Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

MATA KULIAH EKOLOGI PERAIRAN


PERAIRAN AIR TAWAR DI SUNGAI CILIWUNG

Disusun Oleh:
- ALIFIA CA’AYU SUBADA
- ARIEF PURWO HANDOYO
- HUDAN SIDDIQ KHAERUNNAS
- PURBOYO
- YUSUF MUHRAM SIDIQ

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
BOGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di
bumi.
Untuk menentukan kualitas air, pengamatan dilakukan berdasarkan berbagai
parameter air baik fisika, kimia, dan biologinya. Dari segi parameter fisika yaitu suhu,
tingkat kecerahan, tingkat kekeruhan dan tingkat kedalaman,. Parameter kimia yaitu
Ph, O2 terlarut dan CO2 bebas, sedangkan untuk parameter biologi yaitu plankton dan
benthos.
Pengukuran kualitas air dilakukan pada ekosistem perairan seperti kolam waduk,
sungai, laut, danau, teluk, delta, semenanjung dan perairan lainnya.
Dilakukannya pengukuran kualitas air yakni dari air tersebut. Dalam praktikum
ini, pengukuran kualitas air dilakukan di Sungai Ciliwung dengan menggunakan
metode observasi secara langsung. Pengambilan sampel dilakukan dengan
memperhatikan berbagai pertimbangan kondisi serta keadaan daerah pengamatan.
Analisis yang dilakukan menggunakan dua cara, yakni analisis secara insitu, yaitu
analisis sampel yang dilakukan langsung dilokasi pengamatan dan analisis secara
eksitu, yaitu analisis yang dilakukan di laboratorium namun sebelumnya sampel telah
diambil dilokasi pengamatan.

1.2 Tujuan
Praktikum Lapangan Mata Kuliah Ekologi Perairan di Sungai Ciliwung
mempunyai beberapa tujuan untuk mengetahui lingkungan fisik perairan mulai bentuk
fisik perairan seperti intensitas perairan, suhu udara, suhu air dan kecerahan,
lingkungan kimia yakni dari pH, dan untuk mengetahui parameter biologi yaitu
plankton dan benthos.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu praktikum ini dilaksanakan 2 kali, yaitu yang pertama dilakukan di Sungai
Ciliwung, Kelurahan Sempur, Kota Bogor Tengah, Jawa Barat selama 1 hari yaitu
pada tanggal Desember 2018. Kedua, praktikum ini dilakukan di Laboratorium
Biologi Universitas Nusa Bangsa selama 1 hari pada tanggal Desember 2018.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
Tabel 1. Data alat yang di butuhkan untuk pengambilan sampel
No. Nama Alat Keterangan
1. Kertas Label Lapangan
2. Thermometer Lapangan
3. Plankton Net Lapangan
4. Botol Sedimen Lapangan
5. Kertas Lakmus / pH meter Lapangan
6. Meteran Lapangan
7. Tali Rapia Lapangan
8. Tally Sheet Lapangan
9. Kamera Lapangan & Laboratorium
10. Mikroskop Laboratorium
11. Object Glass Laboratorium
12. Cover Glass Laboratorium
13. Pipet Tetes Laboratorium
14. Buku Identifikasi Laboratorium
15. Botol Centricius Laboratorium
15. Laptop Media pembuatan Laporan

2.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini untuk sampel air tawar di Sungai
Ciliwung, yaitu alkohol 70 % . Dan, dibutuhkan alcohol juga pada pengujian sampel
di Laboratorium.

2.3 Metode Pengambilan


Metode yang digunakan dalam praktikum ini diperoleh dengan cara pengambilan
sample secara acak pada tempat praktek. Analisis yang dilakukan menggunakan dua
cara, yakni analisis secara insitu, yaitu analisis sampel yang dilakukan langsung
dilokasi pengamatan dan analisis secara eksitu, yaitu analisis yang dilakukan di
Laboratorium namun sebelumnya sampel telah diambil dilokasi pengamatan.

2.4 Cara Kerja


2.4.1 Pengambilan Sampel
 Pertama, semua kelompok mengambil sampel di lokasi yang telah
ditentukan
 Setelah sampai di lokasi, dilakukan pengukuran suhu menggunakan
thermometer
 Kemudian lakukan pengukuran oksigen dalam air menggunakan DO
meter

 Ukur Panjang dan Lebarnya sungai dengan menggunakan meteran yang


sudah disediakan
 Menghitung kecepatan arus air sungai dengan menggunakan alat yang
sudah disediakan
 Lakukan juga pengambilan sampel menggunakan plankton net, untuk
mengambil sampel fitoplankton dan zooplankton. Untuk sampel
zooplankton dilakukan 2 kali ulangan. Lalu masukkan kedalam botol
sampel. Untuk fitoplankton dilakukan 2 kali ulangan dan dimasukan
kedalam botol sampel. Kemudian sampel tersebut di bawa dan disimpan
di Laboratorium untuk diamati.

