OLEH :
TRY SYAPUTRA
NPM: 194310037
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan Rahmat-Nya berupa kesempatan, kesehatan dan pengetahuan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum akhir ini tepat pada waktu
nya. Laporan praktikum yang berjudul “Mengukur Parameter Kualitas Air Pada
Kolam Waduk dan Kolam Biofok“ disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Fisika Kimia Perairan.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada :
Allah SWT.
Bapak Dr. Ir. Agusnimar, M.Sc. selaku Dosen mata kuliah Fisika Kimia
Perairan.
Kakak Hisra Melati, S.Pi., M.Si. selaku Asisten Dosen mata kuliah Fisika
Kimia Perairan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
serta masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat,
terima kasih
ii
Try Syaputra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Tujuan.................................................................................................................1
C. Manfaat...............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................2
B. Parameter Fisika.................................................................................................2
C. Parameter Kimia.................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................6
METODE PENELITIAN..............................................................................................6
C. Prosedur Kerja....................................................................................................7
BAB IV..........................................................................................................................8
iii
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................8
A. Hasil....................................................................................................................8
B. Pembahasan........................................................................................................9
BAB V.........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
LAMPIRAN................................................................................................................15
A. PERHITUNGAN..............................................................................................15
B. Gambar Alat.....................................................................................................18
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Penggaris............................................................................................................
.............................................................................................................................................21
Gambar 4. Thermometer......................................................................................................
.............................................................................................................................................21
Gambar 6. pH Indicator.......................................................................................................
.............................................................................................................................................22
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak bisa dipungkiri bahwa air merupakan zat yang paling penting dalam
kehidupan. Menutupi 70% bagian dari permukaan bumi yang dibagi dalam dua
kategori utama, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Dari kedua sistem
perairan tersebut air laut mempunyai bagian yang paling besar yaitu lebih dari 97%,
sisanya adalah air tawar yang sangat penting artinya bagi manusia untuk aktivitas
hidupnya (Barus, 1996).
vii
Indonesi merupakan wilayah dengan luas laut 5,8 juta km2 (laut teritorial dan
ZEEI) dan memiliki banyak ekosistem air tawar danau, sungai, rawa, dan waduk yang
sangat diperlukan untuk . Ekosistem perairan sangat diperlukan bagi kehidupan
organisme. Peranan air bagi kehidupan semakin meningkat dengan majunya
kebudayaan manusia. Kalau air tersebut digunakan oleh organisme untuk
keperluannya, misalnya ikan maka kualitas airnya harus sesuai dengan air yang
dibutuhkan oleh ikan itu (Wardoyo 1981).
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan
berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk
keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Kualitas air
dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisika, kimia, dan biologi yang
dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri,
rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak 1995).
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah
pengukuran kualitas air dengan parameter fisikaa dan kimia (suhu, O2 terlarut, CO2
bebas, pH, konduktivitas, kecerahan, alkalinitas ), sedangkan yang kedua adalah
viii
Suatu organisme yang hidup tidak pernah terlepas dari pengaruh parameter fisik
dan kimia. Paramater fisik dan kimia tersebut akan saling mempengaruhi satu sama
lain. Salah satu faktor fisik, yaitu suhu mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap keberadaan dan aktivitas organisme. Sebab pada umumnya, organisme
memiliki kisaran suhu tertentu supaya dapat melakukan aktivitas optimalnya. Batas
kisaran tertentu biasa disebut dengan batas toleransi (Burhan, Latief, 2003).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui parameter kualitas air dari
perairan fisika dan kimia dari kolam, waduk dan, kolam bioflok.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa bisa mengetahui parameter kualitas
air fisika dan kimia dari suatu perairan, penggunaan alat pada praktikum dan apa-apa
saja alat yang digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ix
(Hehanusa, 2001).Air normal yang memenuhi persyaratan untuk suatu kehidupan
mempunyai pH berkisar antara 6,5-7,5. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung
pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen didalam air
(Wisnu,2004). Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang
dibuangkesungai atau danau akan mempengaruhi pH air yang pada akhirnya
dapatmengganggu kehidupan organisme didalam air ( Wisnu, 2004).Air dapat
dinentralkan dengan basa NaOH atau asam HCl dengan indikatorPP dan MO, PP
berubah warna pada pH 8,3. dan MO berubah warnanya pada pH4,5 (Syafriadiman et
al, 2005)
B. Parameter Fisika
Parameter fisik merupakan parameter yang dapat dilihat atau dirasakan secara
langsung. Suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya merupakan parameter fisik (P.,
Michael, 2007).
