Irfan Adinugraha
4443160039
Kelompok 3
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
2.2 Suhu
Suhu menyatakan besarnya bahang (heat) yang dikandung oleh suatu
benda. Di lautan suhu merupakan parameter penting karena berpengaruh secara
langsung terhadap kehidupan organisme di laut dan berbagai proses fisik yang terjadi.
Suhu air laut terutama di lapisan permukaaan sangat tergantung pada jumlah bahang
yang diterima dari sinar matahari dan selalu berubah-ubah terhadap ruang dan waktu
dimana penyebarannya terutama disebabkan oleh gerakan-gerakan air seperti arus dan
turbulensi. (Hutabarat.S dan Evans 2006)
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu air laut adalah penyinaran
matahari yang intensitasnya berubah-ubah terhadap waktu, selain itu suhu permukaan
air laut juga dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (curah hujan, penguapan,
kelembaban, suhu udara, kecepatan angin dan kecepatan awan). Secara menegak
lapisan massa air terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan (homogen), lapisan
termoklin dan lapisan dalam. Lapisan permukaan suhunya cenderung homogen
karena proses pengadukan yang masih aktif terutama disebabkan oleh angin.
(Hutabarat.S dan Evans 2006)
Pada lapisan termoklin perubahan suhu cenderung besar terhadap
perubahan kedalaman (1oC/100m). Sedangkan pada lapisan dingin (deep layer),
makin ke bawah suhunya berangsur-angsur turun hingga pada kedalaman lebih dari
1000 m suhu biasanya kurang dari 50C. Distribusi suhu horizontal pada perairan
samudera bervariasi sesuai dengan garis lintang. Daerah yang banyak menerima
bahang sinar matahari adalah daerah-daerah yang terletak pada lintang 100 LU-100
LS. (Hutabarat.S dan Evans 2006)
Oleh karena itu, suhu air laut yang tertinggi akan ditemukan di daerah
ekuator. Semakin ke arah kutub, suhu air laut semakin dingin Suhu permukaan laut
tergantung pada beberapa faktor seperti presipitasi, evaporasi, kecepatan angin,
intensitas cahaya matahari, dan faktor-faktor fisika yang terjadi didalam kolom
perairan. Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu
permukaan air laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat
adanya aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. (Idris.F 2009)
Evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira sebesar 0,1 C pada
lapisan permukaan hingga kedalaman 10 meter dan hanya kira-kira 0,12 C pada
kedalaman 10 - 75 meter. Suhu air laut terutama pada lapisan permukaan ditentukan
oleh pemanasan matahari yang intensitasnya berubah-ubah setiap waktu. Pada kolam
yang kedalaman airnya kurang dari 2 meter biasanya terjadi stratifikasi suhu yang
tidak stabil. Oleh karena itu, bagi para pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan
budi daya ikan kedalaman air tidak boleh lebih dari 2 meter. Selain itu untuk
memecah stratifikasi suhu pada wadah budi daya ikan diperlukan suatu alat bantu
dengan menggunakan aerator atau blower atau kincir air. (Idris.F 2009)
Total 22.2222222 8
Tabel 2.. RAL Penelitian Ikan Plati
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka didapatkan
F hitung (1) < F tabel (5,14). Sehingga gagal tolak Ho dan terima H1. Maka, semua
perlakuan memberikan respon yang sama. Hal ini menunjukan, percobaan penelitian
perubahan fisiologis ikan plati terhadap suhu tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Perubahan suhu yang dilakukan pada percobaan ini, belum memberikan perubahan
suhu hingga melewati batas toleran ikan plati terhadap suhu. Hal ini dikarenakan,
perubahan suhu yang dilakukan belum mengalami perubahan secara drastic serta
kurang lamanya waktu pengamatan agar dapat mengetahui lebih mendalam.
Pada penurunan suhu ikan plati cenderung bergerak lambat sedangkan
pada suhu tinggi ikan plati lebih agresif. Hal ini dikarenakan, pada saat kenaikan suhu
maka oksigen didalam aquarium akan berkurang. Semakin rendah suhu terhadap
lingkungan hidup ikan maka semakin tinggi daya larut oksigen didalam air. Namun,
peningkatan suhu di lingkungan akuarium juga berdampak baik jika suhu mengalami
peningkatan hingga batas rata rata. Peningkatan suhu hingga batas rata rata dapat
mencegah adanya bakteri atau virus yang dapat berkembangbiak didalam akuarium.
5.2 Saran
Untuk mengetahui kelangsungan hidup dari perubahan fisiologis ikan
plati terhadap perubahan suhu seharusnya mahasiswa dapat mempersiapkan secara
teknis dan mempelajari materi terlebih dahulu serta melakukan peningkatan suhu
secara drastis. Menambah percobaan perubahan variabel lingkungan lainnya agar
lebih menarik. Agar pada saat praktikum dilaksanakan tidak ada hambatan dan dapat
mempermudah mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta: Bina Cipta.
Satyani, D. 2005. Catfish Kecil Unik, Corydoras Sp. Untuk akuarium, Tingkah
Ungar Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan
Volume XXVI, Nomor 1: 17 24.
LAMPIRAN 1