Anda di halaman 1dari 11

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perancangan Pembelajaran Inovatif


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran Inovatif
2. Merancang Pembelajaran Steam
3. Merancang pembelajaran blended learning
4. Merancang pembelajaran project base learning
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan KB 1 Merancang Pembelajaran Inovatif
definisi) di modul ini 1. Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari
beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten
dan teruji.
2. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain;
a. TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka
dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran,
b. Pembelajaran berbasis Neuroscience,
c. Pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering,
Arts, and Mathematics),
d. HOTS (Higher Order Thinking Skills),
e. Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau 4C (Comunication, Collaboration,
Critical Thinking, Creativity)
f. Kemampuan literasi,
g. Unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan
rencana pembelajarannya
3. Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif :
Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada: Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pendahuluan,
Inti, dan Penutup Pembelajaran, serta Penilaian Pembelajaran. Hal itu sejalan
dengan rencana penguatan karakter siswa pada kurikulum 2013 (Kemdikbud,
2018). Pembedanya adalah pada unsur TPACK dan Neuroscience sebagai
payung konsep pendekatan maupun model pembelajaran yang dipilih dalam
rancangan pembelajaran dan juga adanya STEAM.
4. karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 beserta penerapannya
dalam RPP, yaitu :
a. Kolaborasi peserta didik dan guru
1) biasanya tampak pada komponen tujuan, pilihan strategi pembelajaran,
dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP.
2) akan tampak pada pemilihan pendekatan, model, dan metode
pembelajaran yang tepat
3) Untuk pendekatan pembelajaran yang tepat, bisa dipilih Saintifik atau
STEAM
4) Problem based learning, project based learning, cooperative learning,
contextual learning, digital learning, atau blended learning adalah
pilihan model pembelajaran yang sesuai.
5) metode pembelajaran dapat dilakukan dengan tanya jawab, diskusi,
demontrasi, bermain peran, simulasi, permainan, praktek, latihan,
penemuan, atau eksperimen
6) Ciri lainnya yang tampak dalam RPP ada pada langkah-langkah
pembelajaran.
b. Berorientasi HOTS
HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau keterampilan berpikir tingkat
tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi,
membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling
dasar.
1) RPP yang berorientasi HOTS terdapat pada komponen IPK.Untuk itu,
Saudara perlu mengidentifikasi KD-KD di silabus yang mengandung
unsur HOTS atau tidak, dengan cara:
a) Melakukan linearisasi antara KI-3 dengan KD pengetahuan, dengan
mempertimbangkan:
(1) Tingkat dimensi kognitif pada KD dan KI, dan
(2) Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi
pengetahuan.
b) Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
c) Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai
rumusan KD dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau
konkrit (Kemdikbud, 2018).
2) Rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS ada pada rumusan
tujuan pembelajaran dalam RPP
3) komponen RPP yang berorientasi HOTS ada pada langkah-langkah
pembelajarannya
4) RPP yang berorientasi HOTS ada pada komponen penilaian
Untuk membuat instrumen tes yang berorientasi HOTS, perlu
diperhatikan langkah-langkah berikut ini:
(1) Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
(2) Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS.
(3) Menyusun kisi-kisi soal
Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru
dalam:
(a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS,
(b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji,
(c) merumuskan indikator soal,
(d) menentukan level kognitif.
(4) Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
(5) Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
(6) Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
c. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
1) Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dalam RPP
ada pada komponen Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran, pilihan Media dan atau Sumber Belajarnya.
2) Ciri-ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dapat juga
ditelusuri dari penggunaan media atau sumber belajar guru dalam RPP.
d. Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan
Abad 21 (4C)
ada 4 unsur utama dalam keterampilan belajar, yaitu: transformasi persepsi
belajar, keterampilan manajemen pribadi, interpersonal dan kerjasama tim,
serta kesempatan bereksplorasi. Unsur yang serupa meski tidak sama ada
pada tuntutan keterampilan abad 21 terutama 4C (Creativity, Collaboration,
Critical Thingking, dan Communication). Untuk mewujudkan 2 hal di atas,
guru dapat menerapkan model, pendekatan, dan metode pembelajaran yang
tepat dalam RPP.
e. Mengembangkan kemampuan literasi
Enam literasi dasar tersebut mencakup; literasi baca tulis, literasi numerasi,
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan
kewargaan (Kemdikbud, 2017). Rancangan pembelajaran inovatif yang
mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat diwujudkan dengan
menerapkan konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas
pembelajaran.
f. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Terdapat lima nilai karakter utama dalam PPK yang bersumber dari
Pancasila, yaitu; religiusitas, nasionalisme, integritas (kejujuran),
kemandirian, dan gotongroyong.
PPK berbasis budaya sekolah berupa kegiatan 6 literasi, sedangkan PPK
berbasis kelas berupa pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi
abad 21 terutama 4C, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
(Kemdikbud, 2018).
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP sesuai Abad 21,
yaitu:
a. Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK, Neuroscience, STEAM,
PPK, termasuk keterampilan abad 21-4C, literasi, dan HOTS, bisa
diintegrasikan atau diterapkan dalam RPP pada komponen IPK, Rumusan
Tujuan, Aktivitas Pendahuluan, Inti, Penutup Pembelajaran, dan atau
komponen Penilaian Pembelajaran.
b. harus memahami isi dan susunan RPP yang Anda tulis sendiri dengan
memuat komponen dan menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai
Permendikbud No.22 Tahun 2016.
c. menyusun RPP dalam kolom atau pun tidak karena tidak ada format baku
dalam menyusun RPP.
d. Disarankan bagi Saudara untuk mengikuti langkah-langkah penyusunan
RPP berdasarkan Modul Kurikulum 2013 dari Kemdikbud sesuai alamat
http://bit.ly/2Q6L1WQ

