Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Natur Indonesia I1 (1): 85 - 92 (1999)

SEBARAN SPASIAL KARAKTERISTIK SEDIMEN DAN


KUALITAS AIR MUARA SUNGAI BANTAN TENGAH,
BENGKALIS KAITANNYA DENGAN BUDIDAYA KJA
(KERAMBA JARING APUNG)
Oleh :
Efriyeldi
Fakultas Perikanan Universitas Riau

Diterima : 21 Juni 1999 Disetujui : 6 September 1999

ABSTRACT
The present study was conducted in Estuarine of Bantan Tengah
River from March 1997 to May 1997. The objective of the study was
to find out spatial distribution of sediment characteristic along the
estuarine. It showed that the sediment was characterized by a high
silt percentage and organic content toward the river. On the other
hand sediment was characteristic by a high sand percentage and low
organic content to seaward. The organic content of silty sediment
was higher than sandy sediment.
Key words: Sediment, Water quality, Organic content

PENDAHULUAN paknya jumlah sedimen di dalam


Estuaria merupakan badan air sungai (suspended solid) bertam-
tempat terjadinya percampuran masa bah dan menyebabkan pendangka-
air laut yang dipengaruhi oleh lan. Faktor yang mempengaruhi
pasang surut dengan air tawar yang proses sedimentasi yang terjadi di
berasal dari daratan. Hal ini me- muara antara lain aktivitas gelom-
nyebabkan kondisi perairan ini sa- bang dan pola arus.
ngat tergantung pada kondisi air laut Muara Sungai Bantan Tengah
merupakan salah satu perairan
dan air tawar yang masuk ke muara di Pulau Bengkalis yang
dalamnya. Semakin tinggi kandu- semenjak beberapa tahun belaka-
ngan tersuspensi yang dibawa air ngan ini berkembang uasaha peme-
tersebut semakin tinggi endapan liharaan ikan dalam keramba jaring
lumpur di estuaria. Nybakken apung (KJA). Saat ini jumlahnya
(1992) menyatakan bahwa pemben- telah mencapai ratusan unit.
tukan endapan juga mendapat pe- Penelitian ini dilakukan untuk
ngaruh dari laut, karena air laut juga melihat dampak aktivitas yang ada
mengandung cukup banyak materi di bagian hulu dan pemeliharaan
tersuspensi. ikan dalam KJA terhadap
Meningkatnya aktivitas manu- penyebaran karakteristik sedimen. di
sia akhir-akhir ini di sepanjang perairan muara Sungai Bantan
aliran sungai telah memberi pe- Tengah. Hasil penelitian ini
ngaruh terhadap ekosistem muara. diharapkan dapat memberikan gam-
Kegiatan yang memberikan dampak baran keadaan lingkungan perairan
terhadap muara tersebut antara lain bagi usaha pemeliharaan ikan. Di
penebangan hutan di bagian hulu. samping itu hasil penelitian ini juga
Kegiatan ini menyebabkan mening- diharapkan sebagai informasi bagi
katnya pengikisan tanah di sepan- pihak-pihak yang membutuhkan da-
jang aliran sungai. Sebagai dam-
86

lam program pengelolaan lingku- Peralatan yang digunakan da-


ngan. lam penelitian ini adalah termome-
ter, current drogue, secchi disk,
METODE PENELITIAN refraktometer, pH meter, DO meter,
Metode yang digunakan dalam spectrofotometer, Ekman grab, sa-
penelitian ini adalah metode survei. ringan bertingkat, kemmerer water
Pengambilan sampel dan penguku- sampler, pH-Eh meter, ice box,
ran kualitas air dilakukan pada pipet dan berbagai peralatan lain-
bulan Maret dan April 1997 pada 11 nya. Sementara bahan yang dibu-
stasiun pengamatan (Gambar 1) tuhkan adalah bahan pengawet, dan
menggunakan kapal nelayan. berbagai bahan kimia lainnya untuk
analisis di laboratorium.

Gambar 1. Lokasi penelitian dan penempatan stasiun pengambilan contoh


Jurnal Natur Indonesia I1 (1): 85 - 92 (1999)

Pengukuran kualitas air di Tengah ini terjadi dua kali pasang


setiap stasiun yang meliputi suhu, dan surut.
salinitas, kecerahan, kecepatan arus,
pH, oksigen terlarut, dilaku-kan Parameter Kualitas Air
bersamaan dengan pengam-bilan Hasil pengukuran parameter
sampel sedimen dan contoh air. kualitas air dapat dilihat pada Lam-
Contoh air yang diambil untuk piran 1a. Perairan muara sungai
dianalisa adalah air dasar (30 cm Bantan Tengah mempunyai kedala-
dari dasar). Pengukuran kandungan man lebih dalam di bagian dalam
posfat dan nitrat air dilakukan di muara dibandingkan bagian luar
laboratorium. Pengukuran karakte- muara. Berdasarkan skema kontur
ristik sedimen, meliputi fraksi kedalaman dijumpai adanya am-
sedimen (pasir, lumpur dan liat), bang (sill) di mulut muara. Variasi
nitrat, dan posfat dilakukan di suhu air berkisar antara 29 - 33oC.
laboratorium, sedangkan Eh-pH Suhu ini masih baik untuk
sedimen diukur di lapangan. perkembangan dan kehidupan orga-
Untuk menentukan sebaran nisme perairan. Perkins (1974)
spasial karakteristik sedimen antar menyatakan bahwa kisaran suhu
stasiun di perairan muara sungai yang dianggap layak bagi kehidupan
Bantan Tengah digunakan pende- organisme akuatik bahari adalah 25
katan sidik ragam peubah ganda - 32 oC
(Multivariable Analysis) yang dida- Nilai salinitas pada setiap
sarkan pada Analisis Komponen stasiun pengamatan relatif tinggi,
Utama, AKU (Principle Component walaupun dilakukan pengukuran
Analysis, PCA) (Legendre dan Le- pada saat surut, yaitu 27 - 31 o/oo. Hal
gendre, 1983 ; Bengen, et al., 1994) ini diperkirakan karena adanya
ambang (sill) yang menahan aliran
HASIL DAN PEMBAHASAN air. Meadow dan Campbell (1988)
Keadaan Umum Daerah Penelitian menyatakan bahwa kebanyakan
Perairan pantai muara sungai estuaria mempunyai ambang di
Bantan Tengah bertopografi landai pintu masuknya yang mengurangi
dengan substrat berlumpur dan kecepatan aliran air.
berpasir halus. Di sepanjang garis Tingginya nilai suhu pada Sta-
pantai muara ditumbuhi vegetasi siun 11 disebabkan kedalamannya
mangrove. Di bagian pantai meng- yang relatif dangkal. Oksigen terla-
hadap ke Selat Malaka didominasi rut berkisar antara 4,2 - 5,6 ppm.
oleh jenis api-api (Avicenia spp.), Kecerahan perairan berkisar antara
sedangkan yang berada di sepan- 43 - 60 cm. Nilai ini dinilai cukup
jang sungai didominasi oleh jenis rendah dibandingkan Kepmen KLH
bakau (Rhizopora spp.). Sepanjang No. 02 1988, yang menetapkan
sungai bagian hulu muara Sungai besar atau sama dengan tiga meter.
Nilai pH perairan berkisar antara 7,6
Bantan Tengah, terdapat perkampu- - 8,1. Pada umumnya parameter
ngan nelayan, terutama dari suku kualitas air perairan muara sungai
keturunan Cina. Pada saat tidak Bantan Tengah masih baik bagi
musim ke laut dijumpai banyak kehidupan dan perkembangan orga-
kapal nelayan bersandar di sepan- nisme perairan, kecuali kecerahan
jang Sungai Bantan Tengah. yang nilainya di luar ambang baku
Semenjak tahun 1991 di tempat ini mutu kualitas air untuk budidaya
berkembang kegiatan pemeliharaan perikanan (Kepmen KLH No. 02
ikan dalam keramba jaring apung. Thn 1988).
Di perairan muara Sungai Bantan
88