2.4.2 Pengujian Sample


 Kedua sampel tersebut yaitu zooplankton dan fitoplakton di ambil
menggunakan pipet dan dimasukan kedalam botol centricius
 Kedua sampel tersebut yang sudah ada di dalam botol centricius di
homogenkan diputar dengan centricius (Zentrifugen) selama 5 menit
dengan 3000 rpm
 Setelah 5 menit akan terlihat bahwa terpisahnya endapan (Nathan) dan
bening (Super Nathan)
 Ambil endapan zooplankton tersebut dengan pipet dan seterusnya
perlakuan yang sama dengan fitoplankton
 Sample zooplankton diambil setetes dengan pipet dan diteteskan pada
object glass dengan diteteskan sedikit alkohol dan tutup dengan cover
glass dan seterusnya perlakuan yang sama dengan fitoplankton.
 Pengamatan mengunakan mikroskop pada perbesaran 10 x untuk
menghitung jumlah individu sedangkan untuk memperjelas identifikasi
menggunakan perbesaran 40 x.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 2. Parameter, Satuan, Hasil Analisis dan Keterangan
NO Parameter Satuan Hasil Analisis Keterangan
1. Derajat keasaman (pH) - 6 Insitu
2. Suhu Air Celcius (0C) 24 Insitu
3. Suhu Udara Celcius (0C) 28 Insitu
4. Tingkat Kecerahan Centimeter 41,5 Insitu
(cm)
5. Arus Sungai Secon (s) / detik 20,82 Insitu

7. Rona Lingkungan - Data diambil pada pukul Insitu


10.00 WIB dengan
kondisi cuaca cerah
8. Plankton - Zooplankton : Exsitu
 microhanimoun
strictssium

Fitoplankton :
 closterium setasium
9. Hewan Lain - Biota air yaitu : Insitu
 Ikan kecil dan brenyit
 Cacing air
 Keong Kecil

Keterangan :
Insitu : Analisis yang dilakukan di lokasi pengamatan.
Exsitu : Sampel yang di ambil di lokasi pengamatan akan di analisis di
Laboratorium

4.2 Pembahasan
Untuk mengetahui apakah suatu perairan tersebut mempunyai kualitas air
yang baik dan bagus, maka kita harus mengukur parameternya. Berikut
merupakan pembahasan mengenai pengukuran kualitas air pada suatu perairan air
tawar di Sungai Ciliwung yang di jadikan objek praktikum.
4.2.1 Pengukuan Derajat Keasaman (pH)
Pengukuran pH perairan dilakukan dengan menggunakan Kertas lakmus
atau pH meter. Pengukuran Ada pun ukuran pH pada perairan yang
dijadikan objek praktikum yaitu sebesar 6 dengan keadaan asam.

4.2.2 Pengukuran Suhu air dan Suhu Udara


Pengukuran suhu dilakukan dengan cara mencelupkan thermometer
kedalam perairan. Thermometer diikat pada bagian pangkal (bukan ujung
air raksa), kemudian thermometer digantung pada permukaan perairan
beberapa menit dan suhu dibaca setelah thermometer menunjukkan
angka konstan. Adapun suhu pada perairan yang dijadikan objek
praktikum yaitu suhu permukaan airnya 240C (normal) dan suhu
udaranya 280C. (normal)

4.2.3 Pengukuran Tingkat Kecerahan


Kecerahan adalah ukuran tranparasi perairan yang diamati secara visual.
Pengukuran kecerahan dilakukan dengan menggunakan Secchi Disk.
Prosedur pengukuruan kecerahan yaitu secchi disk diturunkan kedalam
perairan sampai tidak kelihatan, dicatat berapa jarak dari permukaan
perairan sampai secchi disk tidak terlihat dikurangi jarak mata peneliti
dengan permukaan perairan (ini dinamakan jarak hilang). Kemudian
secchi disk ditarik sampai kelihatan jaraknya (jarak tampak). Kemudian
nilai jarak tampak ditambah nilai jarak hlang dibagi dua. Rata-rata
pengukuran kedua jarak tersebut merupakan nlai kecerahan, dinyatakan
dalam satuan centimeter. Untuk lebih jelasnya rumus menghitung
kecerahan :
Kecerahan air (cm) = Jarak hilang (cm) + Jarak tampak (cm)
2

Kecerahan perairan yang dijadikan objek praktikum telah diketahui jarak


hilangnya sebesar 50 cm dan jarak tampaknya 33 cm, maka dapat
dinyatakan :
Kecerahan air = 50 cm + 33 cm
2
= 41,5 cm
Maka kecerahan air pada perairan yang dijadikan objek praktikum
adalah sebesar 41,5 cm.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1 Saran
Praktikum yang dilaksanakan juga berlajalan cukup lancar akan tetapi adanya
kekurangan alat dan bahan pada saat praktikum lapangan berlangsung, yang
membuat antar kelompok saling menunggu alat dan bahannya. Mungkin itu
menjadi faktor hambatan jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai