Anda di halaman 1dari 14

"Peran Oseanografi dalam Menjaga Keseimbangan

Ekosistem Laut"
Dosen Pengampu : Kurniawan Fazri, S.Pi., M.Si

Disusun Oleh :
Wanda asmara putra chaniago
(23030003)

PROGRAM STUDI -
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI
TAPANULI TENGAH
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan berkatNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai,
"Peran Oseanografi dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Laut". Makalah ini
telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun pembacanya.
Sekiranya Makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sekian dan terimakasih

Sibolga,Maret 2024

Wanda asmara
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1.1Latar Belakang...........................................................................................

1.2Rumusan Masalah......................................................................................

1.3Tujuan Penulisan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

2.2Kontribusi Oseanografi dalam Memahami Dinamika Laut.................................

2.2Peran Oseanografi dalam Konservasi dan Pengelolaan Laut..........................

2.3 Analisis Dampak aktifitas manusia ......................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................

3.1 Simpulan...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ekosistem laut adalah salah satu aset paling berharga di planet ini, menyediakan
sumber daya alam, berbagai layanan ekosistem, dan berkontribusi pada
keseimbangan global. Namun, tekanan yang diberikan oleh aktivitas manusia dan
perubahan iklim telah mengancam kelestarian ekosistem laut ini. Dalam konteks
ini, peran oseanografi menjadi krusial untuk memahami, merawat, dan menjaga
keseimbangan ekosistem laut.
Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam mempelajari oseanografi
fisika yakni pengamatan langsung dengan melakukan praktek lapang untuk
mengetahui oseanografinya itu sendiri. Oseanografi fisika dapat diketahui dengan
cara mengukur pasang surut, ombak, arus, angin seperti yang telah kita lakukan,
itu hanya sebagian dari oseanografi fisika tersebut, sehingga diperoleh gambaran
dasar tentang perbedaan dari data tersebut.
Adanya faktor-faktor fisik air laut, sepeti temperatur dan perubahan arus
dapat menyuburkan laut. Kedua, laut digunakan oleh manusia untuk berbagai
aktivitas. Manusia banyak menggunakan laut, seperti untuk transportasi,
pengeboran minyak dan gas, rekreasi, berenang, perikanan dan lain-lain. Ketiga
laut mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim. Laut mempengaruhi distribusi hujan,
kemarau, banjir dan kondisi lingkungan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran utama oseanografi dalam menjaga keseimbangan ekosistem
laut?
2. Bagaimana oseanografi mempengaruhi pemahaman tentang dinamika
ekosistem laut?
3. Apa dampak perubahan ekosistem laut terhadap kehidupan manusia dan
lingkungan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menyoroti pentingnya oseanografi dalam pemahaman dan pemeliharaan
ekosistem laut.
2. Membahas kontribusi oseanografi dalam menjaga keseimbangan
ekosistem laut.
3. Mengidentifikasi implikasi pengetahuan oseanografi terhadap kebijakan
pengelolaan laut yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian oseanografi.


Oseanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu yang
mempelajari lautan. Ilmu ini semata-mata bukanlah merupakan suatu ilmu yang
murni, tetapi merupakan perpaduan dari bermacam-macam ilmu dasar yang lain.
Ilmu-ilmu lain yang termasuk di dalamnya ialah ilmu tanah (geology). Ilmu bumi
(geography). Ilmu fisika (physics), ilmu kimia (chemistry). Ilmu hayat (biology)
dan ilmu iklim (metereology) (Hutabarat, 1985).
Oseanografi, cabang ilmu yang mempelajari lautan, memberikan
kontribusi besar dalam pemahaman terhadap dinamika laut. Melalui penelitian
dan observasi yang cermat, oseanografi memberikan wawasan tentang arus laut,
sirkulasi termal, dan perubahan fisika dan kimia di dalam lautan. Pemahaman ini
penting untuk memprediksi perubahan dalam ekosistem laut dan dampaknya
terhadap kehidupan.
Peran oseanografi dalam menganalisis sirkulasi laut, arus, dan perubahan
fisika dan kimia sangatlah penting dalam pemahaman tentang dinamika laut dan
dampaknya terhadap ekosistem serta kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa
peran utama oseanografi dalam konteks ini:

