MANUAL PRAKTIKUM
Prodi Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas PGRI Ronggolawe
Tuban - 2019
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Manual Praktikum
KATA PENGANTAR •••
1
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Table of Contents
Manual Praktikum ................................................................................................................................ 1
Kompetensi 1........................................................................................................................................ 1
Kompetensi 2........................................................................................................................................ 1
Kompetensi 3........................................................................................................................................ 1
Kompetensi 4........................................................................................................................................ 1
2
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Kompetensi 1
Praktikum 1 •••
2. Kecerahan
3. Kecepatan Arus
3
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
b. Parameter Kimia
1. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman atau pH suatu perairan dapat diukur dengan
menggunakan pH paper atau menggunakan pH pen.
pH paper
Memasukkan pH paper ke dalam air sekitar 0,5 menit,
dikibaskan sampai setengah kering, kemudian
dicocokkan perubahan warna pada pH paper dengan
kotak standart.
pH pen
Standarisasi dahulu pH pen sebelum dipakai dengan
cairan pH standar. Dimasukkan pH pen ke dalam air yang
akan diukur kadar pH-nya kemudian dilihat angka pada
layar pH pen. Setelah dipakai segera standarisasi kembali.
3. Karbondioksida (CO2)
Kadar karbondioksida dalam perairan dapat diukur dengan
prosedur sebagai berikut:
Memasukkan 25 ml air sampel ke dalam erlenmeyer,
kemudian ditambahkan 1-2 tetes indikator PP.
Bila air berwarna merah muda berarti air tersebut tidak
mengandung CO2 bebas.
Bila air tetap tidak berwarna setelah ditambahi PP, cepat
titrasi dengan Na2CO3 0,0454 N sampai warna menjadi
merah muda (pink) pertama kali.
Volume Na2CO3 yang terpakai (ml titran) dicatat.
4
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
4. Alkalinitas
Kadar alkalinitas dalam perairan dapat diukur dengan prosedur
sebagai berikut:
Memasukkan 50 ml air contoh ke dalam erlenmeyer 250 ml.
Tambahkan 2 tetes indikator PP. Bila:
Terbentuk warna pink lanjutkan ke 3
Tidak berwarna lanjutkan ke 4
Dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N dengan menggunakan
indikator PP sampai warna merah muda tepat hilang.
Kemudian ditambahkan 2 tetes indikator MO (Methyl
Orange) dan titrasi dilanjutkan sampai terbentuk warna
merah muda pertama kali (alkalinity MO).
Ditrasi dengan larutan HCl 0,02 N dengan menggunakan
indikator MO sampai tepat terjadi perubahan warna.
Hitung volume HCl 0,02 N yang digunakan.
5. Amonium Nitrogen
Kadar amonium nitrogen dalam perairan dapat diukur
dengan prosedur sebagai berikut:
Air sampel disaring agar bahan yang berbentuk partikel
terambil dari air sampel tersebut, kemudian diambil 25 ml.
Selanjutnya ditambahkan ke dalam air sampel 2 ml
pereaksi nessler dan diaduk rata.
Dibiarkan sekitar 10 menit agar terbentuk warna dengan
sempurna. Kemudian dimasukkan larutan ke dalam cuvet.
Air sampel (No.3) dibandingkan dengan larutan baku untuk
menaksir kadar ppm ammonia nitrogen. Apabila
pengukuran menggunakan spektrofotometer (panjang
gelombang 425 µm).
6. Orthofosfat
Kadar ortofosfat dalam perairan dapat diukur dengan prosedur
sebagai berikut:
Menuangkan 25 ml air sampel ke dalam erlenmeyer
berukuran 50ml.
Menambahkan 1 ml ammonium molybdat ke dalam
masing-masing larutan standar yang telah dibuat dan
dihomogenkan sampai larutan bercampur.
Ditambahkan 2 tetes larutan SnCl2 yang masih baru dibuat
dan dihomogenkan. Warna biru akan timbul (10-12 menit)
sesuai dengan kadar fosfornya.
Memasukkan larutan (No.3) ke dalam cuvet.
