2. Prosedur Kerja
a. Peningkatan suhu
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi air laut dengan mengukur salinitasnya
terlebih dahulu.
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Menimbang berat awal hewan uji dengan menggunakan timbangan analitik kemudian
mencatat hasilnya
4. Memasukkan hewan uji ke dalam akuarium yang telah disiapkan sebelumnya.
5. Pada suhu awal 25°C yang akan dinaikkan menjadi 27°C diberikan air panas yang telah
dibungkus kantong plastik lalu dimasukkan ke dalam akuarium bersamaan dengan
menyalakan stopwatch. Kemudian lakukan pengamatan tingkah laku dan aktivitas
hewan uji selama peningkatan suhu. Apabila suhu yang diinginkan telah dicapai maka
air panas dalam kantong plastik dikeluarkan dari dalam akuarium dan memulai
menghitung bukaan operculum menggunakan Handcounter sekaligus mengamati
tingkah laku hewan uji selama 2 menit. Kemudian dicatat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai suhu tersebut dan jumlahbukaan operculum serta tingkah
laku hewan uji selama 2 menit. Lakukan lagi pengamatan dan pengukuran dengan suhu
yang berbeda pada suhu 29oC seperti halnya yang dilakukan sebelumnya. Pada
percobaan peningkatan suhu dilakukan dengan menaikkan 2oC dari suhu awal hingga
suhu 35 oC.
6. Mengukur oksigen terlarut akhir pada masing-masing akuarium dengan menggunakan
DO meter.
7. Menimbang berat akhir hewan uji setelah dilakukan perlakuan dan pengamatan.
8. Kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
9. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
10. Menulis laporan hasil praktikum kemudian mengumpulkannya kepada asisten.
b. Penurunan Suhu
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi dengan air laut dengan mengukur
salinitasnya terlebih dahulu
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Menimbang berat awal hewan uji dengan menggunakan timbangan analitik kemudian
mencatat hasilnya
4. Memasukkan hewan uji ke dalam akuarium yang telah disiapkan sebelumnya.
5. Pada suhu awal 25°C yang akan diturunkan menjadi 23°C diberikan es batu yang telah
dibungkus kantong plastik lalu dimasukkan ke dalam akuarium bersamaan dengan
menyalakan stopwatch. Kemudian lakukan pengamatan tingkah laku dan aktivitas
hewan uji selama penurunan suhu. Apabila suhu yang diinginkan telah dicapai maka
es batu dalam kantong plastik dikeluarkan dari dalam akuarium dan memulai
menghitung bukaan operculum menggunakan Handcounter sekaligus mengamati
tingkah laku hewan uji selama 2 menit. Kemudian dicatat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai suhu tersebut dan jumlah bukaan operculum serta tingkah
laku hewan uji selama 2 menit. Lakukan lagi pengamatan dan pengukuran dengan suhu
yang berbeda pada suhu 21oC seperti halnya yang dilakukan sebelumnya. Pada
percobaan peningkatan suhu dilakukan dengan menaikkan 2oC dari suhu awal hingga
suhu 15 oC.
6. Mengukur oksigen terlarut akhir pada masing-masing akuarium dengan menggunakan
DO meter.
7. Menimbang berat akhir hewan uji setelah dilakukan perlakuan dan pengamatan.
8. Kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
9. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
10. Menulis laporan hasil praktikum kemudian mengumpulkannya kepada asisten.
c. Kontrol
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi dengan air laut dengan
mengukur salinitasnya terlebih dahulu
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Setelah itu menimbang berat awal hewan uji dengan timbangan analitik
kemudian mencatat hasilnya.
NOTE :