ABSTRAK
Termoregulasi merupakan proses yang melibatkan mekanisme homeostatis yang
mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan
mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilakan dalam tubuh dan
panas yang dikeluarkan. Praktikum ini bertujuan mengamati proses termoregulasi pada
ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch) yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu.
Metode yang digunakan dalam pengamatan pengaruh perbedaan suhu terhadap
proses termoregulasi ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch) adalah dengan
menaikkan suhu menggunakan air panas serta menurunkan suhu menggunakan es
batu. Hasil dari pengamatan tersebut adalah pada peningkatan suhu menyebabkan
ikan membuka lau dengan aktif akibat kurangnya oksigen saat suhu meningkat.
Sementara itu, pada penurunan suhu operculum ikan menjadi semakin menurun
disebabkan oleh menurunnya metabolisme ikan akibat suhu yang menurun dan juga
meningkatnya kadar oksigen sehingga bukaan operculum ikan juga menjadi semakin
menurun.
PENDAHULUAN
Ikan kakap putih (Lates calcarifer karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi
bloch) merupakan salah satu komuditas (seperti ikan salmon). (Irmawati et al.,
budidaya laut unggulan di Iundonesia, 2019). Ikan kakap putih (Lates
karena memiliki pertumbuhan yang calcarifer bloch) termasuk ke dalam
relatif besar. Ikan kakap putih (Lates hewan ektoterm yang pengaturan suhu
calcarifer bloch) adalah jenis ikan tubuhnya bergantung dari suhu
katadromus dan recreational fish yang lingkungan dan melakukan tingkah laku
mendapat julukan “Salmon Asia” yang membuatnya dapat beradaptasi
terhadap perubahan suhu di dengan menggunakan termometer pita
lingkungan. Perubahan suhu di metal ganda yang dilengkapi dengan
berbagai lingkungan membuat ikan kertas grafik yang khusus dirancang
beradaptasi dengan kisaran toleransi untuk itu. Suhu udara harian rata-rata
suhu yang beragam Ikan merupakan dihitung berdasrkan rata-rata suhu
hewan yang bersifat poikilotermik, yaitu pada beberapa kali pengamatan dalam
suhu tubuhnya mengikuti suhu setiap periode 24 jam (Putri, 2013).
lingkungan. Bagi hewan akuatik, suhu Suhu tubuh hewan terdiri dari dua
media air merupakan faktor pembatas. komponen yaitu suhu inti tubuh dan
Oleh karena itu, perubahan suhu media suhu perifer tubuh. Suhu inti tubuh
air akan mempengaruhi kandungan mencerminkan total keseluruhan panas
oksigen terlarut, yang akan berakibat dalam tubuh. Suhu inti tubuh diukur dari
pada laju pernafasan dan laju suhu trunkus dan kepala, sedangkan
metabolisme hewan akuatik tersebut. suhu perifer tubuh diukur dari suhu
(Fajar, 2021). ekstrimitas. Termoregulasi bekerja
Suhu merupakan ukuran dingin dengan menjaga suhu inti tubuh dalam
atau panasnya keadaan atau sesuatu rentang 1-2 C untuk menjaga sel
yang lainnya. Satuan ukur suhu yang berfungsi dengan normal. Panas
banyak digunakan di Indonesia adalah diproduksi dan dihilangkan dari tubuh
derajat Celcius, dan yang banyak supaya tubuh tetap berada dalam
digunakan di luar negeri adalah keadaan normotermia agar fisiologi
Fahrenheit (Boby, 2019). Suhu udara berjalan normal (Delfita, 2019).
adalah ukuran energi kinetic rata-rata Termoregulasi adalah proses yang
dari pergerakan molekul-molekul. Suhu terjadi pada hewan untuk mengatur
adalah keadaan yang menentukan suhu tubuhnya agar tetap konstan.
kemampuan benda untuk Hewan yang mampu mempertahankan
memindahkan panas benda ke benda suhu tubuhnya homoiterm, sedangkan
lain. Jika panas dialirkan pada suhu hewan yang tidak mampu
benda, maka suhu benda itu akan turun mempertahankan suhu tubuh disebut
jika benda yang berkaitan kehilangan poikiloterm (A’ tourrohman, 2019).
panas. Hubungan panas suhu dengan Perubahan suhu sangat
satuan panas tidak merupakan suatu berpengaruh terhadap proses
konstanta, karena besarnya termoregulasi ikan kakap putih (Lates
peningkatan suhu akibat penerimaan calcarifer bloch) karena suhunya
panas yang dimiliki oleh benda bergantung pada lingkungan di
penerima tersebut. Pengukuran suhu sekitarnya. Sehingga, apabila suhu
udara secara kontinu dapat dilakukan lingkungan berubah ikan tersebut harus
berusaha menyesuaikan suhu terhadap pengaruh perbedaan suhu
tubuhnya dengan lingkungan agar pada proses termoregulasinya.
dapat beradaptasi. Suhu Kegunaan dari praktikum ini agar
mempengaruhi aktivitas enzim. Pada mahasiswa dapat mengetahui proses
suhu yang rendah reaksi enzimatis termoregulasi pada ikan kakap putih
berlangsung lambat, dan kenaikan (Lates calcarifer bloch).
suhu akan mempercepat reaksi, hingga
suhu optimum tercapai dan reaksi METEDOLOGI PRAKTIKUM
enzimatis mencapai maksimum. Hal ini
A. Waktu dan Tempat
terjadi karena struktur tiga dimensi
enzim mulai berubah, sehingga Praktikum Fisiologi Biota Laut
substrat tidak dapat berikatan dengan “pengaruh perubahan salinitas
sisi aktif enzim akibatnya proses katalis terhadap proses osmoregulasi Ikan
tidak dapat berlangsung secara Badut (Amphiprion sebae)”.
sempurna. Masing-masing Dilaksanakan pada hari Jumat, 30
mikroorganisme memiliki sifat-sifat Maret 2023 pada pukul 13.30-15.00
khusus dan kondisi lingkungan optimal WITA di Laboratorium Penangkaran
berbeda yang mempengaruhi aktivitas dan Rehabilitasi Ekosistem,
enzim fosfatase (Nurkhotimah et al, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas
2017). Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Berdasarkan uraian diatas, maka Universitas Hasanuddin, Makassar.
perlu dilakukannya praktikum ini agar
B. Alat dan Bahan
kita dapat memahami dan melihat
Alat-alat yang digunakan dalam
secara langsung dampak dari
praktikum ini yaitu akuarium yang
perubahan suhu terhadap proses
digunakan sebagai wadah untuk
termoregulasi ikan kakap putih (Lates
menampung ikan kakap putih (Lates
calcarifer bloch).
calcarifer bloch) yang akan diamati.
Lalu, timbangan analitik yang
TUJUAN DAN KEGUNAAN
digunakan untuk mengukur massa
Praktikum ini bertujuan agar berat ikan dan air yang akan digunakan
mahasiswa dapat mengetahui pada praktikum ini. Hand counter yang
pengaruh dari suhu ikan kakap putih digunakan untuk menghitung bukaan
(Lates calcarifer bloch), perubahan operculum ikan, kanebo yang
tingkah laku, bobot ikan dan adaptasi digunakan untuk mengeringkan dan
ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch) membersihkan akuarium serta meja
kerja setelah selesai melakukan
pengamatan, gayung yang digunakan Peningkatan suhu
untuk mengambil air dan memindahkan
Prosedur kerja pada peningkatan suhu
air pada akuarium, wadah plastik yang
yaitu menyiapkan 1 buah akuarium yang
digunakan untuk meletakkan ikan dan
telah terisi dengan mengukur
air pada saat akan ditimbang, alat tulis
salinitasnya terlebih dahulu, ukur suhu
menulis yang digunakan menulis hasil
dan oksigen terlarut awal air laut dengan
pengamatan pada saat praktikum, tisu
menggunakan thermometer dan DO
yang digunakan untuk membersihkan
meter, timbang berat awal hewan uji
alat-alat yang telah digunakan selama
menggunakan timbangan analitik
pengamatan, pemanas air yang
kemudian catat hasilnya. Masukkan
digunakan untuk memanaskan air
hewan uji pada akuarium, Pada suhu
untuk melakukan pengamatan
awal 27°C yang akan dinaikkan
peningkatan suhu air, stopwatch yang
menjadi 29°C diberikan air panas yang
digunakan untuk menghitung waktu
telah dibungkus kantong plastik lalu
selama melakukan pengamatan,
dimasukkan ke dalam akuarium
termometer yang digunakan untuk
bersamaan dengan menyalakan
mengukur suhu air pada saat
stopwatch. Kemudian lakukan
pengamatan, label yang digunakan
pengamatan tingkah laku dan aktivitas
untuk memberi keterangan pada wadah
hewan uji selama peningkatan suhu.
dan akuarium yang digunakan pada
Apabila suhu yang diinginkan telah
saat pengamatan, handrefractometer
dicapai maka air panas dalam kantong
yang digunakan untuk mengukur
plastik dikeluarkan dari dalam akuarium
salinitas air, DO meter yang digunakan
dan memulai menghitung bukaan
untuk mengukur kadar oksigen terlarut
operculum menggunakan Hand counter
di dalam air dan jaring yang digunakan
sekaligus mengamati tingkah laku
untuk mengambil ikan yang akan
hewan uji selama 2 menit. Kemudian
menjadi hewan uji.
dicatat berapa lama waktu yang
Adapun bahan yang digunakan
diperlukan untuk mencapai suhu
dalam pengamatan ini yaitu ikan kakap
tersebut.
putih (Lates calcarifer bloch) sebagai
jumlah bukaan operculum serta tingkah
hewan uji, es batu yang digunakan
laku hewan uji selama 2 menit.
untuk menurunkan suhu air pada
Lakukan lagi pengamatan dan
pengamatan peningkatan suhu air.
pengukuran dengan suhu yang
C. Prosedur Kerja berbeda pada suhu 31°C seperti halnya
yang dilakukan sebelumnya. Pada
percobaan peningkatan suhu dilakukan
dengan menaikkan 2°C dari suhu awal Kontrol
hingga suhu 37°C. Kemudian ukur
Prosedur kerja pada praktikum ini
oksigen terlaut menggunakan DO
yaitu dengan kontrol. Langkah awal
meter dan timbang berat akhir hewan
yang harus dilakukan yaitu dengan
uji serta catat hasil yang diperoleh pada
menyiapkan 1 buah akuarium yang
pengamatan tersebut.
berisi air laut sebanyak 3 liter, ukur suhu,
Penurunan suhu salinitas dan oksigen terlarutnya.
Kemudian timbang bobot air sebelum
Prosedur kerja pada penurunan
dan sesudah dimasukkan ikan.
suhu yaitu dengan menyiapkan 1 buah
Masukkan ikan kedalam akuarium yang
akuarium yang berisi air laut sebanyak
telah disiapkan dan amati tingkah laku
3 liter. Ukur salinitas, suhu dan oksigen
dan hitung bukaan operculum pada
terlarut pada air dan masukkan hewan
hewan uji selama 2 menit. Langkah
uji pada akuarium yang telah
terakhir yaitu dengan mengukur kadar
disiapkan. Pada suhu awal 27°C yang
oksigen akhir pada akuarium tersebut
akan diturunkan menjadi 25°C
diberikan es batu yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
dibungkus kantong.
A. Hasil
Lakukan pengamatan tingkah laku dan
aktivitas hewan uji selama penurunan Tabel 1. Rata-rata bukaan operkulum
suhu. Apabila suhu yang diinginkan ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch)
Keterangan:
Grafik 2. Bukaan Operculum Kontrol
+++ = Sangat aktif
Bukaan Operculum ++ = Sedang
Kontrol
+ = Pasif
200
diperoleh pada suhu 27°C yaitu 64,5, oksigen yang berkurang sehingga
95,5 dan 144 bukaan, dimana nilai perlahan akan membuat ikan