Bandingkan warna biru air sampel dengan larutan
standar, baik secara visual a
5
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
8. Nitrat Nitrogen
Kadar nitrat nitrogen dalam perairan dapat diukur dengan
prosedur sebagai berikut:
Menyaring 25 ml sampel dan dituangkan ke dalam
cawan porselin.
Diuapkan diatas hot plate sampai kering hati-hati
jangan sampai pecah dan didinginkan.
Ditambahkan 1 ml asam fenol disulfonik, diaduk
dengan pengaduk gelas dan diencerkan dengan 10 ml
aquadest.
Ditambahkan (dengan meneteskan) NH4OH sampai
terbentuk warna. Encerkan dengan aquadest sampai
25 ml. Kemudian dimasukkan dalam cuvet.
Bandingkan dengan larutan standar pembanding
secara visual atau dengan spektrofotometer (panjang
gelombang 410 µm).
9. Salinitas
Kadar garam perairan dapat diukur dengan menggunakan
refraktometer atau salinometer.
A. Refraktometer:
1) Dibuka penutup kaca prisma
2) Dikalibrasi dengan aquadest
3) Dibersihkan dengan tissue secara searah
4) Diteteskan 1-2 tetes air yang akan diukur salinitasnya
5) Ditutup kembali dengan hati-hati agar tidak terjadi
gelembung udara dipermukaan kaca prisma
6) Diarahkan ke sumber cahaya
7) Dilihat nilai salinitasnya dari air yang diukur melalui
kaca pengintai
6
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
B. Salinometer
1) Diambil gelas ukur 200 ml atau lebih
2) Diisi sampel air kurang lebih ¾ bagian
3) Dimasukkan salinometer kedalam gelas ukur
4) Ditunggu sampai salinometer tidak bergerak dan
dibaca skala yang menunjukan angka salinitas.
Analisa
Data Hasil Pengukuran Kualitas Air
No Hasil
Parameter Kualitas Air
. Kolam Sungai
1. Suhu
2. Kecerahan
3. Kecepatan arus
4. pH (Poisoning Hidrogen)
5. Oksigen Terlarut (DO)
6. Karbondioksida (CO2)
7. Alkalinitas
8. Ammonia Nitrogen
9. Ortofosfat
10. TOM (Total Organic Matter)
11. Nitrat Nitrogen
12. Salinitas
Kecepatan Arus
KOLAM SUNGAI
s= t= s= t=
7
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
SUNGAI
N titran: V titran: V Botol DO:
Karbondioksida (CO2)
KOLAM
N titran: V titran: V air sampel:
CO2 (mg/L) =
SUNGAI
N titran: V titran: V air sampel:
CO2 (mg/L) = =
Alkalinitas
KOLAM
V HCl: N HCl: V air sampel:
CaCO3 (mg/L) = =
SUNGAI
V HCl: N HCl: V air sampel:
CaCO3 (mg/L) = =
Orthofosfat
KOLAM SUNGAI
y= y=
y = 0,9127x-0,0074 = y = 0,9127x-0,0074
=
8
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Nitrat Nitrogen
KOLAM SUNGAI
y= y=
y = 0,4747x-0,0073 = y = 0,4747x-0,0073 =
Jadi, Jadi,
Nilai Nitrat Nitrogen = x. 4,43 = Nilai Nitrat Nitrogen = x. 4,43 =
9
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Kompetensi 2
Praktikum 2 •••
Zooplankton
Zooplankton dapat berukuran antara 2 mikron
(mesoplankton) hingga 200 cm (megaplankton). Oleh karena itu
sangat sulit untuk mendapatkan semua zooplankton dalam
semua kategori dan tidak ada jenis plankton net yang dapat
mengoleksi semua jenis hewan planktonik. Plankton net untuk
zooplankton biasanya memiliki mesh 80 mikron. Untuk
pengambilan sampel plankton dekat dasar prairan dapat
digunakan net denganbukaan mulut berbentuk persegi panjang
(60x20 cm) adn panjang net 180 cm. Khusus untuk sampling
zooplankton yang berada dekat dasar perairan, iasanya pada
bagian bawah net dipasang semacam peluncur (sled) untuk
menghindari kemungkinan net mengeruk substrat dasar.
