Anda di halaman 1dari 8

UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.

01 November 2021 ISSN : 2723-5599

HUBUNGAN KANDUNGAN LOGAM NITRAT DAN FOSFAT


DIPERAIRAN DAN SEDIMEN SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN
PERAIRAN SUNGAI LILIN

Correlation of NO3 and PO4 in Waters and those in Sediment of Lilin River
in Musi Banyuasin Sub-district, South Sumatra

Deni Julius1, Suharjono2


1Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan penyuluh Perikanan
2Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Baturaja

Email : suharjonounbara@gmail.com

ABSTRAK
Sungai Lilin digunakan dalam berbagai aktivitas masyarakat. Di sekitar sempadan sungai Lilin
juga banyak sekali kegiatan industri, seperti perkebunan kelapa sawit, stockpile batubara dan
berbagai aktivitas lainnya yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air sungai Lilin. Hasil
pengukuran parameter pH dan COD tidak melewati ambang batas yang terdapat dalam Peraturan
Gubernur Sumatera Selatan pada PerGub no.16 tahun 2005. Hasil tes korelasi menunjukkan bahwa
tidak terdapat korelasi yang signifikan antara konsentrasi PO4 di air dan di sedimen, sedangkan
untuk NO3 hubungannya dalam korelasi sedang.
Kata Kunci : Kualitas Air, Logam berat, Sungai Lilin

ABSTRACT
Waters of Lilin River used for human activities produce wastes such as domestic wastes, oil palm
plantation activities, coal stockpiles and others which result in the quality of water. The
concentration of pH and COD parameters on average did not meet the threshold limit value (TLV)
based on the regulation of South Sumatra Governor No 16 year 2005. The correlational test results
showed that the concentration of PO4 in water and the concentration of PO4 in sediment had low
correlation, but the concentration of NO3 in water and the concentration of NO3 in sediment was
in moderate correlation.
Keywords: Lilin river, heavy metals, water quality

PENDAHULUAN pada daerah sungai bagian hulu maupun


sebaliknya.
Sungai Lilin terletak di wilayah Sungai Lilin merupakan sungai yang
administrasi Kecamatan Sungai Lilin, dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk
Kabupaten Musi Banyuasin. Sungai ini berbagai aktivitas antara lain untuk mandi,
merupakan sungai yang bermuara di sungai mencuci, dan memasak. Sungai ini dilalui
Banyuasin Sumatera Selatan yang oleh pipa penyalur minyak mentah,selain itu
terpengaruh juga oleh pasang surut sehingga di sekitar sungai tersebut terdapat aktivitas
kegiatan di muara sungai dapat berpengaruh perkebunan kelapa sawit dan stockpile
batubara , aktivitas domestik dan aktivitas
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

