Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR, IKAN,

KERANG DAN SEDIMEN DI ALIRAN SUNGAI TONDANO TAHUN 2017


Andi R. Syarifudin*, Sri Seprianto Maddusa*, Rahayu H. Akili*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Air sungai sebagai salah satu sumber air yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya
yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). Timbal merupakan salah satu unsur logam berat
yang dapat mengakibatkan keracunan pada makhluk hidup. Efek timbal terhadap kesehatan
manusia yaitu dapat mengganggu sistem reproduksi berupa kemandulan dan sistem kerja saraf,
jantung dan ginjal. Logam berat timbal yang terdapat dalam air serta menumpuk pada sedimen
akan masuk ke dalam kehidupan organisme didalamnya. Logam berat pada konsentrasi tertentu
akan terakumulasi ke dalam air, biota serta sedimen dalam perairan yang dapat menimbulkan
efek toksik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan timbal pada air, ikan, kerang dan
sedimen di daerah aliran sungai Tondano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif berbasis laboratorium dengan pemeriksaan kadar timbal pada sampel air, ikan, kerang
dan sedimen menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectophotometer). Sampel air
diambil di tiga titik pada pagi dan sore hari, sampel sedimen diambil pada tiga titik dan ikan serta
kerang masing – masing satu titik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sampel air pada pagi
dan sore yaitu di titik 1 = 0,14 mg/l, titik 2 = 0,10 mg/l, titik 3 = 0,14 dan pada sore hari yaitu
titik 1 = ,12 mg/l, titik 2 = 0,09 mg/l, titik 3 = 0,11 mg/l. Sampel ikan titik 1 = 11,01 mg/kg, titik 2
= 10,83 mg/kg, titik 3 =15,90 mg/kg. Sampel kerang titik 1 = 15,90 mg/kg, titik 2 = 9,55 mg/kg,
titik 3 = 16,51 mg/kg. Sampel sedimen titik 1 = 18,31 mg/kg, titik 2 = 11,31 mg/kg, titik 3 = 7,29
mg/kg. Untuk standar yang ditetapkan yaitu 0,03 mg/l dan 0,03 mg/kg untuk ikan dan kerang. Dari
keseluruhan sampel yang diperiksa menunjukan bahwa sampel air, ikan dan sedimen melebihi
standar baku mutu yang ditetapkan.

Kata Kunci: Timbal, Air, Ikan, Kerang, Sedimen

ABSTRACT
River water is one of water resource that usually used by people, especially who lived in
watershed. Lead is one of heavy metal element that can induce poisoned on living creature. The
lead effect for human health is can disturb the reproduction system in the form of infertility and
nerve work system, heart and kidney. The lead heavy metal in water and accumulate on sediment
will get into the organism life. The heavy metal in a certain concentration will accumulate in the
water, biota and sediment that can inflict toxic effect. The biggest one of river in Sulawesi Utara is
Tondano river, where the location of upstream part in Minahasa district and the location of
downstream part in Manado City. In around of Tondano watershed there was automotive repair
shop that produced oil waste and former storage battery and there was motorboat that used
gasoline. This research is to know lead content in water, fish, shell and sediment in Tondano
watershed. The method used in this research was descriptive based laboratory with lead level
checkup in water, fish, shell and sediment sample were used AAS (Atomic Absorption
Spectophotometer) method. The water samples took in three points in the morning and afternoon,
the sediment samples took in three points, fish and shell each one point. The result of this research
showed that the water samples in the morning and afternoon were in first point= 0,14 mg/l, second
point= 0,10 mg/l, third point=0,14 mg/l and in the afternoon in first point= 0,12 mg/l, second
point= 0,09 mg/l, third point= 0,11 mg/l. The fish samples in first point= 11,01 mg/kg, second
point=10,83 mg/kg, third point= 15,90 mg/kg. The shell samples in first point= 15,90 mg/kg,
second point= 9,55 mg/kg, third point= 16,51 mg/kg. The sediment samples in first point= 18,31
mg/kg, second point= 11,31 mg/kg, third point= 7,29 mg/kg. For the specified standard was 0,03
mg/l for fish and shell. Whole samples checked, it showed that water, fish, shell and sediment
samples were exceed the the specified quality standard.

