Oleh:
Aryochepridho
14/365092/PN/13668
Manajemen Sumberdaya Perikanan
Asisten Laporan:
Atika Arifati
LAPORAN OSEANOGRAFI
Aryochepridho
14/365092/PN/13668
Manajemen Sumberdaya Perikanan
INTISARI
Tujuan dari praktikum Oseanografi ialah untuk mengetahui dan mempelajari parameterparameter fisik, kimia, dan biologi suatu perairan, juga untuk mengetahui jenis plankton serta
larva ikan yang ada. Dan untuk mengaitkan hubungan antar parameter-parameter perairan
laut. Praktikum oseanografi dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 23-24 April
2016 di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I. Yogyakarta selama 24 jam.
Praktikum ini dilakukan dengan menganalisis parameter fisik, kimia, dan biologi perairan
laut serta hubungannya. Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung pada 4 stasiun
yang berbeda di mana pada setiap stasiunnya dilakukan pengamatan fisika setiap 1 jam
sekali, kimia 2 jam sekali, dan biologi 4 jam sekali. Parameter fisika meliputi frekuensi
gelombang, pasang-surut, kecepatan angin, kemiringan pantai, arah angin, suhu udara, dan
suhu air yang diamati secara langsung. . Parameter kimia meliputi DO, alkalinitas, CO 2, pH,
salinitas. DO diketahui dengan metode winkler, sedangkan CO2 dan alkalinitas menggunakan
metode alkalimetri. Parameter biologi meliputi pengamatan larva ikan yang dominan di
sekitar pantai dan pengamatan plankton menggunakan metode Shannon-wiener. Hasil yang
diperoleh yaitu kondisi pantai dengan kemiringan sedang, suhu air kisaran 28,5-340C; suhu
udara 20,5-340C; pasang surut 0-1,2 m; frekuensi gelombang 0-0,89 Hz; kecepatan angin 06,9 m/s; arah angin dominan ke Barat; DO kisaran 2,16-12,06 mg/L; alkalinitas 43-223 mg/L;
CO2 0-29,4 mg/L; pH 7,1-7,65; salinitas 28,5-32 ppt; densitas plankton 3133-8797 ind/L;
diversitas plankton 1,07-3,86. Hubungan parameter antara suhu udara, kecepatan angin dan
frekuensi ialah berbanding lurus, suhu air berbanding lurus dengan salinitas, namun suhu air
dan salinitas berbanding terbalik dengan DO, densitas berbanding terbalik dengan pasang
surut arus. larva ikan yang teridentifikasi paling banyak yaitu Stolephorus inclicus.
Kata kunci : kualitas air, metode, oseanografi, pantai sepanjang, parameter, stasiun.
PENDAHULUAN
Kondisi geografis Indonesia yang
strategis dan fakta fisik bahwa Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia yang memiliki luas laut 70% dari luas
teritorialnya menjadikan sumber daya pesisir
dan lautan sebagai sumber devisa yang
penting dan bermanfaat bagi pembangunan
nasional. Dimana lautan telah memberikan
banyak manfaat bagi manusia baik sebagai
sarana perhubungan dari suatu tempat ke
tempat lainnya, sebagai tempat rekreasi dan
dan
fenomena
yang
karakteristik
terjadi
di
laut
serta
dalamnya.
peningkatan
pemahaman
Oseanografi
adalah
yang
perikanan,
mitigasi
Oseanografi
perairan (plankton).
bencana
sederhana
dapat
alam
ilmu
dan
didefinisikan
sebagai
suatu
ilmu
secara
yang
METODE
Sepanjang,
menjadi
Fisika
Oseanografi,
Oseanografi.
kecepatan
tersebut
cabang
dan
angin.
ilmu
Biologi
yaitu:
Fenomena-fenomena
memberikan
kekhasan
dan
terjadinya
kondisi
fisik
angin
yang
mengakibatkan
Kabupaten
Gunungkidul,
pipa
termometer,
paralon
4m,
stopwatch,
kompas,
tali
pramuka,
= C 1mg/l
CO3
N H2SO4, rumus:
dimana
pengukuran
kandungan
menggunakan
metode
formalin 4%.
pengamtan
langsung.
Adapun
merupakan
refraktometer.
menggunakan
gelombang
teropong
CO2
bebas
alkalimetri
yang
frekuensi
(1000/50);
CO
2 bebas= b f 0,1 mg /l
20
salinitas
diukur
menggunakan
diamati
dengan
Parameter
melihat
biologi
meliputi
terbentuk
menggunakan
Pengambilan
banyaknya
gelombang
patok.
yang
Kecepatan
angin
plankton
plankton
persamaan
air
dan
udara
arc tan .
diukur
N=
net.
menggunakan
Pengamatan
menurut
Oi Vr 1 n
Op Vo Vs p
APHA
;plankton
(1989),
di mana N adalah
dengan
jumlah individu per liter, Oi yaitu luas gelas
termometer.
kimia
meliputi
DO,
dimana a sama
plankton
pada
seluruh
bidang
sebelumnya
larva
ikan
yang
terjaring
HASIL
Tabel 1. Parameter Fisik
Kemiringan Pantai ()
I
II
III
IV
8,7
10,72
11,85
4,5
10,2
5,39
6,95
10,6
7,91
9,5
12,41
7,22
Diversitas Plankton
II
III
0,63
4,30
3,18
3,75
2,74
2,55
I
1,51
4,12
2,85
IV
2,04
3,98
2,73
PEMBAHASAN
Pantai
(0,4%),
Sepanjang
terletak
pada
yang
besar
karena
pantai
ini
pantai
sedang
mempunyai
pada
pantai,
sebuah
disebabkan
oleh
dari
grafik
yang
Sepanjang
termasuk
normal
karena
(Wyrtki, 1961).
