BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.4 HIPOTESIS
(H0)
Ada pengaruh suhu air tehadap gerak operkulum ikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas. Thermometer
menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat,
termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya
termometer bermacam-macam sebagai misal termometer klinis,
termometer lab dan lain-lain.
2.2 THERMOMETER
Selain pengertian suhu yang menjadi materi utama yang dibahas dalam
laporan praktikum ini, materi thermometer sebagai alat pengukurnya juga
akan dijelaskan. Thermometer juga berperan penting dalam praktikum
kami, fungsi utamanya sebagai alat pengukur suhu pada tiap-tiap wadah
atau media yang berbeda sangat diperlukan. Berikut ini pembahasan
macam-macam thermometer.
dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan
adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.
1. Termometer Cairan
a. Termometer Raksa
b. Termometer Alkohol
Suhu dalam sebuah rumah kaca yaitu rumah yang digunakan untuk
menanam tanaman sebagai bahan penelitian, umumnya diukur dengan
menggunakan termometer maksimum dan minimum Six. Suhu
minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum
biasanya terjadi pada siang hari.
Termometer ini ditemukan oleh James Six pada akhir abad ke-18.
Termometer ini terdiri atas tabung silinder A, tabung B, dan pipa U.
Tabung A berisi alcohol (sekarang digunakan minyak creosote) dan
dihubungkan ke tabung B yang juga berisi alcohol melalui pipaU.
Pipa U berisi raksa.
Termometer ini memiliki dua skala, skala minimum pada pipa kiri dan
skala maksimum pada pipa kanan, jadi suhu dapat dibaca sesuai
dengan ketinggian kolom raksa pada masing-masing pipa itu. Pada
masing-masing permukaan raksa terdapat penunjuk baja kecil yang
dilengkapi dengan pegas ringan sebagai penahan. Jika suhu yang
diukur naik, alcohol dalam tabung A memuai dan menekan
permukaan raksa pada pipa kiri. Sebagai akibatnya, permukaan pipa
raksa kiri turun dan permukaan raksa pipa kanan naik. Penunjuk baja
pada pipa kanan terdorong ke atas menunjukkan suhu maksimum.
2. Termometer-Termometer Lainnya
a. Termometer Gas
Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda
ketinggian h yang lebih besar pada thermometer. Karena gas memuai
lebih besar daripada cairan muka thermometer gas lebih besar
daripada cairan maka thermometer gas lebih teliti daripada
thermometer cairan. Selain itu, thermometer gas dapat dapat
mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi daripada
thermometer cairan. Lebar jangkauan suhunya adalah mulai dari
-2500C sampai dengan 15000C.
b. Termometer Platina
c. Termometer Transistor
d. Termometer Termokopel
Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam
yang berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip
kerjanya adalah suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang
berbeda.
e. Termometer Bimetal
f. Pirometer
Termometer Laboratorium
Termometer Digital
Termokopel
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan ikan mujair sebagai objek
pengamatan. Menurut pengalaman kami selama melakukan kegiatan
praktikum ini ikan mujair dirasa tahan lama, dalam artian memiliki daya
bertahan hidup yang cukup lama dan cukup kuat untuk bertahan di ruang
sedikit oksigen.
Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan
ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh
Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur
pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa
Ikan ini berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai
ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna
hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-
jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12
jari-jari.
Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3
bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap
kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam
mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga
menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi
tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak
ini disapih induknya.
Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini
dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi
dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.
Ikan Mujair ditemukan oleh Mbah Moedjair yang pada saat itu
melakukan tirakat ditengah kebangkrutannya berjudi. Ia menemukan ikan
mujair tersebut kemudian dipeliharahlah bersama dua temannya
Abdullah dan Umar. Mudjaer membawanya ke Papungan tetapi karena
habitat yang berbeda maka ikan mati ketika dimasukkan ke air tawar.
Namun Mudjaer terus malakukan percobaan dengan satu tujuan Spesies
ikan ini dapat hidup di habitat air tawar.Habitat yang sangat berbeda dari
aslinya yaitu air laut ( asin ). Di Pantai Serang beliau mengambil spesies
ikan ini dengan menggunakan Gentong yang terbuat dari tanah liat.Beliau
juga melakukan percobaan dengan mencampurkan air laut yang asin
dengan air tawar, terus menerus dengan tingkat konsentrasi air tawar
semakin lama semakin lebih banyak dari air laut yang kemudian kedua
jenis air yang berbeda ini dapat menyatu.Menurut penuturan Mbah
Ismoenir, percobaan ini menemui keberhasilan pada percobaan ke-11,
yang berarti 11 kali perjalanan bolak balik Papungan-Serang.Pada
percobaan ke-11 ini berhasil hidup 4 ekor ikan jenis baru ini dengan
habitat air tawar.Kejadian ini terjadi pada tanggal 25 MARET 1936.
Begitulah cerita singkat penemuan ikan mujair oleh Mbah Moedjaer.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 ALAT
1. 9 Baskom sebagai wadah, untuk ikan mujaer yang kita amati.
2. 3 Batang, untuk mengukur suhu air.
3. 1 Buah hand counter, untuk menghitung frekuensi membuka dan
menutupnya operkulum mulut ikan.
4. Timer atau Stopwatch, untuk mengukur waktu.
5. Termos berisi air panas.
6. 1 Baskom sebagai tempat aklamasi ikan sesudah dan sebelum
pengamatan.
3.2.2 Bahan
1. 9 Ekor ikan, sebagai objek pengamatan.
2. Air, sebagai media hidup ikan.
3. Air hangat, untuk menghangatkan air hingga temperatur yang
diperlukan.
4. Es batu, untuk menurunkan temperatur hingga diperlukan.
menit.
7. Masukan tiga ekor ikan pada tiga masing-masing baskom yang
bersuhu 23oC.
8. Hitung membuka dan menutupnya operkulum ikan selama satu
menit.
9. Catat dilembar laporan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan didapat bahwa frekuensi
membuka serta menutupnya operculum pada ikan mujair terjadi lebih
sering pada setiap kenaikan suhu, serta penurunan suhu dari suhu kamar
hingga suhu dibawah kamar (250C – 230C)semakin sering ikan itu
membuka serta menutup mulutnya hal ini dapat kita simpulkan bahwa
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Pada percobaan kali ini kami mengalami beberapa kendala, untuk itu
kami akan membagi saran agar kendala yang sama tidak dilakukan pada
percobaan selanjutnya.
Yang kedua adalah proses pengukuran suhu yang kadang kurang akurat.
Untuk mencegah kendala ini, ada baiknya thermometer yang digunakan
jangan dipegang dulu batangnya tapi peganglah kaitan yang ada di atas
thermometer agar suhu tetap normal yaitu pada suhu kamar.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan Marthen, Ir. , M.Sc.2007. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Darmadi’s Blog
http//id.wikepedia.org.id
http//id.google.co.id
Dunia Fisika.htm
Indoskripsi Blog
Juan’s Blog
LAMPIRAN
Ikan Mujair
Ikan Mujair
III= 160/menit
2. Air dingin
I= 80/menit Rata-rata=> 280:3=
93/menit
II= 90/menit
III= 110/menit
3. Air sumur
I= 100/menit Rata-rata=> 300:3=
100/menit
II= 100/menit
III= 100/menit