Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TERMOREGULASI IKAN

BADUT (AMPHIPRION SP.)

NURHALDA MULTAHZAHM \ L011201057 \ 2 (DUA) B

Nurhalda8503@gmail.com

ASISTEN : JUMARNI1, ESYA AGIEL HIDAYAT2

LABORATORIUM PENANGKARAN DAN REHABILITASI EKOSISTEM

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022

ABSTRAK

Praktikum dengan topik pengaruh perubahan suhu terhadap Termoregulasi ini

bertujuan untuk melihat perubahan ikan badut (Amphiprion sp.) pada berbagai

suhu air dan melihat mekanisme ikan untuk mempertahankan suhu internal

agar berada dalam kisaran yang dapat ditolelir. Dalam praktikum ini dilakukan

pengamatan pada penaikan dan penurunan suhu air, dilakukan selama 3 menit

dengan 3 kali menaikkan atau menurunkan suhu air sebanyak 5C. Hasil

pengamatan adalah ikan badut (Amphiprion sp.) lebih mentolerir kenaikan suhu

daripada penurunan suhu.

Kata kunci : Termoregulasi,


PENDAHULUAN METODOLOGI PRAKTIKUM

Termoregulasi merupakan a. Waktu dan Tempat

salah satu hal yang penting dalam Praktikum Pengaruh

homeostatis. Termoregulasi adalah perubahan suhu terhadap

proses yang melibatkan mekanisme termoregulasi ikan Badut

homeostatis yang mempertahankan (Amphiprion sp.) yang

suhu tubuh dalam kisaran normal, dilakukan pada tanggal 29

yang dicapai dengan maret 2022, jam 08:00

mempertahankan keseimbangan sampai selesai. Di

antara panas yang dihasilkan dalam Laboratorium Penangkaran

tubuh dan panas yang dikeluarkan Dan Rehabilitasi Ekosistem

(Brooker, 2008). Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan Universitas

TUJUAN DAN KEGUNAAN Hasanuddin.

Praktikum ini bertujuan untuk b. Alat dan Bahan

mengetahui pengaruh perubahan Alat yang digunakan

suhu terhadap termoregulasi ikan pada praktikum ini adalah:

badut (Amphiprion sp.). Aquarium sebanyak 3 buah

Sedangkan kegunaan dari sebagai wadah percobaan.

praktikum ini adalah agar praktikan Petit Balance untuk

dapat melihat secara langsung menimbang bobot hewan uji,

proses termoregulasi ikan badut Handcounter untuk

(Amphiprion sp.) terhadap menghitung bukaan

perubahan suhu. operkulum pada hewan uji,

Kanebo untuk membersihkan


perangkat alat laboratorium,  Peningkatan suhu

Gayung untuk memindahkan Menyiapkan 1 buah

air pada wadah yang satu ke aquarium yang telah terisi

wadah yang lainnya. Wadah air laut dengan mengukur

plastic sebagai wadah ikan salinitasnya terlebih

ketika dilakukan dahulu, kemudian

penimbangan bobo hewan mengukur suhu awal air

uji, Alat tulis menulis untuk laut (kontrol) dengan

menulis hasil pengamatan, menggunakan

Tissue untuk membersihkan termometer.

alat yang telah digunakan, Lalu menimbang

Ikan Badut (Amphiprion sp.) berat awal hewan uji

sebagai hewan uji, Pemanas dengan menggunakan

air untuk meningkatkan suhu Petit Balance kemudian

air, Termometer untuk mencatat hasilnya, lalu

mengukur suhu, Label memasukkan hewan uji

sebagai pemberi tanda pada ke dalam aquarium yang

toples atau wadah telah disiapkan

pengamatan, Hand sebelumnya bersamaan

refractometer untuk dengan dinyalakannya

mengukur konsentrasi badan stopwatch.

atau zat terlarut, Es batu Pada suhu awal

sebagai bahan uji pada ikan. 27°C yang akan dinaikkan

menjadi 32°C diberikan air

PROSEDUR KERJA panas yang telah


dibungkus kantong plastik menaikkan 5C dari suhu

lalu dimasukkan ke dalam awal 6. Kemudian

aquarium setelah itu, Menimbang berat akhir

memulai menghitung hewan uji setelah

bukaan operkulum dilakukan perlakuan dan

menggunakan pengamatan, dan

Handcounter sekaligus mencatat hasil yang

mengamati tingkah laku diperoleh.

hewan uji selama 3 menit.  Penurunan suhu

kemudian dicatat berapa Menyiapkan 1 buah

lama waktu yang aquarium yang telah terisi

diperlukan untuk dengan air laut dengan

mencapai suhu tersebut mengukur salinitasnya

dan jumlah bukaan terlebih dahulu, kemudian

operculum serta tingkah mengukur suhu awal air

laku hewan uji selama 3 laut (kontrol) dengan

menit. Lakukan lagi menggunakan

pengamatan dan termometer.

