Oleh :
Tenri Dendra Batara Yuswanda
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
di muara Selatan.
Berdasarkan data dari BLHD Sulsel per akhir 2013, mutu air Sungai
pada hasil uji TSS1, BOD2, NO2, H2S, dan CI yang berada di atas baku.
yang luasnya sekitar 2.462 hektare, tergolong kritis. Selain itu, masalah
Rumusan Masalah
kualitas air sungai Jeneberang ditinjau dari logam berat Hg, Zn, Cu, Cd ?
Tujuan Penelitian
1
TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur.
2
BOD merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bekteri
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Connell dan Miller (1995), logam berat adalah suatu logam
dengan berat jenis lebih besar. Logam ini memiliki karakter seperti
berkilau, lunak atau dapat ditempa, mempunyai daya hantar panas dan
listrik yang tinggi serta bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar pembentukan
reaksi dengan asam. Selain itu, logam berat adalah unsur yang
mempunyai nomor atom lebih besar dari 21 dan terdapat di bagian tengah
daftar periodik.
kelompok logam dan metaloid dengan densitas lebih besar dari 5 g/cm3,
terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Berbeda
pada makhluk hidup. Logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan
(Palar, 2008).
sebagai berikut : biota air, biota darat, dan biota laboratorium. Sedangkan
toksisitas menurut lokasi dibagi menurut kondisi tempat mereka hidup,
1994).
dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran
ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan logam dan jenis industri
lainnya, dan juga dapat berasal dari lahan pertanian yang menggunakan
diangkut melalui proses hidrologi dari suatu tempat ke tempat lain, baik
kerikil, pasir, lumpur dan liat. halus banyak di perairan dalam atau perairan
Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas (NAB) Logam Berat pada Sedimen
NILAI AMBANG
NO PARAMETER BATAS (NAB)
(ppm)
1 Raksa (Hg) 0,13
Organisme air mengambil logam berat dari badan air atau sedimen dan
METODE PENELITIAN
pengumpulan informasi mengenai karya ilmiah ini, yaitu dari data internet
dan buku.
Suhu
besar, bahkan relatif stabil yaitu berkisar antara 26°C dan 27°C suatu
kisaran suhu yang umum dijumpai didaerah tropis. Pada stasiun 1, 2 dan
alam. Dengan suhu ini maka aktifitas-aktifitas kimiawi dan biologis dapat
berlangsung dengan baik. Peta penyebaran nilai suhu pada Muara Sungai
PH
Hasil uji pengukuran kadar logam berat pada sedimen dengan parameter
kadmium (Cd) di lima titik stasiun berkisar 0,010 – 0,275 ppm. Kadar
kadmium (Cd) terendah pada stasiun 1 yaitu 0,010 ppm dan kadar
kadmium (Cd) tertinggi pada stasiun 3 yaitu 0,275 ppm. Sedangkan kadar
Berdasarkan kadar logam berat kadmium pada sedimen dari kelima titik
Tembaga (Cu)
Nilai hasil uji sedimen dengan parameter tembaga (Cu) pada Muara
Hasil uji pengukuran kadar logam berat pada sedimen dengan parameter
tembaga (Cu) di lima titik stasiun berkisar 2,114 – 2,849 ppm. Kadar
tembaga (Cu) terendah pada stasiun 4 yaitu 2,114 ppm dan kadar
tembaga (Cu) tertinggi pada stasiun 3 yaitu 2,849 ppm. Sedangkan kadar
Dari hasil yang didapatkan dari kelima stasiun tersebut terlihat bahwa
logam berat tembaga masih jauh di bawah baku mutu yang ditetapkan
Zink (Zn)
Nilai hasil uji sedimen dengan parameter seng (Zn) pada Muara
Hasil uji pengukuran kadar logam berat pada sedimen dengan parameter
seng (Zn) di lima titik stasiun berkisar 0,496 – 3,125 ppm. Kadar seng (Zn)
terendah pada stasiun 1 yaitu 0,496 ppm dan kadar seng (Zn) tertinggi
2001).
Raksa (Hg)
Nilai hasil uji parameter logam berat raksa (Hg) pada sedimen di
Jeneberang
Hasil uji pengukuran kadar logam berat pada sedimen dengan parameter
raksa (Hg) di lima titik stasiun berkisar 0,070 – 0,091 ppm. Kadar raksa
(Hg) terendah pada stasiun 3 yaitu 0,070 ppm dan kadar raksa (Hg)
tertinggi pada stasiun 5 yaitu 0,091 ppm. Sedangkan kadar Hg rata-rata
titik sampel masih di bawah baku mutu sesuai standar baku mutu
KESIMPULAN
berikut :
(Zn), kadmium (Cd), dan tembaga (Cu) pada 5 stasiun tidak ada
2. Dari hasil kadar keempat logam berat Hg, Zn, Cu, dan Cd pada
Widowati, W., dkk. 2008. Efek Toksik Logam. Penerbit Andi. Hal. 109-110,
119-120, 125-126 : Yogyakarta.
Pickard, G. L. 1967. Descriptive Physican Oceanography Second Edition.
Massachussets : Jones and Bartelett Publisher.