 kasus yang di temukan di
kelas/bengkel/lab (daring/luring) dengan ketentuan sebagai berikut.

3 RPP yang dikembangkan salah satunya adalah RPP untuk


pembelajaran daring, dapat berupa mode sinkron melalui
aplikasi video conference (misalnya zoom, webex, google meet), asinkron
melalui LMS (misalnya moodle, edmodo, google classroom) atau kombinasi
sinkron dan asinkron sesuai kebutuhan dan kesiapan.

RPP yang disusun harus dapat dilaksanakan saat PPL.

RPP yang dikembangkan berorientasi kepada pengembangan HOTS


(Higher Order Thingking Skills) peserta didik dengan menggunakan
pendekatan TPACK (Technological and Pedagogical Content Knowledge).
7
Media Pembelajaran
Dalam mengembangkan Media Pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran daring, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan:

Memuat unsur-unsur inovatif berbasis HOTS dengan pendekatan TPACK

Lebih efektif menggunakan kata-kata dan gambar dibanding kata-kata saja agar
mudah dipahami

Menggunakan ilustrasi (gambar/video/audio/grafis) eksplanasi yang membuat siswa


tertarik untuk memperoleh informasi dan mengerti informasi yang disampaikan

Kesesuaian ilustrasi grafis dengan isi.

Komunikasi lebih efektif dengan menyajikan kata-kata dan gambar secara simultan
dibandingkan secara berturut-turut

Agar lebih efektif kata-kata, gambar, suara yang tidak penting sebaiknya
dihilangkan
lebih efektif komunikasi ketika kata-kata disajikan sebagai narasi (bermakna) bukan
sekedar teks dicetak
8
LKPD

Dalam membuat LKPD, hal-hal yang harus Anda perhatikan adalah:

LKPD yang dibuat harus relevan dan sesuai dengan ketercapaian


KD, IPK, RPP, dan materi

LKPD untuk pembelajaran daring memuat unsur-unsur TPACK

LKPD yang dapat meningkatkan pengalaman siswa untuk


menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari

LKPD yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian siswa

LKPD yang membuat siswa dapat mengkonstruksi informasi dan


konsep materi yang diberikan.
9
Bahan Ajar

Dalam memilih dan mengembangkan Bahan Ajar, terdapat


beberapa tahapan yang harus dilakukan:

Analisis kebutuhan bahan ajar.


Identifikasi kebutuhan bahan ajar yang digunakan sesuai dengan RPP yang telah
disusun.

Pengembangan bahan ajar


Susunlah bahan ajar yang relevan dan sesuai dengan RPP.
Bahan ajar bersifat kontekstual bagi siswa, mengandung pesan moral dan
melibatkan budaya nusantara untuk bidang studi yang relevan.
Bahan ajar berorintasi pembelajaran inovatif berbasis HOTS dengan
pendekatan TPACK

Pemanfaatan bahan ajar


Petakanlan bahan ajar yang telah disusun pada RPP yang telah dibuat.
Pemanfaatan Bahan ajar yang disusun hendaklah berorintasi pembelajaran
inovatif berbasis HOTS dengan pendekatan TPACK.
10
Instrumen Penilaian
Tahap akhir pada kegiatan perangkat pembelajaran adalah menentukan dan membuat
alat evaluasi yang sesuai.

Terdapat beberapa kriteria dalam evaluasi pembelajaran:


soal evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran
soal evaluasi sudah memenuhi unsur-unsur HOTS,
evaluasi untuk pembelajaran daring menggunakan aplikasi Computer Based Test (CBT)
item tes dipilih secara acak dari kumpulan (bank soal) pertanyaan
diberi batasan waktu untuk mengurangi menghafal soal
skor langsung pada sistem penilaian online

Dalam mengembangkan instrumen evaluasi berbasis HOTS terdapat beberapa


karakteristik yang harus dipenuhi.

Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi: menganalisis, merefleksi, memberikan


argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan

Bersifat divergen: memungkinkan peserta didik memberikan jawaban berbeda-beda sesuai


proses berpikir dan sudut pandang yang digunakan karena mengukur proses berpikir
analitis, kritis, dan kreatif yang cenderung bersifat unik atau berbeda-beda responsnya bagi
setiap individu
11
Menggunakan multirepresentasi: tidak menyajikan semua
informasi secara tersurat, tetapi memaksa peserta didik menggali
sendiri informasi yang tersirat menggunakan berbagai
representasi verbal (berbentuk kalimat), visual (gambar, bagan,
grafik, tabel, termasuk video), simbolis (simbol, ikon, inisial,
isyarat), dan matematis (angka, rumus, persamaan)

Berbasis permasalahan konstekstual: berbasis situasi nyata dalam


kehidupan sehari-hari untuk menghubungkan (relate),
menginterpretasikan (interprete), menerapkan (apply) dan
mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran
di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.

Menggunakan bentul soal beragam: soal-soal HOTS yang


berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus yang
bersumber pada situasi kontekstual dan soal uraian yang menuntut
peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang
telah dipelajarinya
12

Anda mungkin juga menyukai