Anda di halaman 1dari 16

STURKTUR KOMUNITAS

FITOPLANKTON DAN INDEKS


SAPROBITAS DI WADUK PUSONG
KOTA LHOKSEUMAWE

NELLY RILTA
FITRI
101110102002
Pembimbing Utama
9
Irma Dewiyanti, M.Sc
NIP.
198112212005012001
Pembimbing Kedua

Zerra

Program Studi Ilmu


Kelautan
Fakultas Kelautan dan
Perikanan
Universitas Syiah Kuala

Nurfadillah, M.Si
NIPK.
198409072012012101

PENDAHUL
UAN

Latar Belakang
Pada tahun 2010 Kota Lhokseumawe membangun Waduk
Pusong dengan daya tampung sekitar 850.000 m (Khatab
dan Indrawan, 2013). Kondisi Waduk Pusong ditumbuhi
sedikit vegetasi mangrove dan berbatasan dengan
pemukiman masyarakat dan bertujuan untuk upaya
pengendalian banjir di Kota Lhokseumawe.
Permasalahan yang timbul di Waduk Pusong kota
Lhokseumawe diantaranya, budidaya perikanan dan sampah
domestik yang dibuang oleh masyarakat setempat kedalam
Waduk Pusong. Sebagai produsen primer di perairan
fitoplankton adalah organisme pertama yang terganggu
akibat adanya bahan pencemaran yang masuk ke suatu
perairan
Kondisi waduk yang tercemar akibat pembuangan berbagai

limbah menyebabkan perairain di waduk tersebut tidak


nyaman untuk organisme hidup. Untuk mengetahui tingkat
pencemaran suatu perairan dapat digunakan indeks
Zerra

PENDAHUL
UAN
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
struktur komunitas fitoplankton dan indeks
saprobitas di Waduk Pusong Kota Lhokseumawe.
Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan


pertimbangan dalam upaya pemeliharaan dan
pemanfaatan perairan waduk pusong secara
berkelanjutan. Yang berguna bagi pihak yang
membutuhkan data mengenai keragaman
fitoplankton dan kondisi perairan di Waduk Pusong
Kota Lhokseumawe
Zerra

Tinjauan
Pustaka

Fitoplankton adalah plankton yang memiliki klorofil sehingga


dapat melakukan fotosintesis. Fitoplankton dapat berperan
sebagai salah satu dari parameter ekologi yang dapat
menggambarkan kondisi suatu perairan. Komposisi dan
kelimpahan fitoplankton akan berubah pada berbagai
tingkatan sebagai respon terhadap perubahan kondisi
lingkungan baik fisik, kimia, maupun biologi
Struktur komunitas fitoplankton adalah suatu kumpulan
populasi yang hidup pada suatu daerah atau habitat tertentu
yang saling berhubungan dan berinteraksi atau mempunyai
hubungan timbal balik dari zona tertentu (Odum, 1993).
Meliputi indeks keanekaragaman, indeks dominasi, indeks
keseragaman dan indeks kekayaan spesies (Kamali, 2004).
Dalam suatu perairan fitoplankton dipengaruhi oleh
berbagai parameter fisika dan kimia. Parameter yang
mempengaruhi fitoplankton adalah suhu, kecerahan,
salinitas, pH dan juga oksigen terlarut

Zerra

Tinjauan
Pustaka
Saprobitas perairan adalah keadaan kualitas air yang
diakibatkan adanya penambahan bahan organik dalam suatu
perairan yang biasanya indikatornya adalah jumlah dan
susunan spesies dari organisme di dalam perairan tersebut.
Lebih jelasnya saprobitas perairan diidentifikasi melalui
analisa TROSAP.
Pantle dan Buck (1955 dalam Basmi
2000), menggolongkan tingkat
saprobitas
Polisaprobik

Zerra

- Mesosaprobik - Mesosaprobik Oligrosaprobik

Metode
Penelitian

Dilaksanaka
n pada
bulan
Desember
2014 di
Waduk
Pusong Kota
Lhokseuma
we.
Penelitian
dibagi
dalam dua
tahap, yaitu
kegiatan di
lapangan
dan
kegiatan di
Laboratoriu
m Fakultas
Kelautan
dan
Perikanan
Zerra

Waktu dan
Lokasi

Stasiun
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 5

Letak Geografis
51030.37N 97 830.53E
51011.50N 97 842.00E
51022.15N 97 841.36E
51016.70N 97 829.32E
51012.72N 97 834.48E

Metode
Penelitian
Alat dan
bahan

No

Alat dan Bahan

Banyaknya

Kegunaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Plankton net
Formalin 4%
Aquadest
Botol sampel
pH meter
Hand refractometer
Secchi disk
DO meter
Ember 10 L
Kertas label
Pipet tetes

1 buah
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya
1 buah

Menyaring sampel
Pengawetan sampel sementara
Untuk kalibrasi alat
Tempat penyimpanan sampel
Untuk mengukur pH
Untuk mengukur salinitas
Untuk mengukur kecerahan
Untuk mengukur oksigen terlarut
Untuk mengambil air
Untuk menandai setiap botol koleksi
Untuk mengambil sampel air dari botol sampel

12.
13.
14.
15.
17.
18.
19.

Alat tulis
Mikroskop
Buku identifikasi
Kamera digital
Kaca preparat
Mikroskop
Thermometer

2 buah
1 buah
4 buah
1 buah
Secukupnya
3 buah
1 buah

Untuk mencatat
Untuk melihat sampel plankton
Untuk mengidentifikasi plankton
Dokumentasi
Untuk mengamati sampel
Mengamati sampel
Untuk mengukur suhu

Zerra

Metode
Penelitian

Penentuan titik
sampling

Dengan menggunakan metode purposive


sampling dan menggunakan 5 titik
sampling.
Titik sampling 1 pada daerah pintu keluar
masuk air antara waduk, sungai dan laut.
Titik sampling 2 berada pada limbah domestik
yang menumpuk.
Titik sampling 3 daerah kawasan mangrove.
Titik sampling 4 pada daerah limbah yang
menumpuk
Titik sampling 5 pada keramba jaring tancap
Zerra

Metode
Penelitian
Metode pengambilan sampel
fitoplankton
Dengan menggunakan plankton net no 25 yang
dilengkapi dengan botol penampung untuk
menampung sampel
Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan dalam
sehari, diambil pada pukul 07:00 WIB, 10:00 WIB,
13.00 WIB dan 16.00 WIB, dengan rentang waktu 3
jam.
Dilakukan penyaringan air dengan ember plastik 10
L melalui jaring plankton ner sebanyak 5 kali
pengambilan.
Sampel dimasukkan kedalam botol sampel dan
diawetkan dengan 2-3 tetes formalin 4%

Zerra

Metode
Penelitian
Pengamatan
fitoplankton
1

Kaca preparat diamati dibawah mikroskop dengan


pembesaran 40x. Setiap botol sampel dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali

Sampel diidentifikasi jenis dan dihitung jumlahnya


dengan mengunakan metode lapang pandang
dengan 5 titik pengamatan.

Zerra

Air yang sudah tersaring diambil sebanyak 0,5 ml


dengan pipet tetes dan diteteskan ke kaca
preparat.

Identifikasi dengan buku Plankton (Suthers dan Rissik,


2009), Identifying Marine Diatoms And Dinoflagellates
(Hasle et al., 1996), dan Identifying Marine
Phytoplankton (Hasle et al., 1997).

Metode
Penelitian
Pengukuran Parameter Fisika - Kimia
Perairan
No
1
2

Zerra

Parameter
Fisika
Kimia

Parameter
Suhu
Kecerahan
Salinitas
pH
DO (Dissolved oxygen)

Satuan
C
cm
ppt
mg/l

Alat
Thermometer
Secchi disk
Hand refraktometer
pH meter
DO meter

Metode
Penelitian

Analisa data

Kelimpahan Fitoplankton

N = Kelimpahan plankton (ind/L)


Oi = Luas gelas penutupan preparat (400 mm2)
Op = Luas satu lapang pandang (1,036 mm2)
Vr = Volume air yang tersaring (20 ml)
Vo = Volume air yang di amati (0,5 ml)
Vs = Volume air yang disaring (50 L)
n = Plankton yang teridentifikasi (ind)
p = Jumlah lapang pandang yang teramati (5 Lp)
Zerra

Metode
Penelitian

Analisa data

Indeks
keanekaragaman
S

H ' Pi ln Pi
i 1

H= Indeks
keanekaragaman jenis
Pi= Suatu fungsi peluang
untuk masing-masing
bagian secara
keseluruhan (ni/N)
ni=Jumlah individu jenis
ke-i
N=Jumlah total individu
Zerra

Indeks
keseragaman

H'
E
H max

E
=Indeks
Keseragaman
H'=Indeks
Keanekaragaman
H maks=Log 2 S =
3,3219 log S
S
=
Jumlah
taksa/spesies

Metode
Penelitian

Analisa data
Koefisien Saprobik

Indeks dominansi
s

C ( ni / N ) 2
i 1

C= Indeks dominansi
Simpson
ni= Jumlah individu jenis
ke-i
N= Jumlah total individu

Zerra

X=Koefisien Saprofik
(berkisar antara -3,0 sampai
dengan 3,0)
A = Jumlah Spesies
Organisme Polysaprobik
B = Jumlah Spesies
Organisme - Mesosaprobik
C = Jumlah Spesies
Organisme - Mesosaprobik
D = Jumlah Spesies
Organisme Oligosaprobik

Metode
Penelitian

Hubungan antara indeks saprobitas perairan dengan


tingat pencemaran perairan

Bahan Pencemar
Bahan Organik

Tingkat
Pencemar
Sangat berat
Cukup berat

Tingkat Saprobitas
Poli saprobik -3,0 s/d 2,0

Indeks
Saprobitas
-3,0 s/d 2,0

Poli / meso saprobik -2,0 s/d -2,0 s/d 1,5


1,5
meso / poli saprobik -1,5 s/d -1,5 s/d 1,0
1,0

Bahan organik dan


anorganik

Bahan organik dan


anorganik

Zerra

- mesosaprobik -1,0 s/d 0,5

-1,0 s/d 0,5

Sedang

/ meso saprobik

-0,5 s/d 0,0

Ringan

/ meso saprobik
meso saprobik
meso/oligo saprobik

0,0 s/d +0,5


+0,5 s/d +1,0
+1,0 s/d +1,5

Sangat ringan Oligo/ meso saprobik

+1,5 s/d +2,0

Oligo saprobik

+2,0 s/d +3,0

SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH
Zerra

Anda mungkin juga menyukai