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan
sample zooplankton adalah penghindaran plankton dari net,
pelepasan plankton keluar dari net, clogging (mesh tertutup oleh
palnkton atau partikel lain). Zooplankton dapat menghindar dari
kemungkinan tertangkap oleh net karena memiliki organ sensor
fisiko-kimia yang dapat mendeteksi mangsa dan pemangsa. Bila
plankton telah masuk kedalam net, ada kemungkinan dapat
keluar lagi, hal ini disebabkan oleh ukuran plankton dan atau
perubahan bentuk net saat pengambilan sampel. Bila jarak
penarikan net terlalu jauh, terdapat kemungkinan mesh akan
tertutup oleh plankton atau partikel.
10
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Metodologi
Sebelum pelaksanaan praktikum, mahasiswa (dibawah supervisi
asisten praktikum) diwajibkan untuk menyiapkan peralatan dan
bahan praktikum sebagai berikut;
Prosedur Kerja
1. Sampling Faktor Lingkungan
a) Salinitas
Salinitas diukur dengan menggunakan hand salino-refractometer
yang memiliki tingkat ketelitian hingga 1 ‰.
b) Suhu
Suhu diukur dengan menggunakan termometer merkuri yang
memiliki tingkat ketelitian hingga 10 C.
11
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
c) Kecerahan air
Kecerahan air diukur dengan menggunakan alat Secchi disc.
Tingkat kecerahan dinyatakan dalam satuan meter (m).
2. Sampling Plankton
a) Tentukan titik sampling yang representatif lalu rekam posisi
geografisnya dengan GPS.
b) Sampel plankton diperoleh dengan menyaring air laut
menggunakan plankton net. Sampel fitoplankton disaring dengan
KITAHARA net sedangkan sampel zooplankton disaring dengan
NORPAC net.
c) Pada saat pengoperasian, plankton net ditarik dengan
menggunakan perahu pada kecepatan ± 2 knot (± 3.8 km/jam).
d) Setelah proses penyaringan selesai, bagian luar plankton
net disemprot (menggunakan sprayer) dengan air yang diambil
dari lokasi sampling. Perlakuan ini bertujuan agar sampel plankton
yang melekat pada dinding net dapat terkumpul semua kedalam
botol penampung (bucket).
e) Selanjutnya sampel dalam bucket dipindah kedalam botol
koleksi (botol sampel) dan diawetkan dalam buffered-formalin
5%. Beri label penanda pada botol sampel.
f) Khusus untuk sampel fitoplankton, masukkan 5 tetes
pewarna lugol kedalam botol sampel.
E. Analisis Sampel
Sampel fitoplankton dapat langsung diidentifikasi tanpa proses
sorting terlebih dahulu. Sebanyak 1 ml sampel diteteskan kedalam
sedgwick rafter atau counting chamber dan diamati dibawah
mikroskop compound binocular. Selanjutnya plankton
diidentifikasi dan dihitung jumlahnya pada tiap kategori taxon
(untuk penelitian kuantitatif).
Karena fitoplankton yang berbentuk rantai sangat mudah
putus, maka pencacahan dilakukan dengan menghitung jumlah
sel dalam sedgwick rafter.
Penghitungan sel menggunakan formulasi berikut;
12
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Analisis Data
Keanekaragaman (diversity) disusun oleh dua komponen utama,
yaitu variasi spesies dan kelimpahan relatif spesies. Tingkat
keanekaragaman sendiri dapat dilihat dari nilai Indeks Diversitas
(H’), Indeks Kekayaan Jenis (Species Richness) dan Indeks
Kemerataan Jenis (Evenness).
13
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Diskusi
Sampel yang didapat dianalisis dengan menggunakan tabel
berikut.
Kualitas perairan berdasarkan indeks diversitas fitoplankton dan
zooplankton
Kualitas Indeks Indeks
Perairan Diversitas Diversitas
Phytoplankton Zooplankton
Sangat Baik >2.0 >2.0
Baik 1.6 – 2.0 1.6 - 2.0
Sedang 1.0 – 1.6 1.4 – 1.6
Buruk 0.7 – 1.0 1.0 – 1.4
Sangat Buruk <0.7 <1.0
14
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Kompetensi 3
Praktikum 3 •••
Warna Hijau
Air warna hijau biasanya terjadi bila dasar perairan
kekurangan bahan organik atau tambak/kolam baru, warna ini
relatif baik dan biasanya kualitas air hijau lebih stabil. Udang yang
hidup didalamnya berwarna cerah dan bersih, kematian massal
jarang terjadi pada warna hijau. Bila salinitas turun sering terjadi
dominasi algae Scenedesmus dan Euglena. Produktivitas yang
dihasilkan apabila budidaya dalam kondisi normal dapat
mencapai 4 – 8 ton/ha tiap siklus. Warna hijau yang terjadi terdiri
dari hijau muda, hijau, hijau tua dan hijau coklat.
A. Hijau Muda
Air tambak yang berwarna hijau disebabkan oleh adanya
dominasi phytoplankton kelas Chlorophyceae, jenis utama yang
mendominasi adalah Chlorella juga terdapat spesies
Scenedesmus, Chroococcus dan Planktonsphaeria, euglena,
Sceletonema, dan Plankton lain yang dapat ditemui adalah
Oscillatoria, spesies ini akan mendominasi apabila tidak dilakukan
pengelolaan plankton yang optimal karena apabila nutrien
berkurang, jenis ini masih bisa tumbuh dengan baik sehingga
dapat mengalahkan dominasi phytoplankton lain seperti
Chlorophyceae. Warna air ini biasanya banyak ditemui pada
awal budidaya dimana akumulasi bahan organik dari sisa pakan
masih rendah dan saat itu phytoplankton berada pada masa
pertumbuhan. Transparansi air pada awal budidaya dengan
warna hijau muda adalah > 60 cm. Warna air ini relatif baik dan
dapat dipertahankan.
15
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
B. Hijau
Warna hijau umumnya terjadi akibat perubahan warna
hijau muda sebagai indikasi dari meningkatnya kelimpahan
hytoplankton sehingga jenis phytoplanktonnya relatif sama
dengan yang ditemukan pada warna hijau muda. Kelas
Chlorophyceae dengan spesies utama Chlorella masih banyak
mendominasi. Tetapi pada warna ini spesies Oscillatoria masih
terdapat. Transparansi warna airnya berada pada kisaran 30 – 60
cm. Warna hijau ini baik untuk Dipertahankan.
16
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
C. Hijau Tua
Warna air hijau tua biasanya banyak ditemui pada periode
budidaya DOC 80 ke atas sampai menjelang panen, hal ini
disebabkan adanya akumulasi pakan (bahan organik) yang
mulai tinggi sebagai sumber nutrien bagi pertumbuhan
phytoplankton. Warna air hijau tua memiliki transparansi < 30 cm
awalnya pada warna ini Chlorophyceae seperti Chlorella sering
ditemukan dan masih mendominasi tetapi dengan semakin
bertambahnya umur budidaya dan naiknya bahan organik yang
tak terkendali serta perawatan air yang kurang baik maka
spesies-spesies Chlorophyceae yang tadinya dominan akan
digantikan menjadi kelas Cyanophyceae (BGA) dengan spesies
utama seperti Oscillatoria, juga terdapat Anabaena,
Chroococcus, Merismopedia dan Coelosphaerium. Meskipun
banyak jenis Cyanophyta, Algae hijau masih tetap ada tetapi
dominasinya lebih rendah dibandingkan BGA dan biasanya
warna air akan berubah menjadi hijau pekat dan kebiruan. Untuk
kepentingan budidaya warna air ini tidak menguntungkan,
sebaiknya dilakukan pergantian air atau oplos air, hal ini untuk
menghindari terjadinya blooming BGA (kematian masal BGA)
yang akan menyebabkan DO drop dan timbulnya bau lumpur
pada udang.
17
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
D. Hijau Coklat
Warna hijau coklat terbentuk dari adanya phytoplankton
kelas chlorophyceae dan Bacillariophyceae (diatom). Spesies
utama yang mendominasi adalah Chlorella dan Nitzchia juga
terdapat Cyclotella, Navicula, Chaetoceros, Coscinodiscus dan
Asterionella. Warna air ini memiliki transparansi 30-60 cm. Perlu
diwaspadai warna hijau coklat pada beberapa tambak dapat
didominasi oleh Dinoflagellata seperti Peridinium sehingga
diperlukan cek jenis plankton terhadap warna yang terjadi. Untuk
kepentingan budidaya warna air hijau coklat dapat
dipertahankan tetapi apabila terdapat jenis Dinoflagellata
sebaiknya dilakukan pergantian air atau dengan pemupukan
kembali secara teratur untuk menumbuhkan dominasi jenis
Chlorella atau Diatom.
18
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Warna Coklat
Warna air coklat biasanya banyak didominasi oleh kelas
diatom/Bacillariophyceae. Warna air coklat biasanya kurang
stabil/sulit dijaga tetapi baik untuk kehidupan udang sehingga
diperlukan pengelolaan yang lebih baik. Produktivitas yang dapat
dihasilkan adalah 6 – 15 ton/ha. Perlu diperhatikan apabila air
coklat kehitaman (sumber air banyak bahan organik dan tanin),
biasanya akan terjadi dominasi Dinoflagellata dengan kecerahan
air yang tinggi. Udang yang hidup di dalamnya tidak akan sehat,
kulit lunak, carapace mengembang. Produktivitas untuk air jenis
ini adalah 3 ton/ha. Beberapa warna coklat tersebut diantaranya
adalah :
A. Coklat Muda
Warna air coklat muda banyak ditemui pada tahap
persiapan dan awal budidaya dimana akumulasi bahan organik
dari sisa pakan belum begitu tinggi. Timbulnya warna air coklat
muda biasanya disebabkan dari perbedaan pemupukan yang
dilakukan (rasio N/P) dan biasanya sedikit berbeda dengan
pemupukan untuk membuat air berwarna hijau. Transparansi
pada warna ini > 60 cm, kondisi ini baik untuk dipertahankan
karena banyak didominasi oleh phytoplankton kelas
Bacillariophyta (Diatom) seperti Diatomae, Navicula, dan Nitzchia.
Pada warna ini juga sering ditemukan Chlorella.
19
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
B. Coklat
Warna coklat umumnya terjadi akibat perubahan warna
coklat muda sebagai indikasi dari meningkatnya kelimpahan
phytoplankton, tetapi perubahan coklat muda ke warna coklat
terjadi apabila dilakukan pemupukan secara teratur sesuai dosis
awal sehingga rasio N/P tetap optimal untuk menumbuhkan
diatom. Spesies utama yang mendominasi adalah Cyclotella,
Coscinodiscus, juga terdapat Navicula dan Nitzchia. Transparansi
warna airnya berada pada kisaran 30 – 60 cm. Warna coklat ini
baik untuk dipertahankan.
20
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
C. Coklat Tua
Warna air coklat tua bisa didominasi oleh diatom dan
zooplankton, biasanya ditemui pada periode budidaya DOC 80
ke atas sampai menjelang panen, hal ini disebabkan adanya
akumulasi pakan (bahan organik) yang mulai tinggi sebagai
sumber nutrien bagi pertumbuhan phytoplankton dan kurangnya
pergantian air. Warna air coklat tua memiliki transparansi < 30 cm.
Warna ini perlu diwaspadai apabila jika terdapat indikasi adanya
zooplankton seperti Copepoda atau Brachionus karena akan
mengganggu konsentrasi udang untuk mengkonsumsi pakan.
Jenis diatom yang dapat mendominasi pada warna ini adalah
Melosira, Coscinodiscus, Chaetoceros dan Skeletonema. Warna
air coklat tua kurang baik bagi pertumbuhan udang jadi
sebaiknya dilakukan pergantian air dan apabila terdapat
dominasi zooplankton dilakukan droping zooplankton.
21
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
22
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
23
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
24
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Bening
Warna bening (transparansi tinggi dan dasar tambak
terlihat) merupakan indikasi bahwa pemupukan untuk
penumbuhan phytoplankton belum optimal, biasanya terjadi
pada saat persiapan dan awal budidaya. Air bening dapat
terjadi juga pada pertengahan budidaya dimana phytoplankton
mengalami kematian (drop) dan kondisi ini dapat berbahaya
bagi udang karena disertai penurunan DO secara drastis
sehingga udang langsung mengambang ke permukaan.
Air bening pada awal budidaya dapat disertai dengan
tumbuhnya lumut sutera biasanya terjadi dari DOC 0 sampai 30.
Pada awal budidaya dan saat tebar benur air bening tidak
langsung berpengaruh bagi kehidupan benur tetapi tetap air
bening tidak diharapkan karena factor stressor yang lebih tinggi
dibandingkan air berwarna.
25
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Metode
1 Diambil sampel air sebanyak 250 ml dan dimasukkan kedalam
gelas berwarna putih
2. Diamati karakter fisik, warna, suhu, pH, DO, BOD, TSS, TDS
3. Diamati plankton yang ada
Diskusi
1. Bagaimana analisa komposisi plankton yang terdapat pada
masing-masing lokasi pengambilan sampel air?
2. Bagaimana perbandingan sifat fisik perairan berdasarkan
warna air pada masing-masing lokasi?
3. Bagaimana analisa kualitas perairan masing-masing lokasi?
26
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Praktikum 4
Kompetensi 4
Makrobenthos Sebagai Bioindikator •••
Pencemaran dan Analisisnya
Materi
Secara sederhana bioindikator dapat diartikan sebagai
makhluk hidup yang dapat digunakan sebagai petunjuk atau
pemberi tanda. Menurut Arndt et al, 1987 bioindikator adalah
organisme atau asosiasi organisme yang memberikan respon
terhadap keberadaan suatu polutan yang berpotensi
menyebabkan perubahan fungsi yang vital atau polutan yang
bersifat akumulatif. Benthos dapat digunakan menjadi Mahasiswa
bioindikator memiliki beberapa alasan yaitu: mengetahui dan
a) Bersifat sedentaire (menetap) representatif untuk dapat menganalisis
pencemaran logam berat
makrobenthos
b) Bersifat kosmopolitas atau tersebar luas sehingga
dapat ditemukan dibanyak lokasi sebagai bioindikator
c) Mudah di koleksi pencemaran
d) Siklus hidup relatif panjang historik lokasi penelitian lingkungan.
dan variasi pengamatan untuk berbagai jenjang
usia
e) Mempunyai kapabilitas dalam mengakumulasi
toksikan.
Dalam menggunakan makrofauna bentik terdapat
keuntungan dan kerugian. Kerugian dari penggunaan
makrofauna bentik sebagai bioindikator yaitu jumlah sampling
harus banyak dan distribusi dan kelimpahan sering kali
dipengaruhi oleh hal alamiah lain sehingga perlu
pengetahuan bioekologi masing-masing spesies.
27
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Prosedur Kerja
Sampling makrofauna bentik
Makrofauna bentik dikoleksi dengan menggunakan
metode transek sabuk (belt transect) dengan lebar area 0.5
meter kea rah kanan dan kiri garis transek.
Transek yang digunakan adalah transek yang sama
untuk analisis lamun dan LIT karang.
Semua jenis makrofauna bentik yang terdapat dalam
transek dikoleksi (dimasukkan kedalam plastik zip-lock yang
telah diisi air laut).
Spesimen hasil koleksi dipindah kedalam wadah
plastik yang juga telah diisi air laut.
Semua spesimen diidentifikasi hingga taksa spesies
atau genus dan dihitung kelimpahannya.
Setelah diidentifikasi, spesimen koleksi dikembalikan ke
habitat asalnya.
Analisis Data
Perhitungan indeks keanekaragaman jenis (diversitas)
makrofauna bentik melalui persamaan Shannon-Wiener
sebagai berikut;
Diskusi
Sampel yang didapat dianalisis dengan menggunakan
tabel berikut.
Kualitas perairan berdasarkan diversitas atas kriteria Lee,
Wang, Kuo (1979)
Kualitas Perairan Indeks Diversitas
Tidak tercemar > 2.0
Tercemar ringan 1.5 – 2.0
Tercemar sedang 1.0 – 1.5
Tercemar berat < 1.0
28
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Daftar pustaka
29
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
Tan, L.W.H and P.K.L Ng. 1992. A Guide to Seashore Life. Young,
C.M. 2002. Atlas of Marine Invertebrate Larvae. New York:
Academic Press. Singapore: Singapore Science Centre.
30
Manual Praktikum Limnologi - 2019
•••
31