Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL DAN SENG DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PARE-PARE DENGAN METODE ADISI STANDAR

Abd. Wahid Wahab dan Mutmainnah Jurusan Kimia FMIPA Unhas A. Tujuan Penelitian Tujuan review penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn) di perairan pelabuhan Pare-pare. B. Pendahuluan Perairan Pare-pare merupakan kawasan andalan propinsi Sulawesi Selatan yang sejauh ini berperan dan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa pelabuhan, bongkar muat barang, pendistribusian minyak, kawasan pengembangan industri, budidaya, sistem pemukiman serta pengembangan sektor pangan. Perairan Pare-pare berprospek untuk ikembangkan dan sekaligus mempunyai ancaman yang sangat serius berupa timbulnya pencemaran. Oleh karena itu maka perlu diantisipasi penanggulangan bahan pencemar dengan mengadakan penelitian untuk memperoleh data-data mengenai kandungan logam berat yang ada di sekitar perairan pelabuhan Pare-pare. Dalam hal ini dipilih penelitian tentang analisis logam berat pada sedimen karena bagian ini relatif lebih stabil dibandingkan air laut yang sangat dinamis. Berbagai metode analisis dapat dilakukan untuk menentukan kadar logam berat dalam sedimen, namun metode yang paling sering dipakai adalah metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Analisis hasil pengukurannya dapat dilakukan dengan metode kurva kalibrasi dan adisi standar. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, metode adisi standar sangat efektif dipakai untuk sampel yang kompleks dan konsentrasi sampel yang rendah (Wahab, 1982). C. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), Perangkat alat gelas. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sedimen laut yang diperoleh dari daerah sekitar perairan pelabuhan pare-pare, Pb(NO3)2, ZnCl2, HNO3 (1:1), HCl (1:1), HCl pekat, HNO3 pekat, HNO3 5 M, HNO3 encer dan aquadest.

D. Cara Kerja Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan pada empat stasiun yang berbeda, yaitu : Stasiun I : Terletak diperairan Pelabuhan Pertamina Stasiun II : Terletak diperairan Pelabuhan Cappa Ujung Stasiun III : Terletak diperairan Pasar Senggol Stasiun IV : Terletak diperairan Pelabuhan Penumpang PELNI Nusantara Setiap stasiun sampel diambil pada 2 titik yaitu pada jarak 100 m dan 500 m ke arah laut. Sampel sedimen diambil dengan menggunakan grab sampler yang diulur kedasar perairan dengan menggunakan tali. Sampel diambil yaitu pada bagian tengah dari bongkahan sampel yang terangkat guna menghindari kontaminasi dengan grap sampler. Untuk memperkecil adanya kontaminasi, sampel dimasukkan kedalam botol polyetilen. Selanjutnya untuk menghindari terjadinya penguapan, sampel disimpan pada suhu 4o C (dalam ice box). Parameter yang Diamati Sampel-sampel yang telah diperoleh dianalisis di Laboratorium untuk mengetahui kandungan logam berat Pb dan Zn. Penentuan kandungan logam berat dalam sedimen dianalisis dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Sebagai data penunjang dilakukan pengukuran parameter kualitas air di lokasi pengambilan sampel antara lain suhu air, pH, salinitas dan tipe sedimen (tekstur). Analisis Logam Dengan Metode Adisi Standar Larutan sedimen dimasukkan ke dalam labu ukur. Kemudian ditambahkan larutan standar logam yang akan dianalisis. Masing-masing labu ukur ditambahkan 0,1 mL asam nitrat 5 M (pH akhir 1 - 2). Kemudian diimpitkan volumenya dengan aquadest hingga tanda garis. Menyiapkan larutan blanko dan aspirasikan pada panjang gelombang tertentu. Mengaspirasikan larutan standar dan sampel berdasarkan bertambahnya konsentrasi pada alat SSA. Membuat kurva hasil pengukuran Absorban terhadap Konsentrasi standar yang ditambahkan. Selanjutnya menentukan konsentrasi Pb dan Zn pada sampel dalam mg/L. Menghitung kandungan logam berat pada sampel sedimen dalam mg/kg berat kering.

E. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis kandungan logam Pb dan Zn dalam sedimen di sekitar perairan pelabuhan parepare dengan metode adisi standar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil analisis kandungan logam Pb dan Zn pada sampel sedimen dalam mg/kg berat kering sedimen

Kandungan Logam Pb dan Zn dalam Sedimen Berdasarkan data diatas, perbedaan kandungan logam Pb dan Zn pada beberapa titik dipengaruhi lokasi pengambilan sampel. Dimana sampel pada stasiun I, II, dan IV pada titik 1 kandungan logam pada sedimen sangat tinggi dibanding titik 2. Hal ini dikarenakan lokasi pada titik 1 lebih dekat dengan sumber pencemaran air dibanding titik 2. Pada stasiun III titik 2 memiliki kandungan logam Pb dan Zn sangat tinggi. Hal ini dikarenakan lokasi pengambilan sampel titik 2 adalah belakang pasar Sengol yang tekstur sedimennya berupa pasir berlumpur yang memperbesar penyerapan logam dalam sedimen. Berdasarkan petunjuk kualitas sedimen yang dikemukakan oleh Febris dan Werner (1994), konsentrasi maksimum logam Pb yang dapat ditolerir oleh organisme adalah 33 mg/kg berat kering sedimen dan konsentrasi maksimum logam Zn dalam sedimen yang dapat ditelorir oleh organisme sebesar 70 mg/kg berat kering sedimen Hasil analisis menunjukkan konsentrasi logam Pb dan Zn dalam sedimen di seluruh lokasi pengambilan sampel telah melewati batas maksimum yang diperbolehkan (tercemar).

Tabel 2 Data pengukuran langsung di lokasi pengambilan sampel

F. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.

Kandungan logam Pb dalam sedimen di sekitar perairan pelabuhan Pare-pare berkisar 54,3331 s/d 93,8774 mg/kg berat kering sedimen. Dan kandungan logam Zn dalam sedimen di sekitar perairan pelabuhan Pare-Pare berkisar 64,9744 s/d 94,3321 mg/kg berat kering sedimen.

2.

Perairan pelabuhan Pare-pare mengandung logam Pb dan Zn dalam sedimen melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan (tercemar).

Anda mungkin juga menyukai