Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KETIK BAB 3 – SELESAI

EKOLOGI PERIKANAN

AP 2015

KETENTUAN PENULISAN

1. FORMAT : ARIAL 11, SPASI 2, PAGE SETUP 4-3-3-3

2. LITTERATUR : HARUS ADA VOLUME, NOMOR, HALAMAN

3. JURNAL TAHUN DIATAS 2012 DAN ADA JENIS JURNALNYA

4. UNTUK SKRIPSI, THESIS, DISERTASI, MINIMAL 2012, TERDAPAT

JUMLAH HALAMANYA.

5. NAMA FILE JURNAL DIGANTI DENGAN (NAMA PENULIS, TAHUN)

contoh: (Gitra, 2017), (nama, et al. Tahun)

TUGAS DAN LITTERATUR

KIRIM KE:

UNTUK LAPORAN BAB 3 DAN BAB 4 KE DESI

desikp7@gmail.com

UNTUK BAB 5 DAN LAMPIRAN KE GITRA

auliagitra@gmail.com

ACC ASISTEN

KAMIS, 25 MEI 2017


KELOMPOK 7

3.1 Fungsi Alat dan Bahan

3.1.1 Parameter Kimia

d. CO2

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ekologi Perairan pada

materi Pengukuran CO2 sebagai berikut:

NO NAMA ALAT FUNGSI

1 Erlenmeyer Untuk wadah mereaksikan larutan

2 Pipet tetes Untuk mengambil larutan dalam skala

kecil

3 Gelas ukur Untuk mengukur air sampel

4 Statif Untuk penyangga buret

5 Buret Untuk wadah larutan titrasi

6 Nampan Untuk wadah alat dan bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Ekologi Perairan

materi Pengukuran CO2 adalah sebagai berikut:

NO NAMA BAHAN FUNGSI

1 Air sampel Sebagai sampel yang diukur kadar

CO2 nya

2 Indikator PP Sebagai pengondisian basa

dan indikator warna merah


muda

3 Kertas label Sebagai pemberi tanda pada botol

4 Tisu Sebagai membersihkan alat yang

telah digunakan

5 Na2S2O3 Sebagai larutan titrasi

3.2 Analisis Prosedur

3.2.1 Parameter Kimia

d. CO2

Pada praktikum Ekologi Perairan materi pengukuran CO2, langkah awal

yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan . Alat yang digunakan yaitu

Erlenmeyer 100ml,buret,statif,botol air 600 ml, pipet tetes, gelas ukur 25ml,

corong,nampan. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air sungai/kolam,

indikator PP, Na2SO3, kertas label dan tisu. Pertama masukkan 25ml air sampel

kedalam Erlenmeyer , lalu tambahkan indikator PP sebagai indikator warna pink

dan pengkondisian basa. Apabila air tidak berwarna merah jambu berarti air

tersebut tidak mengandung CO2 bebas. Bila air sampel tetap tidak berwarna,

maka lakukan titrasi dengan Na2SO3 0,0454 N sampai warna menjadi merah

jambu pink pertama kali . lalu dihitung kadar CO2 dengan rumus :

ml ( titran ) x N titran x 22 x 1000


CO 2=
ml (air sampel)
CO2 = carbon dioxide (ppm)

V titran = V awal – V akhir

N titran = 0,025 N

22 = MR CO2

1000 = konversi L ke ml

ml air sampel = air sampel yang digunakan

4.2.2 Parameter Kimia

f. amonia

Pada praktikum Ekologi Perairan hasil yang diperoleh dari perhitungan

ammonia pada satsiun bentos 2 sebesar 0,10ppm , pada perifiton 2 sebesar

0,51ppm, pada plankton 2 sebesar 0,10ppm. Sedangkan hasil yang diperoleh

pada stasiun bentos 3 sebesar 0,15 ppm, pada perifiton 3 sebesar 0,13 ppm ,

dan pada plankton 3 sebesar 0,27 ppm. Setiap stasiun yang diamati ammonia

nya memiliki kadar yang berbeda- beda. Hal ini di sesuaikan dengan aktifitas-

aktifitas yang ada dalam perairan. Kadar optimal ammonia dalam suatu perairan

berkisar 0,02 mg/l.

menurut tataningdatu et al (2013) kadar amoniak yang baik bagi

kehidupan ikan air tawar < 1 ppm. Apabila amoniak telah melenihi 1,5 ppm, maka

perairan tersebut masih/telah mengalami pencemaran. Batas maksimum

amoniak untuk kegiatan perikananbagi ikan yang peka <0,02 mg/l. hasil

penelitian menunjukkan nilai aminiak terendah berada pada kedalaman 0,5 dari
permukaan dengan nilai 0,13 mg/l. sedangkan amoniak tertinggi berada pada

titik 2, minggu ke empat pada kedalaman 0,5 dari permukaan air dengan nilai

0,77 mg/l. hal ini menunjukkan nilai amoniak di kelurahan paleroon telah

melewati batas makmimum bermutu karena pada kisaran 0,13mg/l-0,77mg/l

menurut nugroho et al (2012) ammonia (NH3)merupakan polutan

langsung dari kegiatan budidaya ikan. Keberadaan system aquaponik, sesuai

hasil penelitian ternyata mampu memberikan perbaikan kualitas air melalui

reduksi kandungan amoniak. Amonia dalam bentuk NH3 maupun ammonium

NH4+ merupakan senyawa yang mengandung nitrogen NH2. Nitrogen adalah

unsure yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena merupakan

bagian penting darinprotoplasma, enzim,agen katalis, biologis, yang berfungsi

mempercepat proses kehidupan organism. Sehingga amonia ini sangat di

butuhkan oleh perairan untuk organism.

Dapat disimpulkan bahwa kadar ammonia yang ddidapat saat praktikum

ekologi perairan adalah kadar amonia yang baik. Hasil dari praktikum adalah

dibawah 1 ppm, yang artinya baik bagi kehidupan ikan air tawar karena hal

tersebut telah jelaskan pada jurnal yang kami peroleh. Dan pada perairan

sumber awan memiliki kadar yang baik untuk perairan. Walaupun di perairan

sumber awan di jadikan tempat wisata. Kandungan ammonia yang berada di

sumber awan ini juga memiliki fungsi kesuburan.

DAPUS

Nugroho, R. A,. L. T. Pamudi, D Chilmawati edan A. H. C. Haditomo. 2012.

Aplikasi Teknologi Akuaponik Pada Budidaya Ikan Air Tawar Untuk

Optimasi Kapasitas Produksi. Jurnal Saintek Perikanan. 8(1): 46-51


Tatangindatu, F., O. Kalesarandan R. Rompas. 2013. Studi Parameter Fisika

Dan Kimia Air Pada Areal Budidaya Ikandi Danau Tondano, Desa

Paleloan, Kabupaten Minahasa. Jurnal Budidaya Perairan 1(2): 8-19

Anda mungkin juga menyukai