KB 2 Merancang Pembelajaran Steam


1. Rancangan Pembelajaran Inovatif dengan Pendekatan STEAM adalah segala
persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pendekatan
STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi (integrated)
dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Langkah-langkah Perancangan Pembelajaran Inovatif dengan pendekatan
STEAM :
a. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
b. Menganalisis Materi Pembelajaran
c. Menentukan Model, dan Metode Pembelajaran
d. Menentukan Media, Alat, dan Sumber Belajar
e. Menyusun langkah-langkah Pembelajaran
f. Penilaian Pembelajaran
g. Menyusun Kegiatan Tindak Lanjut

KB 3 Merancang pembelajaran blended learning


1. Alasan utama penerapan pembelajaran “blended learning” adalah terjadinya
belajar peserta didik secara optimal sesuai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2. Tujuan dilaksanakannya strategi pembelajaran “blended learning” adalah untuk
mengkombinasikan kelebihan pembelajaran tatap muka dan kelebihan
pembelajaran online.
3. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran “blended learning” :
a. Menentukan model pembelajaran “blended learning”
model pembelajaran “blended learning” secara umum dapat di kelompokkan
menjadi 4 model, yaitu:
1) rotation model (model rotasi),
2) flex model (model fleksibel),
3) self-blend model (model pengaturan diri), dan
4) enriched-virtual model
rotation model sendiri dapat dikelompokkan lagi ke dalam 4 model, yaitu:
1) station rotation model,
2) lab rotation model,
3) flipped classroom model, dan
4) individual rotation model
b. Menyusun RPP “blended learning”
1) Menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam
RPP “blended learning”
2) Menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP
konvensional sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”.
3) Menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended
learning” untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4) Menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP
konvensional dan menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended
Learning”
4. Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran daring (online)
a. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco webex
Aplikasi Cisco WebEx memiliki beberapa layanan, yaitu:
1) Cisco WebEx Meeting Center.
2) Cisco WebEx Training Center.
3) Cisco WebEx Event Center.
4) Cisco WebEx Support Center
5) Cisco WebEx Connect
6) Cisco WebEx Mail
Diantara manfaat positif dari aplikasi ini, yaitu : bisa saling terhubung
melalui video, berbagi komputer meja, dokumen, dan aplikasi, multimedia,
audio dan voip yang terintegrasi, pembicara aktif, konferensi video,
merekam pembicaraan, menyunting pembicaraan, dan memutar kembali
pembicaraan, integrasi rangkaian komputer meja, akses pertemuan dengan
sekali klik, dan mengadakan pertemuan dengan mudah.
Manfaat negatif dari aplikasi ini, diantaranya, yaitu : belum bisa dipakai di
semua handphone, lebih banyak di kembangkan untuk handphone berbasis
ios atau iphone maupun ipad, banyak digunakan untuk hal yang negatif
misalkan pornografi.
b. Teknologi online learning dengan aplikasi SEVIMA EdLink
Sevima EdLink adalah aplikasi berbasis android yang dikhususkan untuk
dunia pendidikan dalam membantu dosen/guru menghemat waktu, menjaga
kelas tetap teratur, dan meningkatkan komunikasi dengan peserta didik.
c. Teknologi e-learning dengan aplikasi Google Classroom
Google Classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu Ruang Kelas
Google) adalah suatu serambi pembelajaran campuran yang diperuntukkan
terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk
menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan
menggolong-100 golongkan setiap penugasan tanpa kertas.
Kelebihan Google Classroom
1) membantu para guru menciptakan dan mengumpulkan tugas dari siswa
2) menciptakan folder drive untuk setiap tugas siswa. membantu dan
menjaga semua dokumen secara terorganisir.
Kekurangan Google Classroom
menuntut siswa harus punya laptop, tablet, smartphone, dan gadget yang
mendukung terhadap fitur google classroom.
d. Teknologi e-learning dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting
Ada beberapa fitur yang dimiliki oleh Zoom Cloud Meeting, antara lain
yaitu:
1) Fitur Raise Hand (Mengangkat Tangan).
2) Fitur Sharing Screen (Menampilkan Layar Host Ke Peserta).
e. Teknologi e-learning dengan aplikasi Edmodo
f. Teknologi e-learning dengan aplikasi Moodle
MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan
belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social
constructionist pedagogy.
Kelebihan Moodle
1) Sistem jaringan dan juga keamanan yang dapat disetting sendiri.
2) Ruang akses yang dapat dibatasi dengan jaringan yang dibuat. Karena
masing masing user memiliki hak akses yang berbeda
3) Sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan user.
4) Fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran jarak jauh.
5) Proses customizing yang relative mudah dan banyak.
6) Fitur Lesson. Fitur yang menarik dan sengaja di desain untuk
mempermudah para guru dan dosen dalam beraktifitas membuat konten
yang menarik dan fleksibel.
Kekurangan Moodle
1) Membutuhkan pemahaman yang lebih tentang system yang ada pada
moodle
2) Perlunya tenaga ahli yang bertugas sebagai administrator untuk
memaintenance dan juga membangun sistem e-learningnya
3) Memerlukan hardware yang lumayan bagus dan juga harus
mengeluarkan biaya yang cukup besar.
g. Teknologi e-learning dengan aplikasi Schoology
Schoology adalah Learning Management System (LMS) yang menyediakan
layanan bagi user untuk membuat, mengatur, dan membagikan file.
Pada course terdapat beberapa fitur sebagai penunjang pembelajaran yaitu :
1) Assignments, yaitu digunakan untuk mengumpulkan tugas-tugas
(upload file)
2) Tests/Quizzes, yaitu digunakan untuk membuat atau melihat kuis yang
tersedia.
3) Files/Links, yaitu berisi materi yang berupa file atau menuju tautan
tertentu.
4) Discussions, yaitu digunakan untuk tempat berdiskusi bersama dalam
satu course.
5) Albums, yaitu kumpulan foto-foto yang telah diupload.
6) Groups (Kelompok), yaitu fasilitas untuk membuat kelompok
7) Resources (Sumber Belajar)
Kelebihan dari Schoology
1) tay Connected, pengajar/guru bisa mengatur segala kegiatan yang akan
dilakukan kepada murid baik pembaharuan grup/course, serta memberi
umpan balik pada peserta didiknya.
2) Extend Class Time, seorang siswa dapat melihat soal secara online,
belajar mandiri, serta membentuk kelompok dengan temannya
dimanapun dan kapanpun itu.
3) Manage on the Go, mudah untuk mengabsen siswa.
4) Leverage iOS and Android Devices, dapat didapatkan secara gratis
dengan cara menginstallnya di mobile phone atau diakses di laptop.
Kelemahan dari Schoology
1) Karena berbasis online, saat ingin mengakses schoology membutuhkan
internet, karena belum tersedia akses secara offline.
2) Tampilan dari menu home kurang interaktif, jadi saat pertama kali log in
atau mengakses schoology mungkin sebagian dari kamu akan merasa
bingung/kesulitan untuk memahami fitur-fitur yang tersedia di
dalamnya.
3) Untuk pengaturan bahasa yang digunakan juga kurang banyak jenisnya
(tidak variatif), termasuk bahasa Indonesia belum tersedia di dalamnya.
4) Jika diakses pada mobile phone konten yang tersedia kurang lengkap.
5) Fasilitas untuk peserta didiknya juga kurang, lebih banyak fasilitas yang
disediakan untuk guru atau pengajarnya.

