Anda di halaman 1dari 21

KONTRAKSI OTOT JANTUNG IKAN

(LaporanPraktikumFisiologi Biota Laut)

Oleh

IRA SEPTILIANA
NPM 1914221028

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada ikan jantung terletak pada ruang perikardial di sebelah posterior insang Kontraksi
otot jantung ikan yang ditimbulkan merupakan sarana untuk mengkonversi energi
kimiawi menjadi energi mekanik dalam bentuk tekanan dan aliran darah. Berdasarkan
strukturnya, jantung pada organisme akuatik (ikan, amphibi dan reptil) mempunyai tiga
kamar utama yang terdiri dari dua atrium dan satu ventrikel. Jantung ikan terdiri dari
dua ruang yaitu atrium (auricle) yang berdinding tipis dan ventrikel yang berdinding
tebal serta terdapat ruang tambahan berdinding tipis yang disebut dengan sinus venosus.
Ruang ini berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuvieri dan vena hepaticus,
serta mengirimkannya ke atrium. Antara sinus venosus dengan atrium terdapat katup
sinustrial. Darah kemudian dikirim ke ventrikel untuk mencegah darah tersebut kembali
ke atrium yang dilakukan oleh katup antrioventricular (Affandi, 2008).

Jantung pada ikan berfungsi sebagai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang sifatnya
tertutup. Jantung ikan merupakan organ bagian dalam ikan yang terletak pada ruang
perikardial disebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan merupakan suatu
sarana yang digunakan untuk mengkonversi energi kimia menjadi energi mekanik
dalam bentuk tekanan dalam aliran darah.

Jantung sangat berperan dalam memompa darah keseluruh tubuh agar sistem
metabolisme dan energi berjalan dengan baik. Kerja jantung akan lebih optimal bila
jantung berada dalam kondisi yang sesuai. Sistem kerja jantung ikan memiliki dua
mekanisme gerak yaitu sistole dan diastole. Sistole adalah keadaan pada saat ventrikel
menyempit dan berkontraksi, sedangkan diastole adalah keadaaan pada saat ventrikel
mengembang dan relaksasi.
1.2 Tujuan

Tujuan dari dilakukannya praktikum kali ini, yaitu :

1. Untuk mengamati bagaimana kerja otot jantung tanpa pengaruh organ tubuh lain
2. Untuk mengetahui ketahanan jantung diluar tubuh ikan mas, serta
3. Untuk membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti
otot polos.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2 1 Biologis Ikan Sampel

Ikan mas biasa hidup pada sungai yang memiliki arus tenang sampai arus sedang dan
area perairan air tawar lainnya seperti di danau, waduk, dan situ. Ikan mas biasa hidup
di perairan dangkal sampai kedalaman sedang, suhu optimal ikan mas untuk hidup
berkisar antara 25-30°c (Fatih, 2008). Klasifikasi ikan mas menurut Khairuman, dkk
(2008) adalah sebagai berikut :

Filum : Cordata

Kelas : Pisces

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprimus

Spesies : Cyprinus carpio

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor.Memiliki mulut kecil
yang membelah bagian depan kepala, sepasang mata, sepasang lubang hidung terletak
di bagian kepala, dan tutup insang terletak dibagian belakang kepala. Seluruh bagian
tubuh ikan mas ditutupi dengan sisikyang besar, dan berjenis cycloid yaitu sisik halus
yang berbentuk lingkaran. IkanMas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung yang
terletak di bagianpunggung (dorsal fin), sirip dada yang terletak di belakang tutup
insang (pectoralfin), sirip perut yang terletak pada perut (pelvic fin), sirip dubur yang
terletak dibelakang dubur (anal fin) dan sirip ekor yang terletak di belakang tubuh
denganbentuk cagak (caudal fin) (Santoso, 2011).

Tubuh ikan mas (Cyprinus carpio) dilengkapi dengan sirip. Sirip punggung (dorsal)
berukuran relatif panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir
yaitu sirip ketiga dan keempat, bergerigi. Letak antara sirip punggung dan perut
berseberangan. Sirip pada pectoral terletak dibelakang tutup insang (overculum). Sisik
ikan mas berukuran relatif lebih besar dan digolongkan kedalam tipe sisik sikloid linea
lateralis (gurat sisi), terletak dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang sampai
keujung belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiri dari tiga
baris yang berbentuk gigi geraham (Suseno, 2003).

