Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN DARI KISI-KISI UJI KOMPERHENSIF SESUAI PENGALAMAN PPG 2021

DISUSUN : DEDY PUTRA HALAWA

Kompetensi Capaian Pembelajaran Pertama


kemampuan melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap
cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuh
hatian dan kemurah hatian.
Adapun indikator Uji Komprehensifnya adalah; mampu menyampaikan ide, gagasan, jawaban terhadap
pertanyaan penguji secara lisan/tulis dengan jelas, tegas, dan meyakinkan.
1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji komprehensif?
Kabar baik. Siap pak bu.!
2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menghadapi uji komprehensif?
Untuk menghadapi Uji Komprenhensif, saya tentunya mempelajari/mendalami perangkat
pembelajaran yang saya rancang sebagai basis untuk menghadapi Uji Komprenhensif, kemudian
persiapan fisik dan mental serta persiapan teknis untuk mendukung kelancaran kegiatan Uji
Komprenhensif ini. 

Kompetensi Capaian Pembelajaran Kedua


Kedua, merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta
didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif dan
kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel). Adapun indikator Uji Komprehensifnya
adalah; Mampu menjelaskan indikator CP di RPP dalam rangka mendorong siswa berpikir tingkat tinggi.
1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan representasi kemampuan
berpikir HOTS?
Klasifikasi kognitif berdasarkan table KKO Bloom yaitu terdapat 6 tingkatan level kognitif yang
mana terdapat 3 tingkatan yang berorientasi HOTS yaitu pada level kognitif  C4 menganalisis,
C5 mengevaluasi dan C6 mencipta, dari ketiga level kognitif KKO ini menuntut kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau orientasi HOTS.
2. Kata  kerja  operasional  apakah  yang  biasa  digunakan  untuk  mempresentasikan  kemampuan
berpikir HOTs?
 KKO yang dapat merepresentasikan kemampuan HOTS ini yaitu KKO yang berada pada tahap
level kognitif menganalisa, mengevaluasi dan mencipta (C4-C6)
3. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari aspek penyusunan
indikator?
Dari aspek indikator perlu adanya pengembangan berdasarkan Kompetensi Dasar, karakteristik
peserta didik dan lingkungan dengan memperhatikan hal tersebut kemudian dapat kita tentukan KKO
apa saja yang dapat menunjang sebuah RPP yang berorientasi HOTS yang berjenjang (C4-C6),
mungkin bisa membuat 3 IPK yaitu IPK pendukung, IPK Kunci dan IPK pengayaan apabila
diperlukan.
4. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian evaluasi saja?
Tentunya pemberdayaan HOTS tidak hanya terjadi pada tahap evaluasi saja, namun sudah
terkoordinasi sejak proses pembelajaran dimulai hingga pada tahap evaluasi pembelajaran.
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusunan proses
(langkah)?
Pada aspek penyusunan langkah pembelajaran berorientasi HOTS dapat dikembangkan dengan
mengembangkan IPK dan tujuan pembelajaran yang berorientasi HOTS kemudian memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan orientasi HOTS contohnya model pembelajaran berbasis masalah,
sehingga dalam langkah pembelajaran dapat diberikan stimulus terhadap kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik.
6. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan berpikir HOTS? Harap
ditunjukkan.
Tentunya RPP yang saya kembangkan sudah berorientasi HOTS, hal tersebut ditandai dengan
adanya IPK dan tujuan pembelajaran yang menggunakan level kognitif C4-C6, langkah kegiatan
pembelajaran yang berbasis masalah dan evaluasi pembelajaran yang berbasis HOTS.
Kompetensi Capaian Pembelajaran Ketiga

Ketiga, kemampuan menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang dapat
menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun indikator Uji Komprehensifnya adalah; mampu menjelaskan materi ajar
di RPP termasuk advance materials secara bermakna, dan mampu menyelesaikan masalah terkait
dengan “pengembangan” materi ajar

1. Bagaimana cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum?


Untuk mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum yang saya lakukan adalah mengambil
referensi dari berbagai sumber materi aja misalnya buku cetak, buku elektronik, video pembelajaran
dan sumber internet lainnya. Sehingga selain materi umum yang dapat saya jadikan bahan materi
ajar, saya juga memasukan advance material sebagai bahan untuk pengembangan materi dasar yang
saya ambil dari kurikulum.
2. Bagaimana cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai :
a.   Fakta
Untuk materi faktual saya menyajikan fakta-fakta tentang materi tersebut sehingga dapat menjadi
pengetahuan dasar peserta didik dalam mempelajari materi 
b.   Konsep 
Untuk materi konseptual saya memberikan informasi konsep-konsep tentang materi yang
diajarkan, sehingga anak dapat memahami konsep-konsep dari materi yang sedang diajarakan
dalam sebuah pembelajaran.
c.   Prosedur
Untuk materi prosedural saya memberikan cara-cara penerapan atau prosedur tentang materi
kita pelajari bersama dalam pembelajaran ini, sehingga peserta didik dapat menerapkan apa
yang mereka ketahui dan pahami dalam pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
3. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa materi advance itu
disusun? Mengapa demikian?
Untuk guru dan untuk siswa, untuk guru agar guru memiliki kompetensi yang lebih tinggi dari pada
peserta didik sehingga diperlukan penguasaan advance material mengenai materi pembelajaran
yang akan diajarkan agar tidak terjadi miskonsepsi dalam menyampaikan factual, konseptual dan
procedural sebuah materi pembelajaran kepada peserta didik, sehingga tidak ada masalah seperti
guru mengajarkan sesuatu yang salah dengan cara benar, guru mengajarkan sesuatu yang benar
dengan cara yang salah dan atau mengajarkan sesuatu yang salah dengan cara yang salah. Adapun
untuk peserta didik, sebagai bahan pengayaan apabila peserta didik telah menguasai materi umum
dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal untuk materi tersebut, maka diperlukan advance materi
ini untuk tindak lanjut pembelajaran berikutnya.
4. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang saudara kembangkan?
Untuk menguraikan materi advance material pada RPP yang saya kembangkan yaitu dengan cara
menetapkan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran berorientasi HOTS sehingga
mencarikan landasan untuk mengembangkan materi umum menjadi advance material pada RPP
melewati setiap langkah pembelajaran yang dilaksanakan secara bertahap menguraikan materi
advance material yang dimiliki oleh guru agar materi umum yang akan diajarkan menajadi autentik
dan valid tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran dan apabila semua tahapan telah terlaksana
dengan baik maka materi advance akan menjadi bahan tindak lanjut ketahap pembelajaran
berikutnya mungkin berupa pengayaan.
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative, Colaboratif dan communication) unsur manakah
yang menunjang untuk diterapkan  dalam  pembelajaran?  Apakah  alasannya?  Bagaimanakah
langkah  – langkah pembelajarannya?

Menurut saya semua unsur keterampilan abad 21 ini menunjang dalam pembelajaran, karena
berdasarkan yang kita ketahu pembelajaran abd 21 ini diperlukan sebuah desain pembelajarann
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik abad 21 yang mana peserta didik ini sering disebut
dengan generasi z dengan karakter diantaranya menyukai hal baru, suka menentukan sendiri apa
yang ingin dipelajari, mudah berpindah fokus. Maka dengan memperhatikan hal tersebut unsur
keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, kreatif, keterampilan bekerjasama dan keterampilan
berkomunikasi memiliki peran penting dalam menunjang pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Adapun langkah pembelajarannya yaitu keterampilan berpikir kritis
terdapat pada langkah pembelajaran pada saat peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru
mengenai oruientasi masalah dalam pembelajaran, kemudian kreatifitas pada langkah mengerjakan
sebuah proyek ataupun tugas dalam LKPD, sedangkan keterampilan bekerjasama paa saat
melakukan diskusi baik dengan guru maupun dengan teman kelompok untuk memecahkan masalah
dalam pembelajaran khususnya LKPD, serta kemampuan berkomunikasi paa saat melakukan
presentasi hasil diskusi bersama kelompok ddi depan kelompok lainnya dan guru. 
6. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan berpikir kreatif
Contoh suatu pembelajaran yang memberdayakan kemampuan berpikir kreatif yaitu pembelajaran
tersebut menggunakan desain pembelajaran yang menstimulus peserta didik untuk membuat sebuah
produk yang mempunyai bentuk berbeda sesuai kreasi peserta didik maka pembelajaran tersebut
dapat memberdayakan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
7. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan kolaboratif.
Contoh suatu pembelajaran yang memberdayakan kemampuan kolaboratif atau bekerjasama
tentunya desain pembelajaran tersebut menggunakan model pembalajaran yang interaktif baik antar
peserta didik dengan guru maupun dengan sesame peserta didik, untuk lebih jelasnya lagi
pembelajaran tersebut menggunakan model pembelajaran kooperatif yang mana pembelajaran ini
mengorganisir peserta didik untuk bekerjasam dalam kelompok.

