KUALITAS AIR
untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kimia Air
Dosen: Novi Fitria, M. Si., M. T
Nofadilah Alamanda
2
1812C2016
ANGGOTA 3
Nurul Ihsani Assidiqiah
KELOMPOK 3 1812C2017
Sovia Endah
4
1812C2019
Tiara Indahriani
5
1812C2020
2
PARAMETER FISIK KUALITAS AIR
3
PARAMETER FISIK KUALITAS AIR
4
PARAMETER FISIK KUALITAS AIR
pH Bau Rasa DO
5
SUHU
Dipengaruhi oleh musim, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari,
sirkulasi udara dan kedalaman air. Suhu meningkat akibat penurunan viskositas,
peningkatan reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi. Jika Suhu meningkat akan terjadi
penurunan kelarutan gas dalam air contohnya gas O2 dan CO2.
Jika Suhu naik Maka kadar oksigen terlarut (DO) turun sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme akuatik untuk melakukan proses
metabolisme dan respirasi.
Pengukuran suhu dikedalaman tertentu dapat menggunakan reserving
thermometer, thermophone, atau thermistor. Untuk analisis suhu didalam air dan air limbah
menggunakan metode SNI 06-6989.23-2005.
6
Air Permukaan
• Termometer langsung dicelupkan
kedalam air tunggu 2-5 menit
• Catat pembacaan skala tanpa
Prinsip
9
• Nefelometer
• Gelas Kimia
• Botol Semprot
• Pipet Volume 5 mL dan 10 mL
12
True
Color
Warna Sesungguhnya
WARNA PERAIRAN
Warna dapat diamati secara visual (langsung) ataupun diukur berdasarkan skala
platinum kobalt (dinyatakan dengan satuan PtCo), dengan membandingkan warna
air sampel dan warna standar.
13
PROSEDUR CARA UJI WARNA PADA AIR DAN AIR LIMBAH
14
Cara Kerja
METODE PERBANDINGAN VISUAL (SNI 06-6989.24-2005) METODE SPEKTROFOTOMETRI (SNI 6989.80:2011)
• Masukkan contoh ke dalam tabung nessler 50 mL • Analis contoh uji dilakukan sebelum 24 jam, atau
disimpan pada suhu 4°C ± 2°C selama maksimal
• Tempatkan tabung nessler pada alas berwarna
48 jam.
putih
• Kondisikan contoh uji sampai suhu ruang
• Bandingkan warna contoh secara visual dengan
larutan baku dimulai dari larutan baku paling encer • Atur pH contoh uji sampai 7 dengan
• Tetapkan warna contoh sesuai skala warna larutan menambahkan HCl atau NaOH, catat bila pH
diluar (4-10)
baku yang paling mendekati atau berada diantara
dua skala larutan baku • Cuci kertas saring berpori dengan air bebas
mineral sekurang-kurangnya 50 mL
• Apabila warna lebih dari 70 unit PtCO, dilakukan
pengenceran langsung pada tabung nessler • Saring contoh uji, buang 25 mL filtrate pertama,
tamping kira-kira 50 mL filtrate selanjutnya
• Perhitungan:
• Contoh uji siap diukur
Warna (unit PtCO) =
15
DAYA HANTAR LISTRIK
(DHL)
16
DAYA HANTAR LISTRIK
(DHL)
Pada kondisi normal, perairan memiliki Alat yang digunakan dalam pengukuran
7 8
Pengukuran DHL dilakukan Prinsip kerja alat ini adalah perhitungan
menggunakan konduktivitimeter dengan banyaknya ion yang terlarut dalam
satuan μmhos/cm. larutan sampel berbanding lurus dengan
daya hantar listrik.
17
TUJUAN
PENGUKURAN
1. Menetapkan tingkat mineralisasi dan derajat
DHL
disosiasi dari air destilasi.
2. Memperkirakan efek total dari konsentrasi ion.
3. Mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan
kondisi mineral air.
4. Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.
5. Menentukan air layak dikonsumsi atau tidak.
18
CARA PENGUKURAN DHL
Metode SNI 06-6989.1-2004
1S/cm = 1 mho/cm
TOTAL
Klasifikasi Padatan di Perairan
Berdasarkan Ukuran Diameter
PADATAN
TERSUSPENSI
TOTAL
• Padatan tersuspensi total (TSS) adalah
bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1
µm) yang tertahan pada saringan
milipore dengan diameter pori 0,45 µm.
26
PADATAN
TERLARUT TOTAL
Padatan Terlarut Total (TDS) adalah bahan-bahan
terlarut dan koloid yang berupa senyawa-senyawa
kimia dan bahan-bahan lain yang tidak tersaring
pada kertas saring berdiameter 0,45µm (Rao, 1992)
𝐷𝐻𝐿 (𝑆/ 𝑚)
K =
𝑇𝐷𝑆 ( 𝑚𝑔/ 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟)
Dimana K adalah Konstanta untuk jenis air tertentu
Nilai TDS dapat diperkirakan dengan mengalikan nilai DHL dengan bilangan 0,55 – 0,75
29
METODE STANDAR
Berdasarkan SNI
TSS
03
mengacu pada SNI 06-6989.3-2004
TDS
02
mengacu pada SNI 06-6989.27-2005
TS
01
mengacu pada SNI 06-6989.26-2005
30
CARA KERJA ANALISA TS, TDS,
DAN TSS
𝑾𝟐 − 𝑾𝟏 𝒙 𝟏𝟎𝟔
𝑻𝑺 / 𝑻𝑫𝑺 / 𝑻𝑺𝑺 ( 𝒎𝒈 /𝑳) =
𝑽
Dimana
32
SALINITAS
• Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar
garam dalam air.
• Salinitas menggambarkan padatan total di
dalam air, setelah semua karbonat dikonversi
menjadi oksida, semua bromide dan iodide
digantikan oleh klorida.
• Salinitas dinyatakan dalam satuan g/Kg atau
promil (o/oo)
• Terminologi yang mirip dengan salinitas adalah
klorinitas, yang hanya mencakup klorida,
bromide dan iodide, dan memiliki nilai yang
lebih kecil daripada Salinitas.
• Hubungan antara salinitas dan klorinitas
dinyatakan dengan persamaan
• Salinitas (o/oo) = 0,03 + 1,805 Klorinitas (o/oo)
34
CARA KERJA ANALISA SALINITAS
Perhitungan:
Vt x N
Klorinitas (o/oo) = x0,0355 x 1000
V
35
The Power of PowerPoint - thepopp.com
pH
Derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
Klasifikasi nilai pH adalah sebagai berikut.
pH = 7 : Netral
pH < 7 : Asam
pH > 7 : Basa
36
PROSEDUR CARA UJI DERAJAT KEASAMAN (pH)
PADA AIR DAN AIR LIMBAH MENGGUNAKAN pH METER
Berdasarkan SNI 06-6989.11-2004
ALAT PROSEDUR
• pH Meter • Keringkan dengan kertas tisu, bilas elektroda
• Pengaduk gelas atau magnetic dengan air suling
• Gelas piala • Bilas elektroda dengan contoh uji
• Kertas tissue • Celupkan elektroda ke contoh uji sampai stabil
• Timbangan analitik • Catat hasil pembacaan
• Termometer 37
BAU
• Beberapa sumber utama bau adalah hidrogen sulfida dan
senyawa organik yang dihasilkan oleh dekomposisi anaerob.
• Selain menyebabkan keluhan, bau mungkin merupakan salah
satu tanda dari adanya gas beracun atau kondisi anaerob pada
unit yang dapat memiliki efek merugikan bagi kesehatan atau
dampak lingkungan
38
• Pengukuran bau dilakukan untuk menunjukkan
bau yang tidak normal.
• Cara kerja pengukuran yaitu diuji secara
organoleptic secara langsung yaitu dengan
cara membandingkan bau tiap sampel, dimana
ada dua indikator bau sebagai batas penilaian.
Indikator pertama adalah air murni (aquades),
PENGUKURAN dan indikator kedua adalah air asam.
39
RASA
Warna, bau dan rasa adalah beberapa Terdapat empat rasa yang sebenarnya
parameter uji fisik dalam analisis airyang dapat dapat dikenali oleh lidah dan syaraf sensorik:
diketahui menggunakan panca indra manusia. 1. Pahit
Menurut Sutrisno (2004:30) Bau dan 2. Asin
rasa biasanya terjadi bersama-sama dan juga 3. Masam
disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik 4. Manis
yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme,
mikroskopik, serta persenyawaan kimia. Terdapat 3 metode penentuan:
1. Uji ambang batas rasa
2. Penilaian Peningkat rasa
3. Analisis profil rasa
40
UJI AMBANG BATAS RASA
Dapat Menggunakan Uji Threshold
41
DO (OKSIGEN TERLARUT)
• Oksigen terlarut dalam perairan merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolisme
tubuh organisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Sumber oksigen terlarut dalam air
berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer, arus atau aliran air melalui air hujan
serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton (Novonty and Oleom, 1994).
• Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air disebabkan oleh adanya
zat pencemar, alga sebagian besar dari zat pencemar yang menyebabkan oksigen
terlarut berkurang adalah limbah organik. Menurut Lee et al. (1978), kandungan oksigen
terlarut pada suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan
42
DO dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
-Suhu Air -Aliran air
-Adanya fotosintesa tumbuhan air -Salinitas Air
(di badan air) -Ketinggian tempat/lokasi (P)
-Penguraian materi organik atau -Kedalaman air (kontak dengan
nutrien dalam air udara)
-Gerakan dan mixing air 43
Metode pengukuran DO bisa dengan
menggunakan DO Meter. DO Meter merupakan
alat elektronik yang dapat mengkonversi sinyal
dari probe yang diletakkan ke dalam sampel
air.
Kelebihan menggunakan DO Meter
ini yaitu pengukuran lebih cepat, akurat dan
dapat mengukur beberapa sampel.
44
Perbandingan Kualitas Fisik Air
JENIS SUMBER AIR
NO PARAMETER
AIR BAKU AIR BAKU BAKU
AIR BERSIH
LIMBAH MUTU PERMUKAAN MUTU MUTU
± 3ᵒC Suhu ± 3ᵒC Suhu ± 3ᵒC Suhu
1 Suhu 37,7 29 20,8
Udara Udara Udara
2 Kekeruhan - - - - 0,59 5
3 Warna - - 147,5 15 1 15
4 DHL - - - - 270 12500
5 TS - - - - - -
6 TDS - - 130,25 500 173,86 500
7 TSS 371,5 200 13,48 500 - -
8 Salinitas - - - - - -
9 pH 6,1 6,0-9,0 7,1 6,5-8,5 4,68 6,5-8,5
10 Bau - - Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Berbau
11 Rasa - - - - Berasa Tidak Berasa
12 DO - - - - - -
Keterangan: 1. Air Permukaan dan Air Limbah berdasarkan Baku Mutu PERMENKES No. 492 Th. 2010
2. Air Limbah berdasarkan Baku Mutu PERMENLH No. 5 Th 2014 tentang Industri Tahu 45
Ada Pertanyaan? Search