Abstrak. Ikan Mas (Cyprinus carpio) termasuk kedalam golongan omnivora, dengan
kecenderungan memakan organisme bentik, seperti insekta air, larva insekta, cacing, molusca,
dan zooplankton. osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah air
dan zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan. Termoregulasi adalah proses yang terjadi pada
hewan untuk mengatur suhu tubuhnya supaya tetap konstan. Ikan mas akan berusaha
menyeimbangkan tubuhnya jika terjadi perbedaan salinitas air dengan tubuhnya. Hal ini dapat
dilihat dari tingkah laku ikan yang bergerak kepermukaan dan jumlah gerakan operkulum yang
semakin cepat pada salinitas 3%. Ikan mas juga akan melakukan termoregulasi ketika berada
pada suhu yang berbeda. Pada suhu dingin 26oC, gerakan operkulum ikan mas semakin rendah.
Hal ini terjadi karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan lambat, maka respirasinya pun
berjalan dengan lambat karena kebutuhan O2 menurun. Sedangkan pada suhu tinggi 32-39oC,
gerakan operkulum ikan akan semakin cepat dan tingkah laku ikan menjadi sangat agresif.
Gerakan operkulum yang lebih cepat dibandingkan dengan gerakan operkulum pada suhu
normal terjadi karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan meningkat, maka respirasinya
pun berjalan dengan cepat karena kebutuhan oksigennya meningkat. Ikan mas akan berespirasi
normal pada gelas beker terbuka karena hasil repirasi berupa gas CO2 akan keluar kelingkungan
sehingga tidak menumpuk didalam gelas beker. Hal ini juga terlihat dari jumlah gerakan
operkulum yang lebih banyak pada gelas beker terbuka dibanding pada gelas beker tertutup.
1
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
mengalir dari suatu benda ke benda lain faktor. Sekalipun demikian, hewan harus
atau dapat diartikan dari suhu yang tinggi mampu mempertahankan keseimbangan
ke suhu yang rendah atau dapat juga antara jumlah air dan zat terlarut pada
merupakan ukuran suhu tubuh tanpa dan tingkatan yang tepat. Mekanisme untuk
atau dengan pengaruh lingkungan.[5] mengatur jumlah air dan konsentrasi zat
Ada beberapa alasan mengapa suhu terlarut disebut osmoregulasi. Jadi,
tubuh hewan harus dipertahanan supaya osmoregulasi adalah proses untuk menjaga
tetap konstan. Pertama, perubahan suhu keseimbangan antara jumlah air dan zat
tubuh dapat mempengaruhi konformasi terlarut yang ada dalam tubuh hewan.[1]
protein dan enzim. Apabila aktivitas enzim Proses inti dari osmoregulasi
terganggu, maka aktivitas sel dalam tubuh adalah osmosis. Osmosis adalah
pun akan terganggu. Dengan demikian, pergerakan air dari cairan yang mempunyai
perubahan suhu tubuh akan mempengaruhi kandungan air lebih tinggi (encer) menuju
kecepatan reaksi metabolism didalam sel. ke cairan yang mempunyai kandungan
Kedua, perubahan suhu tubuh berpengaruh airnya lebih rendah (pekat). Osmosis akan
terhadpa energi kinetikyang dimiliki oleh berhenti apabila tercapai konsentrasi sama.
setiap molekul zat sehingga peningkatan Hal ini disebut kondisi isotonis.[1]
suhu tubuh akan memberi peluang yang Pertukaran gas antara hewan dan
lebih besar kepada berbagai partikel zat lingkungannya dapat terjadi dengan cara
untuk saling bertumbukan.[1] difusi sederhana. Pada beberapa hewan,
Ikan Mas (Cyprinus carpio) terutama hewan akuatik berukuran kecil,
termasuk kedalam golongan omnivore, pertukaran gas dapat terjadi melalui seluruh
dengan kecenderungan memakan permukaan tubuhnya.[1]
organisme bentik, seperti insekta air, larva
insekta, cacing, molusca, dan Tujuan Praktikum
[2]
zooplankton. Mengetahui prose respirasi yang
Komponen utama penyusun tubuh menghasilkan karbondiokida (CO2)
hewan adalah air, yang jumlahnya Mengetahui pengaruh penurunan dan
mencapai 60-95% dari berat tubuh hewan. kenaikan suhu terhadap jumlah O2 di
Air tersebar pada berbagai bagian tubuh, lingkungan.
baik didalam sel (cairan intra sel) maupun Mengetahui kemampuan osmoregulasi
diluar sel (cairan ekstra sel). Konsentrasi pada ikan air tawar.
setiap jenis zat dalam cairan tubuh dapat Membuktikan bahwa osmoregulasi ikan
berubah setiap waktu, karena berbagai dipengaruhi oleh salinitas lingkungan.
