Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

INOKULASI MIKROORGANISME

OLEH

Nama : NUR MOHAMAD

NIM : 754840119017

Kelompok : IV (EMPAT)

SEMESTER :DUA

PRODI D-III FARMASI

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar.Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan,
meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni.
Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan  bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk
membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama
berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan
biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi  prosedur
laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-
teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi
biakan. Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat
digunakan untuk  pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan
dilakukan teknik inokulasi  biakan mikroorganisme pada medium steril untuk
mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Identifikasi biakan
mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa
terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik
aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan
berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau
padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan
mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka
akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya
terlihat sebagai pelikel. Pertumbuhan mikroorganisme dalam kaldu seringkali
menggambarkan aktivitas metabolismenya. Mikroba aerob obligat berkembang
biak pada lapisan permukaan karena pada bagian ini kandungan oksigen tinggi.
Selain dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan
dengan ciri tertentu dalam biakan  padat seperti agar miring atau lempengan
agar. Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni
sedangkan agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan
mikroorganisme.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat memindahkan dan meremajakan mikroorganisme
dengan teknik serta media yang tepat
 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inokulasi Bakteri
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan  bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri
(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam
hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari
terjadinya kontaminasi. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum
melakukan teknik penanaman  bakteri (inokulasi) yaitu :
a. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus
steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau
percobaaan.dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya.
Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang
lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu  jalan agar
tekena sinar ultraviolet.
b. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada
penyelidikan untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air
sebanyak 99 ml murni.
c. Pemindahan dengan kawat inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya
boleh lurus juga  boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam
melakukuan penanaman  bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan
sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin
kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala.
B. Teknik Inokulasi
 Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu :
a. Metode gores, Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut
ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan
koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di  permukaan media agar
nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara
garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga
dapat tumbuh menjadi koloni. Cara penggarisan dilakukan pada medium
pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik
inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada
masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat
goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan.
b. Metode tebar, Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar
nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang
bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang
sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat
menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa
pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah- pisah.
c. Metode tuang, Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran.
Dasar melakukan  pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme
sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung
(Winarni, 1997).
d. Metode tusuk , Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau
menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum,
kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni, 1997).
C. Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri
Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri adalah :
a. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang
berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan
mudah sekali tumbuh di dalam suatu media.
b. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung
jarum ose yang  berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam
jumlah yang relatif banyak (Rohimat, 2002).
D. Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
1. Mixed culture : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme.
2. Plate culture: media padat dalam petridish.
3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi.
4. Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya
dengan cara penusukan.
5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.
6. Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya
dikocok.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
1) kawat ose
2) lampu bunsen
3) korek api
B. Bahan
1) Agar miring NA
2) Agar tegak NA
3) Na lempeng
4) Biakkan mikroorganisme yang sudah dibuat pada praktikum
sebelumnya
C. Uraian bahan
Nutrient Agar (NA), Komposisi :
a. Agar (Depkes RI, 1995)
Nama resmi : Agar
Nama Lain : Agar-agar
Pemerian : Bau lemah, berasa musilago pada lidah
Kagunaan : Sebagai bahan pemadat medium
b. Pepton (Depkes RI, 1979)
Nama resmi : Pepton
Nama lain : Pepton daging
Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas
Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%)p
Kegunaan : Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba
c. Ekstrak Beef (Depkes RI, 1995)
Nama resmi : Beef ekstrak
Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah
Kelarutan : Larut dalam air dingin
Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme
D. Prosedur kerja

1. Biakkan pada agar tegak

1) Disiapkan media tegak


2) Disiapkan media yang akan ditanam kembali
3) Dibakar kawat lurus, biarkan dingin
4) Disentuhkan ujung kawat pada koloni dan putar 3600
5) Ditusukan kawat pada permukaan agar tegak hingga keseluruhan
kawat masuk ke dalam media
6) Dibakar kembali dan diinkubasi kembali

2.Biakkan pada agar miring

1) Disiapkan media miring


2) Disiapkan media yang akan ditanam kembali
3) Dibakar kawat lurus, biarkan dingin
4) Disentuhkan ujung kawat pada koloni bakteri
5) Digoreskan kawat pada permukaan agar miring secara zigzag
6) Dibakar kembali dan diinkubasi kembali
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan prosedur kerja yang dilaksanakan, maka lakukan pengamatan


terhadap hasil inokulasi. Adapun hasilnya yakni; Pada agar miring entuk koloni
yang terbentuk adalah berwarna putih dan ditumbuhi bakteri aerob, sedangkan
pada agar tegak jumlah koloni bakteri lebih sedikit dibandingkan agar miring,
mikroba yang terbentuk mengikuti bentk agar tegak, dan ditumbuhi oleh mikroba
anareob.

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan


memindahkan  bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri
(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya
dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi.Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba
dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan  bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah
steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang
mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang
dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi  prosedur laboratorium agar tidak
terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan
mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi  biakan. Teknik inokulasi
merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian
akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk
pembelajaran mikrobiologi.

Pada praktikum kali ini menggunakan medium Na (Nutrient agar), yaitu


medium yang memiliki fungsi yakni mengembangbiakkan bakteri secara umum.
Medium Na mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
bakteri. Menurut Pelezar (1986), menyatakan bahwa sifat-sifat media digunakan
untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat,
pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika
sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus.

Menurut anonim (2011) bahan-bahan yang terlarut di dalam air yang


digunakan mikroorganisme untuk membentuk badan sel dan memperoleh energi
yang berasal dari bahan makanan. Medium Na, nutrient utama penyusunnya yakni
adalah sepotong kaldu. Pada medium yang tela disterilkan, tidak terdapat mikroba
dan tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak
terlihat permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba.

Teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media


dengan  perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian dari bakteri tersebut.
Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores pada agar datar (streak
plate method) dan metode gores pada agar miring (streak plate method). Proses
inokulasi harus  benar-benar aseptik atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi
oleh mikroorganisme lain. Pada hasil pengamatan metode gores agar miring
terlihat adanya garis zig-zag  putih menyebar yang menandakan koloni bakteriE. c
oli biakan tumbuh. Sedangkan  pada metode gores agar datar tidak ditemukan
garis zig-zag putih yang menandakan  belum tumbuhnya koloni bakteri.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kita dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan  bahwa teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri
ke dalam media dengan  perlakuan khusus untuk mempertahankan
kemurnian dari bakteri tersebut. Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan
metode gores pada agar datar (streak plate method) dan metode gores pada
agar miring (streak plate method). Proses inokulasi harus  benar-benar
aseptik atau steril supaya tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme
lain. Pada hasil pengamatan metode gores agar miring terlihat adanya garis
zig-zag  putih menyebar yang menandakan koloni bakteriE. c oli biakan
tumbuh. Sedangkan  pada metode gores agar datar tidak ditemukan garis
zig-zag putih yang menandakan  belum tumbuhnya koloni bakteri.
B. Saran
Sebaiknya praktikkan menggunakan APD lengkap dan praktikkan harus
memahami teknik-teknik inokulasi yang tepat gar tidak terjadi kesalahan
pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


Indonesia. Jakarta
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Indonesia. Jakarta
Pelezar, M. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia
Wirnani, D. 1997. Diktait Teknik Fermentasi. Program D3 Teknik Kimia
FTI-ITS. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai