Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Biologi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ikan atau bahasa ilmiahnya adalah picses secara umum adalah termasuk
hewan bertulang belakang (vertebrata). Ikan adalah hewan berdarah
dingin (polikilotermis). Suhu tubuhnya selalu mengikuti suhu
lingkungannya sehingga suhu badannya turun naik bersama-sama dengan
turun naiknya suhu sekitarnya. Ikan berkembang biak dengan cara
bertelur. Ikan betina mengeluarkan telurnya ke dalam air, demikian pula
ikan jantan mengeluarkan spermanya ke dalam air, sehingga pembuahan
terjadi di luar tubuh induknya. Pembuahan yang terjadi di luar tubuh
induknya disebut pembuahan eksternal.
Berdasarkan tulangnya ikan dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Ikan bertulang rawan
Contohnya: Ikan Hiu, Ikan Cucut, dan Ikan Pari
b. Ikan bertulang sejati
Contohnya: Ikan Mas, Ikan Mujair, Ikan Kakap, Ikan Bandeng,
dan Ikan Tawes.
Semua ikan hidup di dalam air, baik air tawar, maupun air laut. Kulit
tubuhnya bersisik dan berlendir untuk memudahkan gerakan di dalam air.
Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk keseimbangan badan dan
menentukan araj gerak di dalam air. Sirip dibagi menjadi dua, yaitu sirip
tunggal (contoh: sirip punggung, sirip ekor, dan sirip belakang) dan sirip
ganda atau berpasangan (contoh: sirip dada dan sirip perut). Selain itu
ditubuh ikan terdapat gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan
air di sekelilingnya. Ikan menggunakan ingsan yang terletak di kepalanya
untuk bernafas. Cara ikan bernafas adalah sebagai berikut, air masuk
melalui rongga mulut kemudian masuk dalam insang, saat air ada di
dalam insang, oksigen ang terlarut dalam air diserap oleh pembuluh-
pembuluh darah kecil yang terdapat pada insang dan karbondioksida
dalam darah dikeluarkan ke air. Air kelur dari rongga insang ketika tutup
insang membuka dan begitu terus-menerus. Ikan juga mempunyai
gelembung renang yang terletak diantara tulang belakang dan perut,
berhubungan dengan kerongkongan. Darah pada dinding gelembung dapat
memasukkan udara kedalam gelembung dan mengeluarkan udara dari
gelembung itu sehingga berat ikan dapat berkurang atau bertambah
sehingga ikan dapat naik dan turun di dalam air.
Dari masing-masing karakteristik yang dimiliki ikan, ditemukan satu
pemikiran bahwa suhu juga berpengaruh dalam proses hidup ikan.
Biasanya suhu berperan penting terhadap adaptasi fisiologi. Penyesuaian
fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan lingkungan ini yang kemudian
menyangkutkan operkulum sebagai salah satu organ tubuh yang ikut andil
1 Laporan Praktikum Biologi
Laporan Praktikum Biologi

dalam adaptasi fisiologi. Operkulum ikan yang membuka dan menutup


sangat bergantung terhadap suhu air sebagai media hidup ikan. Untuk
lebih mengetahui bagaimana dan mengapa hal tersebut bisa terjadi, maka
dilakukanlah penelitian Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan
Menutupnya pada Operkulum ikan. Khususnya yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah Ikan Mujair sebagai objek pengamatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh suhu air yang berbea terhaap gerak operkulum


ikan?.

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui serta memahami pengaruh suhu pada gerak


operkulum ikan..

1.4 HIPOTESIS

(H0)
Ada pengaruh suhu air tehadap gerak operkulum ikan.

1.5 IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel Bebas : Suhu air yang berbeda.


Variabel Kontrol : Jenis ikan, umur ikan, ukuran ikan,
volume air, dan besar media/wadah.
Variabel Terikat : Gerak membuka dan menutupnya
operkulum pada ikan.

2 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN SUHU

Suhu menurut Kangingan (2007:52-53) adalah suatu besran yang


menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.

Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda


tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki
oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur.Benda yang panas
memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin.

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Namun


dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan
valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan


kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 –
1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang
digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama
sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan
terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti
bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa
menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan
skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K
ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak
sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala
Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R
dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air
membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas :

3 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang


kesulitan untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut
ini adalah contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit

Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas. Thermometer
menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat,
termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya
termometer bermacam-macam sebagai misal termometer klinis,
termometer lab dan lain-lain.

2.2 THERMOMETER

Selain pengertian suhu yang menjadi materi utama yang dibahas dalam
laporan praktikum ini, materi thermometer sebagai alat pengukurnya juga
akan dijelaskan. Thermometer juga berperan penting dalam praktikum
kami, fungsi utamanya sebagai alat pengukur suhu pada tiap-tiap wadah
atau media yang berbeda sangat diperlukan. Berikut ini pembahasan
macam-macam thermometer.

Thermometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan


untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu
angka.

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei


(1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop
yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung
pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu
mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam
cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk
kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop.
Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga
berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip
kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas
dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat
4 Laporan Praktikum Biologi
Laporan Praktikum Biologi

dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan
adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai


keunggulan :

1. raksa penghantar panas yang baik


2. pemuaiannya teratur
3. titik didihnya tinggi
4. warnanya mengkilap
5. tidak membasahi dinding

Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :

1. titik bekunya rendah


2. harganya murah
3. pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga
pengukuran mudah diamati

2.2.1 Macam-macam termometer

1. Termometer Cairan

a. Termometer Raksa

Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut


thermometer raksa. Termometer raksa dengan skala Celcius adalah
thermometer yang umum dijumpai dalam keseharian. Raksa dalam
pipa thermometer akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian
mendorong kolom cairan (raksa) keluar dari pentolan pipa menuju
ke pipa kapiler.

Mengapa pipa kapiler memiliki lubang yang kecil? Ini agar


thermometer peka, karena pemuaian volum raksa yang kecil saja
akan menimbulkan perubahan yang besar pada panjang kolom
raksa. Mengapa pentolan pipa thermometer dibuat kaca tipis? Ini
agar kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan
kepada cairan di dalamnya.

Pipa thermometer dibungkus oleh tangkai kaca berdinding tebal.


Tangkai kaca ini bertindak sebagai suatu lensa pembesar yang
memungkinkan suhu dibaca dengan mudah.

b. Termometer Alkohol

5 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

c. Beberapa Termometer Cairan dalam Keseharian

(1) thermometer klinis

Termometer klinis biasanya digunakan para dokter dan perawat untuk


mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi
pipa adalah raksa. Skala pada thermometer ini mencakup sedikit di
atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia, yaitu 370C. Oleh
karena suhu terendah manusia tidak pernah kurang dari 350C dan suhu
tertinggi tidak pernah lebih dari 420C, angka-angka pada skala
didesain antara 350C sanpai denga 420C.

Pipa kapiler memilik bagian sempit yang berhubungan dengan


pentolan. Ketika raksa memuai, raksa dalam pentolan melalui bagian
sempit ini. Sekali raksa dalam pentolan melalui bagian sempit ini
maka raksa tersebut tidak dapat kembali masuk ke pentolan. Dengan
demikian, pembacaan suhu tubuh dapat dilakukan setelah
thermometer diambil dari bawha lidah atau lengan. Untuk dapat
digunakan lagi, raksa dipaksa melalui bagian sempit masuk ke dalam
pentolan dengan cara mengguncang-guncang thermometer tersebut.

Termometer klinis yang baru kita bicarakan adalah thermometer


analog.

(2) thermometer dinding,

Umumnya termometer dinding dipasang di dinding sebuah ruangan


dan digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Angka-angka pada
skala termometer ini mencakup suhu di atas dan di bawah suhu yang
dapat terjadi di dalam ruangan.

(3) thermometer maksimum dan minimum Six.

Suhu dalam sebuah rumah kaca yaitu rumah yang digunakan untuk
menanam tanaman sebagai bahan penelitian, umumnya diukur dengan
menggunakan termometer maksimum dan minimum Six. Suhu
minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum
biasanya terjadi pada siang hari.