1. Memahami Sirkulasi Laut: Oseanografi mempelajari pola sirkulasi


laut global dan regional, termasuk aliran permukaan dan arus
dalam. Ini melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi sirkulasi, seperti angin, suhu, perbedaan kepadatan
air, dan pengaruh gravitasi. Dengan memahami sirkulasi laut,
oseanografi membantu menjelaskan distribusi panas di Bumi,
membentuk pola cuaca, dan mengatur pola iklim global.
2. Analisis Arus Laut: Oseanografi mempelajari arus laut dalam skala
lokal hingga global. Arus laut memiliki dampak besar pada
transportasi massa air, termasuk nutrien, organisme planktonik, dan
polutan. Oseanografi menganalisis arus laut untuk memahami
bagaimana distribusi materi dan energi di laut dipengaruhi oleh
arus, serta bagaimana arus laut mempengaruhi ekosistem laut dan
pola migrasi spesies.
3. Merekam Perubahan Fisika dan Kimia: Oseanografi merekam dan
menganalisis perubahan fisika dan kimia di laut, termasuk
perubahan suhu, salinitas, dan keasaman laut. Dengan memantau
perubahan ini dari waktu ke waktu, oseanografi membantu
mendeteksi tren panjang dalam perubahan iklim, serta memahami
dampaknya terhadap kesehatan ekosistem laut dan kehidupan
manusia yang bergantung padanya.
4. Pemantauan dan Prediksi: Oseanografi melibatkan pengembangan
sistem pemantauan dan model numerik untuk mempelajari
sirkulasi laut, arus, dan perubahan fisika dan kimia. Melalui
pengumpulan data lapangan, pengamatan satelit, dan pemodelan
komputer, oseanografi dapat memperkirakan perubahan masa
depan dalam ekosistem laut dan dampaknya terhadap kehidupan
manusia.

Dengan demikian, peran oseanografi dalam menganalisis sirkulasi laut,


arus, dan perubahan fisika dan kimia sangatlah penting dalam upaya menjaga
keseimbangan ekosistem laut dan memastikan keberlanjutan sumber daya laut
bagi generasi mendatang.

2.2 Peran Oseanografi dalam Konservasi dan Pengelolaan Laut


Peran oseanografi dalam konservasi dan pengelolaan laut sangatlah penting dalam
menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan memastikan pemanfaatan sumber daya
laut yang bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa peran utama oseanografi
dalam konteks ini:

1. Identifikasi Habitat Penting: Oseanografi membantu


mengidentifikasi habitat laut yang penting bagi keanekaragaman
hayati, seperti terumbu karang, padang lamun, dan ekosistem
mangrove. Melalui pemetaan dan studi ekologi, oseanografi
memahami kebutuhan spesies-spesies tertentu dan menganalisis
bagaimana habitat-habitat ini berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
2. Pemantauan Populasi dan Kesehatan Ekosistem: Oseanografi
memantau populasi organisme laut dan kesehatan ekosistem,
termasuk evaluasi terhadap kerusakan lingkungan, pola migrasi
spesies, dan respons terhadap tekanan-tekanan eksternal seperti
perubahan iklim dan polusi. Melalui pemantauan ini, oseanografi
memberikan data yang diperlukan untuk mengukur kesehatan
ekosistem laut dan mengidentifikasi tindakan konservasi yang
diperlukan.
3. Pengembangan Kebijakan Pengelolaan: Berdasarkan penelitian dan
pemantauan yang dilakukan oleh oseanografi, pengembangan
kebijakan pengelolaan laut dapat dilakukan secara lebih efektif.
Oseanografi menyediakan bukti ilmiah dan rekomendasi untuk
menentukan batas-batas konservasi, zona-zona perlindungan, dan
kuota penangkapan yang berkelanjutan bagi industri perikanan dan
kegiatan ekonomi lainnya yang bergantung pada sumber daya laut.
4. Simulasi dan Prediksi: Oseanografi menggunakan model
matematika dan komputer untuk mensimulasikan dinamika
ekosistem laut, termasuk perubahan iklim, pola sirkulasi air laut,
dan distribusi populasi ikan. Dengan memprediksi dampak dari
berbagai skenario manusia dan alamiah, oseanografi membantu
merancang strategi pengelolaan yang adaptif dan responsif
terhadap perubahan yang terjadi.
5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Oseanografi juga berperan
dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
konservasi laut dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya laut.
Melalui penyuluhan, pelatihan, dan kampanye informasi,
oseanografi berusaha untuk melibatkan masyarakat dalam upaya
pelestarian laut dan menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Peran oseanografi dalam konservasi dan pengelolaan laut sangatlah