KB 4 Merancang pembelajaran project base learning


1. jBL bisa dikatagorikan;
a. proyek terstruktur (structured project),
b. proyek sesuai topik (topic related project),
c. proyek terbuka tertutup (open ended project).
2. PBL mendorong keterlibatan penuh dan berbasis pengalaman otentik bisa
diterapkan untuk beragam disiplin ilmu dan dalam hal ini kita bersama-sama
akan menyusun rancangan pembelajaran berbasis proyek.
3. Ciri khas dari pembelajaran PjBL adalah dihasilkannya suatu produk sebagai
bentuk hasil belajar. PjBL dipandu oleh pertanyaan menantang.
4. Menentukan pilihan pendekatan PjBL yang mau dipakai, yaitu:
a. proyek terstruktur, ditentukan dan diatur oleh guru dalam hal topik, bahan,
metodologi, dan presentasi (landasan kontruktivistik kognitif);
b. proyek tidak terstruktur didefinisikan terutama oleh peserta didik
(kontruktivistik radikal);
c. proyek semi-terstruktur yang didefinisikan dan diatur sebagian oleh guru dan
sebagian oleh peserta didik (kontruktivistik moderat).
5. Langkah-langkah merancang pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL :
a. menuliskan KI sesuai dengan jenjang kelas
b. menelaah KD manakah yang paling cocok diterapkan dalam pembelajaran
dengan pendekatan PjBL
c. tuliskan kembali identitas RPP
d. Menuliskan indikator;
e. menuliskan tujuan pembelajaran.
f. Menyusun Materi Pembelajaran
g. Menentukan Metode Pembelajaran
h. Sumber Belajar
i. Langkah-langkah Pembelajaran
j. Penilaian Hasil Pembelajaran

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Menyusun RPP dengan menerapkan karakteristik rancangan pembelajaran
di modul ini inovatif Abad 21 dengan tepat
2. Menyusun RPP STEAM dengan model pembelajaran yang tepat
3. Menyusun perencanaan pembelajaran “blended learning”
4. Menjelaskan pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis proyek
5. Pada Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) membedakan proyek terstruktur,
proyek sesuai topik, dan proyek terbuka tertutup

3 Daftar materi yang sering 1. Menyusun Rancangan Pembelajaran Inovatif Abad 21


mengalami miskonsepsi 2. Langkah-langkah penyusunan RPP dengan pendekatan STEAM
3. Pemanfaatan teknologi e-learning untuk pembelajaran online
4. Merancang Pembelajaran Berbasis
5. Perbedaan antara pembelajaran HOTS dan 4C

Anda mungkin juga menyukai