Anda di halaman 1dari 2

Fotosintesis anoksigenik adalah proses di mana energi cahaya diubah menjadi

energi kimia tanpa menghasilkan oksigen molekuler sebagai produk sampingan.


Proses ini terlihat pada beberapa kelompok bakteri seperti bakteri ungu, bakteri
sulfur hijau dan bakteri nonsulfur, heliobacteria dan acidobacteria. Tanpa
menghasilkan oksigen, ATP diproduksi oleh kelompok bakteri ini. Air tidak
digunakan sebagai donor elektron awal dalam fotosintesis anoksigenik. Inilah
mengapa oksigen tidak dihasilkan selama proses ini. Hanya satu fotosistem yang
terlibat dengan fotosintesis anoksigenik. Karenanya elektron diangkut dalam
rantai siklik dan dikembalikan ke fotosistem yang sama. Oleh karena itu,
fotosintesis anoksigenik juga dikenal sebagai fotofosforilasi siklik.

Fotosintesis anoksigenik bergantung pada bakteri klorofil sebagai lawan dari


klorofil yang digunakan dalam fotosintesis oksigenik. Bakteri ungu memiliki
fotosistem I dengan pusat reaksi P870. Akseptor elektron yang berbeda seperti
bakteriopheophytin terlibat dalam proses ini.

Bakteri sulfur hijau merupakan bakteri yang melakukan fotosintesis tetapi tidak menghasilkan oksigen
(anoxygenic photosynthetic). Beberapa berbentuk uniseluler dan yang lainnya membentuk jaringan dari
sel-sel. Tidak satu pun yang bergerak dengan flagela atau bergerak meluncur. Beberapa memiliki
vakuola gas (penting untuk pergerakan vertikal). Kelompok ini menggunakan jalur reduksi asam
trikarboksilat (TCA) dari pada Siklus Calvin-Benson untuk memfiksasi karbon dioksidanya. Beberapa
contohnya antara lain : Chloroherpeton berbentuk batang memanjang, Chlorobium uniseluler
berbentuk batang, dan Ancalochoris banyak ditemukan di perairan tawar (Olson and John, 2006).

Chlorobiaceae Bakteri ini di sebut juga sebagai bakteri belerang hijau. Organisme ini menggunakan
beberapa senyawa yang mengandung belerang maupun gas hidrogen sebagai reduktan fotosintesis.
Rumus khas untuk fotosintesis bakteri belerang hijau adalah salah satu diantara yang berikut tergantung
pada reduktan yang tersedia (CH2O mewakili karbohidrat yang disintesis) CO2 + 2H2S cahaya (CH2O) +
H2O + 2S3CO2 + 2S + 5H2O cahaya 3 (CH2O) 2CO2 + Na2S2O3 + 3H2O cahaya 2(CH2O) + Na2SO4 +
H2SO4 CO2 + 2H2O cahaya (CH2) + H2O Chromaticeae Bakteri ini di sebut juga bakteri belerang ungu
yang berbeda dengan bakteri belerang hijau terutama karena bakteri ini mengandung sejumlah pigmen
karotenoid merah dan ungu dalam selnya. Bakteri ini menggunakan reduktan fotosintesis yang sama
dengan yang digunakan bakteri belerang hijau, sehingga bakteri belerang ungu dapat melakukan reaksi-
reaksi yang sama dengan bakteri belerang hijau (Bryant, 2005).

Reaksi pada bakteri sulfur hijau adalah sebagai berikut, reaksinya tidak menggunakan oksigen atau
anaerobik.

12H2S + 6CO2 → C6H12O6 (karbohidrat) + 6H2O + 12S

Dalam sintesis ini O2 tidak dihasilkan, akan tetapi sulfur (S) tersimpan dalam sel untuk kemudian
dikeluarkan dan H2S meruapakan donor hydrogen. Kemolitotrof Sumber energi jasad-jasad yang masuk
dalam golongan kemolitotrof tergantung kepada hasil-hasil oksidasi reduksi, dan dapat menggunakan
senyawa-senyawa anorganik sebagai donor electron untuk pertumbuhannya. Fotoorganotrof Jasad-
jasad yang termasuk fotorganotrof hanya tergantung kepada energi sinar matahari dengan
menggunakan senyawa-senyawa organic sebagai donor electron untuk pertumbuhannya. Bakteri
belerang mengabsorb bahan-bahan organic dari lingkungan hidupnya sebagai sumber hydrogen, tetapi
metabolit ini tidak dapat digunakan langsung sebagai nutrient. H2 yang diperoleh akan berswenyawa
dengna O2 sehingga dihasilkan karbohidrat. Kemoorganotrof Jasad-jasad yang termasuk
kemoorganotrof ini hidupnya tergantung kepada hasil-hasil oksidasi- reduksi dan senyawa organic
sebagai donor electron untuk pertumbuhannya. Tipe nutrisi pada golongan ini berbeda dengan tipe
nutrisi golongan lain, karena nutrisi pada jasad yang termasuk golongan kemoorganotrof dapat
berlangsung dalam suasana gelap tetapi harus ada oksigen. Dalam hal ini bahan mentah organic
diabsorbsi secara langsung dan digunakan sebagai nutrient. Proses Pembentukan ATP Pembentukan ATP
(Adenosin triphosphat) adalah proses dihasilkan energi. Energi yang dihasilkan dalam bentuk ATP. Untuk
membentuk ATP ini diperlukan energi sebanyak 7-8 Kcal dan penambahan fosfat. Karena itu
pembentukkan fosfat. Karena itu pembentukkan ATP ini disebut juga dengan nama fosforilasi. Pola
umum pembentukkan ATP digambarkan sebagai berikut : ADP + Pi ATP 7-8 Kcal dari Proses fosforilasi
ADP (Adenosin difosfat) dapat terjadi melalui : fosforilasi fotosintetik (Pelczar dkk, 2008).

Anda mungkin juga menyukai