Anda di halaman 1dari 6

3.

1 Penanaman Mikroba
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metodemisalnya
metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate).

3.1.1 Metode Gores (streak plate)

Metode ini biasa disebut dengan Streak Plate bisa dilakukan pada medium agar
tegak steril, miring steril, atau medium agar pada cawan petri yang cair. Apabila ingin
mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan adalah metode streak
plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan sel-sel yang semakin
jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada jumlah seluler (satu
sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan bakteri yang memang
ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan bakteri kontaminan, sebab
yang diambil/dicuplik adalah koloni bakteri yang beradadi atass tr eak yang dibuat
dan bukan di luar streak. Kelebihan metode ini adalah dapat segera diketahui adanya
kontaminasi. Sedangkan kekurangannya metode ini sulit dilakukan dan hanya dapat
digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja. Alat – alat yang digunakan
adalah jarum – ose, cawan petri, inkubator.

3.1.1.1 Cara Kerja


3.1.1.1.1 Metode piringan gores medium agar steril dicairkan,
3.1.1.1.2 Didinginkan pada suhu 45oC,
3.1.1.1.3 Dituangkan kedalam cawan petri steril dan dibiarkan sampai
menjadi padat,
3.1.1.1.4 Kemudian dengan kawat gelang penginokulasi (jarum oase) yang
penuh dengan biakan campuran (misalnya spesimen ludah atau
bahan lain),
3.1.1.1.5 Goresan dilakukan diatas permukaan agar.

Ada beberapa metode penggoresan yang berbeda, namun semua metode


bertujuan untuk meletakkan sebagian besar organism pada beberapa goresan
pertama. Apabila sebaran dilakukan dengan menggerakkan kawat gelang kian kemari
dari satu bagian ke bagian lain. Cawan petri, bakteri yang tertinggal pada kawat
gelang semakin berkurang. Jika dilakukan secara sempurna, goresan akhir akan
meninggalkan bakteri individual cukup terpisah satu sama lain, sehingga setelah
mengalami pertumbuhan, koloni yang berasal dari bakteri individual akan benar-
benar terpisah satu sama lain. Kemudian koloni tunggal dapat ditinggalkan ke
medium steril, dan akan tumbuhlah biakan murni. Ada beberapa teknik goresan yang
biasa dipakai yaitu goresan sinabung, goresan T, goresan kuadran (Streak quadrant).

3.1.2 Metode Tabur (pour plate)


Metode ini dilakukan dengan menginokulasikan sejumlah bakteri ke dasar
cawan baru kemudian medium agar cair dimasukkan dan dibiarkan memadat.
Metode ini cocok digunakan apabila kita ingin menguji apakah suatu koloni bakteri
merupakan bakteri yang aerobik, anaerob fakultatif, ataukah anaerob obligat.
Pengujian ini dapat terjadi karena hasil akhir metode pour plate adalah berupa
pertumbuhan bakteri pada dasar medium, tengah medium, dan pada permukaan
medium. Bakteri yang terdapat pada dasar medium mungkin adalah bakteri anaerob
obligat, sedangkan bakteri yang tumbuh pada bagian tengah medium adalah bakteri
anaerob fakultatif, dan bakteri yang tumbuh pada permukaan adalah bakteri aerob
walaupun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai hal ini. Kekurangan metode ini
adalah sulit menentukan kontaminan dan kerapatan mikrobia karena jarak antar
koloni terlalu rapat.
3.1.2.1 Cara Kerja
3.1.2.1.1 Penginokulasian biakan campuran kedalam tabung uji yang
mengandung agar.
3.1.2.1.2 Didinginkan pada suhu 45oC.
3.1.2.1.3 Isinya diaduk untuk dituang bersama suspensi bakteri
3.1.2.1.4 Campuran itu kemudian dituangkan kedalam cawan petri kosong
dan medium yang mencair dituangkan diatasnya.
3.1.2.1.5 Cawan ini diputar untuk mencampur isinya sebelum medium
menjadi padat.

3.2 Isolasi Mikroba

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan
asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni.
Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik.
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari
lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan untuk
memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan
disebut biakan murni. Kegagalan dalam pemindakan mikroba dapat menyebabkan
kontaminasi pada pertumbuhan mikroba, sehingga yang melatar belakangi pengadaan
praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik isolasi mikroorganisme agar tidak terjadi
kontaminasi dalam pertumbuhan mikroba.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi dalam mengisolasi mikroba yaitu sifat spesies,
tempat hidup dari spesies tersebut, medium, cara menanam, cara inkubasi, cara menguji
bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa biakan murni, cara memelihara agar mikroba yang
telah diisolasi tetap merupakan biakan murni. Teknik pertumbuhan mikroorganisme :

