Anda di halaman 1dari 4

Modul Praktikum V

INOKULASI MIKROORGANISME

KOMPOTENSI YANG DIHARAPKAN


Kompetensi Umum
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu menginokulasi
mikroba (bakteri dan jamur)

Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
a. Melakukan pengenceran sampel secara bertingkat bertingkat.
b. Menginokulasi inokulum dengan cara tuang dan gores pada medium padat agar
miring.
c. Menginokulasi inokulum pada medium cair.

STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Belajar dan latihan mandiri
b. Belajar secara kelompok (Practice Rehearseal Pairs).

PRASYARAT
Sebelum berlatih, mahasiswa harus:
a. Mempelajari penuntun praktikum tentang sterilisasi alat.
b. Mempelajari penuntun praktikum tentang pembuatan medium pertumbuhan
mikroba
c. Mempelajari penuntun praktikum tentang metode inokulasi mikroba

TEORI DAN PROSEDUR KERJA


Inokulasi mikroba dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan dan
mendapatkan populasi mikroba yang murni. Dalam pekerjaan ini memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke-medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Untuk mendapatkan isolat murni diperlukan teknik yang tepat dan
peralatan dan bahan serta proses kerja yang steril, sehingga kontaminasi dengan
mikroba lainnya dapat dihindari. Sebaiknya sampel yang akan dianalisis diketahui
sumbernya sehingga dapat diperkirakan padat atau tidaknya bakteri yang terdapat di
dalammya. Apabila kepadatan bakteri tinggi (sampel berasal dari daerah tercemar)
maka perlu dilakukan pengenceran, dan apabila sampel berasal dari perairan alami
yang belum tercemar atau sumber untuk keperluan air minum maka tidak perlu
dilakukan pengenceran. Teknik pengenceran sampel untuk analisis mikroba dapat
dilihat pada Gambar 7 berikut ini:

Gambar 7. Teknik Pengenceran bertingkat suspensi bakteri

Inokulasi Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan


murni mikroorganisme: metode tuang, metode sebar dan metode gores.

1. Metode tuang
Metode adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di
permukaan, dasar dan dalam medium. Pada metode tuang ini bakteri aerob, anaerob
dan anaerob fakultatif dapat tumbuh.

Gambar 8. Inokulasi suspensi bakteri dengan cara tuang dan koloni bakteri yang
tumbuh setelah inkubasi
2. Metode tebar atau sebar
Metode sebar atau tebar adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi
bakteri di permukaan agar yang telah memadat. Metode sebar ini digunakan untuk
menumbuhkan bakteri aerob, bakteri anarob jarang sekali ditemukan tumbuh.

Gambar 9. Inokulasi suspensi bakteri cara sebar dan pertumbuhan koloni bakteri
setelah inkubasi
3. Metode gores
Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari
koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Penggoresan yang
sempurnah akan menghasilkan koloni yang terpisa, hal ini sangat mendukung untuk
mendapatkan biakan murni. Cara Inokulasi suspensi bakteri cara gores dan
pertumbuhan koloni bakteri setelah inkubasi (Gambar 10).

Gambar 10. Inokulasi bakteri dengan cara gores dan koloni bakteri yang tumbuh
setelah inkubasi
4. Inokulasi fungi
Bagian dari fungi yang dapat Inokulasi adalah hifa atau spora.
Gambar 11 Inokulasi fungi dengan penanaman hifa dan pertummbuhan jamur setelah
inkubasi.

PROSEDUR KERJA
Dalam praktikum ini inokulasi suspensi bakteri dilakukan dengan cara tuang,
untuk pemurnian isolat dilakukan dengan cara gores. untuk inokulasi fungi dilakukan
dengan penanaman spora atau hifa.
1. Prosedur kerja inokulasi suspensi bakteri dengan cara tuang:
a. 100 µL atau 1 mL suspensi bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri steril
b. Menambahkan 15-20 mL medium pertumbuhan bakteri (suhu (>45⁰C)
c. Diputar secara perlahan-lahan hingga medium dan suspensi bakteri bercampur
dan homogen
d. Didiamkan hingga medium memamada
e. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37⁰C.
f. Setelah inkubasi amati pertumbuhan bakterinya.

2. Prosedur kerja inokulasi suspensi bakteri dengan cara tuang


a. Tuang media agar NA cair ke dalam cawan petri secara aseptis, lalu biarkan
memadat.
b. Inokulasi satu ose bakteri dari biakan campuran ke dalam media NA tadi dengan
cara menggores sesuai tipe goresan yang diinginkan (radian, kuadran,
sinambung, tipe goresan T).
c. diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37⁰C.
d. Setelah inkubasi amati pertumbuhan bakterinya

3. Prosedur kerja inokulasi fungi


a. Tuang media agar PDA cair ke dalam cawan petri secara aseptis, biarkan
memadat.
b. Ambil spora atau meselium dari fungi, di totolkan pada permukaan medium (dalam
praktikum ini sampel Roti basi dan roti segar)
c. Bungkus dengan kertas, diinkubasi selama 3 x 24 jam pada suhu ruang
d. Setelah inkubasi amati pertumbuhan koloni fungi.
e. Dokumentasi dengan foto.

Anda mungkin juga menyukai