Grafik
di
atas
menunjukkan
naik
suatu
fenomena
turunnya
permukaan
dari
benda-benda
astronomi
pengaruh
rotasi
bumi
(gaya
angin
merupakan
faktor
yang
pada
di
proyeksikan
ke
lokasi,
angin
di
atas
angin
yang
bertiup.
energi
yang
dan
pertumbuhan
signifikan.
Frekuensi
kecepatan
menunjukkan
wilayah,
dan
salinitasnya
maka
salinitasnya
menjadi
tinggi
berkurang
karena
03.00 WIB.
pada
harian,
karena
dipengaruhi
bahan
an-organik
juga
dapat
difusi
Oksigen
yang
terdapat
di
serta
aktivitas
fotosintesis
oleh
1994).
Pada
grafik
7.
terlihat
Grafik 8. Alkalinitas
optimal,
sehingga
kemampuan
untuk
hidrogen
atau
kapasitas
penyangga
juga
diartikan
sebagai
(buffer)
terhadap
rendahnya
nilai
alkalinitas
ini
dan
hasil
respirasi
organisme
akuatik.
WIB.
nilai
Pada
stasiun
memiliki
kisaran
optimum
bagi
biota
alkaliniasnya
optimum.
Dengan
cocok sebagai
WIB dan terendah 0 mg/L pada pukul 09.0015.00 WIB dan 21.00-01.00 WIB. Pada
stasiun 3 mengandung CO2 bebas tertinggi
yaitu 21 mg/L pada pukul 03.00 WIB dan
terendah sebesar 0 mg/L pada pukul 09.0015.00, dan 19.00 WIB. Pada stasiun 4
mengandung CO2 bebas tertinggi yaitu 29,4
mg/L pada pukul 05.00 WIB dan terendah
stasiun
memiliki
pH
sore
Pada
malam.
Hal
tersebut
Grafik 10. pH
Menurut
pH
larutan.
pH
tingkat
Derajat
keasaman
Purba
keasaman
atau
atau
kebasaan
suatu
menyatakan
yang
hidup
melayang
maupun
pergerakan
serta
penyebarannya
grafik
bahwa
semakin
banyak
faktor-faktor
abiotik
yaitu
suhu,
faktor
biotik
yang
dapat
tersebut
adanya
Menurut
perbedaan
waktu
Odum
(1993),
Dari
grafik
ini
kita
dapat
pukul
11.00
WIB.
Menurut
indeks
keanekaragaman
perairan
ini,
Synodus
pantai
macrops,
Hypoatherina
Sepanjang
Leiognathus
temminckii,
bindus,
Samoan
Faktor
yang
mempengaruhi
merupakan
faktor
kehidupan.
Cahaya
penting
juga
yang
mempengaruhi
Perbedaan
tekanan
udara
ditimbulkan
juga
semakin
cepat
Berdasarkan
dapat
diketahui
penjelasan
bahwa
di
semakin
atas
besar
Oksigen
dimanfaatkan
untuk
adalah
ion-ion
sehingga akan
yang
membutuhkan
lain
juga
meningkatnya
berkurang
salinitas
dengan
sehingga
kadar
penjelasan
di
atas
yang
memerlukan
dioksidasi
banyak
oksigen.
sehingga
Setiap
peningkatan
suhu
meningkatkan
100C
sebesar
proses
dekomposisi
akan
dan
sangat
lemah
Berdasarkan
(Nybakken,
penjelasan
1992).
tersebut
dapat
Semakin
proses
semakin
dan
lurus
densitas
tinggi
pengoksidasian
suhu
ion-ion
salinitas
yaitu
maka
akan
berbanding
mulai
plankton
mengalami
akan
berkurang.
pasang
dan
Ini
densitas
mengoptimalkan
pemanfaatan
Densitas
plankton
merupakan
merupakan
sekelompok
biota
yang
hidup
melayang
maupun
pergerakan
serta
penyebarannya
KESIMPULAN
Pantai
Sepanjang
memiliki
Jakarta.
1,07-3,86.
diversitas
plankton
keanekaragaman
plankton
sedang
dan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
dkk.
1996.
Sumberdaya
Wilayah
Pengelolaan
Pesisirdan
Company.
Amsterdam.
Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius.
Yogyakarta.
Foster, B. 2004. Fisika Terpadu. Erlangga.
Jakarta.
and
Management
of
Diffuse
Ekologis.
Gramedia
Gajah
Mada
University
Press.
Yogyakarta.
Pariwono, J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang
Surut. Dalam Pasang Surut. Ed.
Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso.
P3O-LIPI. Jakarta. Hal. 13-23
Purba, M. 2006. Kimia I. Erlangga. Jakarta.
for
Identifying
and
DevMegalopsing
Countries.
India.
Kabupaten
di
Indonesia.
Dirjen