Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

TERMOREGULASI, RESPIRASI dan OSMOREGULASI


Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Muhammad A’tourrohman*
Laboratorium Biokimia
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo
*Corresponding Author: athoqsara11@gmail.com/1708016026

Abstrak. Ikan Mas (Cyprinus carpio) termasuk kedalam golongan omnivora, dengan
kecenderungan memakan organisme bentik, seperti insekta air, larva insekta, cacing, molusca,
dan zooplankton. osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah air
dan zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan. Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada
hewan untuk mengatur suhu tubuhnya supaya tetap konstan. Ikan mas akan berusaha
menyeimbangkan tubuhnya jika terjadi perbedaan salinitas air dengan tubuhnya. Hal ini dapat
dilihat dari tingkah laku ikan yang bergerak kepermukaan dan jumlah gerakan operkulum yang
semakin cepat pada salinitas 3%. Ikan mas juga akan melakukan termoregulasi ketika berada
pada suhu yang berbeda. Pada suhu dingin 26oC, gerakan operkulum ikan mas semakin rendah.
Hal ini terjadi karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan lambat, maka respirasinya pun
berjalan dengan lambat karena kebutuhan O2 menurun. Sedangkan pada suhu tinggi 32-39oC,
gerakan operkulum ikan akan semakin cepat dan tingkah laku ikan menjadi sangat agresif.
Gerakan operkulum yang lebih cepat dibandingkan dengan gerakan operkulum pada suhu
normal terjadi karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan meningkat, maka respirasinya
pun berjalan dengan cepat karena kebutuhan oksigennya meningkat. Ikan mas akan berespirasi
normal pada gelas beker terbuka karena hasil repirasi berupa gas CO2 akan keluar kelingkungan
sehingga tidak menumpuk didalam gelas beker. Hal ini juga terlihat dari jumlah gerakan
operkulum yang lebih banyak pada gelas beker terbuka dibanding pada gelas beker tertutup.

Kata Kunci: osmoregulasi, termoregulasi, respirasi, ikan mas

PENDAHULUAN 2oC, sementara hewan lainnya dapat hidup


Latar Belakang pada suhu 50oC, misalnya hewan yang
Termoregulasi adalah proses yang hidup digurun.[1]
terjadi pada hewan untuk mengatur suhu Suhu merupakan salah satu faktor
tubuhnya supaya tetap konstan. Hewan pendukung yang paling mumpuni di dalam
yang mampu mempertahankan suhu segala hal, suhu sangat berpengaruh bagi
tubuhnya disebut homoiterm, sedangkan aktivitas manusia dan bahkan tubuh
hewan yang tidak mampu mempertahankan manusia sendiri memerlukan suhu optimum
suhu tubuh disebut poikiloterm. Suhu tubuh untuk beraktifitas.[4]
pada kebanyakan hewan dipengaruhi oleh Suhu tubuh adalah besaran yang
suhu lingkungannya. Ada hewan yang menyatakan panas atau dinginnya tubuh
dapat bertahan hidup pada kisaran suhu - seseorang. Panas adalah energi termis yang

1
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

mengalir dari suatu benda ke benda lain faktor. Sekalipun demikian, hewan harus
atau dapat diartikan dari suhu yang tinggi mampu mempertahankan keseimbangan
ke suhu yang rendah atau dapat juga antara jumlah air dan zat terlarut pada
merupakan ukuran suhu tubuh tanpa dan tingkatan yang tepat. Mekanisme untuk
atau dengan pengaruh lingkungan.[5] mengatur jumlah air dan konsentrasi zat
Ada beberapa alasan mengapa suhu terlarut disebut osmoregulasi. Jadi,
tubuh hewan harus dipertahanan supaya osmoregulasi adalah proses untuk menjaga
tetap konstan. Pertama, perubahan suhu keseimbangan antara jumlah air dan zat
tubuh dapat mempengaruhi konformasi terlarut yang ada dalam tubuh hewan.[1]
protein dan enzim. Apabila aktivitas enzim Proses inti dari osmoregulasi
terganggu, maka aktivitas sel dalam tubuh adalah osmosis. Osmosis adalah
pun akan terganggu. Dengan demikian, pergerakan air dari cairan yang mempunyai
perubahan suhu tubuh akan mempengaruhi kandungan air lebih tinggi (encer) menuju
kecepatan reaksi metabolism didalam sel. ke cairan yang mempunyai kandungan
Kedua, perubahan suhu tubuh berpengaruh airnya lebih rendah (pekat). Osmosis akan
terhadpa energi kinetikyang dimiliki oleh berhenti apabila tercapai konsentrasi sama.
setiap molekul zat sehingga peningkatan Hal ini disebut kondisi isotonis.[1]
suhu tubuh akan memberi peluang yang Pertukaran gas antara hewan dan
lebih besar kepada berbagai partikel zat lingkungannya dapat terjadi dengan cara
untuk saling bertumbukan.[1] difusi sederhana. Pada beberapa hewan,
Ikan Mas (Cyprinus carpio) terutama hewan akuatik berukuran kecil,
termasuk kedalam golongan omnivore, pertukaran gas dapat terjadi melalui seluruh
dengan kecenderungan memakan permukaan tubuhnya.[1]
organisme bentik, seperti insekta air, larva
insekta, cacing, molusca, dan Tujuan Praktikum
[2]
zooplankton. Mengetahui prose respirasi yang
Komponen utama penyusun tubuh menghasilkan karbondiokida (CO2)
hewan adalah air, yang jumlahnya Mengetahui pengaruh penurunan dan
mencapai 60-95% dari berat tubuh hewan. kenaikan suhu terhadap jumlah O2 di
Air tersebar pada berbagai bagian tubuh, lingkungan.
baik didalam sel (cairan intra sel) maupun Mengetahui kemampuan osmoregulasi
diluar sel (cairan ekstra sel). Konsentrasi pada ikan air tawar.
setiap jenis zat dalam cairan tubuh dapat Membuktikan bahwa osmoregulasi ikan
berubah setiap waktu, karena berbagai dipengaruhi oleh salinitas lingkungan.
2
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

METODE PRAKTIKUM perlakuan suhu. Perlakuan pertama, ikan


Waktu dan Tempat dimasukkan pada beker glass dengan air
Praktikum Fisiologi Hewan tentang bersuhu normal 29oC. selama ikan
gerak Termoregulasi, Respirasi dan berenang, dihitung pergerakkan
Osmoregulasi ini dilaksanakan pada hari operkulumnya selama 1 menit dengan 3
senin, 18 Maret 2019, pukul 10.20-12.00 kali ulangan. Perlakuan kedua, suhu air
WIB bertempat di Laboratorium Biokimia. diturunkan menjadi 26oC lalu dihitung
Alat dan Bahan pergerakan operkulumnya selama 1 menit
Pada praktikum ini digunakan alat dengan 3 kali ulangan. Pada perlakuan
yaitu gelas beker, baskom, neraca analitik, ketiga, suhu air dinaikkan menjadi 32oC,
cawan petri, spatula, kaca pengaduk, timer, lalu dihitung pergerakan operkulum selama
kompor dan panci. 1 menit dengan 3 kali ulangan. Selain
Bahan yang digunakan adalah Ikan dihitung pergerakkan operkulum nya juga
Mas (Cyprinus carpio), garam, air, dan es diamati pergerakan ikannya.
batu. Repirasi
Prosedur Kerja Pertama-tama disiapkan alat dan
Osmoregulasi bahan praktikum, dalam praktikum ini
Pertama-tama disiapkan alat dan dilakukan dua perlakuan. Perlakuan
bahan yang akan digunakan, timbang pertama ikan mas dimasukkan dalam beker
garam dengan jumlah 10 gr, 20 gr, dan 30 glass terbuka, dihitung pergerakkan
gr. Volume air disamaratakan 1 liter. operkulumnya selama 1 menit dengan 5
Perlakuan pertama, ikan dimasukkan kali ulangan. Perlakuan kedua, ikan mas
kedalam beker glass yang sudah dicampur dimasukkan dalam beker glass tertutup, lalu
garam sebanyak 10 gr. Dihitung pergerakan dihitung pergerakkan operkulumnya
operkulum ikan dengan handcounter selama 1 menit dengan 3 kali ulangan. Lalu
selama 1 menit dengan 3 kali ulangan. Hal dibandingkan hasilnya dengan perlakuan
tersebut juga dilakukan pada air dengan satu.
salinitas garam 20 gr dan 30 gr. Selain
dihitung pergerakkan operkulum nya juga HASIL DAN PEMBAHASAN
diamati pergerakan ikannya. Dari pengamatan yang telah
Termoregulasi dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai
Pertama-tama disiapkan alat dan berikut:
bahan praktikum, dalam mengukur
termoregulasi pada ikan mas dilakukan 3
3
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Osmoregulasi


NO Perlakuan Gerakan Operkulum Keadaan Ikan
Ikan A Ikan B Ikan A Ikan B
1. Kontrol 168 168 dibawah dibawah
2. 0,5 % 222 189 dibawah dibawah
3. 1% 242 161 diatas dibawah
4. 2% 291 228 diatas ke dari tengah
tengah ke bawah
5. 3% 174 192 dari tengah dari tengah
ke atas ke atas

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Termoregulasi


Berat Ikan 2,37 gram
Volume air 1 liter
NO Suhu Air (oC) Jumlah Gerak Operkulum Keterangan

1. 29 141 Dibawah tenang


2. 29 138 Dibawah tenang
3. 29 136 Dibawah tenang
4. 26 121 Dibawah tenang
5. 26 121 Dibawah tenang
6. 26 83 Dibawah tenang
7. 32 120 Dibawah tenang
8. 32 141 Dibawah tenang
9. 32 129 Dibawah tenang
10. 39 152 Agresif

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Respirasi


NO Perlakuan Jumlah Respirasi pada Menit Ke-
1 2 3 4 5
1. Terbuka 489 479 467 431 382
2. Tertutup 338 319 248 263 263

4
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

PEMBAHASAN mulut atau operkulumnya untuk


Klasifikasi ikan mas adalah sebagai memaukkan air dan ion yang mengandung
berikut;[3] oksigen. Sedangkan menurut penelitian
Kingdom : Animalia (Tawar, 2010) bahwa ikan mas (Cyprinus
Filum : Cordata carpio) masih bertahan hidup pada salinitas
Kelas : Pisces 12 ppt.
Ordo : Cypriniformes Termoregulasi
Famili : Cyprinidae Berdasarkan hasil pengamatan,
Genus : Cyprinus diperoleh hasil bahwa suhu lingkungan
Spesies : Cyprinus carpio L mempengaruhi metabolisme tubuh ikan.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah
Osmoregulasi pergerakkan operkulumnya. Pada
Pada pengamatan osmoregulai ikan perlakuan kontrol terlihat perubahan
dilakukan dengan lima perlakuan yaitu, air gerakan operkulum tiap menitnya yaitu
control, air bersalinitas 0,5%, 1%, 2% dan 141, 138, dan 136. Pada percobaan ini,
3%. Berdasarkan hasil pengamatan, walaupun frekuensi gerakan operkulum
diperoleh bahwa ikan dalam keadaan air berubah dari menit satu ke menit kedua,
control akan berenang seperti biasa didasar, tetapi perubahannya sangat sedikit maka
dan ditengah air. Diperoleh hasil dapat dikatakan konstan. Apabila dikaitkan
pergerakkan operkulum antara ikan A dan dengan aktivitas metabolisme dalam tubuh,
ikan B adalah 168 kali. maka ketika ikan berada pada suhu normal
Saat ikan dimasukkan dalam air aktivitas metabolisme ikan tersebut juga
bersalinitas, maka akan terjadi beberapa normal sehingga respirasinya pun berjalan
perubahan tingkah laku dan jumlah dengan baik.
pergerakkan operkulumnya juga akan Selain itu, pada suhu normal
semakin banyak. Saat dimasukkan dalam molekul air bergerak secara normal dan
air bersalinitas 3% maka tingkah laku ikan kandungan oksigen (O2) terlarut juga dalam
semakin agresif. Ikan sering muncul ke keadaan normal (seimbang). Ikan mas
permukaan air untuk mengambil okigen. beradaptasi dengan lingkungan yang
Hal ini dilakukan ikan mas karena sebagai memiliki kandungan oksigen (O2) yang
adaptasi ketika salinitas berubah menjadi cukup sehingga respirasi ikan mas berjalan
lebih tinggi. dengan normal pula ditandai dengan
Hal ini sesuai dengan (Isnaeni, frekuensi gerakan operkulum ikan tersebut.
2006) bahwa ikan akan sering membuka Berdasarkan pengamatan, aktivitas ikan di
5
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