Ikan mas biasa hidup di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan derasseperti
di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerahdengan ketinggian
150-600 meter di atas permukaan air laut, pada suhu 25-30° CDO >3, salinitas 0 dan pH
air antara 7-8 (Khairuman, dkk., 2008). Menurut Vonti (2008) Semakin tinggi suhu air,
maka kandungan oksigen terlarut akan semakinsedikit. Sebaliknya jika suhu air semakin
rendah maka kandungan oksigen terlarutakan semakin besar.

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan pemakan segala (omnivora). Kebiasaan
makan ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu sering mangaduk-ngaduk dasar kolam,
termasuk dasar pematang untuk mencari jasad-jasad organik. Karna kebiasaan
makannya seperti ini, ikan mas (Cyprinus carpio) dijuluki sebagai bottom feeder atau
pemakan dasar. Di alam, danau atau sungai tempat hidupnya, ikan ini hidup menepi
sambil mengincar makanan berupa binatang-binatang kecil yang biasanya hidup
dilapisan lumpur tepi danau atau sungai (Susanto,2004).
2.2 Pengertian Jantung

Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluh darah. Jantung
juga dapat didefinisikan sebagai struktur muskular berongga yang bentuknya
menyerupai kerucut dan dilingkupi atau diselimuti oleh kantung perikardial
(perikardium). Jantung pada ikan terletak pada bagian restral dari hati dan bagian
ventral dari rongga mulut (Afandi, 2002).

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii. la terdiri atas sinus venosus,
atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus, atrium, dan
ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak. Bulbus arteriosus
merupakan pangkal dari aorta ventralis (Putri,2000).

2.3 Peran/Fungsi Jantung

Jantung berfungsi sebagai pompa untuk memompa darah keseluruh tubuh melalui
sirkulasi darah. Sirkulasi darah merupakan suatu sistem yang berfungsi dalam
pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutisi, oksigen, garam, karbondioksida, dan
senyawa N dari tempat asal keseluruh tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup
untuk menjamin aliran darah sampai kebagian jaringan tubuh (Fujaya, 2004).

Jantung pada ikan berfungsi sebagai organ sirkulasi darah dalam tubuh yang sifatnya
tertutup. Jantung ikan merupakan organ bagian dalam ikan yang terletak pada ruang
perikardial disebelah posterior insang. Jantung berperan sangat penting dalam
pemompaan darah keseluruh tubuh dalam suatu proses pengangkutan dan penyebaran
enzim, zat nutrisi, oksigen, dan zat lainnya (Tang, 2002). Bilik yang berotot tebal
memompa darah menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran gas. Darah yang kaya
oksigen mengalir ke seluruh tubuh (Tang.2001).

2.4 Larutan NaCI Fisiologis

Larutan fisiologis adalah larutan isotonik yang terbuat dari NaCl 0,9% yang sama
dengan cairan tubuh atau darah. Larutan fisiologis yang mengandung NaCI dan urea
digunakan untuk mempertahankan daya hidup spermatozoa antara 20-25 menit. Larutan
fisiologis lebih kecil dari NaCl 0,9 % (0,8 %, 0,6 %; 0,3 %; 0,1 %) disebut hipotonik.
Larutan fisiologis lebih besar dari NaCi 0,9% ( 1 %, 2 %) disebut hipertonik (Adhil,
2009).

Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul NaCI. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi
salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organism multiselular. Sebagai
komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu
dan pengawet makanan (Mira, 2000).

Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat
yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan
benih recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat
proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat
terhambat (Yoshua,2011).

2.5 Larutan Aquades

Aquades atau biasa di sebut air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air suling juga memiliki rumus kimia pada air umumnya yaitu H20
yang berarti dalam 1 molekul terdapat 2 atom hidrogen kovalen dan atom oksigen
tunggal (Tang, 2001).

Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, sama dengan air murni dan tidak
ada mineral-mineral lain. Aquades merupakan cairan atau air yang biasanya digunakan
di dalam laboratorium sebagai pelarut atau bahan yang ditambahkan saat titrasi. Nama
lain aquades adalah air suling, berat molekulnya sekitar 18,20 gr/mol dan rumus
molekulnya adalah HշO. Karakteristik aquades yaitu cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa. Dalam penyimpaan sebaiknya di tempat tertutup
(Craines, 2013). Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan
berbagai mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral bukan
aquades (H20) karena mengandung banyak mineral (Gilang, 2004).
2.6 Larutan Detergen

Deterjen merupakan pembersih sintesis yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi. Dibandingkan dengan produk terdahulu yaitu sabun, deterjen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak mempengaruhi
kesadahan air (Arifin, 2010).

Bahan utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam
sulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan
molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul
(Gilang, 2004). Natrium lauril sulfat adalah detergen yang baik. Karena garamnya
berasal dari asam kuat, larutannya hampir netral. Garam kalsium dan magnesiumnya
tidak mengendap dalam larutannya, sehingga dapat dipakai dengan air lunak atau air
sadah (Tang, 2001).
III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Mei 2021 pukul 15.00-16.00 WIB
bertempat di di rumah masing-masing mahasiswa.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu alat bedah, nampan, lap atau tisu, dan
alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan mas yang besar dan kecil,
larutan NaCl fisiologis, larutan aquades, dan detergen.

3.3 Cara Kerja

a) Terlebih dahulu ikan yang masih hidup dipingsankan terlebih dahulu dengan
cara menusuk bagian saraf otaknya dengan menggunakan jarum bertangkai.
b) Kemudian ikan dibedah dengan menggunakan gunting bedah, dimulai dari anus
kearah depan sampai ke insang (lakukan dengan hati-hati jangan sampai
jantung terpotong).
c) Setelah itu organ jantung dipisahkan dan diletakkan dalam cawan petri yang
berisi masing-masinglarutan NaClfisiologis, akuades, dandetergen
d) Dilakukanpengamatandenganmenghitungdetakjantungikansetiapdetiksampaijan
tungikantidakberdetaklagi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Setelah melakukan pengamatan terhadap jantung ikan, mendapatkan hassil sebagai


berikut:

Tabel 1. Perlakuan jantung terhadap larutan NaCl Fisiologis


Jenis ikan Jumlah detak jantung Lama waktu detak berhenti
Ikan Mas 735 35 menit 11 detik
Ikan Mas 67 3 menit 40 detik
Ikan Mas 937 18 menit 12 detik
Ikan Mas 2364 50 menit 32 detik
Ikan Mas 1564 31 menit 30 detik
Ikan Mas 1987 47 menit 15 detik
Ikan Nila 167 4 menit 21 detik
Ikan Mas 824 30 menit 19 detik
Ikan Mas 202 19 menit 21 detik
Ikan Mas 2183 57 menit 51 detik
Ikan Mas 798 9 menit 55 detik
Ikan Mas 568 11 menit 20 detik
Ikan Mas 791 10 menit
Ikan Nila 293 7 menit 31 detik
Ikan Mas 67 3 menit 40 detik

Tabel 2. Perlakuan jantung terhadap larutan Aquades


Jenis ikan Jumlah detak jantung Lama waktu detak
berhenti
Ikan Mas 189 6 menit 16 detik
Ikan Mas 221 9 menit 23 detik
Ikan Mas 1056 33 menit 2 detik
Ikan Mas 47 30 menit 51 detik
Ikan Mas 155 5 menit 32 detik
Ikan Nila 386 14 menit 40 detik
Ikan Mas 70 6 menit 10 detik
Ikan Nila 107 9 menit
Ikan Mas 40 7 menit 54 detik
Ikan Mas 512 10 menit 13 detik
Ikan Nila 256 10 menit 35 detik
Ikan Mas 50 7 menit 10 detik
Ikan Mujair 196 20 menit
Ikan Mas 97 6 menit 11 detik
Ikan Mas 218 15 menit

Tabel 3. Perlakuan jantung terhadap larutan larutan Detergen


Jenis ikan Jumlah detak jantung Lama waktu detak berhenti
Ikan Nila 2000 44 menit
Ikan Nila 1980 40 menit`
Ikan Nila 538 44 menit 56 detik
Ikan Mas 320 5 menit 13 detik
Ikan Mas 538 18 menit
Ikan Nila 532 44 menit 56 detik
Ikan Nila 1169 22 menit
Ikan Nila 1024 20 menit
Ikan Nila 1026 19 menit
Ikan Mas 900 30 menit
Ikan Mas 269 9 menit
Ikan Nila 1276 22 menit 29 detik
Ikan Nila 512 12 menit
Ikan Mas 429 32 menit
Ikan Mas 420 30 menit 24 detik

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kontraksi otot jantung pada berbagai jenis ikan ini dilakukan
menggunakan tiga perlakuan dengan larutan yang berbeda-beda yaitu larutan NaCl
fisiologis, aquades dan detergen. Ikan uji yang digunakan yaitu ikan Mas, ikan Nila dan
ikan Mujair dengan berbagai ukuran. Organ jantung pada ikan tersebut diambil dengan
melakukan pembedahan pada tubuh ikan, setelah itu organ jantung ikan dimasukkan ke
dalam larutan yang berbeda-beda dan menghitung denyut jantung ikan tersebut serta
menghitung lama daya tahan jantung tersebut sampai berhenti berdetak.

Berdasarkan tabel diatas, terdapat perbedaan hasil dari setiap perlakuan maupun setiap
mahasiswa. Pada mahasiswa yang menguji dengan larutan NaCI fisiologis dengan
menggunakan ikan Mas dan ikana detak jantung yang dihasilkan berbeda-beda yaitu
pada pengujian ikan mas mendapatkan hasil 735 detak dengan waktu 35 menit 22 detik,
67 detak dengan waktu 3 menit 40 detik, 937 detak dengan waktu 28 menit 12 detik,
2364 detak dengan waktu 50 menit 32 detik, 1564 detak dengan waktu 31 menit 30
detik, 1987 detak dengan waktu 47 menit 15 detik, 824 detak dengan waktu 30 menit 19
detik, 202 detak dengan waktu 19 menit 21 detik, 2183 detak dengan waktu 57 menit 51
detik, 798 detak dengan waktu 9 menit 55 detik, 568 detak dengan waktu 11 menit 20
detik, 791 detak dengan waktu 10 menit, 67 detak dengan waktu 3 menit 40 detik. Pada
ikan Nila menghasilkan 167 detak dengan waktu 4 menit 21 detik dan 293 detak dengan
waktu 7 menit 31 detik.

Pada larutan akuades dilakukannya dengan 3 jenis ikan, yaitu ikan Mas, ikan Nila dan
ikan Mujair, untuk ikan mas mendapatkan 189 detak dengan waktu 6 menit 16 detik,
221 detak dengan waktu 9 menit 23 detik, 1056 detak dengan waktu 33 menit 2 detik,
47 detak dengan waktu 30 menit 51 detik, 155 detak dengan waktu 5 menit 32 detik, 70
detak dengan waktu 6 menit 10 detik, 40 detak dengan waktu 7 menit 54 detik, 512
detak dengan waktu 10 menit 13 detik, 50 detak dengan waktu 7 menit 10 detik, 97
detak dengan waktu 6 menit 11 detik, dan 218 detak dengan waktu 15 menit. Pada ikan
Nila mendapatkan hasil 386 detak dengan waktu 14 menit 40 detik, 107 detak dengan
waktu 9 menit, dan 256 detak dengan waktu 10 menit 35 detik. Serta untuk ikan Mujair
mendapatkan hasil 196 detak dengan waktu 20 menit.

Pada larutan detergen dilakukan dengan ikan Nila dan ikan Mas. Pada ikan Nila
mendapatkan hasil 2000 detak dengan waktu 44 menit, 1980 detak dengan waktu 40
menit, 538 detak dengan waktu 44 menit 56 detik, 532 detak dengan waktu 44 menit 56
detik, 1169 detak dengan waktu 22 menit, 1024 detak dengan waktu 20 menit, 1026
detak dengan waktu 19 menit, 1276 detak dengan waktu 22 menit 29 detik, dan 512
detak dengan waktu 12 menit. Serta untuk ikan Mas mendapatkan hasil 320 detak
dengan waktu 5 menit 13 detik, 538 detak dengan waktu 18 menit, 900 detak dengan
waktu 30 menit, 269 detak dengan waktu 9 menit, 429 detak dengan waktu 32 menit
dan 420 detak dengan waktu 30 menit 24 detik.

Penggunaan ketiga larutan diatas detak jantung terbanyak terjadi pada perlakuan larutan
NaCI fisiologis kemudian detegen. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dengan
pendapat para ahli yaitu otot jantung masih tetap bekerja meski berada diluar tubuh
ikan. Hal ini membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti
otot polos (Fujaya, 2006).

Larutan fisiologis adalah larutan isotonik yang terbuat dari NaCl 0.9% yang sama
dengan cairan tubuh atau darah. Larutan fisiologis terkandung bahan yang komponenya
lebih mirip dengan cairan yang ada pada tubuh ikan tersebut. sehingga energi yang
digunakan jantung lebih sedikit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Fungsi larutan fisiologis diantaranya untuk mengetahui daya tahan maksimal detak
jantung diluar tubuh yang dimanipulasi sehingga mirip dengan didalam tubuh ikan
seperti zat nutrisi, natriu, oksigen dan Iain-lain. Peranan jantung sangat penting dalam
hubungannya dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah
adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi,
oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi, dan senyawa N, dari tempat asal
keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin aliran
darah sampai ke bagian-bagian jaringan-jaringan tubuh (Groman, 2008).

Larutan yang kedua yaitu menggunakan larutan akuades bertujuan untuk mengetahui
detak jantung pada kondisi air murni tanpa bahan organik. Namun pada perlakuan ini
detak jantung tidak bertahan lama dibanding dengan ke dua larutan yang lain. Aquadest
memiliki molekul pada H,0 yang berbentuk asimetris sehingga memiliki
elektronegativitas lebih tinggi dari atom hidrogen, dan dapat dengan mudah menyerap
ke dalam jantung, hal ini yang menyebabkan jantung pada ikan tidak bertahan lama
berdetak (Hansri, 2010).

Larutan deterjen mengandung bahan-bahan seperti surfaktan (surface active agent).


Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Sehingga pengaruh
terhadap jantung ikan nila lama detak jantungnya lebih dari pengaruh larutan akuades
karena ikan nila bisa bertahan pada kondisi yang basa sekalipun. Sedangkan pada
larutan berdeterjen berbeda dengan kondisi cairan dalam tempat tinggal jantung
sebelumnya sehingga jantung perlu menyesuaikan diri kembali dengan lingkunganya.

Akibatnya energi jantung banyak digunakan dan bekerja lebih berat akhirnya daya tahan
jantung lebih cepat habis. jantung ikan terus dapat berdetak meskipun telah dikeluarkan
hal ini karena jantung bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga ikan sendiri tidak
dapat mengontrol kerja otot jantung. Faktor faktor yang mempengaruhi detak jantung
ikan diantaranya adalah ukuran jantung, suhu, cairan isoosmotik dengan jantung.

Fungsi larutan fisiologis diantaranya untuk mengetahui daya tahan maksimal detak
jantung diluar tubuh yang dimanipulasi sehingga mirip dengan didalam tubuh ikan
diantaranya seperti zat nutrisi, natrium oksigen dll. Faktor keberhasilan pada praktikum
ini yaitu pengeluaran jantung dari tubuh ikan dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak
merusak komponen pada jantung tersebut. Organ jantung terendam secara sempurna
pada larutan yang digunakan. Faktor kegagalan yang mungkin tidak sesuai atau tidak
menunjang praktikum yaitu pengeluaran jantung dari tubuh ikan yang tidak tepat atau
bagian jantung ada yang mengalami kerusakan, dan lain-lain.
V. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Otot jantung tetap bekerja walaupun telah terpisah dengan organ tubuhnya.
2. Ketahanan jantung diluar tubuh ikan Mas bergantung pada larutan penunjang
yang diteteskn.
3. Otot jantung pada ikan Mas (Cyprinus carpio) masih tetap bekerja meski berada
diluar tubuh ikan. Hal ini membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik
tetapi bekerja seperti otot polos.
DAFTAR PUSTAKA

Adhil. 2009. Media. Jakarta: UI Press.

Afandi. 2002. Fisiologi Hewan. Riau: UNRI Press.

Affandi. 2008. Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press.

Arifin. 2010. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Craines. 2013. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.

Fatih, A. 2008. Kamus Kimia. Yogyakarta: Panji Pustaka.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fujaya. 2006. Kamus Kimia. Yogyakarta: Panji Pustaka.

Gilang, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Groman. 2008. Prinsip - Prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: DepDikBud.

Hansri. 2010. Otot Jantung Ikan. Jakarta: Erlangga

Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal.
Depok: PT. Agromedia Pustaka.

Mira L, 2000. Fisiologis ikan nila. DepDikBud: Bandung

Susanto. 2004. Budidaya Mas. Kanisius. Jakarta.

Suseno, D. 2003. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Tang. U.M. dan R Affandi. 2001. Biologi Reproduksi Ikan. P2kp2 Unri.

Tang. 2002. Anatomi lkan. Bogor: Trubus.


Vonti, O. 2008. Gambaran Darah Ikan Mas (CyprinuscarpioLinn) Strain Sinyonya
yang Berasal dari Daerah Ciampea-Bogor. (Skripsi). Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor.

Yoshua ,2011. Kontraksi otot jantung. UI Press: Jakarta.


LAMPIRAN
usus

Sirip
insang
ginjal punggung mata

mulut

ekor

jantung
Sirip
perut
empedu

anus perut
Gambar 2. Ikan Mas yang sudah dibedah

Jantung
ikan Mas

Gambar 3. Jantung ikan Mas


Gambar 4. Jantung ikan Mas dengan Nacl Fisiologis

Gambar 5. Ikan Mas segar belum dibedah


Gambar 6. Ikan Mas segar dibedah

Anda mungkin juga menyukai