lainnya yang mempengaruhi perairan Sungai


Lilin.
Pemanfaatan sumber daya perairan Penentuan stasiun penelitian
dapat menyebabkan terjadinya perubahan dilakukan dengan metode purposive random
ekosistem dengan skala tertentu. sampling yaitu metode pengambilan sampel
Pemanfaatan dengan tidak dengan menentukan stasiun dengan cara
mempertimbangkan prinsip-prinsip ekologi memilih daerah yang mewakili lokasi
dapat menurunkan kualitas lingkungan dan penelitian. Penelitian ini ditentukan sebanyak
berlanjut dengan terjadinya kerusakan 6 stasiun pengambilan sampel dengan rincian
ekosistem (Yulistia et al, 2018). Perubahan setiap staisun diambil 3 titik yaitu tepi kanan,
kualitas perairan secara umum tidak hanya kiri serta tengah sungai.
terjadi pada kolom perairan namun terjadi Analisis sampel air meliputi
juga pada dasar perairan (Sedimen). Hal ini parameter TSS, BOD, COD, TDS, Ammonia
karena material pencemar yang masuk ke (NH3), Nitrite (NO2), Nitrate (NO3),
kolom perairan akan mengalami proses Phosphate (PO4), sedangkan analisa sample
sedimentasi atau mengendap ke dasar sedimen berupa Total Petro Hydrocarbon
perairan membentuk sedimen. Menurut (TPH), Nitrate, Nitrite dan Phosphate.
Payung et al (2013) logam berat yang ada di Pengambilan sampel parameter fisika
perairan akan turun dan mengendap pada kimia perairan dilakukan dengan
dasar perairan membentuk sedimen. Logam- pengambilan sampel air dan sedimen pada
Logam berat yang masuk kedalam masing-masing stasiun. Pada setiap stasiun
lingkungan perairan laut akan terlarut dalam diambil sebanyak tiga titik sampel yang
air dan akan terakumulasi dalam sedimen dan mewakili tepi kanan, kiri dan tengah sungai.
juga diakumulasi oleh organisme termasuk Pengambilan contoh air dilakukan
kerang-kerangan ( Dahuri, 2013 dalam dengan menggunakan Water Sampler, contoh
Alimah et.al 2014). air diambil pada kedalaman 25% dari dasar
Diduga kegiatan-kegiatan industri yang ada perairan. Contoh air dimasukkan dalam tiga
disekitar perairan Sungai Lilin tersebut akan botol masing-masing satu liter botol plastik
menyumbangkan limbah yang banyak yang digunakan untuk pengukuran kualitas
mengandung logam berat, salah satunya yaitu air di laboratorium, 1 botol tanpa pengawet
logam Fe dan Mn. Penelitian ini bertujuan (TSS, TDS), 1 botol dengan pengawet 10%
menganalisa hubungan kualitas air dengan HNO3 ( Logam ), 1 botol dengan pengawet
sedimen Sungai Lilin dan menentukan 10% H2SO4 (ammonia, nitrat, nitrit minyak
alternatif pengelolaannya. dan lemak, fosfat & COD, BOD), kemudian
sampel di masukkan ke dalam ice box pada
suhu kurang dari 4o C.
METODE PENELITIAN
Pengambilan sampel sedimen dikirim ke laboratorium untuk dianalisa
dilakukan dengan menggunakan Eckman kandungan minyak, Nitrate, nitrit dan
Grab berukuran 25x25 cm sebanyak 5 kg phosphate. Berikut alat dan metode yang
pada masing-masing stasiun, kemudian digunakan untuk mengukur parameter fisika
contoh dimasukkan ke dalam plastik dan dan kimia air sungai Lilin

Tabel 1. Alat Pengukuran Parameter Fisika kimia Perairan


Jenis Satuan Alat yang Metode Keterangan
Parameter digunakan
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

Fisika
o
Suhu C Thermometer Insitu
Kec. Arus m/detik Current Meter Insitu
Kedalaman M Depth sounder Insitu
TSS mg/l Kertas saring Gravimetri Laboratorium
TDS mg/l Kertas saring Gravimetri Laboratorium
Kimia
pH - Insitu
COD mg/l Spektrofotometer Open reflux Laboratorium
BOD mg/l Winkler Inkubasi Laboratorium
Ammonia mg/l Spektrofotometer Spektrometric Laboratorium
Nitrate mg/l Spektrofotometer Spektrometric Laboratorium
Nitrite mg/l Spektrofotometer Spektrometric Laboratorium
Phosphate mg/l Spektrofotometer Spektrometric Laboratorium
Cadmium mg/l Spektrofotometer ICP Laboratorium
Iron mg/l Spektrofotometer ICP Laboratorium
Manganase mg/l Spektrofotometer ICP Laboratorium
Oil & Grease mg/l Spektrofotometer spektrofotometric Laboratorium
TPH % Socxkt Laboratorium

Tabel 2. Bahan-Bahan
Jenis Bahan Satuan Keterangan
H2SO4 ml Untuk Sampel Air
HNO3 ml Untuk Sampel Air
Air Sampel
Sedimen Sampel

HASIL
2. Stasiun MRR
A. Hasil Identifikasi kegiatan sekitar

1. Stasiun HIN,
.

Stasiun MRR, terletak diantara


pertemuan dengan Sungai Lilin
dengan Sungai Rimba Rakit, yang di
Stasiun HIN terletak di hulu Sungai hulunya terdapat aktifitas warga
Lilin yang terdapat Pabrik CPO PT. pengupasan kulit kayu dan
Hindoli yang berjarak sekitar 300 perkebunan traditional
meter dari sempadan Sungai Lilin,
pada bagian hulu sungai terdapat
aktifitas pemukiman penduduk dan
pelabuhan speed boat,
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

5. Stasiun LSI
3. Stasiun BTR

Stasiun BTR terdapat aktifitas Stasiun SLI terletak pada bagian hilir
Stockpile Batubara pada sebelah Sungai Lilin yang kiri dan kanannya
kanan sungai yang berjarak sekitar terdapat aktivitas perkebunan kelapa
100 meter dan sebelah kiri sungai sawit, jetty kapal untuk mengangkut
terdapat stockpile batubara yang material batu split dan berdekatan
berjarak sekitar 30 meter dari titik dengan muara sungai Tungkal.
sampling
6. Stasiun TKL
4. Stasiun PIPA

Stasiun TKL ditemukan aktifitas


Stasiun PIPA ditemukan aktifitas kegiatan pembukaan lahan untuk
Jetty kapal yang digunakan untuk perkebunan kelapa sawit seluas
mengangkut minyak mentah ke selat sekitar 283 ha dengan 10 jalur
Bangka serta jalur pipa berdiameter pembuangan yang masuk ke badan
8” sepanjang kurang lebih 200m. sungai, perkebunan kelapa sawit dan
aktifitas stock pile batubara dan
pertemuan dengan Sungai Lilin yang
berjarak sekitar 100 meter.

B. Hasil Pengukuran Parameter


1. Nitrat
Hasil pengukuran Nitrat perairan tersebut mengalami peningkatan sebagai
sungai Lilin tertinggi yaitu 0,1 mg/liter, akibat dari masukan dari bahan pencemar
terdapat pada 2 lokasi yang berbeda yaitu disekitarnya, namun hasil pengukuran ini
BTR tepi kanan dan SLI tepi kiri dan tengah masih memenuhi baku mutu lingkungan
(Gambar 1). Keadaan ini menunjukkan (Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.
bahwa masukan bahan nitrat ke dua lokasi 16 tahun 2005) yaitu sebesar 20 mg/liter.
Tren nilai Nitrat disajikan dalam Gambar 1.
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

yang artinya terdapat penambahan masukan


Parameter NO3 fosfat dari lokasi tersebut. Pada lokasi tepi
kanan ini berlokasi dekat dengan stockpile
0.15 0.10 0.10 batubara (Jetty kapal), diindikasikan bahwa
mg / liter

0.1
Tepi Kiri akibat kegiatan pada lokasi tersebut
0.05
mengakibatkan peningkatan parameter fosfat
0 Tengah
karena dalam rangkaian batubara memiliki

TKL
HIN
BTR
Pipa
SLI
Tepi Kanan kandungan fosfat (fosfor). Seperti yang
Lokasi Sampling dijelaskan pada penelitian Kusumaet al.,
(2015) yang melakukan penelitian penentuan
Gambar 1. Grafik kualitas air parameter kadar fosfor pada abu batubara. Tren nilai
NO3 phospate disajikan dalam Gambar 2.

2. Phosphate Parameter PO4


Hasil pengukuran fosfat perairan 0.82
1
sungai Lilin tertinggi yaitu 0,82 mg/liter dan

mg / liter
0.5 Tepi Kiri
ditemukan pada lokasi BTR tepi kanan 0
(Gambar 2). Berdasarkan regulasi Tengah

TKL
HIN

Pipa
BTR

SLI
pemerintah nomor 16 tahun 2005, hasil Tepi Kanan
pengukuran ini masih memenuhi baku mutu Lokasi Sampling
lingkungan yaitu sebesar 1 mg/liter. Bila
dilihat dari grafik berikut nilai fosfat tersebut Gambar 2. Grafik kualitas air parameter
sangat tinggi dibandingkan lokasi lainnya PO4

PEMBAHASAN

1. Konsentrasi NO3 pada sampel Air dan


Sedimen
Hasil analisa data metode korelasi Pearson Berdasarkan hasil korelasi Pearson
Product Moment untuk parameter NO3 Product di atas dapat dijelaskan bahwa nilai r
disajikan pada Tabel 3. (analisis korelasi sederhana) sebesar -0.443.
Tabel 3. korelasi parameter NO3 air dan NO3 Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk
Sedimen memberikan interpretasi koefisien korelasi
Correlations sebagai berikut:
NO3.Sedim 0,00 - 0,199 = sangat rendah
NO3.Air en 0,20 - 0,399 = rendah
NO3.Air Pearson 1 -.443 0,40 - 0,599 = sedang
Correlation
0,60 - 0,799 = kuat
Sig. (2-tailed) .086 0,80 - 1,000 = sangat kuat
N 16 16
NO3.Sedi Pearson -.443 1 Nilai korelasi yang didapatkan dari
men Correlation perhitungan dan interpretasi ini menunjukkan
Sig. (2-tailed) .086 adanya hubungan yang sedang antara
N 16 16 konsentrasi NO3 di air dan konsentrasi NO3
di Sedimen. Arah hubungan keduanya adalah
bernilai negatif (terbalik) karena nilai r
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

adalah negatif, yang artinya semakin bahwa nilai r (analisis korelasi sederhana)
meningkatnya konsentrasi NO3 di air maka sebesar -0.160. Maka berdasarkan Sugiono
semakin rendah pula konsentrasi NO3 di (2007) nilai konsentrasi ini menunjukkan
sedimen begitu juga sebaliknya. adanya hubungan yang sangat rendah antara
Jika diperhatikan dari nilai korelasi konsentrasi PO4 di Air dan Konsentrasi PO4
Bivariat diatas maka didapatkan nilai di Sedimen. Arah hubungan keduanya adalah
signifikan sebesar 0,086. Dengan demikian bernilai negatif (terbalik) karena nilai r
artinya nilai signifikan 0,086 > 0,05, artinya adalah negatif, yang artinya semakin
tidak ada hubungan yang signifikan antara meningkatnya konsentrasi PO4 di air maka
konsentrasi NO3 pada sampel air dengan semakin rendah pula konsentrasi PO4 di
konsentrasi NO3 pada sampel sedimen. Hal sedimen begitu juga sebaliknya.
ini penyebabnya karena nitrat ( NO3 ) sebagai Jika diperhatikan dari nilai korelasi
derivat nitrogen, berasal dari proses oksidasi Pearson Product Moment di atas maka
yang panjang. Untuk nitrat berasal dari didapatkan nilai signifikan sebesar 0,555.
oksidasi N-ammonia ( NH3 ). Senyawa NH3 Dengan demikian artinya nilai signifikan
ini merupakan senyawa yang paling banyak 0,555 > 0,05, artinya tidak ada hubungan
ditemukan di air buangan. Untuk membentuk yang signifikan antara konsentrasi PO4 pada
nitrat ( NO3 ), senyawa NH3 ini dioksidasi sampel air dengan konsentrasi PO4 pada
secara biologis, jika ada oksigen. Proses sampel sedimen. Hal ini penyebabnya karena
oksidasi untuk pembentukan nitrat ini Sumber fosfor di perairan dan sedimen
dibantu oleh bakteri nitrifikasi yaitu adalah deposit fosfor, industri, limbah
Nitrosomonas dan Nitrobakter. domestik, aktivitas pertanian dan
pertambangan batuan fosfat serta
2. Konsentrasi PO4 pada sampel Air dan penggundulan hutan (Ruttenberg 2004).
Sedimen Fosfor di perairan dan sedimen berada dalam
Hasil analisa korelasi Pearson Product bentuk senyawa fosfat, yang terdiri atas
Moment untuk parameter PO4 disajikan pada fosfat terlarut dan fosfat partikulat. Fosfat
Tabel 6 : terlarut terbagi atas fosfat organik (dissolved
organic phosphate, DOP) dan fosfat
Tabel 4. korelasi parameter PO4 air dan PO4 anorganik (dissolved inorganic phosphate,
Sedimen DIP), yang terdiri atas ortofosfat dan
Correlations polifosfat (McKelvie 1999).
PO4.Air PO4.Sedimen
5. Alternatif Pengelolaan
PO4.Air Pearson 1 -.160
Correlation
Hasil pengukuran parameter fisika
dan kimia air serta kimia sedimen
Sig. (2-tailed) .555
menunjukkan bahwa parameter pH yang
N 16 16 diukur tidak memenuhi baku mutu
lingkungan berdasarkan Peraturan Gubernur
PO4.Sedi Pearson -.160 1
men Correlation
Nomor 16 Tahun 2005, perairan Sungai Lilin
Sig. (2-tailed) .555
bersifat asam. Berdasarkan kegiatan lokasi
sekitar Sungai Lilin menunjukkan adanya
N 16 16 sumber bahan pencemar yang menyebabkan
pH rendah seperti adanya kegiatan stockpile
batubara, oleh karena itu maka diperlukan
Berdasarkan hasil korelasi Pearson
Product Moment di atas dapat dijelaskan
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

langkah-langkah pengelolaan sebagai berikut Bermedia Cangkang Sawit. Prosiding


: Seminar Nasional Teknik Kimia
5.1. Pengawasan terhadap kepatuhan “Kejuangan” ISSN 1693 – 4393.
perusahaan stockpile agar membuat Pengembangan Teknologi Kimia untuk
saluran perangkap air larian agar air Pengolahan Sumber Daya Alam
larian dari stockpile tidak masuk ke Indonesia, Yogyakarta, 22 Februari
badan perairan 2011. Hal. C04-1-6.
5.2. Melakukan penutupan batubara pada saat
pengangkutan di tongkang untuk APHA. 1989. Standard Method for
menghindari jatuhnya batubara dan Examination of Water and Waste Water
terbawaya air hujan yang terkontaminasi : 14th Edition. APHA-AWWA-WPCF.
batubara masuk ke badan sungai saat Washington DC.
pengangkutan.
5.3. Perlu dilakukan pengawasan dan Asdak, Chay., 2010, Hidrologi dan
pencegahan terhadap pembukaan lahan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
disempadan sungai untuk mencegah Gadjah Mada University Press,
masuknya air larian langsung masuk ke Yogyakarta
perairan, baik saat pembukaan lahan
Dhananjay Kumar, Anjali Verma, Namita
maupun saat pemupukan kebun.
Dhusia and Nandkishor, © 2013, Water
5.4. Perlu dilakukan pembinaan terhadap
Quality Assessment of River Gomti in
penduduk lokal yang melakukan
Lucknow, Department of
aktifitas pengupasan kulit kayu gelam
Environmental Science, BBA (A
agar tidak langsung membuang ke
Central) University, Lucknow-226025,
sungai
(U.P.), India.Universal Journal of
Environmental Research and
KESIMPULAN Technology,All Rights Reserved
Euresian Publication © 2013 Volume 3,
Relatif tidak terdapat hubungan antara Issue 3: 337-344
konsentrasi NO3 dan PO4 di kolom perairan
dengan di sedimen. Untuk mempertahankan Diansari, Rahma. 2014. Analisis
kualitas perairan sungai Lilin, diperlukan Perhitungan Muatan Sedimen
pengelolaan yang diantaranya dapat (Suspended Load) Pada Muara Sungai
dilakukan dengan melakukan pengawasan Lilin Kabupaten Musi banyuasin.
terhadap kepatuhan perusahaan untuk Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
mengelola lingkungan, pencegahan terhadap Vol. 2, No. 2, Juni 2014
pembukaan lahan terutama di sepanjang
Makatita J.R, Susanto A.B., dan
sempadan sungai Lilin, serta pembinaan
Mangimbulude J.C. 2014. Kajian Zat
terhadap penduduk lokal agar giat menjaga
Hara Fosfat Dan Nitrat Pada Air Dan
kelestarian sungai.
Sedimen Padang Lamun Pulau Tujuh
Seram Utara Barat Maluku Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Program Studi Magister Biologi
Ahmad. A., Bahruddin, dan Aulia Rahmi. Universitas Kristen Satya Wacana –
2011, Penyisihan Kandungan Padatan Salatiga Universitas Diponegoro -
Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Semarang
Dengan Bioreaktor Hibrid Anaerob
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.02 No.01 November 2021 ISSN : 2723-5599

Pangestu, H dan H. Haki. Analisis Angkutan Suprayudi, Mei dan Abdi, M.F. 2015.
Sedimen Total Pada Sungai Dawas Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air
Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Sumur Di Daerah Cipto Mulyo
Teknik Sipil dan Lingkungan No. 1, Kecamatan Sukun Kota Malang.
Vol. 1, Desember 2013 Akademik Analis Kesehatan Malang
Purnawan, S., I. Setiawan, Marwantim. 2012. Yulistia, E. Fauziyah, S. Hermansyah., 2018.,
Studi sebaran sedimen berdasarkan Assessment of Ogan River Water
ukuran butir di perairan Kuala Quality Kabupaten OKU South
Gigieng, Kabupaten Aceh Besar, Sumatera by NSFWQI Method,. IJFAC
Provinsi Aceh. Depik, 1(1):31-36 (Indonesian Journal of Fundamental
and Applied Chemistry)., 3(2)., 54-58

Anda mungkin juga menyukai