Anda di halaman 1dari 1

Aklimatisasi adalah usaha manusia untuk menyesuaikan hewan terhadap kondisi

faktor lingkungan di habitat buatan yang baru. Aklimasi adalah usaha yang dilakukan
manusia untuk menyesuaikan hewan terhadap kondisi suatu faktor lingkungan
tertentu dalam laboratorium (Dharmawan, 2005).
Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan. Kenaikan suhu air
dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu. Air
memiliki beberapa sifat termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan
lebih lambat dari pada udara. Selanjutnya Soetjipta menambahkan bahwa walaupun
suhu kurang mudah berubah di dalam air daripadadi udara, namun suhu merupakan
faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki toleransi
yang sempit (Elfidasari, 2005).
Setiap hewan memiliki kisaran toleransi yang bervariasi, maka kehadiran di suatu
habitat sangat ditentukan oleh kondisi dari faktor lingkungan di tempat tersebut.
Kehadiran dan kinerja populasi hewan di suatu tempat menggambarkan tentang
kondisi faktor-faktor lingkungan di tempat tersebut. Oleh karena itu ada istilah spesies
indikator ekologi, baik kajian ekologi hewan maupun ekologi tumbuhan. Species
indikator ekologi adalah suatu species organisme yang kehadirannya ataupun
kelimpahannya dapat memberi petunjuk mengenai bagaimana kondisi faktor-faktor
fisiko kimia di suatu tempat (Dharmawan, 2005).
Aklimasi termal adalah kemampuan untuk mentolerir perubahan suhu di bawah
dan di atas kisaran suhu normal dengan mengubah mekanisme homeostasis menurut
perubahan tahapan termal lingkungan. Seperti pada suhu normal, suhu letal atas dan
bawah, juga ada suhu aklimasi atas dan bawah. Contoh, aklimasi termal ikan mas.
Suhu letal atas adalah 27C untuk ikan diletakkan pada suhu 0C, dan bertambah
sampai 41C untuk ikan yang diletakkan pada suhu 36C. Ikan mas tidak dapat
menyesuaikan diri pada suhu yang lebih tinggidari 41C, bahkan jika diletakkan di
atas suhu 36C misalnya saja 39C membentuk batas aklimasi atas. Sebaliknya, suhu
letal rendah adalah 0C/ sedikit lebih rendah lagi, untuk ikan yang diletakkan pada
suhu sampai setinggi 17C, tapijikamerekaberaklimasi pada suhu yang lebih tinggi
maka batas letal rendah akan bertambah (Slamet, 2006).

Dharmawan, Agus, dkk. 2005. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang
Elfidasari, D. 2005. PENGARUH PERBEDAAN LOKASI MENCARI MAKAN
TERHADAP KERAGAMAN MANGSA TIGA JENIS KUNTUL DI CAGAR ALAM
PULAU DUA SERANG: Casmerodius albus, Egretta garzetta, Bubulcus ibis.
Jurnal Sains. 9 (1). Hal 7-12.
Slamet, Adeng; Mgs.M.Tibrani. 2006. Diktat Penuntun Belajar Fisiologi Hewan.
Inderalaya: FKIP Pendidikan Biologi, Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai