3: 76 - 83
Abstract
This research aimed to identify, analyze and determine the prevalence rate and
dominance index of parasites on grouper (Plectropomus leopardus) landed at Bahu Beach.
The number of samples used was 20 fishes measuring 230,68-490,10 g in weight and 24-29
cm in length. Ectoparasites were observer in mucus, fin, and gill while endoparasites were
observed in peritoneal cavity and intestine of fish. Parasites invested grouper were
Lernaeocera branchialis, Unitubulotestis sardae Acanthochondria cornuta, Mirasidium
Schistosomatium douthiti, Argulus sp and Gnathia maxillaris. All the parasites were found in
fish gill and only one species in the mucus. Prevalence rate of parasites was 40%. Based on
parasite species, prevalence rate of Unitubulotestis sardae was 20%, Acanthochondria
cornuta 10%, Gnathia maxillaries 10%, Lernaeocera branchilia 5%, Mirasidium
Schistosomatium douthiti 5% and Argulus sp 5%. Parasites infected grouper dominated by
three species namely Unitubulotestis sardae, Acanthochondria cornuta, and Gnathia
maxillaris in which all the species were dominant in the gill.
mikroskop kamera dan botol sampel. dimasukkan ke dalam cawan petri yang
Sedangkan bahan yang digunakan adalah sudah berisi air, kemudian cairan yang
ikan Kerapu, larutan AFA (Alkohol berada dalam cawan petri diamati di
Formalin Asetic acid), aquades, dan bawah mikroskop. Parasit yang ditemukan
Formalin 40% . dipindahkan ke gelas objek selanjutnya
diamati di bawah mikroskop yang
Teknik Pengambilan dan Penanganan dilengkapi dengan kamera.
Sampel
Sampel diambil sebanyak 20 ekor Pemeriksaan pada insang
dengan kisaran berat 230,68 - 490,10 gram Pemeriksaan parasit pada insang
dan ukuran panjang 24-29 cm. Sebelum dilakukan dengan cara menegeluarkan
pemeriksaan parasit, sampel terlebih insang dengan menggunakan pinset dan
diukur panjangnya dengan penggaris dan gunting, kemudian dipindahkan pada
ditimbang beratnya dengan menggunakan cawan petri yang sudah berisi air, setiap
timbangan analitik. Setelah itu dilakukan lembaran insang dikerok selanjutnya
pemotongan dan pembedahan pada bagian diamati di bawah mikroskop. Parasit yang
tubuh ikan untuk pemeriksaan parasit. ditemukan dipindahkan ke gelas objek
selanjutnya diamati di bawah mikroskop
Cara Pemeriksaan Parasit pada Ikan yang dilengkapi dengan kamera.
Pemeriksaan parasit pada ikan,
parasit dilakukan dengan menggunakan Pemeriksaan pada Usus
teknik yang dianjurkan oleh Fernando dkk Pemeriksaan parasit pada usus
(1972) dan Trimariani dkk (1995). dilakukan dengan cara, usus diletakkan
dalam cawan petri yang berisi air
Pemeriksaan pada lendir kemudian dilakukan pengerikan pada
Untuk pemeriksaan parasit pada bagian dinding usus untuk mengeluarkan
lendir dilakukan dengan cara menyikat isi kotoran dalam usus, selanjutnya cairan
permukaan tubuh ikan dengan sikat halus tersebut diaduk dan diamati di bawah
secara perlahan-lahan, kemudian mikroskop. Parasit yang ditemukan
mencelupkan sikat tersebut pada air di dipindahkan ke gelas objek selanjutnya
dalam cawan petri, selanjutnya diaduk dan diamati di bawah mikroskop yang
cairan tersebut diperiksa di bawah dilengkapi dengan kamera.
mikroskop. Parasit yang ditemukan
dipindahkan ke gelas objek selanjutnya
Pengumpulan Data
diamati di bawah mikroskop yang Identifikasi
dilengkapi dengan kamera. Untuk menentukan jenis-jenis
parasit digunakan buku-buku identifikasi
Pemeriksaan pada sirip seperti Fernando dkk, 1972; Grabda, 1991;
Pemeriksaan parasit pada sirip Noble dan Noble (1989); Koesharyani, dkk
dilakukan pada sirip punggung, sirip dada, (2001).
sirip perut, sirip anal dan sirip ekor dengan
menggunakan lup dan untuk setiap jari-jari Tingkat Prevalensi
sirip dipisahkan dengan pinset. Setiap Tingkat prevalensi parasit pada
bagian sirip tersebut dipotong lalu ikan Kerapu sunu dihitung berdasarkan
77
Budidaya Perairan September 2014 Vol. 2 No. 3: 76 - 83
cara Fernando dkk., dalam Oroh (2001) Gnathia maxillaris. Parasit yang
yaitu: ditemukan disajikan pada Gambar 1.
Indeks Dominasi
Untuk mengetahui indeks
dominasi setiap spesies parasit terhadap
habitat tubuh ikan yang diamati
digunakan indeks dominasi menurut
Odum (1983) yaitu:
78
Budidaya Perairan September 2014 Vol. 2 No. 3: 76 - 83
79
Budidaya Perairan September 2014 Vol. 2 No. 3: 76 - 83
80
Budidaya Perairan September 2014 Vol. 2 No. 3: 76 - 83
Gnathia maxillaries
Gnathia maxillaris merupakan
7. Parasit Gnathia maxillaries (100 x)
salah satu spesies dari famili Gnathiidae
dan termasuk isopoda yang tergolong Tingkat prevalensi
parasit temporer. Parasit ini tidak seperti Dari hasil penelitian ditemukan
familia-familia lain bersifat parasit dalam bahwa parasit Unitubulotestis sardae
bentuk dewasanya, gnathia ini bersifat memiliki tingkat prevalensi tertinggi yaitu
parasit dalam bentuk larva, sedangkan 20 %, diikuti oleh parasit Acanthochondria
pada stadia dewasa hidup berenang bebas. cornuta (10%), dan Gnathia maxillaries
Parasit ini hidup pada insang tetapi dapat (10 %), Lernaeocera branchialis (5 %),
juga ditemui pada sirip-sirip, kulit dan Mirasidium Schistosomatium douthiti (5%)
rongga mulut (Noble and Noble, 1989 ; dan Argulus sp (5%).
Grabda, 1991). Larva Gnathia ini adalah
penghuni temporer pada ikan dan semata-
mata mengisap darah. Gnathia dewasa
81
Budidaya Perairan September 2014 Vol. 2 No. 3: 76 - 83
Koesharyani ID, Roza K, Mahardika F, Oroh GM. 2001. Parasit pada Ikan Kerapu
Zafran, Yuasa K. (2001). Manual (Epinephelus sp) yang tertangkap
For FishDisease Diagnosis-II. di perairan Teluk Manado. Skripsi.
Marine Fish and Crustacean FPIK Unsrat. Manado.
Disease in Indonesia. Gondol Tiku A. 2001. Identifikasi, Indeks
Research Institute For Mariculture Dominasi Tingkat Prevalensi dan
and Japan Internasional ooperation Tingkat Kesukaan Parasit pada
Agency. 48 pg Ikan Kakap (Lutjanus sp). Skripsi.
Kuhon MCh. 2003. Identifikasi, indeks Universitas Sam Ratulangi.
dominasi tingkat prevalensi dan Fakultas Perikanan dan Ilmu
tingkat kesukaan parasit pada ikan Kelautan. Program Studi Budidaya
kerapu (Epinephelus sp.) yang Perairan. Manado. 31 hal.
tertangkap di perairan Likupang Trimariani A, Sarono A, Widodo, Tahib
dan ditampung di PT. Alfa Kerapu N, Hariyanto S, Nofianti W,
Nusantara. Skripsi. Universitas Wardhani S, Setyaningsih. 1995.
Sam Ratulangi. Fakultas Perikanan Petunjuk Teknis Perlakuan
dan Ilmu Kelautan. Program Studi Pencegaahan Penyakit Ikan
Budidaya Perairan. Manado. 44 Golongan Parsit dan jamur.
hal. Kerjasama Pusat Karantina
Moller H, Kiel A. 1986. Diseases and Pertaniandan Fakultas Pertaniian
Parasites of Marine Fishes. Stenn Jurusan Perikanan Universitas
Wantenberg. Institut Fur Padjajaran. Bandung.
Meereskunde Dusternbrooker, Zonneveld NE, Huisman A, Boon JH.
FRG 1991. Prisip Prisip Budidaya Ikan.
Noble ER, Noble GA. 1989. Parasitologi. PT Gramedia Pustaka Umum.
Biologi parasit hewan. Edisi Jakart
kelima. Diterjemahkan oleh
drh.Wardiarto. Editor Prof.Dr.
Noerhajati Soeripto. Gajah Mada
University Press.
Odum HP. 1983. Ekologi Sistem. Gajah
Mada University Press.
Yogyakarta. 617 hal.
83