pengukuran dengan suhu Lalu menimbang berat

yang berbeda pada suhu awal hewan uji dengan

37C seperti halnya yang menggunakan petit

dilakukan sebelumnya. balance kemudian

Pada percobaan mencatat hasilnya,

peningkatan suhu memasukkan hewan uji

dilakukan dengan ke dalam aquarium yang


disediakan sebelumnya mencapai suhu tersebut

bersamaan dengan dan jumlah bukaan

dinyalakannya stopwatch. operkulum serta tingkah

Pada suhu awal 27°C laku hewan uji selama 3

yang akan diturunkan menit. Lakukan lagi

menjadi 22°C diberikan es pengamatan dan

batu yang telah dibungkus pengukuran dengan suhu

kantong plastik lalu yang berbeda pada suhu

dimasukkan ke dalam 17°C dan 12°C seperti

aquarium. selama halnya yang dilakukan

penurunan suhu, apabila sebelumnya. Pada

suhu yang diinginkan percobaan penurunan

telah dicapai maka es suhu dilakukan dengan

batu dalam kantong menurunkan 5°C dari

plastik dikeluarkan dari suhu awal, menimbang

dalam aquarium lalu, berat akhir hewan uji

memulai menghitung setelah dilakukan

bukaan operkulum perlakuan atau

menggunakan pengamatan, kemudian

Handcounter sekaligus mencatat hasil yang

mengamati tingkah laku diperoleh.

hewan uji selama 3 menit,  Kontrol

kemudian dicatat berapa Menyiapkan 1 buah

lama waktu yang aquarium yang telah terisi

diperlukan untuk dengan air laut dengan


mengukur salinitasnya mencatat hasil yang

terlebih dahulu, kemudian diperoleh.

mengukur suhu awal air

laut dengan HASIL DAN PENGAMATAN

menggunakan Dari hasil pengamatan yang

termometer. telah di lakukan di Laboratorium,

Setelah itu maka diperoleh hasil perhitungan

menimbang berat awal sebagai berikut.

hewan uji dengan petit a. Hasil

balance kemudian Tabel 1. Nilai rata-rata

mencatat hasilnya, bukaan operkulum ikan badut

memasukkan hewan uji (Amphiprion sp.)

ke dalam toples yang


Suhu Bukaan
disediakan sebelumnya
Operkulum
bersamaan dengan Awal Akhir

dinyalakannya stopwatch,
27 37 255
kemudian lakukan

pengamatan tingkah laku 27 32 176

dan menghitung bukaan


27 27 100
operculum selama 3 menit
27 22 106
dengan menggunakan

Handcounter, lakukan 27 17 60
penimbangan berat akhir
27 12 28
pada hewan uji, kemudian
Grafik 1. Nilai rata-rata Table 3. Tingkah laku pada

bukaan operkulum ikan badut ikan ikan badut (Amphiprion

(Amphiprion sp.) sp.)

Suhu Tingkah laku

37 +++

32 +++

27 +++

22 ++

Tabel 2. Salinitas dan bobot


17 +
ikan badut (Amphiprion sp.)
12 +
Salinitas Bobot
Suhu
Keterangan:
Awal Akhi Awal Akhir
+++ = Sangat aktif
r
++ = Aktif biasa
37 35 39 3,88 3,10
+ = Kurang aktif
32 35 39 3,88 3,10

27 35 37 4,78 3,66
b. Pembahasan
22 35 38 0,74 3,12
1. Bukaan operkulum
17 35 38 0,74 3,12
(BOP)
12 35 38 0,74 3,12
 Penaikan suhu

Sampel ikan yang

berada pada suhu normal

sebelum dilakukan
penaikan suhu yaitu 27˚c, dipermukaan air, dan ikan

dengan bukaan total menjadi aktif.

operkulum sebanyak 100 Sampel ikan yang

kali. Pada kondisi ini ikan memiliki suhu mula-mula

badut (Amphiprion sp.) 27˚c dinaikkan menjadi

masih pada kondisi 37˚c kemudian dilakukan

normal. pengamatan bikaan

Sampel ikan yang operkulum, didapatkan

memiliki suhu mula-mula hasil bukaan operkulum

27˚c dinaikkan mejadi sebanyak 255 kali selama

32˚c kemudian dilakukan 3 menit pengamatan.Dari

pengamatan bukaan aktivitas ikan, ikan

operkulum, didapatkan bergerak aktif dari menit 1

hasil bukaan operkulum ke menit 3, hal ini

sebanyak 176 kali selama disebabkan karena ikan

3 menit pengamatan. . mulai beradaptasi dan

Dari hasil pengmatan, responsif terhadap

ikan bergerak aktif dari lingkungannya.

menit 1 ke menit 3, hal ini  Penurunan suhu

disebabkan karena ikan

badut (Amphiprion sp.)

mengalami perubahan

perilaku berupa cepatnya

bukaan operculum, ikan

mengambil udara

Anda mungkin juga menyukai