a. Suhu
x
Lapisan epilimion yaitu lpisan sebelum atas perairan yang hangat dengan
penurunan suhu relatif kecil dari 320 menjadi 280
Lapisan kedua disebut dengan lapisan termoklin yaitu lapisan tengah
yangmempunyai penurunan suhu sangat tajamdari 280 C menjadi 21
Lapisan ketiga disebut lapisan hipolimion yaitu lapisan yang paling
bawahdimana pada lapisan ini perbedan sangan kecil relatifkonstan.
b. Kecerahan
c. Kecepatan Arus
Arus akan membawa sedimen searah dengan arus. Apabila kecepatan arus
berkurang maka arus tidak mampu lagi mengangkut sedimen sehingga akan terjadi
sedimentasi di daerah tersebut (Triatmodjo, 1999 dalam Saratoga et al, 2015).
Semakin dalam suatu kolom air, maka kecepatan arus semakin kecil, hal ini
disebabkan oleh adanya gaya gesek dari dasar perairan (Saratoga et al, 2015).
Poerbandono dan Djunarsjah (2005) dalam Umami et al (2014) menyatakan bahwa
sedimen yang berukuran lebih kecil cenderung terangkut sebagai suspensi yang
mengikuti kecepatan dan arah arus. Erosi sedimen menyebabkan pendangkalan
terjadi apabila massa sedimen yang terbawa mengendap akibat kecepatan arus
(Saratoga et al., 2015).
xi
C. Parameter Kimia
Parameter kimia merupakan parameter yang tidak dapat dilihat atau dirasakan
secara langsung. Kekeruhan (turbiditas)dan pH termasuk parameter kimia (P.,
Michael, 2007).
a. pH
b. Kekeruhan
xii
relatif tenang, turbiditas perairan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh bahan
koloid dan bahan-bahan hakus yang terdispersi dalam air. Dalam sungai yang
mengalir, turbiditas terutama disebabkan oleh bahan-bahan kasar yang terdispersi.
Turbiditas penting bagi kualitas air permukaan, terutama berkenaan dengan
pertimbangan estetika, daya filter, dan disinfeksi. Pada umumnya jika turbiditas
meningkat, nilai estetika menurun, filtrasi air lebih sulit dan mahal, dan efektivitas
desinfeksi berkurang. Turbiditas dalam perairan mungkin terjadi karena material
alamiah, atau akibat aktivitas proyek, pembuangan limbah, dan operasi pengerukan
(Canter, L.W., 1977).
BAB III
METODE PENELITIAN
No Nama Fungsi
1 Tabung Sampel Berfungsi untuk mengambil sampel air didalam perairan
dan juga sebagai pengukur kedalaman suatu perairan.
xiii
2 Ruller/penggaris Berfungsi untuk mengukur panjang, ketinggian dan
lebar.
3 Piring Secchi Disk Alat yang berfungsi sebagai pengukur kekeruhan pada
suatu perarian.
4 Thermometer Berfungsi sebagai pengukur suhu pada suatu perairan
5 Plankton Net Berfungsi sebagai alat untuk menyaring plankton
didalam suatu perairan
6 pH Indicator Berfungsi untuk mengukur pH di suatu perairan
7 Botol Sampel Berfungsi untuk meletakkan sampel air yang diambil
dari lokasi
Tabel 1. Alat Praktikum
b. Bahan
No Nama Fungsi
1 Air Sampel Untuk mengetahui jumlah organisme didalam nya
Tabel 2. Bahan Praktikum
C. Prosedur Kerja
Yang pertama yaitu menyiapkan alat untuk memulai praktikum yang berlokasi
di Kolam, Waduk dan, Kolam Bioflok Kampus Universitas Islam Riau. Selanjutnya
menuju kelokasi tempat praktikum. Ada 3 Tempat yang akan dilakukan pengambilan
air sampel dan mengukur parameter kualitas air kolam, waduk dan, kolam bioflok.
Tujuannya yaitu agar bisa mengetahui setiap tingkatan dan perbedaan setiap
pengambilan sampel dan pengukuran kualitas air jadi kita bisa tahu di titik atau
stasiun mana tempat yang sangat cocok untuk dilakukan kegiatan seperti Budidaya
Perairan menggunakan KJA (Keramba Jaring Apung).
xiv
BAB IV
A. Hasil
Hasil yang berhasil diperoleh dari pengambilan sampel dan pengukuran
parameter kualitas air di 3 lokasi berbeda pengambilan terlampir sebagai berikut :
a. Kolam.
KOLAM
No Nama Hasil
1 pH 6
2 Secchi Disk Putih 40 cm
3 Secchi Disk Hitam 30 cm
4 Suhu 28ºC
5 Kedalaman 81,5 cm/0,81 m
Tabel 3. Hasil pengukuran dan pengambilan sampel di Kolam
D1+ D 2
Rumus Kecerahan =
2
xv
D2 = Kedalaman secchi disk putih
b. Waduk
WADUK
STASIUN STASIUN STASIUN
No Nama 1 2 3
Hasil Hasil Hasil
1 pH 6 6 6
2 Secchi Disk Putih 45 cm 41 cm 40 cm
3 Secchi Disk Hitam 37 cm 34 cm 34 cm
4 Suhu 28ºC 28ºC 28ºC
5 Kedalaman 2,66 m 1,75 m 2,25 m
Table 4. Hasil pengukuran dan pengambilan sampel di Waduk
c. Kolam Bioflok
KOLAM BIOFLOK
No Nama Hasil
1 pH 6
2 Secchi disk putih 23 cm
3 Secchi disk hitam 17 cm
4 Suhu 29ºC
5 Kedalaman 27 cm
Table 5. Hasil pengukuran dan pengambilan sampel di Kolam Bioflok
B. Pembahasan
xvi
merupakan satu faktor yang harus dipertimbangkan mengingat bahwa derajat
keasaman dari air akan sangat mempengaruhi aktivitas pengolaha yang akan
dilakukan. pH air biasanya dimanfaatkan untuk menentukan indeks pencemaran
dengan melihat tingkat keasaman atau kebasaan air yang dikaji.
Dan pada praktikum kali ini pH yang didapat kan pada kolam yaitu 6.
Nilai 6 pada pH berarti asam. Asam bisa menjadi racun bagi mahkluk hidup
jika asam itu sudah sangat rendah. Jadi untuk kisaran 6 pada kolam masih bisa
dilakukan kegiatan budidaya perairan seperti ikan lele, nila, baung karena itu
merupakan ikan yang cukup kuat dari pada ikan lain.
b. Kecerahan
Kecerahan adalah ukuran transporansi perairan yang ditentukan
secaravisual dengan mengunakan scchi disk satuan untuk nilai kecerahan dari
suatu perairan dengan alat tersebut adalah satuan meter (Effendi, 2003 dalam
kiki,2011). Pengukuran menggunakan secchi disk karena secchi disk mudah
dalam pengaplikasian nya dan penghitungan data nya. Pada kolam didapat kan
hasil secchi putih 40 cm dan secchi hitam 30 cm dengan kedalaman 0,81 meter.
Yang berarti kecerahan pada kolam sangat buruk dan sudah dibilang sangat
keruh.
c. Suhu
Suhu suatu perairan merupakan salah satu faktor penting dalam
mempelajari gejala-gejala fisika di perairan. Suhu perairan dapat
mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di perairan tersebut
(Pratomo, 2001 dalam Endi 2016). Pengukuran suhu pada kolam menggunakan
thermometer karena thermometer sangat mudah dalam penggunaan dan melihat
angka suhu nya dan juga mudah dibawa. Suhu yang didapatkan pada kolam
berada pada angka 28ºC yang berarti cukup hangat karena pengaruh cahaya
matahari dan dengan kedalaman yang cukup dangkal untuk seukuran kolam.
xvii
d. Kedalaman
Kedalaman diukur dari jarak permukaan air hingga ke dasar suatu
perairan. Pengukuran kedalaman pada kolam menggunakan tabung sampel
karena sekaligus dalam pengambilan sampel air yng berada didasar kolam
b. Kecerahan
Kecerahan merupakan tingkat penetrasi cahaya matahari yang
dinyatakandengan satuan panjang. Alat yang bias digunakan untuk mengukur
tingkat kecerahan air adalah sechi disk, yaitu berupa pirigan yang diberi warna
hitam putih dan dihubungkan dengan tali pegangan yang mempunyai garis-
garis skala. Kisaran secchi putih berada dikisaran angka 40 cm dan hitam di
angka 30 cm dengan kedalaman rata-rata 2 meter yang dimana cukup bagus
kecerahan didalam waduk.
xviii
lingkungan. Pada umum nya bioflok menggunakan media bak/kolam fiber karena
memiliki ketahanan yang bagus. Parameternya sebagai berikut :
a. pH
pH pada bioflok terdapat pada angka 6 tentu saya sangat bagus dan
dupantau setiap hari karena berguna untuk melakukan pembenihan yang
dimana biasanya yang berada di dalam bioflok yaitu bibit lele, jika kualitas air
bagus maka bibit juga akan sehat.
b. Kecerahan
Kecerahan didalam kolam bioflok sedikit buruk karena bioflok
menggunakan metode memanipulasi mikroba yang berada didalam kolam. Jadi
kolam akan sangat keruhu bahkan gelap karena efek dari mikroba yang berada
didalam kolam. Secchi putih 23 cm dan hitam 17 cm dengan kedalaman 27 cm.
jadi cahaya matahari akan sulit untuk masuk kedalam perairan kolam karena
kecerahan yang buruk.
c. Suhu
Suhu didalam bioflok juga akan sangat bagus sama seperti pH karena
suhu merupakan parameter yang sangat penting, karena jika suhu berubah akan
mengakibatkan kematian pada ikan apalagi bibit ikan yang masih sangat baru
akan adaptasi. Suhu pada bioflok berada di angka 29ºC. dan ini hanya tinggi
pada bagian permukaan karena permukaan langsung berkontak dengan cahaya
matahari.
xix
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Dalam parameter kualitas air, parameter suhu dan pH sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk hidup.
B. Dengan kecerahan yang buruk akan sangat mempengaruhi suhu
peermukaan dan badan air karena sinar matahari tidak mencapai bagian
tubuh air sehingga permukaan hanya badan air dingin.
C. Kolam bioflok menggunakan metode manipulasi mikroba untuk menjaga
kualitas air didalam kolam
D. Semakin dalam suatu perairan makan akan sangat sulit sinar matahari
mencapai badan air.
E. Air yang terlalu keruh karena kebanyakan mikroga seperti alga dan
plankton membua pertumbuhan ikan melambat dan memburuk.
B. Saran
Semoga kita bisa melakukan praktikum secara langusung dan menurut saya
praktikum yang dilakukan dengan metode seperti ini sangat-sangat tidak efektif
karena tidak semua yang bisa memahami prosedur kerja yang terdapat didalam
praktikum
xx
DAFTAR PUSTAKA
Book Company
Deekae, S.N., J.F.N. Abowei & A.C. Chindah. 2010. Some Physical and
xxi
LAMPIRAN
A. PERHITUNGAN
a. Kelimpahan Plankton
X 1
N=Z x x
Y V
xxii
1.Coscinodiscus sp 211 - 768
1. Amphora sp 605 - -
1. Hemiaulus sp - 343 -
Rotifer 1. Brachionus sp 242 252 286
Ciliata 1. Tintinnopsis sp 90 - -
Table 6. Hasil Pengamatan Plankton
Kelimpahan
Kelas Jenis
Kolam Waduk Bioflok
b. Kecerahan Air
I. Kolam
D1+ D 2 34 cm+ 40 cm
= =54
2 2
II. Waduk
Waduk Stasiun 1
xxiii
D1+ D 2 37 cm+ 45 cm
= =59,5
2 2
Waduk Stasiun 2
D1+ D 2 34 cm+ 41 cm
= =54,5
2 2
Waduk Stasiun 3
D1+ D 2 34 cm+ 40 cm
= =54
2 2
B. Gambar Alat
xxiv
Gambar 1. Tabung Sampel Gambar 2. Penggaris
xxv
Gambar 5. Plankton Net Gambar 6. pH Indocator
xxvi