2
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
4
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
lingkungan air yang memiliki suhu normal Selain itu pada suhu yang tinggi,
adalah tenang dan tidak mengalami kejang- gerakan molekul airnya cenderung lebih
kejang. cepat sehingga kandungan oksigen (O2)
Pada perlakuan kedua dengan suhu terlarutnya rendah. Hal tersebut akan
lebih rendah, yakni sebesar 26oC. Gerakan membuat ikan cenderung beradaptasi
operkulum pada menit pertama 121 hingga dengan lingkungan yang memiliki
pada menit ke 3 mencapai 83. Hal ini terjadi kandungan oksigen (O2) rendah. Sehingga
karena aktivitas metabolisme dalam tubuh ikan mas akan berusaha untuk tetap
ikan lambat, maka respirasinya pun memenuhi kebutuhan oksigen, yaitu
berjalan dengan lambat karena kebutuhan dengan bernapas lebih cepat ditandai
O2 menurun. Selain itu pada suhu yang dengan semakin cepatnya gerakan
rendah, gerakan molekul airnya lambat operkulum pada ikan mas.
sehingga kandungan oksigen (O2) Respirasi
terlarutnya tinggi. Hal tersebut akan Pada praktikum respirasi dilakukan
membuat ikan cenderung beradaptasi dengan dua perlakuan, yaitu dengan media
dengan lingkungan yang memiliki tertutup dan media terbuka. Pada gelas
kandungan oksigen (O2) terlarut tinggi. beker yang terbuka, ikan akan berespirasi
Sehingga dengan bernapas lambat pun, ikan dengan normal. Karena selain memperoleh
mas tersebut masih dapat memenuhi O2 dari dalam air juga akan mendapatkan
kebutuhan oksigen. O2 dari lingkungan elsternalnya. Dan CO2
Perlakuan ketiga, suhu air yang dikeluarkan ikan pun akan terlepas ke
dinaikkan menjadi 32oC bahkan sampai lingkungan.
39oC. dalam hal ini gerakan operkulum Sedangkan pada gela beker yang
ikan semakin meningkat jumlahnya. tertutup, terlihat jumlah gerakan
Gerakan operkulum ikan mas dari menit operkulumnya lebih sedikit dibandingkan
pertama ke menit kedua mengalami pada gela beker yang terbuka. Hal ini
perubahan, tetapi hanya sedikit sehingga karena pada gelas beker tertutup tidak ada
dapat dianggap konstan. Gerakan fentilasi untuk membuang gas CO2,
operkulum yang lebih cepat dibandingkan sehingga gas CO2 akan terkurung didalam
dengan gerakan operkulum pada suhu gelas beker. Sehingga jumlah CO2 akan
normal terjadi karena aktivitas metabolisme semakin banyak dan jumlah O2 akan
dalam tubuh ikan meningkat, maka semakin sedikit. Hal ini sesuai dengan
respirasinya pun berjalan dengan cepat (Campbell, 2004) bahwa dalam proses
karena kebutuhan oksigennya meningkat.
6
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
respirasi dibutuhkan O2 dan akan gelas beker terbuka dibanding pada gelas
menghasilkan gas CO2. beker tertutup.
KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH
Beradasarkan hasil pengamatan, Saya ucapkan banyak terimakasih
dapat disimpulkan bahwa Ikan mas akan kepada Laboratorium Biokimia yang telah
berusaha menyeimbangkan tubuhnya jika memberikan fasilitas untuk melakukan
terjadi perbedaan salinitas air dengan praktikum, serta terima kasih pada asisten
tubuhnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkah pembimbing praktikum yang telah
laku ikan yang bergerak kepermukaan dan membimbing saya sehingga dapat berjalan
jumlah gerakan operkulum yang semakin dengan lancar.
cepat. Ikan mas juga akan melakukan
termoregulasi ketika berada pada suhu yang DAFTAR PUSTAKA
berbeda. Pada suhu dingin, gerakan [1] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
operkulum ikan mas semakin rendah. Hal Yogyakarta: PT Kanisius
ini terjadi karena aktivitas metabolisme [2] Praseno, O., Krettiawan, H., Asih, S.,
dalam tubuh ikan lambat, maka Sudradjat, A., Budidaya, P. R. P.,
respirasinya pun berjalan dengan lambat Pemuliaan, L. R., ... & Tawar, B. R. P. B.
karena kebutuhan O2 menurun. Sedangkan A. (2010). Uji Ketahanan Salinitas
pada suhu tinggi, gerakan operkulum ikan Beberapa Strain Ikan Mas Yang Dipelihara
akan semakin cepat dan tingkah laku ikan Di Akuarium. Pusat Riset Perikanan
menjadi sangat agresif. Gerakan operkulum Budidaya. Jakarta.
yang lebih cepat dibandingkan dengan [3]http://digilib.unila.ac.id/12499/11/II.pdf
gerakan operkulum pada suhu normal diakses pada 21 Maret 2019 pukul 17.21
terjadi karena aktivitas metabolisme dalam [4] Campbell, N. A., Reece, J. B. 2004.
tubuh ikan meningkat, maka respirasinya Biologi. Jakarta: Erlangga.
pun berjalan dengan cepat karena [5] Heltonika, B. (2014). Pengaruh
kebutuhan oksigennya meningkat. Ikan Salinitas Terhadap Penetasan Telur Ikan
mas akan berespirasi normal pada gelas Jambal Siam (Pangasius hypohthalmus).
beker terbuka karena hasil repirasi berupa Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1),
gas CO2 akan keluar kelingkungan 13-23.
sehingga tidak menumpuk didalam gelas [6] Fitria, A. S. (2012). Analisis
beker. Hal ini juga terlihat dari jumlah Kelulushidupan dan pertumbuhan benih
gerakan operkulum yang lebih banyak pada ikan nila larasati (Oreochromis niloticus)
F5 D30-D70 pada berbagai salinitas.
7
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)
8
Praktikum Fisiologi Hewan (2019)