Keyword: Lead, Water, Fish, Shell, Sediment

1
PENDAHULUAN
Air merupakan zat yang paling penting kehidupan organisme di dalamnya,
bagi kehidupan manusia.Air biasanya logam berat pada konsentrasi tertentu
digunakan untuk berbagai keperluan akan terakumulasi ke dalam air, biota,
seperti pertanian, perikanan, peternakan, serta sedimen pada perairan tersebut,
pertambangan, rekreasi dan lain dan dapat menimbulkan efek toksik
sebagainya.Air yang digunakan oleh terhadap organisme di dalamnya
manusia berasal dari berbagai sumber, (Sembel, 2015).
seperti air permukaan, air tanah dan air Penelitian lain yang dilakukan
angkasa atau air hujan (Sumantri, 2015). oleh Tilaar (2014) di muara sungai
Salah satu unsur logam berat yang dapat Tondano dan muara sungai Sario
mengakibatkan keracunan pada makhluk Manado Sulawesi Utara tentang analisis
hidup adalah Timbal (Pb). Timbal dan pencemaran logam berat dan
persenyawaannya dapat berada di dalam mendapatkan hasil kandungan Timbal
badan perairan secara alamiah dan pada air berkisar antara 0,025 – 0,073
sebagai dampak dari aktifitas manusia. mg/l di perairan muara sungai sario dan
Timbal yang masuk ke dalam perairan kandungan Timbal dalam sedimen di
sebagai dampak aktifitas kehidupan sekitar muara sungai Tondano yaitu
manusia diantaranya adalah bahan bakar 0,052 -0.059 mg/l, sehingga dapat
bensin yang beradiktif dan bengkel disimpulkan kandungan Timbal pada air
otomotif yang terdapat disekitar aliran dan sedimen di muara sungai sario dan
sungai. Secara alamiah, Timbal dapat muara sungai tondano telah melebihi
masuk ke badan perairan melalui standar baku mutu yang telah
pengkristalan Timbal di udara dengan ditetapkan. Berdasarkan penelitian
bantuan air hujan. Adapun efek Timbal sebelumnya terlihat bahwa lingkungan
terhadap kesehatan manusia yaitu telah mengalami pencemaran khusunya
menganggu sistem reproduksi berupa pencemaran pada air. Penelitian ini
kemandulan, efek Timbal ini juga dapat bertujuan untuk mengetahui adanya
menganggu sistem kerja saraf, jantung kandungan logam berat Timbal (Pb)
dan ginjal. Keberadaan logam berat pada air, biota dan sedimen yang
Timbal yang menumpuk pada air dan terdapat di daerah aliran Sungai
sedimen akan masuk ke dalam Tondano.

2
METODE PENELITIAN Kota Manado. Sampel ini diambil pada
Penelitian ini menggunakan survei pagi hari dan sore hari dikarenakan pada
deskriptif berbasis laboratorium dengan pagi hari belum terdapat aktivitas
pemeriksaan kandungan logam berat manusia dan pada sore hari aktivitas
Timbal (Pb) dalam air, biota (ikan dan manusia telah selasai. Sampel dari ikan
kerang) dan sedimen. Penelitian ini akan dan kerang di ambil satu ekor ikan di
dilakukan di DAS Tondano dengan setiap lokasi pengambilan sampel.
mengambil tiga lokasi pengambilan
sampel dimana lokasi I Hulu, lokasi II HASIL DAN PEMBAHASAN
Tengah, dan lokasi III Hilir dan sampel Hasil Pemeriksaan Kandungan Timbal
diperiksa di Laboratorium Badan Riset dalam Sampel Air Daerah Aliran Sungai
Teknologi dan Standarisasi Industri Tondano dapat dilihat pada grafik 1.

3
Grafik 1.Hasil pemeriksaan Kandungan Timbal yang ada di Air Sungai Tondano yang
dilakukan pada Pagi Hari dan Sore Hari.

0.16
0.14
0.12
0.1
0.08 Pagi
0.06 Sore
0.04
0.02
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Sumber: Hasil Uji Laboratorium BARISTAND Manado Tahun 2017


Hasil dari grafik 1 di atas dapat kita lihat sumber pencemar karena di daerah ini
bahwa sampel air yang diperiksa pada terdapat pemukiman-pemukiman yang
pagi hari di daerah aliran sungai menghasilkan limbah domestik dan pada
Tondano di tiga titik yang berbeda, titik 1 terdapat perahu motor yang
didapatkan hasil kandungan Timbal di digunakan masyarakat. Selanjutnya
titik 1 yaitu 0,14 mg/l, sedangkan dititik sampel yang diambil pada sore hari
2 0,10 mg/l dan titik 3 0,14 mg/l, cenderung lebih rendah dikarenakan
selanjutnya pemeriksaan yang dilakukan pada saat pengambilan sampel air
pada sore hari di tiga titik pengambilan kondisi cuaca sedang hujan dan
sampel yang sama mendapatkan hasil di mengakibatkan arus di daerah aliran
titik 1 yaitu 0,12 mg/l, sedangkan dititik sungai cukup keras. Pada musim
2 0,09 mg/l dan titik 3 0,11 mg/l. penghujan, konsentrasi logam berat pada
Dengan demikian hasil penelitian dari perairan cenderung lebih rendah karena
ke tiga titik tersebut baik pada pagi terencerkan oleh air hujan. Selain itu
maupun sore hari telah melebihi standar logam berat dalam perairan juga akan
baku mutu yang ditetapkan oleh mengalami pengendapan dan kemudian
pemerintah tentang Peraturan akan diserap oleh organisme yang ada
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 diperairan (Sarjono, 2009).
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Penelitian yang dilakukan oleh
Pengendalian Pencemaran air. Hasil Widiyanti (2005) mengenai analisis
yang sama yaitu pada titik 1 dan titik 3 kandungan logam berat Timbal di
yang diambil pada pagi hari diakibatkan sungai Serang hilir menunjukan bahwa
karena daerah ini merupakan daerah konsentrasi nilai logam berat Timbal

4
pada air yaitu 0,11 mg/l. Hal ini dinding yang digunakan oleh proyek
menunjukan bahwa bukan berarti pengairan dan masyarakat, sisa
konsentrasi logam Timbal di dalam pembakaran bahan bakar dari perahu
perairan kecil, mengingat konsentrasi mesin yang digunkan sebagai alat
logam Timbal pada sedimen tinggi. transportasi. Air limbah yang sudah
Keberadaan Timbal di perairan lama berada dilingkungan akan
disebabkan oleh aktivitas manusia yang membusuk dan bersifat asam (Chandra,
memasukkan Timbal lewat membuang 2007).
limbahnya ke sungai, pengelupasan
lapisan-lapisan alat masak seperti panci, Hasil Pemeriksaan Kandungan Timbal
pembuangan baterai dibadan perairan dalam Sampel Ikan di Daerah Aliran
dari pengelepusan cat pipa-pipa dan Sungai Tondano pada grafik 2.

Grafik 2. Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal Pada Ikan di Aliran Sungai Tondano

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Titik 1 Titik 2 Titik 3

Sumber:data PrimerBARISTAND Manado Tahun 2017


Hasil dari grafik 2 di atas dapat dilihat yang lama mengingat sifat-sifat logam
bahwa sampel ikan yang diambil di tiga berat yang sulit didegradasi sehingga
titik pengambilan sampel dan diperiksa mudah terakumulasi dalam lingkungan
terdapat kandungan Timbal dititik 1 perairan dan keberadaannya secara
yaitu 11,01 mg/kg sedangkan dititik 2 alami sulit dihilangkan. Selain itu,
10,83 mg/kg dan titik 3 15,90 mg/kg. apabila logam berat terakumulasi dalam
Hasil ini telah melebihi batas biota perairan maka akan memiliki
maksimum yang dipersyaratkan oleh waktu tinggal yang lama dan kadarnya
Badan Standardisasi nasional tentang akan terus bertambah apabila perairan
batas maksimum cemaran Timbal dalam tersebut terus tercemar (Darmono,
pangan yaitu 0,03 mg/kg.Hal ini tidak 2001).
boleh dibiarkan dalam kurun waktu

5
Penelitian ini sejalan dengan disebabkan karena air yang sudah
penelitian yang dilakukan oleh terkontaminasi dengan timbal
Paundanan dkk, (2015) diperoleh kadar menyebabkan ikan yang hidup dalam air
Timbal pada ikan di 10 titik tersebut terkontaminasi pula dengan
pengambilan sampel mendapatkan hasil logam berat, hal ini disebabkan karena
rata-rata yang melebihi nilai ambang perairan tempat ikan hidup, bernapas
batas yang dientukan oleh Keputusan dan makan memiliki kontak langsung
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 dengan air sehingga menyebabkan ikan
Tahun 2004 yang sama dengan standar mudah terkontaminasi logam berat
baku mutu Badan Stadardisasi Nasional dalam hal ini Timbal
yaitu 0,03 mg/kg. Sedangkan hasil yang
Hasil Pemeriksaan Kandungan Timbal
diperoleh dalam penelitian ini, yang
dalam Sampel Kerang di Daerah Aliran
dijelaskan dalam tabel 3 memiliki hasil
Sungai Tondano dapat dilihat pada
yang melebihi nilai ambang batas.
grafik 3
Tingginya kandungan Timbal pada ikan

Grafik 3. Hasil Pemeriksaan Kandungan Timbal Pada sampel Kerang di Aliran Sungai
Tondano

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Titik 1 Titik 2 Titik 3

Sumber:Data Primer BARISTAND Manado Tahun 2017


Hasil dari grafik 5 diatas dapat 3 16,15 mg/kg. Hasil ini dikatakan telah
kita lihat bahwa sampel Kerang yang melebihi batas maksimum yang
diambil di tiga titik pengambilan sampel dipersyaratkan oleh Badan standardisasi
dan diperiksa terdapat kandungan Nasinoal tentang batas maksimum
Timbal dititik 1 yaitu 15,90 mg/kg cemaran Timbal dalam pangan yaitu
sedangkan dititik 2 9,55 mg/kg dan titik 0,03 mg/kg.

6
Penelitian ini sejalan dengan penelitian kedalam tubuhnya. Semakin tinggi
yang dilakukan oleh Melisa, dkk (2014) kandungan timbal pada tempat ia hidup
yang menunjukan bahwa kandungan maka semakin tinggi juga kandungan
Timbal pada kerang di Perairan Pesisir Timbal dalam tubuhnya. Tingginya
Belawan Provinsi Sumatera Utara kandungan Timbal pada air dan sedimen
masing – masing adalah 11,2 mg/kg, merupakan salah satu faktor yang dapat
18,5 mg/kg, dan 25,9 mg/kg. menyebabkan tingginya kandungan pada
Kandungan Timbal dalam sampel kerang yang hidup dalam perairan
kerang terdapat perairan pesisir tersebut.
Belawaan Provinsi Sumatera Utara
dikarenakan kerang merupakan hewan Hasil Pemeriksaan Kandungan Timbal
yang mendapatkan makanan dengan dalam Sampel Sedimen di Daerah
cara menyaring, jika suatu perairan Aliran Sungai Tondano dapat dilihat
tempat dia hidup tercemar logam berat pada grafik 4.
maka logam ini juga akan masuk
Grafik 4. Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal pada Sedimen di Aliran Sungai Tondano

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Titik 1 Titik 2 Titik 3

Sumber: Hasil Uji Laboratorium BARISTND Manado Tahun 2017


Hasil pemeriksaan sampel sedimen di pada titik dua dimana sampel ini diambil
laboratorium menunjukkan bahwa pada bagian tengah menunjukkan angka
adanya kandungan Timbal dalam sampel 11,31 mg/kg dan pada titik tiga dimana
sedimen di perairan sungai Tondano sampel ini diambil pada bagian hilir
tersebut. Hasilnya adalah pada titik satu menunjukan angka 7,29 mg/kg.
dimana sampel ini diambil pada bagian Penelitian ini menunjukkan bahwa
hulu menunjukan angka 18,31 mg/kg, kandungan Timbal yang tertinggi

7
adalah di titik satu. Titik ini merupakan Sampel ini telah melebihi baku mutu
bagian hulu di perairan sungai Tondano yang di persyaratkan.
Kandungan Timbal pada air jauh lebih 3. Kandungan cemaran logam berat Pb
rendah dibandingkan dengan kandungan pada sampel kerang di aliran sungai
Timbal pada sedimen, hal ini disebabkan Tondano setelah uji laboratorium
karena kandungan Timbal pada air dapat mendapatkan hasil ≥ 0,03 mg/kg.
mengendap pada sedimen dan sebagian Sampel ini telah melebihi standar
lagi dapat terbawa arus kearah baku mutu yang ditetapkan oleh
hilir.Penelitian ini sejalan dengan Badan Standardisasi Nasional
penelitian yang dilakukan oleh Nasution tentang Batas Maksimum Cemaran
(2011) bahwa adanya kandungan Timbal Pb dalam Pangan yaitu ≤ 0,03
pada sedimen disebabkan oleh mg/kg.
mengendapnya partikel-partikel Timbal 4. Kandungan cemaran logam berat Pb
dalam air sehingga sedimen dalam pada sampel sedimen di aliran
perairan tersebut. sungai Tondano setelah uji
laboratorium mendapatkan hasil
KESIMPULAN yang berbeda- beda yaitu di titik
1. Kandungan cemaran logam berat Pb satu 18,31 mg/kg, selanjutnya pada
pada air yang ada di aliran sungai di dua 11,31 mg/kg dan di titik tiga
Tondano mendapatkan hasil ≥ 0,03 7,29 mg/kg. Hal ini dapat
mg/l. Sampel ini telah melebihi disimpulkan bahwa di aliran sungai
standar baku mutu yang ditetapkan Tondano khususnya pada sedimen
oleh Peraturan Pemerintah No.82 terdapat logam berat Pb.
Tahun 2001 tentang Pengolahan
Kualitas Air dan Pengendalian SARAN
Pencemaran Air yaitu ≤ 0,03 mg/l. 1. Masyarakat harus meningkatkan
2. Kandungan cemaran logam berat Pb pengawasan dan pemeliharaan
pada sampel ikan mujair dan ikan sungai agar dapat mengurangi resiko
gabus setelah uji laboratorium masuknya bahan pencemar ke
mendapatkan hasil ≥ 0,03mg/kg. sungai.
Berdasarkan standar baku mutu 2. Perlu dilakukan penelitian
yang ditetapkan oleh Badan selanjutnya untuk mengetahui lebih
Standardisasi Nasional tentang lanjut sungai yang digunakan
Batas Maksimum Cemaran Pb masyarakat sebagai sumber
dalam Pangan yaitu ≤ 0,03 mg/kg. kehidupan agar tetap terjaga dan

8
mengurangi resiko terjadinya Cavarium di Peairan Pulau
pencemaran. Bintan.Jurnal Ilmiah. Program
3. Pemerintah khususnya Dinas terkait Studi Ilmu Lingkungan. PPS
sebaiknya meningkatkan Universitas Riau.
pemeliharaan serta pengawasan Paundanan M, Riany E & Anwar S.
terhadap sungai dengan tetap 2015.Kontaminasi Logam Berat
melakukan kontrol terhadap kualitas Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb)
air sungai dan ekosistem Pada Air, Sedimen dan Ikan Selar
didalamnya agar tetap terjaga dan Tetengkek (Megalaspiscordyla L)
mengurangi resiko terjadinya di Teluk Palu Sulawesi Tengah.
pencemaran. Skripsi.Institut Pertanian Bogor.
(Jurnal Online)
DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Republik Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Peraturan Pemerintah Republik
Batas Maksimum Cemaran Indonesia No. 82 Tahun 2001

Logam Berat Dalam Pangan. Tentang Pengelolaan Kualitas Air


dan Pengendalian Pencemaran
Jakarta: Badan Standarisasi
Air. Jakarta.
Nasional.
Sarjono, A. 2009. Analisis Kandungan
Chandra, B. 2007.Pengantar Kesehatan
Logam Berat Cd, Pb dan Hg pada
Lingkungan. Penerbit : Buku
Air dan Sedimen di Perairan
Kedokteran EGC. Jakarta.
Kamal Muara. Skripsi. Institut
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan
Pertanian Bogor. Bogor.
Pencemaran: Hubungan Toksi-
Sembel, DT. 2015. Toksikologi
kologi dengan Senyawa Logam.
Lingkungan Dampak Pencemaran
Jakarta: Penerbit Universitas
dari Berbagai Bahan Kimia dalam
Indonesia
Kehidupan Sehari – hari.
Melisa R dkk. 2015. Analisis
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kandungan Kadmium (Cd) dan
Sumantri A. 2015. Kesehatan
Timbal (Pb) pada Air, Sedimen
Lingkungan. Penerbit : Kencana.
dan kerang bulu (Anadara
Jakarta.
antiquate) di Perairan Pesisir
Tilaar S. 2014. Analisis Pencemaran
Belawaan Provinsi Sumatra Utara
Logam Berat di Muara Sungai
Nasution S, Siska M. 2011. Kandungan
Tondano dan Muara Sungai
logam Berat Timbal (Pb) pada
Sedimen dan Sifat Strombus

9
Manado Sulawesi Utara.Skripsi. Kelenjar Pencernaan (Hepar) di
FPIK Unsrat Manado Sungai Serang Hilir Waduk
Widiyanti C. Sunarto, Handayani N. Kedung Ombo. Jurnal Ilmiah
Soesanti. 2005. Kandungan Jurusan Biologi, FMIPA,
Logam Berat Timbal (Pb) Serta Universitas Sebelas Maret.
Struktur Mikroanatomi Dan Surakarta. Vol 7 (2).

10

Anda mungkin juga menyukai