Sebaran Spasial Karakteristik Sedimen menumpuk di perairan ini, terutama


Hasil analisis contoh sedimen pada saat arus lambat. Nybakken
perairan muara sungai Bantan (1992) me-nyatakan bahwa
Tengah selama penelitian menun- keberadaan lumpur di dasar perairan
jukkan terdapat tiga fraksi sedimen, sangat dipenga-ruhi oleh banyaknya
yaitu pasir, lumpur dan liat. Seba- partikel tersus-pensi yang dibawa
ran rata-rata persentase masing- oleh air tawar dan air laut serta
masing fraksi pada setiap stasiun faktor-faktor yang mempengaruhi
dapat dilihat pada Gambar 2. penggumpalan, pe-ngendapan bahan
Pada gambar tersebut dapat tersuspensi terse-but, seperti arus
dilihat bahwa persentase pasir tinggi dari laut. Knox (1986) menyatakan
pada stasiun yang berada di bagian bahwa sedimen estuaria merupakan
luar muara dan lumpur tinggi pada lingkungan yang sangat kompleks,
stasiun yang berada di bagian dalam karena sedi-men yang berada di
muara. Tingginya persentase lumpur muara berasal dari beberapa sumber,
pada stasiun yang berada di dalam meliputi dari daratan yang dibawa
muara karena perairan ini terlindung air sungai (fluvial sediment), dan
dari penga-ruh gelombang laut serta sedimen dari laut (marine sediment).
banyaknya bahan organik atau
detritus yang dibawa air sungai

Gambar 2. Persentase pasir, lumpur dan liat di perairan muara sungai Bantan
Tengah

Kandungan bahan organik ekologi yang mempengaruhi


dalam sedimen berhubungan erat kandungan bahan organik dan
dengan jenis sedimen. Rata-rata distribusi bentos. Semakin halus
total bahan organik pada setiap tekstur substrat semakin besar
stasiun berkisar antara 0,31-3,10%, kemampuannya menjebak bahan
sedangkan karbon organik sedimen organik. Selain itu Lopez-Jamar
berkisar antara 0,18-1,80% (Lampi- (1981) menyatakan bahwa daerah
ran 1b). Kandungan bahan organik yang kandungan bahan organiknya
yang tinggi dijumpai pada stasiun sangat tinggi berhubungan dengan
yang berada di bagian dalam muara, daerah dimana banyak pemeliha-
terutama stasiun 1, 2, 3, 4 dan 6 raan kerang-kerangan (mussel),
yang berada dekat mulut muara. Hal karena berhubungan erat dengan
ini erat kaitannya dengan jenis jumlah feses yang banyak dari
substrat. Nybakken (1992) mussel yang dipelihara.
menyatakan bahwa jenis substrat Nilai redoks potensial (Eh)
dan ukurannya salah satu faktor sedimen tercatat pada setiap stasiun
89