Termometer ini ditemukan oleh James Six pada akhir abad ke-18.
Termometer ini terdiri atas tabung silinder A, tabung B, dan pipa U.
Tabung A berisi alcohol (sekarang digunakan minyak creosote) dan
dihubungkan ke tabung B yang juga berisi alcohol melalui pipaU.
Pipa U berisi raksa.

6 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Termometer ini memiliki dua skala, skala minimum pada pipa kiri dan
skala maksimum pada pipa kanan, jadi suhu dapat dibaca sesuai
dengan ketinggian kolom raksa pada masing-masing pipa itu. Pada
masing-masing permukaan raksa terdapat penunjuk baja kecil yang
dilengkapi dengan pegas ringan sebagai penahan. Jika suhu yang
diukur naik, alcohol dalam tabung A memuai dan menekan
permukaan raksa pada pipa kiri. Sebagai akibatnya, permukaan pipa
raksa kiri turun dan permukaan raksa pipa kanan naik. Penunjuk baja
pada pipa kanan terdorong ke atas menunjukkan suhu maksimum.

Jika suhu yang diukur turun, alcohol dalam tabung B menyusut.


Penunjuk baja pada pipa kanan tetap pada kedudukan semula, tetapi
raksa dalam pipa kanan turun. Sebagai akibatnya, permukaan raksa
dalam pipa kiri naik dan mendorong penunjuk baja pada pipa kiri ke
atas menunjukkan suhu minimum. Jadi, tinggi kolom raksa dalam pipa
kanan menunjukkan suhu maksimum. Setelah pembacaan dilakukan,
diperlukan sebatang magnet kecil untuk membawa penunjuk baja
kembali bersentuhan dengan permukaan raksa.

2. Termometer-Termometer Lainnya

a. Termometer Gas

Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda
ketinggian h yang lebih besar pada thermometer. Karena gas memuai
lebih besar daripada cairan muka thermometer gas lebih besar
daripada cairan maka thermometer gas lebih teliti daripada
thermometer cairan. Selain itu, thermometer gas dapat dapat
mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi daripada
thermometer cairan. Lebar jangkauan suhunya adalah mulai dari
-2500C sampai dengan 15000C.

b. Termometer Platina

Prinsip thermometer ini adalah ketika suh naik, hambatan listrik


platina naik. Hambatan listrik diukur dengan teliti oleh sebuah
rangkaian jembatan.

Keuntungan thermometer platina adalah jangkauan suhunya lebat (-


2500C sampai dengan 15000C), teliti, dan peka. Kerugian
thermometer ini adalah suhu dibaca secara langsung. Pembacaannya

7 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

lambat, sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-


ubah

c. Termometer Transistor

Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun.


Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung
sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu.

Keuntungan thermometer ini adalah dapat dihubungkan ke rangkaian


lain atau computer.

Kerugiannya adalah jangkauan suhunya terbatas, yaitu -250C sampai


dengan 1800C

d. Termometer Termokopel

Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam
yang berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip
kerjanya adalah suhu berbeda akan menghasilkan arus listrik yang
berbeda.

Keuntungan thermometer ini adalah jangkauan suhunya besar (mulai


dari -1000C sampai dengan 15000C), ukuran thermometer kecil, dapat
mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke rangkaian
lain atau computer.

Kerugiannya adalah kurang teliti jika dibandingkan dengan


thermometer gas volum konstan dan thermometer platina

e. Termometer Bimetal

Termometer ini mengandung sebuah keeping bimetal tipis berbentuk


spiral. Prinsipnya, makin besar suhu, keeping bimetal makin
melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih besar.

f. Pirometer

Pirometer (pyrometer) adalah thermometer yang digunakan untuk


mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 10000C), seperti suhu
peleburan logam atau suhu permukaan Matahari. Prinsip keeja alat ini
adalah mengukur radiasi yang dipancarkan oleh benda tersebut.
Terdapat dua macam pyrometer, yaitu pyrometer optic dan pyrometer
radiasi total.

8 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Termometer Laboratorium

Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan


bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala
nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran
pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan
suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Termometer-termometer lainnya adalah :

Termometer Digital

Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital


yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu
pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor
suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan
oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang
langsung bisa dibaca.

