Muryanto)
------------------
Korespondensi:
Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumberdaya Ikan-Jatiluhur
E-mail: dedi_dye10@yahoo.co.id 113
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 : 113-118
114
Penentuan ..…….di Daerah Aliran Sungai (DAS),…..Sulawesi Tengah (D. Sumarno & T. Muryanto)
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu dilakukan dengan menggunakan data kandungan
pengukuran kandungan ammonium dan tahap ammonium, suhu air, dan pH air dalam persamaan
perhitungan kandungan ammonia yang dilakukan rumus Henderson – Hasselbalch dan rumus Emerson,
di laboratorium kimia air Balai Penelitian Pemulihan et al (1975) (Wright and Anderson, 2001).
dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI). Analisa
kandungan Ammonium dalam sampel air mengacu Alat dan Bahan
kepada prosedur Limnologi. Pengukuran kandungan
ammonium dilakukan dengan menggunakan metode Alat dan bahan yang digunakan pada Analisa
Nessler secara spektrofotometri pada panjang Ammonium di laboratorium kimia air BP2KSI (Tabel
gelombang 425 nm. Perhitungan kandungan ammonia 2) adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Alat dan Bahan Yang Digunakan Pada Saat Analisa Kandungan Ammonium
Gambar 3.Beberapa Alat Untuk Analisa Ammonium Di Lab Kimia Air BP2KSI (a. Spektrofotometer Thermo
Genesys 10UV, b. Vortex Mixer Thermo, c. Neraca Analitik ADAM AFA– 210LC).
115
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 : 113-118
1 0.05 0.25
2 0.07 0.35
3 0.10 0.5
4 0.20 1.0
5 0.30 1.5
6 0.50 2.5
7 0.75 3.75
2. Masing-masing deret standar dilarutkan dengan Prosedur Pengukuran Ammonium Dalam Sampel
aquades hingga tanda tera dan dihomogenkan 1. Sampel air disaring dengan menggunakan kertas
3. Masing-masing deret standar dipipet sebanyak 10 saring Whatman No.42
mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2. Filtrat dipipet sebanyak 10 mL, dan dimasukkan
4. Ditambahkan dengan pereaksi Nessler sebanyak ke dalam tabung reaksi
4 tetes 3. Ditambahkan dengan pereaksi Nessler sebanyak
5. Dihomogenkan dengan menggunakan vortex mixer 4 tetes
selama 30 detik 4. Dihomogenkan dengan menggunakan vortex mixer
6. Didiamkan selama 10 menit selama 30 detik
7. Diukur dengan menggunakan spektrofotometer 5. Didiamkan selama 10 menit
pada panjang gelombang 425 nm 6. Diukur dengan menggunakan spektrofotometer
8. Dihitung nilai slope = Absorbansi / Konsentrasi pada panjang gelombang 425 nm
9. Blanko pengukuran adalah aquades 7. Kadar Ammonium dalam sampel dihitung dengan
rumus = Absorbansi sampel / Slope.
116
Penentuan ..…….di Daerah Aliran Sungai (DAS),…..Sulawesi Tengah (D. Sumarno & T. Muryanto)
Parameter
Bulan Stasiun Penelitian pH Suhu Air N-NH3
N-NH4 (mg/L)
(unit) (°C) (mg/L)
Tabel 4. Menunjukkan bahwa pada suhu air sekitar ammonium terendah terdapat di stasiun penelitian
26.5 – 29.0 °C dengan pH sebesar 7.5 kandungan Ujung Tentena pada bulan Juli dan kandungan
ammonium di 5 stasiun pengamatan selama tahun ammonium terendah terdapat di stasiun penelitian
2011 berkisar antara 0.030 – 1.354 mg/L. Kandungan Sungai Pandiri pada bulan Maret.
117
BTL. Vol.13 No. 2 Desember 2015 : 113-118
Kandungan ammonia di 5 stasiun penelitian di Ishak, M. G.. 2010. Konsep Penanganan Alur Di
DAS Poso selama tahun 2011 berkisar antara 0.001– Belokan Dalam Rangka Pengelolaan Sungai Di
0.030 mg/L dengan rata-rata sebesar 0.011 mg/L Sulawesi Tengah. Media Litbang Sulteng. III (1):
(Tabel 4). Kandungan ammonia terendah terdapat di 01 – 05.
stasiun penelitian Ujung Tentena dan Sungai
Sulewana pada bulan Juli dan kandungan ammonia Krismono, et al. 2011. Laporan Akhir Riset Tahun
tertinggi terdapat di stasiun penelitian Sungai Pandiri 2010. Pemacuan Stok Ikan Sidat Di Danau Poso
pada bulan Maret. Menurut Effendi (2003), kandungan Sulawesi Tengah. Balai Riset Pemulihan Sumber
ammonia bebas yang tidak terionisasi (NH3) pada Daya Ikan. Pusat Penelitian Pengelolaan
perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0.2 mg/L. Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan.
Jika kadar ammonia bebas lebih dari 0.2 mg/L, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
Secara umum, pada bulan Juli tahun 2011
kandungan ammonia di 5 stasiun penelitian Saputra, H. K. 2009. Karakteristik Kualitas Air Muara
cenderung lebih rendah, hal ini dapat diduga karena Sungai Cisadane Bagian Tawar dan Payau Di
musim hujan yang dapat menyebabkan terjadinya Kabupaten Tangerang, Banten. Skripsi.
proses pengenceran yang mengakibatkan kandungan Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.
ammonia dalam air sungai menjadi berkurang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 8 hal.
KESIMPULAN
Widayat,W., Suprihatin, & A. Herlambang. 2010.
Kandungan ammonia di DAS Poso berkisar antara Penyisihan Amoniak Dalam Upaya Meningkatkan
0.001 – 0.030 mg/L dengan rata-rata sebesar 0.011 Kualitas Air Baku PDAM-IPA Bojong Renged
mg/L, terendah terdapat di stasiun penelitian Ujung Dengan Proses Biofiltrasi Menggunakan Media
Tentena dan Sungai Sulewana pada bulan Juli, dan Plastik Tipe Sarang. Jurnal Air Indonesia Volume
tertinggi terdapat di stasiun penelitian Sungai Pandiri 6 No. 1. Pusat Teknologi Lingkungan. Deputi
pada bulan Maret Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya
Alam. Badan Pengkajian dan Penerapan
PERSANTUNAN Teknologi. Jakarta. 65 Hal.
Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan Wright, P. A. & P. M. Anderson. 2001. Nitrogen
penelitian “Pemacuan Stok Ikan Sidat Di Danau Poso Excretion. Volume 20 in The Fish Physiology
Sulawesi Tengah” dengan penanggung jawab kegiatan Series. Academic Press. United States of
Dr. Krismono, MS yang didanai oleh APBN tahun 2011. America. 110 pp.
DAFTAR PUSTAKA
118