5,5 - 38,5 mv. Nilai tertinggi pada terhadap karakteristik sedimen


stasiun yang berada di mulut muara (Gambar 3), didapatkan bahwa sta-
yang mendapat pengaruh limpasan siun 5, 7, 8, 9, 10 dan 11 dicirikan
air sungai sehingga terjadi percam- oleh karakteristik sedimen pasir
puran intensif antara air dan sedi- (PS) yang tinggi dan kandungan
men. Proses ini dapat meningkat- total bahan organik dan karbon
kan kandungan oksigen sedimen. organik yang rendah. Stasiun-
Rhoads (1974) menyatakan bahwa stasiun di atas berada di bagian luar
redoks potensial berhubungan erat muara dengan kedalaman yang
dengan kandungan oksigen yang relatif dangkal serta air yang selalu
terdapat dalam sedimen. Nilai pH bergoncang. Keadaan demikian me-
sedimen berkisar antara 6,51-7,27. nyulitkan bahan tersuspensi untuk
Nilai ini masih merupakan nilai pH mengendap. Odum (1971) menyata-
sedimen pada umumnya. Odum kan bahwa kecepatan arus secara
(1971) menyatakan bahwa nilai pH tidak langsung mempengaruhi
substrat erat hubungannya dengan substrat dasar perairan. Nybakken
bahan organik substrat, jenis sub- (1992) menyatakan bahwa perairan
strat dan kandungan oksigen. yang arusnya kuat akan banyak
Kandungan nitrat (NO3-N) dan ditemukan substrat berpasir.
ortofosfat (PO4-P) sedimen masing- Stasiun 1, 2. 3 dan 6, dicirikan
masing berkisar antara 0,077-0,140 oleh karakteristik sedimen dengan
mg/l dan 0,744-1,794 mg/l. total bahan organik (TO), karbon
Kandungan nitrat dan orto-fosfat organik (CO), persentase lumpur
sedimen yang tinggi ditemui pada (LP) dan liat (LT) yang tinggi.
stasiun yang letaknya dekat dengat Stasiun-staiun ini berada di bagian
daratan. Hal ini disebabkan sebagian dalam muara dan dekat mulut
besar sumber nitrat dan ortofosfat di muara. Nybakken (1992) menyata-
perairan berasal dari kegiatan yang kan bahwa kebanyakan estuari
berada di darat. didominasi oleh substrat lumpur.
Hasil analisis komponen uta- Selanjutnya dijelaskan bahwa
ma memperlihatkan bahwa kontri- lumpur yang terdapat di dalam
busi dari dua sumbu pertama se- muara merupakan penjebak bahan
besar 79,2% dari ragam total. Seba- organik yang baik. Stasiun 4 yang
gian besar informasi terpusat pada berada di mulut muara dicirikan
sumbu 1 (1) yang menjelaskan oleh redoks potensial (Eh) yang
54,4% dari ragam total. Sumbu 2 tinggi. Hal ini berkaitan dengan
(F2) menjelaskan 24,8% dari ragam letaknya yang ber-ada di mulut
total. Sumbu 3 (F3) menjelaskan muara yang merupa-kan tempat
8,2% dari ragam total. pelimpasan air sungai.
Penyebaran stasiun berdasar-
kan Analisis Komponen Utama
90

Gambar 3. Grafik Analisis Komponen Utama karakteristik sedimen. A:


Korelasi antar karakteristik sedimen pada sumbu 1 dan 2 (F1 dan
F2). B: Penyebaran stasiun pengamatan berdasarkan karakteristik
sedimen pada sumbu 1 dan 2 (F1 dan F2).

KESIMPULAN air laut yang diperuntukkann bagi


Nilai parameter kualitas air biota laut, kecuali kecerahan. Hal ini
muara Sungai Bantan Tengah, ma- menunjukkan bahwa kegiatan KJA
sih dalam batas kisaran baku mutu yang banyak di perairan ini belum
92

memberikan dampak negatif yang Volume I. CRC. Press, Inc.


berarti terhadap kualitas air, namun Boca Raton, Florida. 289 pp.
memberikan tambahan bahan
organik sedimen di perairan ini. Di Lopez-Jamar, E. 1981. Spatial Dis-
mulut muara ditemukan adanya tribution of Infaunal Benthic
ambang (sill), yaitu berupa tum- Communities of the Ria de
pukan pasir atau lumpur. Muros, North-West Spain.
Stasiun 5, 7, 8, 9, 10 dan 11 Mar. Biol. 63, 26 - 37.
yang berada di bagian luar muara
(laut) dicirikan oleh karakteristtik Meadow, P.S and J.I. Campbell.
sedimen pasir dengan kandungan 1988. An Introduction to
bahan organik yang rendah. Marine Science. Blackie Aca-
Sementara stasiun 1, 2, 3 dan 6 yang demic & Profesional, USA:
berada di bagian dalam muara Halsted Press, Glasgow.
(sungai) dicirikan oleh kandungan
bahan organik, lumpur dan liat yang Menteri Negara Kependudukan dan
tinggi. Stasiun 4 yang berada tepat Lingkungan Hidup. 1988. Pe-
di mulut muara dicirikan oleh doman Penetapan Baku Mutu
redoks potensial yang tinggi. Lingkungan. Sekretariat Men-
teri KLH, Jakarta. Hal.41 - 48.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut.
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Suatu Pendekatan Ekologis.
M. Eidman, Bapak Dr. Ir. Diertiech Gramedia, Jakarta. Penerje-
G. Bengen, DEA dan Bapak Dr. Ir. mah : Eidman dkk. 459 Hal.
Rohmin Dahuri, MS yang telah
banyak meberikan bimbingan dan Odum, E.P. 1971. Fundamental of
arahan pada penulis. Terima kasih Ecology. W.B. Saunders Com-
pada sdr. Zulkifli, SPi, Indra pany, London-Toronto. 574
Suherman, SPi dan Mr. Madhun pp.
yang banyak membantu penulis di
lapangan. Perkins, E.J. 1974. The Biology of
Estuaries and Coastal Waters.
DAFTAR PUSTAKA Academic Press, London. 678
pp.
Bengen, D.G, R. Dahuri dan Y.
Wardiatno. 1994. Pengaruh Rhoads, D.C 1974. Organism-sedi-
Buangan Lumpur Kolam Pela- men Relation On the Muddy
buhan Tanjung Priok terhadap sea floor.. In Oceanography
Perairan Pantai Muara Gem- and Marine Biology, Ann. Rev.
bong, Bekasi. PPLH, Lembaga 12, 263 - 300.
Penelitian IPB, Bogor. 59 Hal.

Knox, G.A. 1986. Estuary Eco-


system: A System Approach.
Lamp. 1a. Nilai karakteristik sedimen muara Sungai Bantan Tengah, Bengkalis

Sta. a b c d e f g h i
1 19,04 58,47 22,50 3,10 1,80 15,5 7,27 0,113 1,575
2 17,84 60,85 21,32 2,17 1,26 17,5 7,06 0,140 1,004
3 17,63 57,28 25,09 2,48 1,80 21,5 6,78 0,101 1,094
2

4 55,69 36,21 9,10 2,14 1,35 38,5 6,51 0,079 1,794


5 75,15 20,11 4,75 1,89 1,10 7,5 7,06 0,134 1,269
6 36,20 52,18 11,63 2,67 1,55 13,5 6,92 0,119 0,897
7 73,93 15,13 11,44 0,71 0,42 15,5 6,98 0,107 1,160
8 75,23 21,95 2,83 1,58 0,92 14,5 7,12 0,111 0,744
9 89,64 7,93 2,44 0,31 0,18 5,5 7,08 0,107 0,810
10 86,12 11,62 2,26 1,96 0,99 7,0 7,06 0,086 1,007
11 70,38 24,89 4,73 1,37 0,79 8,0 7,03 0,077 1,203
Keterangan :
Sta. = stasiun d = bahan organik total (%) h = nitrat (mg/l)
a = pasir (%) e = C-organik (%) I = ortofosfat (mg/l)
b = lumpur (%) f = redoks potensial /Eh (mv)
c = liat (%) g = keasaman/pH

Lampiran 1 b. Nilai parameter kualitas air muara sungai Bantan Tengah

Sta a b c d e f g h i
1 4,85 12,3 30,0 50,0 27,0 7,6 4,3 0,085 0,083
2 4,93 11,8 30,0 48,0 27,0 7,65 4,6 0,098 0,014
3 4,08 9,8 29,5 47,0 28,0 7,9 5,0 0,064 0,006
4 2,60 6,6 29,5 45,5 29,0 8,1 5,1 0,068 0,004
5 1,35 7,6 31,5 43,5 29,0 7,95 4,8 0,076 0,017
6 1,35 5,8 32,5 51,0 29,5 7,8 5,5 0,093 0,073
7 1,38 7,8 33,0 46,0 31,0 8,0 4,7 0,101 0,047
8 2,08 8,3 31,0 47,5 30,5 8,0 4,5 0,087 0,004
9 1,25 8,1 32,5 51,0 30,0 7,9 4,6 0,092 0,031
10 1,53 7,7 31,0 54,0 30,0 8,05 4,4 0,027 0,028
11 1,33 6,6 33,0 59,0 31,0 7,9 4,9 0,070 0,002
Keterangan :
Sta. = stasiun d = kecerahan (cm) g = oksigen terlarut (mg/l)
a = kedalaman (m) e = salinitas h = nitrat (mg/l)
b = kecepatan arus (cm/dt) f = keasaman/pH(o/oo) I = ortofosfat (mg/l)
c = suhu (oC)

Anda mungkin juga menyukai