Kompetensi Capaian Pembelajaran Keempat


1. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan dalam proses
pembelajaran? Model pembelajaran mana yang cocok dengan teori kontruktivisme ini? Langkah –
langkah dari model tersebut seperti apa?
Penerapan teori belajar kontruktivisme dalam proses pembelajaran dapat terlihat dalam
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang mana pembelajaran tersebut menjadikan
pengetahuan peserta didik sebagai landasan pembelajaran, jadi pembelajaran ini berbasis
pengalaman siswa untuk mendapatkan sebuah pembelajaran bermakna. 
Salah satu model pembelajaran yang cocok yaitu model pembelajaran Problem Based Learning.
Langkah Problem Based Learing tebagi menjadi 5 fase yaitu:
1. Orientasi peserta didik terhadap maslah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK dan bagaimana implementasinya dalam penyusunan
RPP?
TPACK merupakan sebuah penggabungan unsur pengetahuan teknologi, pengetahuan pedagogic
dan konten atau metari pengetahuan dalam sebuah RPP agar desian pembelajaran tersebut
menjadi pembelalajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan karakteritik pembelajaran abad
21.
Adapun implementasinya dalam RPP adalah penggunaan media teknologi untuk memudahkan
dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan ilmu pedagogik dalam strategi pembelajaran yang
akan dilakukan, dan membuat ataupun mengemas materi-materi pengetahuan yang bermakna
dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. 
3.    Apakah penerapan TPACK hanya pada penggunaan internet dalam pembelajaran saja?
Teknologi pedagogic conten knowledge tidak hanya pada penggunaan internet dalam
pembelajaran namun apa saja teknologi yang dapat membantu proses pembelajaran berlangsung
sehingga tersampaikannya materi pengetahuan yang diajarkan sampai pada tercapainya tujuan
pembelajaran tersebut dapat disebut sebagai oenerapan TPACK walaupun teknologi yang
digunakan hanya berupa pesawat sederhana ataupun media-media sederhana dari kreatifitas guru
untuk menunjang pembelajaran.
4. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang menerapkan TPACK, dari aspek penyusunan materi dan
langkah pembelajaran?
Mengembangkan RPP yang menerapkan TPACK dari aspek penyusunan materi yaitu dengan
mencari informasi-informasi baru yang sesuai dengan perkembangan masa kini ataupun
kontekstual sesuai dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan guru perlu mempelajari
advance material sehingga kompetensi yang dimiliki dapat memastikan pembelajaran yang
diajarkan valid dan maka dengan begitu akan muncul ide-ide kreatif untuk membuat sebuah RPP
yang menggunakan teknologi pedagogik dan konten pengetahuan agar pembelajaran yang kita
desain dapat menunjang tercapainya IPK dan tujuan pembelajaran.
Adapun dalam langkah pembelajaran pengembangan TPACK dapat dilakukan dengan
menggunakan teknologi dalam menyampaikan transfer pengetahuan kepada peserta didik,
menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif, pemberian materi-materi pengetahuan yang
dikemas menggunakan media teknologi agar materi yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami
oleh peserta didik dalam pembelajaran.

Kompetensi Capaian Pembelajaran Kelima (Yang paling sering adalah kita disuruh mengajar
berdasarkan RPP yang kita buat. Dengan durasi maks. 15 menit, biasanya langsung di kegiatan
inti)
1.    Harap  disipakan  dan  ditayangkan  video  pembelajaran  saudara  (produk  dari  peerteaching)

berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif, kreatif dan siswa aktif!

Kompetensi Capaian Pembelajaran Keenam


1. Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan evaluasi autentik pada RPP dan
pembelajaran?
Untuk merancang sebuah instrument evaluasi yang autentik pada RPP  dan pembelajaran saya
membuat sebuah tabel kisi-ksi evaluasi yang didalamnya terdapat KD, IPK materi, kisi-kisi soal,
pertanyaan dalam soal, level aspek penilaian yang akan diukur dan bentuk soal serta nomor soal
evaluasi serta membuat LKPD yang mengacu pada IPK dalam Tujuan pembelajaran. Sehingga
dengan begitu maka akan dapat dilakukan sinkronisasi antara Kompetensi dasar, Indikator
Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran dalam RPP dengan instrumen evaluasi
pembelajaran yang akan dilaksanakan baik baik dalam proses pembelajaran maupun hasil
pembelajaran.
2.    Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di RPP?
Ada 3 aspek yang saya evaluasi dalam pembelajaran yang saya kembangkan dalam RPP yaitu:
Aspek kognitif
Aspek Psikomotorik
Aspek Afektif
3. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kritis
siswa?
Melakukan dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kristis peserta didik dapat
dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang menstimulus kemampuan berpikir kritis
peserta didik baik pada proses pembelajaran dalam LKPD maupun pada saat melaksanakan
evaluasi hasil belajar.
4. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kreatif
siswa?
Melakukan dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat
dilakukan dengan membuat LKPD yang menstimulus kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
proses pembelajaran, contohnya membuat mind mapping atau peta pikiran dsbnya.
5. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
kolaboratif siswa?
Melakukan dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kolaboratif peserta didik
dapat dilakukan dengan membuat LKPD yang harus dikerjakan secara berkelompok kemudian
membuat tabel dan rubrik penilaian psikomotik yang digunakan untuk mengamati kegiatan
berkelompok yang memberdayakan kemampuan berpikir kolaboratif peserta didik.
6. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir
komunikatif siswa?
Melakukan dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir komunikatif peserta didik
dapat dilakukan dengan membuat LKPD yang harus dikerjakan secara berkelompok kemudian
hasilnya harus dipresentasikan dan membuat tabel dan rubrik penilaian psikomotik yang digunakan
untuk mengamati kegiatan komunikasi peserta didik baik dalam kegiatan kelompok maupun pada
saat presentasi hasil diskuasi yang memberdayakan kemampuan berpikir komunikatif peserta didik.
7.    Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah siswa?
Melakukan dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah peserta didik dapat dilakukan
dengan membuat LKPD yang harus dikerjakan secara berkelompok kemudian membuat tabel dan
rubrik penilaian afektif yang digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik selama proses
pembelajaran apakah sikap ilmiah yang diharapkan belum terkihat. sudah terlihat, sudah
berkembang atau sudah membudaya pada peserta didik.

Kompetensi Capaian Pembelajaran Ketujuh


1.    Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif?
Seorang guru dikatakan professional apabila guru tersebut memiliki rasa ingin berkembang secara
berkelanjutan. Nah rasa ingin berkembang secara berkelanjutan ini tentunya akan muncul apabila
seorang guru dapat selalu merefleksikan setiap tindakan yang guru tersebut lakukan baik dalam
tugas maupun dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga dengan begitu maka guru yang reflektif
akan mengetahui kelemahan dan kelebihannya dan dapat melakukan sebuah rencana tindak lanjut
untuk mengembangkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan zaman, maka guru tersebut
barulah dapat disebut sebagai guru yang profesional.
2.    Apa makna guru reflektif dalam pembelajaran?
Guru reflektif dalam pembelajaran adalah guru yang dapat mengamai kegiatan yang dilakukannya
dalam pembelajaran, sehingga dapat mengetahui aspek mana saja yang perlu dperbaiki,
dikembangkan dan dipertahankan.
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang akan saudara
lakukan?
Untuk merefleksikan proses dan hasil pembelajaran, saya akan membuat sebuah lembar observasi
yang memuat kriiteria-kriteria dari aspek apa saja yang harus dimasukan dalam proses dan hasil
pembelajaran yang mungkin obsevasi tersebut bisa dilakukan oleh teman sejawat, atasan maupun
diri sendiri dengan melihat hasil rekaman pembelajaran.
4.    Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam menyusun RPP
utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP yang saudara siapkan.
Tentu saya sangat mempertimbangkan hasil peneliatian atau informasi baru dalam menyusun RPP
baik itu komponen dalam RPP seperti strategi pembelajaran, media alat dan bahan serta sumber
belajar yang sesuai dengan penilitian dan informasi baru yang saya buat dalam identifikasi
masalah sebelum merancang RPP ataupun penelitian dan informasi baru dalam melaksanakan
pembelajaran itu sendiri.
Contohnya pada masa sekarang kita sedang mengalami pandemic covid 19 sehingga tidak dapat
melakukan pembelajaran tatap muka, maka berdasarkan penelitian dan informasi baru maka
pembelajaran dapat dilaksanakan secara tatap maya atau daring, maka saya membuat sebuah
desain RPP daring yang dapat menunjang kebutuhan pembelajaran pada masa pandemic covid 19
ini. Kemudian contoh dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan penelitian dan informasi baru
pada masa pandemic covid 19 ini maka kita harus menerapkan protokol Kesehatan dengan
menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, nah materi saya dalam pelaksanaan
pembelajaran berkaitan dengan air bersih maka saya mengajarkan kepada peserta didik mencuci
tangan dengan sabun dan air bersih agar dapat menjaga protokol kesehatan dan memutus mata
rantai penyebaran covid 19.
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan
dalam pelaksanaan pembelajaran?
Hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan dalam
pelaksanaan pembelajaran, karena untuk mendesain sebuah pembelajaran yang relevan dengan
perkembangan zaman harus mengetahui hasil penelitian dan informasi baru apa saja hal-hal yang
harus kita muat dalam sebuah pembelajaran abad 21 ini.

Anda mungkin juga menyukai