beragam dan penting dalam upaya melindungi ekosistem laut dan memastikan
pemanfaatan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pembuatan kebijakan berkelanjutan berdasarkan pengetahuan oseanografi
merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan
memastikan pemanfaatan sumber daya laut yang bertanggung jawab. Berikut
adalah beberapa poin yang menjelaskan peran oseanografi dalam pembuatan
kebijakan berkelanjutan:

1. Mengumpulkan Data dan Informasi: Oseanografi menyediakan


pengetahuan ilmiah yang mendalam tentang kondisi ekosistem
laut, termasuk data tentang dinamika laut, arus, pola cuaca,
keberagaman hayati, dan kualitas air. Data-data ini penting dalam
merumuskan kebijakan yang berkelanjutan untuk pengelolaan
sumber daya laut.
2. Menganalisis Dampak dan Risiko: Oseanografi membantu dalam
menganalisis dampak dari berbagai kegiatan manusia terhadap
ekosistem laut, seperti penangkapan ikan berlebihan, polusi laut,
pembangunan pesisir, dan perubahan iklim. Analisis ini
memungkinkan pengambil kebijakan untuk memahami risiko yang
terkait dengan aktivitas-aktivitas tersebut dan merancang langkah-
langkah mitigasi yang efektif.
3. Mengidentifikasi Prioritas dan Tujuan: Berdasarkan pengetahuan
oseanografi, kebijakan pengelolaan laut dapat menetapkan prioritas
dan tujuan yang jelas untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Misalnya, penentuan zona-zona perlindungan, penentuan kuota
penangkapan yang berkelanjutan, atau pelestarian habitat-habitat
penting.
4. Merumuskan Strategi Pengelolaan: Oseanografi membantu dalam
merumuskan strategi pengelolaan yang adaptif dan berbasis bukti
ilmiah. Ini termasuk pengembangan regulasi, kebijakan
pengelolaan perikanan, zona-zona perlindungan, dan pengawasan
terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi merusak ekosistem
laut.
5. Melibatkan Pihak-Pihak Terkait: Oseanografi juga memfasilitasi
dialog antara berbagai pemangku kepentingan, seperti ilmuwan,
pemerintah, industri perikanan, komunitas pesisir, dan masyarakat
sipil. Kolaborasi ini penting untuk mencapai konsensus tentang
kebijakan-kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak dan
berkelanjutan dalam jangka panjang.

Dengan demikian, pengetahuan oseanografi memainkan peran kunci


dalam pembuatan kebijakan berkelanjutan untuk pengelolaan laut yang
bertanggung jawab dan pelestarian sumber daya laut bagi generasi mendatang.

2.3 Analisis Dampak Aktifitas Manusia.

Aktivitas manusia memiliki berbagai dampak yang signifikan terhadap ekosistem


laut. Beberapa dampak utama tersebut meliputi:
Overfishing (Penangkapan Ikan Berlebihan): Penangkapan ikan berlebihan
telah menyebabkan penurunan populasi beberapa spesies ikan dan gangguan
terhadap rantai makanan laut. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
ekosistem dan kerugian ekonomi bagi industri perikanan.
Polusi Laut: Pembuangan limbah industri, domestik, dan pertanian ke laut
mengakibatkan pencemaran air laut dengan bahan kimia berbahaya, limbah
plastik, minyak, dan logam berat. Polusi ini merusak lingkungan laut,
mempengaruhi kesehatan organisme laut, dan berpotensi meracuni manusia yang
mengonsumsi hasil laut.
Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar fosil, menyebabkan pemanasan global dan perubahan
iklim. Hal ini mempengaruhi suhu laut, sirkulasi laut, dan pola cuaca, yang dapat
berdampak besar pada ekosistem laut, termasuk terumbu karang, es laut, dan
distribusi spesies laut.
Kerusakan Habitat: Pembangunan pesisir, reklamasi lahan, penambangan
pasir, dan penggundulan hutan mangrove menghancurkan dan merusak habitat-
habitat penting bagi keanekaragaman hayati laut, seperti terumbu karang, padang
lamun, dan hutan bakau. Hal ini mengurangi keberagaman hayati laut dan
menyebabkan hilangnya sumber daya bagi masyarakat pesisir.
Pariwisata Laut yang Tidak Berkelanjutan: Pariwisata laut yang tidak
berkelanjutan, seperti snorkeling dan diving yang tidak terkelola dengan baik,
dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap terumbu karang dan habitat laut
lainnya. Pariwisata yang berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan terhadap
spesies-spesies tertentu dan merusak lingkungan pesisir.
Pengantar Spesies Asing (Invasive Species): Pengantar spesies invasif
melalui aktivitas kapal-kapal besar, seperti air ballast dan perjalanan lintas laut,
dapat mengganggu ekosistem laut dengan mempredasi spesies lokal,
menyebabkan persaingan dengan spesies asli, dan menyebarkan penyakit.

Dampak-dampak ini menunjukkan bahwa aktivitas manusia memiliki


konsekuensi yang serius terhadap keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem laut,
dan diperlukan tindakan yang segera dan berkelanjutan untuk meminimalkan
dampak negatif tersebut.
Pencegahan dan pengelolaan polusi laut memerlukan kerjasama global
serta tindakan yang terkoordinasi dari pemerintah, industri, dan masyarakat sipil.
Ini meliputi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penerapan teknologi
canggih untuk deteksi dan pembersihan tumpahan minyak, serta pengawasan ketat
terhadap pembuangan limbah industri dan pertanian. Dengan tindakan yang tepat,
kita dapat melindungi keberagaman hayati laut dan menjaga keseimbangan
ekosistem laut untuk generasi yang akan datang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa polusi laut, terutama yang


disebabkan oleh plastik, minyak, dan zat kimia berbahaya, merupakan ancaman
serius bagi keseimbangan ekosistem laut dan kesehatan manusia. Polusi ini
mempengaruhi keberagaman hayati laut, merusak habitat, dan meningkatkan
risiko terhadap organisme laut dan manusia yang bergantung pada sumber daya
laut.

Pencegahan dan pengelolaan polusi laut memerlukan upaya bersama dari


berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, masyarakat sipil, dan lembaga
internasional. Langkah-langkah seperti mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai, meningkatkan pengelolaan limbah minyak, dan mengurangi penggunaan
zat kimia berbahaya dapat membantu mengurangi dampak negatif polusi laut.

Pentingnya peran oseanografi dalam menjaga keseimbangan ekosistem


laut sangatlah besar.Diantaranya ;
1. Memahami dinamika laut.
2. Identifikasi habitat penting.
3. Pemantauan dan prediksi.
4. Konversasi sumber daya laut.
5. Pemahaman terhadap dampak perubahan iklim.

Dengan demikian, peran oseanografi sangatlah penting dalam menjaga


keseimbangan ekosistem laut dan memastikan keberlanjutan sumber daya laut
bagi generasi mendatang. Dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika
laut dan lingkungan laut, oseanografi berkontribusi secara signifikan dalam upaya
pelestarian lingkungan laut dan kesejahteraan manusia yang bergantung pada
sumber daya laut.

DAFTAR PUSTAKA

Duxbury, A. C., Duxbury, A. B., & Sverdrup, K. A. (2017). An


Introduction to the World’s Oceans. McGraw-Hill Education.

Pinheiro, H. T., & Goodbody-Gringley, G. (Eds.). (2019). Advances in


Marine Biology: The Role of Marine Biology in a Changing World. Academic
Press.

Halpern, B. S., & Fujita, R. (2013). Assumptions, Challenges, and Future


Directions in Marine Ecosystem-Based Management. Conservation Biology,
27(5), 911–918.
Levin, L. A., & Dayton, P. K. (2009). Ecological Theory and Continental
Margins: Where Next? Trends in Ecology & Evolution, 24(6), 326–336.

Pauly, D., Christensen, V., Dalsgaard, J., Froese, R., & Torres, F. (1998).
Fishing Down Marine Food Webs. Science, 279(5352), 860–863.

Anda mungkin juga menyukai