kehidupan organisme di bumi ini. Pada musim penghujan, ketersediaan air dalam
kualitas yang baik dan kuantitas yang cukup adalah hal mutlak yang diperlukan,
debit air yang terlalu besar akan berpotensi menyebabkan banjir, sedangakan pada
musim kemarau, debit air yang terlalu kecil menjadi penyebab kekeringan.
mencari cara untuk menjaga ketersediaan air, salah satunya adalah membangun
waduk. Untuk mengetahui kualitas air dan kuantitas air pada waduk, maka
dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian. Suriyono
yaitu fisika, kimia, dan biologi, dengan prosedur yang berbeda serta pengambilan
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui teknik sampling
memenuhi tugas laporan hasil praktikum mata kuliah ekologi perairan mengenai
Lalu manfaat dari penulisan laporan ini adalah kita dapat mengetahui dan
suatu perairan waduk sehingga laporan ini juga dapat menambah wawasan atau
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Waduk
Indonesia memliki berbagai jenis waduk. Jumlah total danau dan waduk
yang lebih besar dari 10 hektar adalah sekitar 521 dengan total area 491,724 Ha.
merupakan tempat pada muka lahan untuk menampung air hujan secukupnya pada
musim hujan, sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering atau langka
air. Waduk didefinisikan sebagai perairan menggenang atau badan air yang
memiliki ceruk, saluran masuk (inlet), saluran keluar (outlet) dan berhubungan
kedalaman 16 sampai 23 kaki (5-7 meter) (Shaw et.al, 2004). Perdana (2006)
mnyatakan waduk merupakan badan air tergenang (lentik) yang dibuat dengan
2.2.1 Suhu
Suhu merupakan salah satu hal penting bagi ikan (organisme) untuk
bertahan hidup, berkembangbiak, tumbuh dan kompetisi dengan yang lain (Nuitja,
2010). Menurut Marwah Siti (2001), kualitas air yang meliputi karakter fisik air
3
setempatatau jenis dari sumber air akan mempengaruhi temperatur air.
2.2.2 Kecerahan
dengan menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan dinyatakan salam satuan meter.
Nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan,
juga berfungsi untuk mengetahui proses asimilasi dalam air, bagian air yang tidak
geografis dan juga oleh faktor penutupan oleh vegetasi dari pepohonan yang
2.2.3 Kedalaman
Aliran air juga ikut berpengaruh terhadap kelarutan udara dan garam-garam
dalam air, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan
4
2.3 Parameter Kimia
2.3.1 pH
Kordi dan Tanjung (2007) adalah pH berkisar antara 6,5-7,5. Kisaran pH yang
baik untuk pertumbuhan biota perairan adalah 5 sampai 9. Nilai pH air yang
kurang dari 5 dan lebih besar dari 9, maka perairan tersebut telah tercemar berat
5
METODOLOGI PRAKTIKUM
dilaksanakan pada kamis, 12 Maret 2020 pukul 10.15 sampai dengan pukul 12.15
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut :
Fisika :
Kecerahan Pemant
Secchi disc,
m Air sampel ulan In situ
meteran
cahaya
Kecepatan Current
Arus dradge,
Pengap
m/det botol aqua, - In situ
ungan
tali rafia,
stopwatch
6
leptik
Rasa Organo
- - - In situ
leptik
Kimia :
pH Peruba
Kertas pH han
pH meter potensi
ometrik
7
Metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu penelitian langsung ke
alat yang akan digunakan nantinya. Asisten juga menjelaskan cara perhitungan
berangkat menuju waduk dan membawa alat-alat dan bahan yang dibutuhkan
Suhu
yang konstan, baca angka yang ditunjukkan oleh termometer, lalu dicatat.
Kecerahan
hingga batas tidak tampak, yakni warna putih pada secchi disc tidak lagi
perlahan tarik secchi disc ke atas hingga warna putih terlihat kembali
8
jarak hilang ( g ) + jarak tampak (k )
Kecerahan air ( m )=
2
Kedalaman
Siapkan alat yang digunakan. Tentukan lokasi perairan yang akan diukur
Kecepatan Arus
Siapkan alat yang digunakan. Kali ini menggunakan alat sederhana, yaitu
botol aqua yang diisi sedikit air (untuk menjaga keseimbangan botol selama
berada di badan air), tali rafia, dan stopwatch. Caranya adalah menentukan
dua titik sebagai titik awal dan titik akhir dan diukur jaraknya. Setelah itu
hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan botol untuk mencapai titik akhir
dengan stopwatch.
jarak (m)
Kecepatan Arus ( V )= ×1,25
waktu(s)
persatuan waktu dikalikan dengan 1,25. Hal ini disebabkan kecepatan air
1,25 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan benda yang berada di
pH
9
Data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan
gambar serta dianalisis secara deskriptif. Data kualitas air yang diperoleh dibahas
dengan menggunakan literatur terkait, pendapat ahli serta berbagai kegiatan yang
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1 Suhu °C 32 In Situ
5 pH 6 In Situ
No Kondisi Keterangan
3 Bau Amis
11
4.2 Pembahasan
dengan mecari jarak hilang dan jarak tampak. Setelah didapatkan, maka nilai
52+59
Kecerahan Air ( cm) =
2
111
Kecerahan Air (cm)=
2
kali ini menggunakan tongkat skala. Lalu tongkat skala dicelupkan sampai
Dalam mengukur kecepatan arus menggunakan botol aqua, tali rafia, dan
stopwatch. Jarak antara titik awal dan titik akhri ditentukan sejauh 2,5 m. Lalu
dilakukan pengukuran. Waktu yang diperlukan botol aqua dari titik awal menuju
Jarak tempuh
Kecepatan Arus= ×1,25
Waktu
2,5 m
Kecepatan Arus= ×1,25
19,02 s
3,125 m
Kecepatan Arus= =0,16
19,02 s
12
13
Dalam pengukuran pH perairan menggunakan kertas pH indikator, kertas
yang ada pada kertas pH dicocokkan dengan pH indikator dan didapatkan nilai pH
14
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
UR, didapatakan hasil bahwa suhu di permukaan air waduk adalah 32°C,
kecerahan 55,5 cm, kedalaman 1,07 m, kecepatan arus 0,16 m/s dan nilai pH 6.
waduk FPK UR memberikan data dan hasil yang akurat dan mendapatkan sampel
5.2 Saran
Demi menjaga kelestarian waduk FPK UR, diharapkan bagi setiap pihak
yang bisa mencemari lingkungan waduk FPK UR agar kualitas air dapat terjaga
15
DAFTAR PUSTAKA
Perdana, A. 2006. Pola Hubungan Antara Tata Guna Lahan dengan Erosi di
ITB.
16
LAMPIRAN
Gambar 1
17
Gambar 2
18
19
Gambar 3
20