lingkungan air yang memiliki suhu normal Selain itu pada suhu yang tinggi,
adalah tenang dan tidak mengalami kejang- gerakan molekul airnya cenderung lebih
kejang. cepat sehingga kandungan oksigen (O2)
Pada perlakuan kedua dengan suhu terlarutnya rendah. Hal tersebut akan
lebih rendah, yakni sebesar 26oC. Gerakan membuat ikan cenderung beradaptasi
operkulum pada menit pertama 121 hingga dengan lingkungan yang memiliki
pada menit ke 3 mencapai 83. Hal ini terjadi kandungan oksigen (O2) rendah. Sehingga
karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan mas akan berusaha untuk tetap
ikan lambat, maka respirasinya pun memenuhi kebutuhan oksigen, yaitu
berjalan dengan lambat karena kebutuhan dengan bernapas lebih cepat ditandai
O2 menurun. Selain itu pada suhu yang dengan semakin cepatnya gerakan
rendah, gerakan molekul airnya lambat operkulum pada ikan mas.
sehingga kandungan oksigen (O2) Respirasi
terlarutnya tinggi. Hal tersebut akan Pada praktikum respirasi dilakukan
membuat ikan cenderung beradaptasi dengan dua perlakuan, yaitu dengan media
dengan lingkungan yang memiliki tertutup dan media terbuka. Pada gelas
kandungan oksigen (O2) terlarut tinggi. beker yang terbuka, ikan akan berespirasi
Sehingga dengan bernapas lambat pun, ikan dengan normal. Karena selain memperoleh
mas tersebut masih dapat memenuhi O2 dari dalam air juga akan mendapatkan
kebutuhan oksigen. O2 dari lingkungan elsternalnya. Dan CO2
Perlakuan ketiga, suhu air yang dikeluarkan ikan pun akan terlepas ke
dinaikkan menjadi 32oC bahkan sampai lingkungan.
39oC. dalam hal ini gerakan operkulum Sedangkan pada gela beker yang
ikan semakin meningkat jumlahnya. tertutup, terlihat jumlah gerakan
Gerakan operkulum ikan mas dari menit operkulumnya lebih sedikit dibandingkan
pertama ke menit kedua mengalami pada gela beker yang terbuka. Hal ini
perubahan, tetapi hanya sedikit sehingga karena pada gelas beker tertutup tidak ada
dapat dianggap konstan. Gerakan fentilasi untuk membuang gas CO2,
operkulum yang lebih cepat dibandingkan sehingga gas CO2 akan terkurung didalam
dengan gerakan operkulum pada suhu gelas beker. Sehingga jumlah CO2 akan
normal terjadi karena aktivitas metabolisme semakin banyak dan jumlah O2 akan
dalam tubuh ikan meningkat, maka semakin sedikit. Hal ini sesuai dengan
respirasinya pun berjalan dengan cepat (Campbell, 2004) bahwa dalam proses
karena kebutuhan oksigennya meningkat.
6
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

respirasi dibutuhkan O2 dan akan gelas beker terbuka dibanding pada gelas
menghasilkan gas CO2. beker tertutup.
KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH
Beradasarkan hasil pengamatan, Saya ucapkan banyak terimakasih
dapat disimpulkan bahwa Ikan mas akan kepada Laboratorium Biokimia yang telah
berusaha menyeimbangkan tubuhnya jika memberikan fasilitas untuk melakukan
terjadi perbedaan salinitas air dengan praktikum, serta terima kasih pada asisten
tubuhnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkah pembimbing praktikum yang telah
laku ikan yang bergerak kepermukaan dan membimbing saya sehingga dapat berjalan
jumlah gerakan operkulum yang semakin dengan lancar.
cepat. Ikan mas juga akan melakukan
termoregulasi ketika berada pada suhu yang DAFTAR PUSTAKA
berbeda. Pada suhu dingin, gerakan [1] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
operkulum ikan mas semakin rendah. Hal Yogyakarta: PT Kanisius
ini terjadi karena aktivitas metabolisme [2] Praseno, O., Krettiawan, H., Asih, S.,
dalam tubuh ikan lambat, maka Sudradjat, A., Budidaya, P. R. P.,
respirasinya pun berjalan dengan lambat Pemuliaan, L. R., ... & Tawar, B. R. P. B.
karena kebutuhan O2 menurun. Sedangkan A. (2010). Uji Ketahanan Salinitas
pada suhu tinggi, gerakan operkulum ikan Beberapa Strain Ikan Mas Yang Dipelihara
akan semakin cepat dan tingkah laku ikan Di Akuarium. Pusat Riset Perikanan
menjadi sangat agresif. Gerakan operkulum Budidaya. Jakarta.
yang lebih cepat dibandingkan dengan [3]http://digilib.unila.ac.id/12499/11/II.pdf
gerakan operkulum pada suhu normal diakses pada 21 Maret 2019 pukul 17.21
terjadi karena aktivitas metabolisme dalam [4] Campbell, N. A., Reece, J. B. 2004.
tubuh ikan meningkat, maka respirasinya Biologi. Jakarta: Erlangga.
pun berjalan dengan cepat karena [5] Heltonika, B. (2014). Pengaruh
kebutuhan oksigennya meningkat. Ikan Salinitas Terhadap Penetasan Telur Ikan
mas akan berespirasi normal pada gelas Jambal Siam (Pangasius hypohthalmus).
beker terbuka karena hasil repirasi berupa Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1),
gas CO2 akan keluar kelingkungan 13-23.
sehingga tidak menumpuk didalam gelas [6] Fitria, A. S. (2012). Analisis
beker. Hal ini juga terlihat dari jumlah Kelulushidupan dan pertumbuhan benih
gerakan operkulum yang lebih banyak pada ikan nila larasati (Oreochromis niloticus)
F5 D30-D70 pada berbagai salinitas.

7
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

Journal of Aquaculture Management and


Technology, 1(1), 18-34

8
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)

Anda mungkin juga menyukai