Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yuli Andriani

NIM : 180204014

Tugas 3 : Review video

A. CARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR SUNGAI DAN PENENTUAN TITIK


SAMPLING

Pengambilan sampel dan pengujian air sungai bertujuan, antara lain untuk:
a. mengetahui kualitas air sungai sehingga dapat ditentukan peruntukannya sebagai
air minum, air untuk rekreasi, air untuk industri, air untuk perikanan, atau air
untuk pertanian;
b. pembuktian adanya pencemaran sehingga dapat dilakukan pengendaliannya;
c. dasar penetapan kebijakan pengelolaan air sungai.

Untuk menentukan kualitas indeks air dilakukan dari hulu ke hilir, karena harus
representatif antara hulu, hilir, atau tengah. Untuk mengambil sampel air tidak boleh
mengambil disatu arah, karena akan berdampak pada kualitas air. Metode pengambilan
contoh uji, yaitu :
1. Sesaat (grab)
2. Gabungan waktu (composite time sample)
3. Gabungan tempat (composite place sample)
4. Pengambilan terpadu (integrated sample)

Cara pengambilan air sungai, yaitu :


1. Merawas : merawas dilakukan pada sungai yang dangkal dan mengambilnya
langsung masuk kedalam sungai
2. Dengan menggunakan perahu
3. Melalui jembatan
4. Melalui kereta gantung
Pengambilan sampel air menggunakan botol DO harus dilakukan dengan hati-hati,
harus berlawanan dengan arus dan tidak boleh ada gelembung udara yang masuk
kedalam botol.
B. PENGAMBILAN SAMPEL AIR SECARA REPRESENTATIF SESUAI ISO
17025 LABORATORIUM LINGKUNGAN
Sampel air limbah harus diambil secara representative, teliti, dan terintegrasi
dengan pengujian di laboratorium, serta dapat dipertanggung jawabkan. Kontribusi
kesalahan terbesar data kualitas lingkungan di awali dari kesalahan pengambilan
sampel yang tidak representative. Karakteristik sampel air, yaitu dinamik sampel,
kadar rendah (ppm), TPS, TPP, TPT, mudah terkontaminasi, degredasi,
penguapan.perencanaan pengambilan contoh uji air yaitu dengan menentukan tujuan
pengambilan contoh uji, menentukan parameter pengujian, dan menentukan desain
pengambilan contoh uji.
Penerapan perencanaan pengambilan sampel, yaitu :
1. Mengisi form perencanaan pengambilan sampel
2. Meyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel sesuai tujuan yang
dibutuhkan
3. Cek antara atau uji kalibrasi internal alat ukur parameter lapangan, seperti
pH, suhu, DHL, DO meter
4. Isi form JSA (job safety analysis) dan pastikan K3 yang dibutuhkan sebelum
sampling
5. Pastikan kembali kebutuhan untuk pengambilan sampel kemudian meminta
persetujuan kepada manajer teknis/penyelia
Cara penanganan sampel, yaitu :
1. Pengawetan sampel dilakukan dengan pendinginan dan penambahan bahan
kimia
2. Dengan cara pelabelan dan harus kedap air
3. Transportasi sampel dengan box pendingin

C. TEKNIK SAMPLING TANAH

Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program


uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur
kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan sebagai petunjuk
penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan menguntungkan. Namun,
hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal
yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan cara benar. Oleh karena itu
pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah.
Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam
namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat
pengambilan sampel tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang
(kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk pengolahan
tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah.

Langkah yang dilakukan untuk pengambilan sampel tanah, yaitu :


1. Menetukan lokasi sampling tanah dan mengukur luas lokasi
2. Menentukan teknik pengambilan sampling tanah dengan metode acak
3. Menggali tanah, mengukur tanah yang akan diambil, kemudia sampel tanah
dimasukkan kedalam ember plastik dan dihomogenkan, kemudian menentukan
bau, warna, pH, tekstur dan kelembaban
4. Kemudian dimasukkan kedalam plastik klip untuk diteliti di laboratorium

D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) KEMASAN (BESAR)


PADAT
Pada pengambilan sampel kemasan padat, proses sampling yang dapat dilakukan
yaitu dengan cara Cone and Quartering  (perempatan). Cone and
Quartering (perempatan), yaitu membagi sampel menjadi empat bagian dengan
mengambil dua bagian yang berseberangan. Proses Cone and Quartering (perempatan)
yaitu :
1. Menghomogenkan sampel
2. Meratakan sampel untuk di kuartering
3. Lakukan kuartering dengan membaginya menjadi 4 bagian
4. Ambil sampel dari sudut yang berbeda
5. Ulangi menghomogenkan sampel yang sudah di kuartering
6. Sampel diratakan dan di kuartering kembali
7. Ambil sampel dari sudut yang berbeda
8. Ulangi proses dari awal hingga didapati sampel tersisa sedikit

E. TEKNIK SAMPLING DI PERAIRAN LAUT DALAM (SELAT BALI)


Pengambilan sampel ini menggunakan kapal penelitian KR Baruna Jaya 8 karena
kapal ini memiliki fasilitas dengan spesifikasi tertentu dan didukung sistem
komputerisasi modern. Adapun fasilitas penelitian yang akan digunakan pada kapal ini
yaitu SBP, single beam, ADCP, CTD, box koral, trolling. Pengambilan sampel air
dilakukan menggunakan alat CTD yang memiliki kemampuan membawa 12 alat sampel
air. Sampel air ini akan diteliti karakteristiknya berupa pH, DO, suhu, plankton. Dalam
pengambilan sampel ini, CTD diturunkan pada kedalaman antara 30 hingga 2000-an
meter. Alat yang digunakan selanjutkan yaitu plankton net, yang mempunyai kerapatan
30 mili micron, dibawahnya diletakkan tabung polietylen yang digunakan untuk
menampung plankton. Alat ini diturunkan hingga kedalaman 10 meter.

F. PENGAMBILAN SAMPEL AIR LAUT


Pada pengambilan sampel air laut, alat yang digunakan yaitu water sample horizon
dengan kapasitas air 2 liter. Alat ini bisa mengambil air dengan kedalaman tertentu.
Langkah pengambilan air laut yaitu :
1. Membuka kedua katup
2. Turunkan alat kedalam air laut
3. Saat alat sudah didalam laut dan terisi sampel, pemberat diturunkan agar kedua
katup tertutup
4. Simpan kedalam botol sampel yang telah dibilas dengan sampel tersebut

G. TEKNIK SAMPLING LIMBAH CAIR


Limbah cair atau air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena
pengaruh manusia.
Cara mengolah limbah yaitu :
1. Masukkan limbah kedalam wadah yang terbuat dari poli etilen
2. Kemudian dipisahkan pada botol-botol kecil untuk analisis :
 BOD (menggunakan botol polietilen) 1000 ml sampel
Pengawetan sampel dengan cara pendinginan dan lama penyimpanan
selama 6 jam.
 COD (menggunakan botol polietilen) 100 ml sampel
Analisa dilakukan secepatnya atau bisa menambahkan H2SO4 sampai pH
< 2, kemudian di dinginkan. Lama waktu penyimpanan 7 hari.
 pH (menggunakan botol polietilen)
Harus segera di analisis dengan penyimpanan maksimal 2 jam.
 Logam (menggunakan botol polietilen + 1 tetes HNO3)
Pengawetan nya ditambahkan HNO3 sampai pH < 2, kemudian di
dinginkan. Lama waktu penyimpanan selama 6 bulan, berdasarkan pada
SNI Nomor 6989.52 tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai