Anda di halaman 1dari 8

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan pada bulan November 2021 hingga Desember 2021.

Pegambilan data dan uji analisis penelitian dilakukan pada bulan November 2021 di

Laboratorium MIPA Terpadu UNS dan Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I.

Analisis data dilakukan pada bulan Desember 2021. Lokasi pengambilan data dilakukan

pada dua mata air Gunung Lawu jalur pendakian Cemoro Sewu yaitu Mata Air Sumber

Wesanan dan Sendang Derajat.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat - alat yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan antara lain TDS

meter, ORP meter, well water sampler, tally sheet, GPS, jerigen, botol gelap, ice box,

meteran, alat tulis, dan kamera. Alat yang digunakan untuk uji di laboratorium antara

lain pH meter, spektrofotometer UV- Vis, neraca analitik, autoklaf, erlenmeyer 50 ml,

labu ukur 50 ml, erlenmeyer 250 ml, alat titrasi, alat destilasi, labu ukur 100 ml, kuvet,

pipet 50 ml, turbidimeter, nefelometri, gelas piala 200 ml, tabung durham, tabung lauryl

tryptose, inkubator, cawan petri, jarum inokulasi dan batang pengaduk.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengambilan data adalah air dari mata air, label, es batu. Bahan

yang digunakan untuk uji di laboratorium antara lain HCl, NaOH, NH4Cl-EDTA, larutan

pewarna, kertas saring, H2NC6H4SO2NH2, NED dihidrochlorida, larutan fenol (C6H6O), natrium

nitroprusid (C5FeN6Na2O), larutan pengoksidasi, plastik atau parafin film, larutan pengencer

NaOH 0,16%,larutan kerja sulfat, larutan buffer, kristal BaCl2, K2CrO4, larutan AgNO3, larutan

baku natrium,klorida, aquades, MacConkey agar, Lauryl Tryptose broth, Brilliant Green Lactose

Bile (BGLB) broth, Nutrient agar slants.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode

deskriptif dari hasil uji Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I dan hasil

pengukuran di lapangan. Sampel penelitian ini adalah Mata Air Sumber Wesanan dan

Mata Air Sendang Derajat. Pengambilan sampel menggunakan teknik grab sampling

yaitu dengan mengambil sampel air secara langsung pada badan air yang akan diteliti.

Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria

pengambilan sampel yang telah ditentukan adalah pengambilan sampel dilakukan di

pagi hari, volume sampel yang diambil 2 liter pada setiap mata air, titik pengambilan

sampel air pada bagian tengah, samping kanan, dan samping kiri dari lebar mata air

sedalam 1-2 meter. Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah parameter

fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika meliputi bau, rasa, warna, TDS, kekeruhan,

dan suhu. Parameter kimia meliputi pH, Nitrit, Nitrat, Sianida, Sulfat, Klorida, dan

Amonia. Parameter biologi meliputi Total Coliform dan E.coli. Hasil pengukuran

dilapangan dianalisis untuk mengetahui karakteristik daerah sekitar mata air.Setiap hasil

pengukuran parameter dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan

RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 untuk mengetahui kualitas air dari mata air Sumber

Wesanan dan Sendang Derajat di jalur pendakian Cemoro Sewu lereng Gunung Lawu.

Setelah itu, untuk mengetahui status kualitas air dari mata air Sumber Wesanan dan

Sendang Derajat, hasil uji laboratorium dihitung menggunakan metode Indeks

Pencemaran berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun

2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001.


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Cara Kerja

1. Pengukuran Parameter Fisika

a. Pengukuran Parameter Fisika

Pengukuran parameter fisika dimulai dengan mengukur TDS dan suhu

menggunakan ORP meter dengan cara mencelupkan bagian yang berlayar kecil ke

dalam mata air. Bau, rasa, dan warna dilakukan secara langsung dengan uji

organoleptik. Penilaian terhadap karekteristik daerah sekitar mata air dan hasil

pengukuran parameter fisika di catat pada tally sheet dan di dokumentasikan.

2. Pengambilan Sampel Air

Pertama, sampel diambil menggunakan well water sampler yang terdapat dua

buah tali berwarna merah dan putih. Well water sampler dicelupkan pada mata air

hingga terisi penuh, tali merah untuk menutup dan membuka tutup, tali putih untuk

memegang dan menaikan botol. Lalu, sampel air dimasukkan pada jerigen dan botol

gelap, dipastikan tidak ada gelembung dan tidak terlalu penuh. Jerigen untuk uji

kimia dan botol gelap untuk uji biologi. Wadah sampel diberi label yang berisi lokasi

pengambilan, waktu, dan tanggal. Saat pengambilan sampel dilakukan dokumentasi.

Terakhir, wadah yang telah berisi sampel dimasukkan pada ice box untuk menjaga

kondisi sampel air.

3. Pemeriksaan Sampel

Pemeriksaan sampel meliputi parameter kimia dan biologis yaitu :

a. Prameter Kimia, dilakukan di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I.

1. Penentuan Ph

Penentuan derajat keasaman (pH) dilakukan dengan menggunakan alat pH

meter berdasarkan SNI 06-6989.11-2004. Pertama, pH meter dikalibrasi

menggunakan larutan penyangga, dikeringkan dengan kertas tissue lalu elektroda


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dibilas menggunakan air suling kemudian dibilas menggunakan sampel air uji,

elektroda dicelupkan ke dalam sampel air uji sampai pH meter menunjukkan hasil

pembacaan yang tetap, sampel air uji sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam

gelas piala 150 ml kemudian dicelupkan elektroda dari pH meter, dan dibaca nilai

pH pada alat, hasil pembacaan skala atau angka yang terdapat pada tampilan pH

meter di catat sebagai hasil akhir pengukuran pH.

2. Penentuan Kadar Nitrat (NO-)

Penentuan kadar nitrat dilakukan dengan metode spektrofotometer UV- visibel

berdasarkan SNI 06.6989.79:2011 (QI/LKA/65 Screening Spektrofotometer).

Pertama, pH sampel air uji di atur antara 7-9 dengan menambahkan HCl atau

NaOH, sampel air uji sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan

ditambahkan 75 ml larutan NH4Cl- EDTA pekat lalu dikocok, larutan tersebut di

lewatkan melalui kolom reduksi dengan laju alir 7 - 10 ml/menit kemudian 25 ml

tampungan pertama dibuang, selanjutnya eluat dimasukkan ke dalam erlenmeyer

yang bersih dan kering secara kuantitatif 50 ml, secara kuantatif ditambahkan 2

ml larutan pewarna kemudian dikocok, absorbansi dalam waktu antara 10 menit

sampai 2 jam diukur pada panjang gelombang 543 nm dengan menggunakan

spektrofotometer, hasil pengukuran absorbansi di catat dan dihitung kadar nitrat.

3. Penentuan Kadar Nitrit ( NO 2 - )

Penentuan kadar nitrit dilakukan dengan metode spektrofotometer berdasarkan

SNI 06-6989.9-2004 (APHA 4500-NO2 B-2017). Pertama, sampel air uji di

saring menggunakan kertas saring bebas nitrit berukuran pori 0,45 μm pada botol

gelap, kemudian sampel air uji dimasukkan ke dalam gelas piala 200 ml

menggunakan pipet 50 ml, setelah itu di tambahkan 1 ml H2NC6H4SO2NH2 dan

dikocok selama 2-8 menit, larutan NED dihidrochlorida sebanyak 1 ml


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ditambahkan, dikocok, lalu dibiarkan selama 10 menit, pengukuran absorbansi

dilakukan dengan panjang gelombang 543 nm pada spektrofotometer, kemudian

hasil absorbansi dibaca dan kadar NO2- pada sampel air uji dihitung

menggunakan persamaan regresi linier kurva kalibrasi.

4. Penentuan Kadar Sianida (CN−)

Penentuan kadar sianida dilakukan dengan metode spektrofotometri

berdasarkan SNI 06-6989-77:2011. Pertama, sampel air uji hasil destilasi

dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml menggunakan pipet dan diencerkan

menggunakan larutan pengencer NaOH 0,16 % hingga volume 40 ml,

ditambahkan buffer asetat 1 ml lalu dihomogenkan, ditambahkan kloramin-T 2

ml diinversikan dua kali dan dibiarkan selama 2 menit, ditambahkan segera

larutan asam barbiturat-piridin 5 ml lalu dihomogenkan secara perlahan,

kemudian impitkan hingga tanda tera menggunakan air bebas mineral dan

dihomogenkan secara inversi, didiamkan selama 8 menit hingga senyawa

kompleks berwarna stabil telah terbentuk, nilai absorbansi dibaca menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 575 nm - 582 nm, kemudian

kadar sianida dapat dihitung.

5. Penentuan kadar Sulfat

Penentuan kadar sulfat dilakukan secara turbidimetri berdasarkan SNI 06-

6989.20-2009. Pertama, sampel air uji sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam

erlenmeyer 250 ml menggunakan pipet, kemudian ditambahkan larutan buffer A

sebanyak 20 ml diaduk dengan kecepatan konstan. Selama pengadukan

ditambahkan 1 sendok takar kristal BaCL2, kemudian pengadukan

diterustkanselama 60 detik dari penambahaan BaCL2. Serapan diukur

menggunakan spkektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm, turbiditas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

diukur menggunakan turbidimeter pada waktu 5 menit.

6. Penentuan Kadar Klorida (Cl-)

Penentuan kadar klorida dilakukan dengan metode argentometri (mohr)

berdasarkan SNI 06-6989.19-2009. Pertama, sampel air uji sebanyak 100 ml

dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, ditambahkan larutan indikator K2CrO4

1 ml, kemudian di titrasi menggunakan larutan AgNO3 sampai titik akhir titrasi

dengan terbentuknya warna kuning kemerahan, volume AgNo3 dicatat sebagai

sampel A. Kemudian pembuatan blanko, air bebas mineral ditambahkan larutan

indikator K2CrO4 1 ml, kemudian di titrasi menggunakan larutan AgNO3 sampai

titik akhir titrasi dengan terbentuknya warna kuning kemerahan, volume AgNo3

dicatat yang telah terpakai.

7. Penentuan Kadar Amonia (NH-3)

Penentuan kadar amonia dilakukan dengan metode fenat secara fenat

berdasarkan APHA. 4500-NH3 F-2017. Pertama, sampel air uji sebanyak 25 ml

dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml menggunakan pipet, ditambahkan 1 ml

larutan fenol lalu dihomogenkan, ditambahkan 1 ml natrium nitroprusid lalu

dihomogenkan, di tambahkan 2,5 ml larutan pengoksidasi lalu dihomogenkan,

kemudian erlenmeyer ditutup menggunakan plastik atau parafin film dan

dibiarkan selama 1 jam untuk pembentukan warna, selanjutnya larutan

dimasukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, pengukuran absorbansi

dilakukan dengan panjang gelombang 640 nm.

b. Parameter Biologi, dilakukan di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta I.

Penentuan kadar Total Coliform dan E.coli menggunakan Metode Tabung Ganda

berdasarkan QI/LKA/18 dan QI/LKA/53 sesuai Permenkes No. 492 Tahun 2010 :

1. Pengujian Perkiraan (Presumptive Test)


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pengujian ini menggunakan multi tabung fermentasi. Sampel air dimasukkan ke dalam

tabung fermentasi dengan volume 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml untuk menginokulasikan

Lauryl Tryptose broth. Tabung yang menghasilkan gas dinyatakan positif, kemudian

dilakukan uji penegasan.

2. Pengujian Penegasan (Confirmed Test)

Pengujian ini menggunakan Brilliant Green Lactose Bile (BGLB) broth yang

mengandung lactose dan oxgall untuk menyeleksi coliform. Tabung Brilliant

Green digunakan untuk menginokulasi koloni coliform dengan cawan petri pada

teknik filtrasi membran. Pada tabung durham kecil yang memproduksi gas

dinyatakan positif, kemudian ditentukan nilai MPN nya.

3. Pengujian Lengkap (Completed Test)

Sampel positif tabung Brilliant Green ditanam bergaris pada piring

MacConkey agar, kemudian diinkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam. Koloni

yang terisolasi dipilih kemudian ditanam bergaris pada tabung lauryl trytose dan

Nutrient Agar Slants untuk pewarnaan gram mikroorganisme. Kemudian

diketahui nilai MPN dari bakteri gram negative yaitu E.coli.

E. Analisis Data

Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan untuk penentuan kualitas air dari

mata air diperoleh secara deskriptif berupa data untuk mendeskripsikan hasil penelitian

di lapangan dan hasil uji laboratorium, kemudian data dibandingkan dengan Peraturan

Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 pada lampiran I tentang Persyaratan Kualitas

Air Minum. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

Air Dan Pengendalian Pencemaran Air dengan baku mutun kelas I karena

menggunakan air dari mata air yang umumnya dimanfaatkan sebagai air baku minum.

Status kualitas air dan nilai tingkat pencemaran ditentukan menggunakan Metode
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Indeks Pencemaran berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115

Tahun 2003 Lampiran II tentang Status Mutu Air.

Rumus Indeks Pencemaran (IP) :

⁄ ⁄
IPj = √

Keterangan:

IPj = Indeks pencemaran

Ci = Konsentrasi paramater kualitas air (i)

Lij = Konsentrasi parameter kualitas air (i) pada baku peruntukkanair (j)

M = Maksimum dari Ci/Lij

R = Rata-rata nilai kualitas air Indeks Pencemaran ditentukan dari hasil nilai

maksimum dan nilai rata-rata rasio konsentrasi per parameter terhadap nilai baku

mutunya

(Ci/Lij)M = Nilai (hasil penelitian/ baku mutu) maksimum

(Ci/Lij)R = Nilai (hasil penleitian/ baku mutu) rata-rata

Status kualitas air menggunakan metode indeks pencemaran berdasar nilai IP adalah

sebagai berikut :

Tabel 2. Kategori Mutu Air Berdasarkan Nilai IP

Rentang Nilai Indeks Kategori


0 ≤ IPj ≤ 1,0 Baik
1,0 < IPj ≤ 5,0 Tercemar ringan
5,0 < IPj ≤ 10 Tercemar sedang
IPj > 10 Tercemar berat
Sumber : KepMen LH No. 115 Tahun 2003.

Anda mungkin juga menyukai