Termokopel

Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat


pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah
yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan
dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan
jarum ini menunjukkan suhu benda

2.3 IKAN MUJAIR

Pada praktikum kali ini, kami menggunakan ikan mujair sebagai objek
pengamatan. Menurut pengalaman kami selama melakukan kegiatan
praktikum ini ikan mujair dirasa tahan lama, dalam artian memiliki daya
bertahan hidup yang cukup lama dan cukup kuat untuk bertahan di ruang
sedikit oksigen.

Untuk lebih mengetahui tentang apa dan bagaimana objek pengamatan


kami, kami akan memaparkan beberapa pengetahuan tentang ikan mujair,
berikut hasil pencarian kami.

Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan
ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh
Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur
pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa

9 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut


dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.

Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa


Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara
tidak tepat disebut "Java tilapia".

Ikan ini berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai
ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna
hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.

Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-
jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12
jari-jari.

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam


(salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki
kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa
kecepatannya ini akan menurun.

Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3
bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap
kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam
mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga
menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi
tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak
ini disapih induknya.

Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini
dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi
dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.

Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan


berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di
Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula
adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami'
ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.Berikut
penemuan singkat kami tentang persyaratan lokasi hidup mujair :

1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah


liat/lempung,tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa
air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding
kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-

10 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.


3. Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada
pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu
keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah
pabrik.
5. Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan
sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir
sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit
air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk
pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

2.3.1 PENEMU IKAN MUJAIR

Uniknya ikan mujair adalah hasil penemuan bangsa Indonesia sendiri,


sudah seharusnya kita bangga dan mengetahui bahkan mengenang tokoh
penemunya. Berikut ini kami juga akan membahas tokoh penemu mujair
sebagai pelengkap pengetahuan.

Ikan Mujair ditemukan oleh Mbah Moedjair yang pada saat itu
melakukan tirakat ditengah kebangkrutannya berjudi. Ia menemukan ikan
mujair tersebut kemudian dipeliharahlah bersama dua temannya
Abdullah dan Umar. Mudjaer membawanya ke Papungan tetapi karena
habitat yang berbeda maka ikan mati ketika dimasukkan ke air tawar.
Namun Mudjaer terus malakukan percobaan dengan satu tujuan Spesies
ikan ini dapat hidup di habitat air tawar.Habitat yang sangat berbeda dari
aslinya yaitu air laut ( asin ). Di Pantai Serang beliau mengambil spesies
ikan ini dengan menggunakan Gentong yang terbuat dari tanah liat.Beliau
juga melakukan percobaan dengan mencampurkan air laut yang asin
dengan air tawar, terus menerus dengan tingkat konsentrasi air tawar
semakin lama semakin lebih banyak dari air laut yang kemudian kedua
jenis air yang berbeda ini dapat menyatu.Menurut penuturan Mbah
Ismoenir, percobaan ini menemui keberhasilan pada percobaan ke-11,
yang berarti 11 kali perjalanan bolak balik Papungan-Serang.Pada
percobaan ke-11 ini berhasil hidup 4 ekor ikan jenis baru ini dengan
habitat air tawar.Kejadian ini terjadi pada tanggal 25 MARET 1936.
Begitulah cerita singkat penemuan ikan mujair oleh Mbah Moedjaer.

11 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum biologi mengenai pengaruh suhu terhadap gerak membuka dan
menutupnya operkulum pada ikan ini dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 25 Juli 2010, praktikum ini dimulai pada pukul 08.30 WIB
sampai selesai. Praktikum ini bertempat di kelas Biologi B SMA Negeri
2 Lumajang.

3.2 ALAT DAN BAHAN

3.2.1 ALAT
1. 9 Baskom sebagai wadah, untuk ikan mujaer yang kita amati.
2. 3 Batang, untuk mengukur suhu air.
3. 1 Buah hand counter, untuk menghitung frekuensi membuka dan
menutupnya operkulum mulut ikan.
4. Timer atau Stopwatch, untuk mengukur waktu.
5. Termos berisi air panas.
6. 1 Baskom sebagai tempat aklamasi ikan sesudah dan sebelum
pengamatan.

3.2.2 Bahan
1. 9 Ekor ikan, sebagai objek pengamatan.
2. Air, sebagai media hidup ikan.
3. Air hangat, untuk menghangatkan air hingga temperatur yang
diperlukan.
4. Es batu, untuk menurunkan temperatur hingga diperlukan.

3.3 Langkah Kerja


1. Pengamatan dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu :
a. Perlakuan I : untuk suhu normal 25oC
b. Perlakuan II : untuk suhu tinggi 35oC
c. Perlakuan III : untuk suhu rendah 23oC
2. Setiap perlakuan di jadikan tiga kali di sembilan wadah dengan
lama pengamatan satu menit untuk masing-masing ikan yang
diamati.
3. Masukan tiga gelas ekor ikan untuk pertama kali ke dalam baskom
yang suhunya sudah disamakan yaitu 25oC.
4. Hitung membuka menutupnya operkulum ikan selama satu menit.
5. Masukkan tiga ekor ikan pada tiga masing-masing baskom yang
bersuhu 35oC.
6. Hitung membuka dan menutupnya operkulum ikan selama satu

12 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

menit.
7. Masukan tiga ekor ikan pada tiga masing-masing baskom yang
bersuhu 23oC.
8. Hitung membuka dan menutupnya operkulum ikan selama satu
menit.
9. Catat dilembar laporan.

13 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Dengan Penambahan Suhu


Tabel 1 pengamatan membukanya operculum ikan pada suhu kamar
T₁ = 20° C ± 0,5° C
Ikan Menit Rata – rata
1 100
2 100
3 100

Rata-Rata => 300 : 3= 100/ menit


Tabel 2 pengamatan membukanya operculum ikan pada suhu 10° C
diatas suhu T1 atau T2 32° C.
T₂ = (25° C + 10° C)= 35° C
Ikan Menit Rata – rata
1 50
2 102
3 160

Rata-rata => 312 : 3=104/ menit

Tabel 3 pengamatan membukanya operculum ikan pada suhu 2° C


dibawah suhu kamar atau T₂ 23°C.
T₂ = (25° C - 2° C)= 30°
Ikan Menit Rata – rata
1 80
2 90
3 110

Rata-rata => 280 : 3= 93/ menit

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan didapat bahwa frekuensi
membuka serta menutupnya operculum pada ikan mujair terjadi lebih
sering pada setiap kenaikan suhu, serta penurunan suhu dari suhu kamar
hingga suhu dibawah kamar (250C – 230C)semakin sering ikan itu
membuka serta menutup mulutnya hal ini dapat kita simpulkan bahwa

14 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

bila suhu meningkat, maka laju metabolisme ikan akan meningkat


sehingga gerkan membuka dan menutupnya operculum ikan akan lebih
cepat daripada suhu awal kamar, serta sebaliknya pula jika suhu menurun
maka semakin jarang pula ikan itu membuka serta menutup mulutnya.

Pada peristiwa temperature dibawah suhu kamar maka tingkat frekuensi


membuka dan menutupnya operculum akan semakin lambat dari pada
suhu kamar. Dengan adanya penurunan temperature, maka terjadi
penurunan metabolisme pada ikan yang mengakibatkan kebutuhan O₂
menurun, sehingga gerakannya melambat. Penurun O₂ juga dapat
menyebabkan kelarutan O₂ di lingkungannya meningkat.
Dalam tubuh ikan suhunya bisa berkisar ± 1° dibandingkan temperature
linkungannya (Nikolsky, 1927). Maka dari itu, perubahan yang
mendadak dari temperature lingkungan akan sangat berpengaruh pada
ikan itu sendiri.
Pada praktikum kali ini kita dapat memahami bahwa sebenarnya suhu air
pada media beaker glass ini dalam suhu 28° C lebih tinggi dari pada suhu
kamar yng ada di ruangan yaitu 25° C, sehingga pada waktu dipindahkan
ke dalam beaker galss ikan tersebut akan mengalami stress. Sedangkan
ukuran ikan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ikan ukuran benih
yang sangat rentan dan juga mudah stress sehingga agak juga untuk
melihat mekanisme membuka serta menutupnya operculum ikan tersebut.
Dalam hal ini juga tidak mutlak kesalahan dari bahan ataupun alat yang
kita gunakan, praktikan juga dapat menjadi kendala dalam kesalahan
kekurang telitian dalam melihat mekanisme membuka serta menutup
operculum ikan tersebut karena hal ini juga dapat mempengaruhi
ketepatan dalam pengamatan ini. Waktu penghitungan frekuensi gerakan
membuka serta menutupnya operculum juga sangat berpengaruh. Hal
tersebut yaitu daya adaptasi yang berbeda pada umur benih ikan mujair
dengan waktu dimulainya perhitungan sangat berkaitan erat dalam
mempenagruhi hasil pengamatan ini.

BAB V

15 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari penelitian diatas, dapat kami simpulkan bahwa perubahan suhu


lingkungan pada ikan itu sangat mempengaruhi laju konsumsi oksigen
pada ikan.

Dalam suhu kamar kebutuhan oksigen lebih optimal sehingga gerakan


operkulum pada ikan stabil.
Kenaikan suhu pada suatu air menyebabkan oksigen di air tersebut akan
menurun, sehingga kebutuhan organisme akan air terhadap oksigen
semakin bertambah dengan pergerakan operkulum yang semakin cepat,
penurunan suhu pada suatu perairan dapat menyebabkan oksigen dalam
perairan itu meningkat sehingga kebutuhan organisme dalam air terhadap
oksigen semakin berkurang, hal ini menyebabkan jarangnya frekuensi
membuka serta menutupnya operkulum pada ikan tersebut.

5.2 SARAN
Pada percobaan kali ini kami mengalami beberapa kendala, untuk itu
kami akan membagi saran agar kendala yang sama tidak dilakukan pada
percobaan selanjutnya.

Yang pertama adalah, ketahanan ikan. Disini diharapkan ikan sebelum di


jadikan objek pengamatan tidak mengalami stres atau bahkan sampai
mati. Hal ini dapat dicegah dengan dilakukannya aklamasi ikan agar ikan
mendapat oksigen cukup. Aklamasi dapat digunakan pada wadah ikan.
Secepatnya ikan ditaruh pada tempat terbuka yang banyak oksigen.

Yang kedua adalah proses pengukuran suhu yang kadang kurang akurat.
Untuk mencegah kendala ini, ada baiknya thermometer yang digunakan
jangan dipegang dulu batangnya tapi peganglah kaitan yang ada di atas
thermometer agar suhu tetap normal yaitu pada suhu kamar.

Yang ketiga adalah penghitungan waktu, sebaiknya gunakan lebih dari


satu alat penghitung. Anda bisa menggunakan telepon genggam maupun
stopwatch dan juga hand counter. Telepon genggam yang berisi aplikasi
timer bisa menghitung lama pengamatan, sedangkan hand counter
digunakan untuk mengetahui jumlah gerakan membuka menutupnya
operkulum ikan. Ini akan lebih mempermudah penghitungan selain itu
hasilnya pun lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

16 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Kanginan Marthen, Ir. , M.Sc.2007. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Chuan, A. W. 1998. Mini Science Encyclopedia. Manhattan Press (s) Pte


Ltd.

Nurhayati, Nunung. 2004. Ringkasan Dan Bank Soal Biologi SMP.


Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Darmadi’s Blog

http//id.wikepedia.org.id

http//id.google.co.id

Dunia Fisika.htm

Indoskripsi Blog

Juan’s Blog

Manhattan Physic Time’s Blog

LAMPIRAN

17 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Ikan Mujair

Ikan Mujair

No Jenis air Banyak gerak operkulum pada ikan


1. Air panas
I= 50/menit
Rata-rata=> 312:3=
104/menit
II= 102/menit

III= 160/menit
2. Air dingin
I= 80/menit Rata-rata=> 280:3=
93/menit
II= 90/menit

III= 110/menit
3. Air sumur
I= 100/menit Rata-rata=> 300:3=
100/menit
II= 100/menit

III= 100/menit

18 Laporan Praktikum Biologi


Laporan Praktikum Biologi

Tabel Pengamatan Pengaruh Suhu Terhadap Gerak Membuka dan Menutupnya


Operkulum Pada Ikan Mujair.

19 Laporan Praktikum Biologi

Anda mungkin juga menyukai