METODOLOGI
satu bulan dari bulan April sampai Mei 2015. Pengambilan sampel dilakukan di dua
wadah pendederan benih yang berbeda yaitu, dikolam budidaya BBI Lukup Badak dan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
perairan
mikroskopik
mikroskop
Bahan
Kelompok pertama yaitu ikan yang didederkan di kolam dan kelompok kedua ikan yang
didederkan di akuarium.
Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dibawa ke Laboratorium
Pengawetan Parasit
Pengamatan di Mikroskop
Identifikasi Parasit
Analisa Data
Gambar 3.1 Prosedur kerja pengamatan ektoparsit dan endoparasit
Pengambilan ikan sampel diperoleh dari kolam penederan dan akuarium benih
ikan peres di BBI Lukup Badak. Sampel diambil secara acak masing-masing wadah.
Kolam pendederan sampling secara acak 50 ekor dan di akuarium 50 ekor. Proses
penelitian yang meliputi DO meter, pH, salinitas, dan suhu. Ikan yang sudah ditangkap
baik dari kolam budidaya maupun akurium dimasukkan kedalam kantong plastik dan
diberikan oksigen agar ikan tidak stres saat di bawa ke laboratorium untuk di
identifikasi.
Badak, Aceh Tengah. Sebelum di amati ikan sampel dipingsankan terlebih dahulu
dengan menggunakan jarum suntik yang ditancapkan di otak ikan. Selanjutnya diukur
jenis ektoparsit dan mengidentifikasi secara mikroskopis dengan metode preparat ulas.
Pengerikan dilakukan dari ujung anterior kepala hingga posterior sirip ekor, pengerikan
juga dilakukan pada kedua sisi tubuh ikan dan juga semua bagian sirip. Selanjutnya
perut ikan dari anus hingga ke bawah sirip dada. Isi perut dipindahkan kedalam cawan
petri atau gelas objek yang telah diteteskan safranin dan kemudian diamati
menggunakan gunting secara memanjang dengan perlahan bagian dalam lambung dan
dioleskan pada gelas objek yang telah ditetesi safranin, kemudian diamati menggunakan
mikroskop. Usus digunting memanjang, diletakkan pada gelas objek, dibuat sayatan tipis
Parameter utama yang diamati adalah intensitas ektoparasit dan endoparasit serta
prevalensi ektoparasit dan endoparasit yang menyerang ikan peres (Osteochilus sp.).
Jenis dan jumlah parasit yang menyerang dihitung dengan menggunakan rumus
selama penelitian.
parasit pada kolam dan akuarium digunakan uji T (Nazir, 2011) dengan rumus sebagai
berikut:
Sx1 – x2 =
√ SS 1+ SS 2 1 1
+ +
n1+n −2 n1 n2
2
( ∑ X i)
2
SS1 = ∑ X 21−
n
Di mana:
Xi = pengamatan variable ke-1
n = besar sampel
SS = sumsquare
Dalam menggunakan uji-t, perlu diperhatikan bentuk hipotesis yang dirumuskan
tentang kedua meanyang ingin dibandingkan. Ada tiga cara untuk merumuskan
hipotesis, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agromedia,
Jakarta.
Anshary, H. 2010. Infeksi dan Patologi Parasit Actinocleidus sp. (Monogodenea) Pada
Insang Ikan Lele Dumbo, Clarias gariepenus. Jurnal Perikanan (Journal of
Fisheries Sciences), 12 (2):79-85.
Azmi, H., Dyah, R., Nana, Kariada. 2013. Identifikasi ektoparasit Pada ikan Koi
(Cyprinus carpio L) Di Pasar Ikan Hias Jurnatan Semarang. Unnes Journal of
Life Science, 2(2):64-70.
Bahrudin, A.S. 1994.Ektoparasit pada ikan seribu Poecilia reticulatus Peters, dari kolam
dan sungai di desa Hegarmanah, KecamatanCikeruh, Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat. 5(1):81-90.
Bhakti, S. 2011. Prevalensi dan Identifikasi Ektoparasit pada Ikan Koi (Cyprinus carpio)
di Beberapa Lokasi Budidaya Ikan Hias di Jawa Timur. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Bunga, M. 2008. Prevalensi dan Intensitas Serangan Parasit Diplectanum sp. Pada Ikan
Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus, Forsskal) diKeramba Jaring Apung.
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin 18 (3) : 204-210.
Cahyono, P. M., Dini, S. M, Eni, R. 2006. Identifikasi Ektoparasit Protozoa Pada Benih
Ikan Tawes (puntius javanicus) Di Balai Benih Ikan Sidabowa Kabupaten
Banyumas dan Balai Benih Ikan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Fakultas
Peternakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2(13):181-187.
Djuhanda, T. 1981. Anatomi dari Empat Species Hewan vertebrata. Armico, Bandung.
Effendie, M.I. 1979. Biologi Perikanan Cetakan I. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Handayani, R., Y. T., Adiputra, Wardiyanto. 2014. Identifikasi dan Keragaman Parasit
Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Berasal Dari Lampung dan Luar
Lampung. Aquasains (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, 149-
155.
Hardjamulia, A. 1979. Budidaya Perikanan : Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio L.),
Ikan Tawes (Puntius javanicus), Ikan Nilem (Ostheochilus hasselti). Badan
Pendidikan,Latihan dan Penyuluhan Pertanian, Bandung.
Herlina, R. 2002. Pembesaran Ikan Mas dan Ikan Nilem Di Kolam Air Tawar.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hilma, P., F. Sri, S. Kismiyati. 2012. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan
Bandeng (Chanos chanos) yang Dipelihara Pada Keramba Apung UPBL
Situbondo dan Ditambak Desa Bangun Rejo Kecamatan Jabon Sidoarjo. Journal
Of Marine and Coastal Science, 1(2) : 91-122.
Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropics. Taylor and
Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan Unsrat, Manado.
Musida. 2008. Siklus Reproduksi Ikan, Feromon Sex dan Kebutuhan Lingkungan untuk
Memijah. Artikel Penelitian Biologi.PBIAT
Prasetya, N. Sri, S. Kismiyati. 2013. Prevalensi Ektoparasit yang Menyerang Benih Ikan
Mas Koi (Cyprinus carpio) di Bursa ikan Hias Surabaya. Jurnal Ilmiah
Perikanan Dan Kelautan, 5(1) : 113-116.
Robin. 2007. Inventarisasi Parasit Pada Ikan Hias Botia (Botia macracantus) Di Sungai
Kelekar, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Sumberdaya
Perairan, 2(1):1-7.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci identifikasi Ikan Vol. I dan II. Bina Cipta,
Bandung.
Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F., Affandi, R dan Sulistiono. 1989. Ikhtiologi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sutisna, D.H. dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius,
Yogyakarta.
Wijayanti, D.R. 2002. Pengaruh Aromatase Inhibitor Terhadap Nisbah Kelamin Ikan
Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) Hasil Ginogenesis. Skripsi. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor.
Yuasa, K. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan dan Teknik Diagnosa Penyakit Ikan.
Budidaya Air Tawar di Indonesia. Balai Budidaya Air Tawar Jambi, Jambi.