Anda di halaman 1dari 4

PENUNTUN PRAKTIKUM II FISIOLOGI BIOTA LAUT

LABORATORIUM PENANGKARAN DAN REHABILITASI EKOSISTEM


DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023

Judul : Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Proses Termoregulasi Ikan


Kakap Putih (Lates calcarifer bloch)
Tujuan : Untuk mengamati proses Termoregulasi Pada Ikan Kakap Putih (Lates
calcarifer bloch) akibat pengaruh perubahan suhu.
1. Alat & Bahan :

No Nama Alat/Bahan Kegunaan

1 Aquarium Sebagai wadah percobaan


2 Timbangan Analitik Untuk menimbang bobot hewan uji
3 Handcounter Untuk menghitung bukaan operculum pada hewan uji
4 Kanebo* Untuk membersihkan perangkat laboratorium

Untuk memindahkan air dari wadah yang satu ke


5 Gayung
wadah lainnya

Sebagai wadah ikan ketika dilakukan penimbangan


6 Wadah Plastik
bobot hewan uji

7 Alat Tulis Menulis Untuk menulis hasil pengamatan


8 Tissue* Untuk membersihkan alat yang telah digunakan
9 Ikan Kakap Putih Sebagai hewan uji
(Lates calcarir bloch)
10 Pemanas air Untuk meningkatkan suhu air
11 Stopwatch* Untuk menghitung waktu selama percobaan
12 Termometer Untuk mengukur suhu

Untuk memberi tanda pada


13 Label
akuarium/wadah
pengamatan
14 Hand refraktometer Untuk mengukur konsentrasi bahan atau zat terlarut
15 DO Meter Untuk mengukur kadar oksigen terlarut di dalam air
16 Es Batu Sebagai bahan uji

2. Prosedur Kerja
a. Peningkatan suhu
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi air laut dengan mengukur salinitasnya
terlebih dahulu.
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Menimbang berat awal hewan uji dengan menggunakan timbangan analitik kemudian
mencatat hasilnya
4. Memasukkan hewan uji ke dalam akuarium yang telah disiapkan sebelumnya.
5. Pada suhu awal 25°C yang akan dinaikkan menjadi 27°C diberikan air panas yang telah
dibungkus kantong plastik lalu dimasukkan ke dalam akuarium bersamaan dengan
menyalakan stopwatch. Kemudian lakukan pengamatan tingkah laku dan aktivitas
hewan uji selama peningkatan suhu. Apabila suhu yang diinginkan telah dicapai maka
air panas dalam kantong plastik dikeluarkan dari dalam akuarium dan memulai
menghitung bukaan operculum menggunakan Handcounter sekaligus mengamati
tingkah laku hewan uji selama 2 menit. Kemudian dicatat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai suhu tersebut dan jumlahbukaan operculum serta tingkah
laku hewan uji selama 2 menit. Lakukan lagi pengamatan dan pengukuran dengan suhu
yang berbeda pada suhu 29oC seperti halnya yang dilakukan sebelumnya. Pada
percobaan peningkatan suhu dilakukan dengan menaikkan 2oC dari suhu awal hingga
suhu 35 oC.
6. Mengukur oksigen terlarut akhir pada masing-masing akuarium dengan menggunakan
DO meter.
7. Menimbang berat akhir hewan uji setelah dilakukan perlakuan dan pengamatan.
8. Kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
9. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
10. Menulis laporan hasil praktikum kemudian mengumpulkannya kepada asisten.

b. Penurunan Suhu
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi dengan air laut dengan mengukur
salinitasnya terlebih dahulu
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Menimbang berat awal hewan uji dengan menggunakan timbangan analitik kemudian
mencatat hasilnya
4. Memasukkan hewan uji ke dalam akuarium yang telah disiapkan sebelumnya.
5. Pada suhu awal 25°C yang akan diturunkan menjadi 23°C diberikan es batu yang telah
dibungkus kantong plastik lalu dimasukkan ke dalam akuarium bersamaan dengan
menyalakan stopwatch. Kemudian lakukan pengamatan tingkah laku dan aktivitas
hewan uji selama penurunan suhu. Apabila suhu yang diinginkan telah dicapai maka
es batu dalam kantong plastik dikeluarkan dari dalam akuarium dan memulai
menghitung bukaan operculum menggunakan Handcounter sekaligus mengamati
tingkah laku hewan uji selama 2 menit. Kemudian dicatat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mencapai suhu tersebut dan jumlah bukaan operculum serta tingkah
laku hewan uji selama 2 menit. Lakukan lagi pengamatan dan pengukuran dengan suhu
yang berbeda pada suhu 21oC seperti halnya yang dilakukan sebelumnya. Pada
percobaan peningkatan suhu dilakukan dengan menaikkan 2oC dari suhu awal hingga
suhu 15 oC.
6. Mengukur oksigen terlarut akhir pada masing-masing akuarium dengan menggunakan
DO meter.
7. Menimbang berat akhir hewan uji setelah dilakukan perlakuan dan pengamatan.
8. Kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
9. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
10. Menulis laporan hasil praktikum kemudian mengumpulkannya kepada asisten.

c. Kontrol
1. Menyiapkan 1 buah akuarium yang telah terisi dengan air laut dengan
mengukur salinitasnya terlebih dahulu
2. Mengukur suhu dan oksigen terlarut awal air laut (kontrol) dengan menggunakan
thermometer dan DO meter.
3. Setelah itu menimbang berat awal hewan uji dengan timbangan analitik
kemudian mencatat hasilnya.

4. Memasukkan hewan uji ke dalam akuarium yang telah disiapkan sebelumnya.

5. Kemudian lakukan pengamatan tingkah laku dan menghitung bukaan operculum


selama 2 menit dengan menggunakan Handcounter. Setelah selesai pengamatan
dilakukan pengukuran DO Kembali
6. Lakukan penimbangan berat akhir pada hewan uji
7. Kemudian mencatat hasil yang diperoleh
8. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan

NOTE :

• WAKTU TOLERANSI KETERLAMBATAN UNTUK MEGIKUTI PRAKTIKUM


ADALAH 5 MENIT.
• MEMBAWA LAPORAN PRAKTIKUM I
• MEMBAWA PENUNTUN DAN REFERENSI.
• ALAT DAN BAHAN BERTANDA (*) WAJIB DISIAPKAN PERKELOMPOK.

Anda mungkin juga menyukai