3.2.1 Metode Gores ( Streak Plate Method )


Adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media
agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar dengan jarum ose yang telah
diinokulasikan dengan kultur bakteri. Mekanisme isolasi bakteri adalah sebagai
berikut :
3.2.1.1 Cairkan nutrien agar dalam penangas air.
3.2.1.2 Dinginkan sampai temperatur ± 50°.
3.2.1.3 Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan
biarkan sampai dingin dan padat.
3.2.1.4 Ambil 1 ose suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran bakteri
secara aseptik, kemudian dibuat goresan pada permukaan agar.
3.2.1.5 Cawan petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap
air.
3.2.1.6 Sesudah inkubasi akan terlihat koloni pada bekas goresan
3.2.1.7 Salah satu koloni dipilih dari masing-masing tipe koloni yang tumbuh.
3.2.1.8 Diambil secara aseptis dengan ose satu koloni yang dikehendaki dan
suspensikan dalam air steril.
3.2.1.9 Diperiksa dengan pengecatan Gram.
3.2.1.10 Dipindahkan masing-masing jenis hasil isolasi ke dalam medium
nutrien agar miring.
3.2.1.11 Diinkubasikan pada temperatur yang sesuai selama 24-28 jam.
3.2.1.12 Uji kembali kemurniaanya dengan pengecatan Gram.
3.2.1.13 Jika tiap tabung hanya terdapat satu macam bakteri berarti isolasi tersebut
telah berhasil.

3.2.2 Metode Tabur ( Pour Plate Method )


Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping
penggoresan untuk
memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba. Cara ini berbed
a dari cara
penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam keadaan tetap cair yait
u pada suhu 45oC, dan demikian pula koloni-
koloni akan berkembang di seluruh media, tidak hanya
pada permukaan. Untuk beberapa tujuan hal ini menguntungkan, contohny
a dalam mempelajari pertumbuhan koloni streptococcal pada sel-
sel darah merah. Distribusikoloni-koloni yang lebih baik juga diperoleh dalam
cawan penaburan yang dibuat dengan baik, dan isolasi akan lebih mudah dibuat.
Supaya koloni yang tumbuh dalam cawan tidak terlalu banyak ataupun sedikit maka
contoh diencerkan hingga beberapa kali pengencerandan ditaburkan pada beberapa
cawan. Berikut mekanisme metode tabor :

3.2.2.1 Bahan yang mengandung bakteri atau campuran seencer mungkin


disuspensikan.
3.2.2.2 Medium untuk pertumbuhan bakteri (nutrien agar) dicairkan dalam penangas
air (100°C), dinginkan sampai temperatur 50°C, kemudian diinokulasikan
dengan satu ose suspensi secara aseptis. Lalu di kocok hingga homogen.
3.2.2.3 Dituangkan ke dalam cawan petri steril berlabel secara aseptis.
3.2.2.4 Cawan-cawan petri tersebut dan selanjutnya diinkubasi pada temperatur kamar.
3.2.2.5 Setelah 24-48 jam inkubasi, amati bentuk koloni bakteri baiky ang tumbuh di
permukaan dan di dalam agar, apakah koloni-koloni bakteri terpisah merata
atau masih menyatu dengan bakteri lain membentuk spreader.
3.2.2.6 Diperhatikan koloni yang tumbuh pada media baik yang ada di permukaan,
tengah, dan dasar medium.

3.3 Penanaman Mikroba Parasit Obligat


Parasit Obigat adalah sebuah parasit yang di alam dapat tumbuh dan berkembang biak
hanya dalam kondisi tertentu. Seperti pada atau dalam organisme hidup, salah satu contoh
parasit obligat adalah virus. Virus adalah jasat hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran
super kecil atau submikroskopik dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.karena
virus hanya dapat bereproduksi didalam materia hidup dengan menginfeksi dan
memanfaatkan sel mahkuk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
Penanaman mikroba parasit obligat merupakan salah satu medium yang digunakan
adalah telur ayam. Karena, embrio dan membran pendukungnya menyediakan keragaman
tipe sel yang dibutuhkan untuk kultur berbagai tipe virus yang berbeda. Membran kulit telur
yang fibrinous terdapat dibawah kerabang. Membran kulit telur bersama dengan cangkang
telur membantu mempertahankan integritas mikrobiologi dan telur.
Tahap – tahap penanaman parasit obligat adalah sebagai berikut :
3.3.1 Menggunakan embrio ayang dengan umur 10-12 hari
3.3.2 Peneropongan dilakukan pada telur yag digunakan
3.3.3 Batas kantung udara dan letak kepala embrio ditentukan lalu diberi tanda
3.3.4 Alkohol 70% dioleskan lalu suspensi virus diinokulasi kedalam ruang alantois
(melewati batas kantung udara) dengan cara jarum dimasukin ¾ inci dengan sudut
450 dan diinjeksikan 0,1-0,2 cc virus yang akan diinokulasikan
3.3.5 Lubang ditutup kembali dengan lilin
3.3.6 Lalu diinkubasi dengan suhu 380-390C selama 2-4 hari
3.3.7 Hari ke-4 diamati embrio tersebut dan di andingkan dengan telur dengan telur yang
tidak diinokulasikan dengan virus.

Anda mungkin juga menyukai